• Tidak ada hasil yang ditemukan

and Behaviour Characteristic ) ABSTRAK

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada dua Kandang Percobaan Domba Balai Penelitian Ternak yaitu di Kandang Percobaan yang berlokasi di Cilebut dan Bogor. Penelitian berlangsung selama 9 bulan yang dilakukan pada bulan Juni 2009 hingga Pebruari 2010.

Materi Penelitian

Domba yang digunakan dalam penelitian karakteristik suara, fenotipe (sifat kualitatif dan kuantitatif/ukuran tubuh) dan tingkah laku adalah domba dewasa (berumur ≥ 2 tahun) dari lima bangsa domba yang dipelihara di Kandang Percobaan Cilebut dan Bogor. Kelima bangsa domba tersebut adalah Domba Barbados Black Belly Cross (BC) (komposisi genetik 50% Lokal Sumatera 50% Barbados Black Belly), Komposit Garut (KG) (50% Lokal Garut 25% St. Croix 25% Moulton Charolais), Lokal Garut (LG), Komposit Sumatera (KS) (50% Lokal Sumatera 25% St. Croix 25% Barbados Black Belly), St. Croix Cross (SC) (50% Lokal Sumatera 50% St. Croix). Jumlah masing-masing bangsa domba yang digunakan dalam penelitian seperti tercantum pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah sampel bangsa domba Barbados Black Belly cross (BC), Komposit Garut (KG), Lokal Garut (LG), Komposit Sumatera (KS) dan St. Croix cross (SC) yang digunakan dalam penelitian karakteristik suara, fenotipe dan tingkah laku

Jenis Penelitian Jenis

Kelamin BC Jumlah sampel (ekor) KG LG KS SC Total

Karakteristik Suara Jantan 5 5 5 5 5 25

Betina 15 15 15 15 15 75

Total 20 20 20 20 20 100

Karakteristik Fenotipe Jantan 15 18 8 25 17 83

Betina 39 37 28 70 66 240

Total 54 55 36 95 83 323

Karakteristik Tingkah laku Jantan 5 5 5 5 5 25

Betina 5 5 5 5 5 25

Metode Penelitian

Penelitian Karakteristik Suara. Sebanyak minimal tiga contoh suara panggilan (call sound) dari setiap domba direkam dengan digital voice recorder (CENIX Tipe W900)

dalam format file MP3. Sebelum dianalisis lebih lanjut, sampel suara dibersihkan dari suara noise (gaduh/riuh) dan suara hiss (desis/suit) serta suara-suara yang tidak

dikehendaki (seperti suara langkah, suara domba-domba lain, dll), dengan bantuan

software Wavepad Sound Editor Ver. 4.28. Suara domba sampel yang tercampur

dengan domba yang lain tidak digunakan dalam analisa. Selanjutnya analisis suara domba dilakukan dengan bantuan Software Analisis Suara Interaktif Raven Pro 1.3 for

Windows yang dibuat oleh Cornell Lab of Ornithology. Software tersebut diunduh dan

dibeli dari situs web http://birds.cornell.edu/.

Dua puluh empat peubah yang mampu dihitung oleh software Raven 1.3 Pro

(Charif et al. 2008) diukur dari setiap suara domba sampel. Peubah-peubah yang diukur

adalah :

1. Lama Suara/Delta Waktu (DELWAK) = perbedaan antara waktu mulai bersuara dan akhir waktu bersuara untuk suara yang dianalisa (detik).

2. Panjang Wafeform (PJWAFE) = jumlah frame yang terkandung di dalam suara

yang dianalisa (frame).

3. Amplitudo Maksimum (AMPMAK) = nilai amplitudo maksimum dari semua nilai sampel di dalam suara yang dianalisa (unit).

4. Waktu Amplitudo Maksimum (WAMPMAK) = waktu dimana amplitudo maksimum terjadi (detik).

5. Amplitudo Minimum (AMPMIN) = nilai amplitudo minimum dari semua nilai sampel di dalam suara yang dianalisa (unit).

6. Waktu Amplitudo Minimum (WAMPMIN) = waktu dimana amplitudo minimum terjadi (detik).

7. Puncak Amplitudo (PUNAMP) = nilai absolut terbesar dari amplitudo maksimum dan amplitudo minimum (unit).

8. Waktu Puncak Amplitudo (WPUNAMP) = waktu dimana puncak amplitudo terjadi (detik).

9. Root-Mean-Square Amplitudo/Amplitudo Efektif (AMPRMS) = dihitung oleh Software Raven 1.3 Pro (dalam satuan unit) dengan rumus (Charif et al. 2008) :

Keterangan :

n = jumlah sampel di dalam suara yang dianalisa

= amplitudo sampel ke-i di dalam suara yang dianalisa

10.Frekuensi Kuartil Pertama (FREKQ1) = frekuensi yang membagi suara menjadi dua interval frekuensi yang mengandung 25% dan 75% energi dalam suara yang dianalisa (Hz).

11.Waktu Frekuensi Kuartil Pertama (WFREKQ1) = titik waktu yang membagi suara menjadi dua interval waktu yang mengandung 25% dan 75% energi dalam suara yang dianalisa (detik).

12.Frekuensi Kuartil Ketiga (FREKQ3) = frekuensi yang membagi suara menjadi dua interval frekuensi yang mengandung 75% dan 25% energi dalam suara yang dianalisa (Hz).

13.Waktu Frekuensi Kuartil Ketiga (WFREKQ3) = titik waktu yang membagi suara menjadi dua interval waktu yang mengandung 75% dan 25% energi dalam suara yang dianalisa (detik).

14.Daya Rata-rata (DYRT) = nilai rata-rata spektrum daya dari suara yang dianalisa (jumlah nilai spektrum daya di antara batas frekuensi atas dan bawah dibagi jumlah bin frekuensi di dalam suara yang dianalisa) (dB).

15.Frekuensi Tengah (FREKTGH) = frekuensi yang membagi suara yang dianalisa menjadi dua interval frekuensi berenergi sama (Hz).

16.Waktu Frekuensi Tengah (WFREKTGH) = titik waktu dimana suara yang dianalisa dibagi menjadi dua interval waktu berenergi sama (detik).

17.Energi (ENERGI) = dihitung oleh Software Raven 1.3 Pro (dalam satuan dB)

dengan rumus (Charif et al. 2008) :

Keterangan :

dan = batas frekuensi bawah dan atas dari sampel suara yang dianalisa dan = jumlah frame awal dan akhir dari sampel suara yang dianalisa

= spectrogram power spectral density di frame t pada frekuensi f (dalam dB)

Δf = ukuran bin frekuensi (sama dengan sampling rate dibagi ukuran Discrete Fourier Transform (DFT))

18.Perbedaan Frekuensi Kuartil Pertama dan Ketiga (BDFREKQ13) = perbedaan antara frekuensi kuartil pertama dan kuartil ketiga (Hz).

19.Perbedaan Waktu Frekuensi Kuartil Pertama dan Ketiga (WBDFREKQ13) = perbedaan waktu antara saat Frekuensi Kuartil Pertama terjadi dan saat Frekuensi Kuartil Ketiga terjadi (detik).

20.Panjang Spektrogram (PJSPEKTR) = jumlah frame spectra yang yang

terkandung di dalam suara yang dianalisa (frame).

21.Frekuensi Maksimum (FREKMAK) = frekuensi dimana daya maksimum terjadi dalam suara yang dianalisa (Hz).

22.Daya Maksimum (DYMAK) = daya maksimum yang terjadi pada suara yang dianalisa. Pada grayscale spectrogram, daya maksimum adalah titik tergelap

pada suara yang dianalisa (dB).

23.Waktu Daya Maksimum (WDYMAK) = waktu dimana titik spektrogram sama dengan daya maksimum (detik).

24.Waktu Frekuensi Maksimum (WFREKMAK) = waktu dimana frekuensi maksimum terjadi (detik).

Penelitian Fenotipe Tubuh. Karakteristik sifat fenotipe kualitatif dan kuantitatif dari

setiap bangsa domba diamati. Beberapa karakteristik dari sifat kualitatif yang diamati dalam penelitian ini mengikuti petunjuk Handiwirawan et al. (2007) yaitu :

1. Keberadaan tanduk (1=ada, 2=tidak),

2. Warna tanduk (1=hitam, 2=coklat, 3=putih/kuning gading),

3. Orientasi tanduk (1=lurus, 2=agak melengkung, 3=melingkar, 4=tonjolan), 4. Profil muka (1=cekung, 2=cembung, 3=lurus),

5. Warna tubuh dominan adalah warna dominan yang terdapat pada tubuh (1=putih, 2=coklat muda, 3=coklat tua, 4=abu-abu, 5=hitam),

6. Pola warna tubuh adalah jenis-jenis warna yang terdapat pada tubuh (1=satu warna, 2=campuran dua warna, 3=campuran tiga warna, 4=totol),

7. Warna belang adalah warna yang ada di samping warna dominan (1=putih, 2=coklat muda, 3=coklat tua, 4=abu-abu, 5=hitam),

8. Penyebaran belang adalah persentase belang yang terdapat pada tubuh (1=1 – 10%, 2=>10 20%, 3=>20 30%, 4=>30 40%, 5=>40 50%).

Karakteristik sifat kuantitatif yang diamati adalah bobot badan dan ukuran beberapa bagian tubuh domba yaitu :

1. Bobot badan (BB), ditimbang pada pagi hari sebelum domba diberi makan (kg), 2. Panjang tengkorak (PJTGK) adalah jarak antara titik tertinggi sampai titik

terdepan tengkorak (cm),

3. Lebar tengkorak (LBTGK) adalah jarak antara titik penonjolan tengkorak kiri dan kanan (cm),

4. Tinggi tengkorak (TGTGK) adalah jarak antara titik tertinggi tengkorak sampai titik terendah rahang bawah (cm),

5. Panjang tanduk (PJTA) adalah panjang dari pangkal tanduk sampai ke ujung tanduk mengikuti alur putaran tanduk sebelah luar (cm),

6. Lingkar pangkal tanduk (LGPT) adalah ukuran lingkar pada pangkal tanduk (cm),

7. Panjang telinga (PJTEL) adalah jarak antara pangkal daun telinga sampai titik ujung telinga (cm),

8. Lebar telinga (LBTEL) adalah jarak antara dua titik terluar daun telinga secara tegak lurus terhadap panjang telinga (cm),

9. Tinggi pundak (TGPU) adalah jarak tertinggi pada pundak tegak lurus sampai ke tanah menggunakan tongkat ukur (cm),

10.Panjang badan (PJBD) adalah jarak dari tepi tulang processus spinocus sampai

benjolan tulang tapis (tulang duduk/os ischium) (cm),

11.Lebar dada (LBDD) adalah jarak antara penonjolan sendi bahu (os scapula) kiri

dan kanan (cm),

12.Lingkar dada (LGDD) adalah ukuran lingkar rongga dada tepat di belakang sendi bahu (os scapula) tegak lurus sumbu tubuh (cm),

13.Dalam dada (DLDD) adalah jarak bagian tertinggi pundak sampai dengan dasar dada (cm),

14.Lingkar kanon (LGKN) adalah ukuran lingkar di tengah-tengah tulang pipa kaki depan sebelah kanan (cm),

15.Tinggi pantat (TGPA) adalah jarak tertinggi sacrum tegak lurus ke tanah (cm), 16.Lebar pinggul (LBPG) adalah jarak titik terluar antara pinggul kiri dan kanan

(cm),

17.Panjang pantat (PJPA) adalah jarak pinggul (tuber coxae) sampai tuber ischii

(cm),

18.Panjang ekor (PJEK) adalah jarak dari pangkal ekor sampai ujung ekor (cm), 19.Lebar ekor (LBEK) adalah jarak lebar antara titik sisi kiri dan kanan pangkal

ekor (cm).

Penelitian Tingkah Laku. Pengamatan tingkah laku domba dilakukan dengan

menggunakan seperangkat peralatan CCTV (Close Circuit Televisi). Dua pen kandang

yang bersebelahan dengan ukuran sama yaitu 11 m2 diisi masing-masing 5 ekor domba dari bangsa dan jenis kelamin yang sama. Segala aktivitas tingkah laku domba selama 24 jam terekam oleh 2 kamera yang dipasang di masing-masing pen kandang. Keempat kamera tersebut terhubung dengan peralatan 4CH STANDALONE DVR (Digital Video Recorder) sebagai alat perekam dan televisi sebagai alat monitor yang diletakkan di

ruangan khusus pengamatan. Berhubung kapasitas harddisk DVR hanya mampu

menyimpan data rekaman selama ±100 jam (400 GB) maka secara reguler data rekaman dibackup dengan bantuan flash disk berkapasitas 16 GB. Kemampuan DVR hanya

memungkinkan untuk melakukan backup data rekaman sekitar 1 GB setiap kali backup

sehingga file data rekaman 24 jam harus dipecah-pecah. File berekstension .VVF hasil backup di flashdisk kemudian disimpan di eksternal harddisk berkapasitas antara 1-

1.5TB.

Sifat tingkah laku domba yang diamati seperti yang dikemukakan oleh Hafez et al. (1969) dan Ewing et al. (1999), dengan sedikit modifikasi meliputi 10 tingkah laku

yaitu :

1. Makan (ingestif) : lama tingkah laku domba yang memakan konsentrat,

rumput atau mineral blok (menit).

2. Bermain (playing) : lama tingkah laku domba yang berlari dan meloncat

3. Berkelahi/agresif (agonistic) : lama tingkah laku domba yang aktif menyerang

(menanduk domba lain) atau melawan dengan menanduk juga (bertubrukan kepala dengan kepala) serta tingkah laku yang menggesekkan atau menandukkan tanduk ke dinding atau tiang kandang (menit).

4. Membuang kotoran (eliminatif) : lama tingkah laku domba membuang feses

(defekasi) atau urine (urinasi) (menit).

5. Merawat diri (care giving) : lama tingkah laku domba merawat diri bagian

tubuh yang gatal diantaranya dengan cara menggigit bagian tubuh sendiri seperti bagian kaki depan atau belakang, badan bagian samping, paha dan sebagainya, atau menggarukan kaki belakang ke bagian tubuh seperti leher, kepala, kaki depan, dan sebagainya, atau menggesek-gesekkan pantat, badan bagian samping dan pundak ke dinding kandang (menit).

6. Melangkah/berjalan (locomotion) : lama tingkah laku domba melangkah atau

berjalan (menit).

7. Berdiri (standing) : lama tingkah laku domba berdiri (tidak melangkah),

biasanya diiringi dengan aktivitas regurgitasi, remastikasi dan redeglutasi atau melihat/mengamati sesuatu (menit).

8. Istirahat tidur (sleeping) : lama tingkah laku domba berbaring dengan posisi

kepala rebah atau bersandar dan mata tertutup (menit).

9. Istirahat berbaring (resting) : lama tingkah laku domba berbaring dengan

posisi kepala tegak dan mata terbuka, biasanya diringi dengan aktivitas regurgitasi, remastikasi dan redeglutasi (menit).

10.Minum (drinking) : lama tingkah laku domba meminum air di tempat/bak air

minum (menit).

File data rekaman dibuka dengan software VVF Player dan kemudian hasil

rekaman diterjemahkan dalam bentuk data kuantitatif berupa durasi lama (menit) suatu sifat tingkah laku dilakukan. Terbatasnya waktu yang tersedia menyebabkan data rekaman tingkah laku hanya dapat diamati selama durasi 5 jam, yang dipilih pada waktu-waktu yang dianggap dapat mewakili aktivitas domba dari data rekaman 24 jam. Periode waktu yang diamati adalah pada pukul 07.00 – 08.00 (domba mulai melakukan aktivitas di pagi hari dan makan), 10.00 – 11.00 (aktivitas makan dan aktivitas umum lain), 13.00 – 14.00 (aktivitas tingkah laku umum dan berbaring istirahat), 19.00 – 20.00

(aktivitas mulai berkurang, biasanya berdiri atau berbaring istirahat) dan 01.00 02.00 (aktivitas berbaring tidur atau berdiri diam) WIB.

Analisa Data

Koreksi data dilakukan sebelum analisa statistik dilakukan untuk setiap data kuantitatif. Setiap nilai peubah karakteristik suara dan tingkah laku dikoreksi terhadap jenis kelamin, sedangkan untuk data ukuran tubuh terlebih dahulu dikoreksi terhadap jenis kelamin dan umur. PROC GLM dari software SAS ver. 9.0 digunakan untuk

penentuan nilai konstanta faktor koreksi yang dilakukan dengan cara penambahan atau pengurangan RKT data. Data karakteristik suara dan tingkah laku dikoreksi terhadap RKT domba betina sedangkan data ukuran tubuh dikoreksi terhadap RKT domba jantan dan kelompok umur di atas 3 tahun.

Analisa ragam dari setiap peubah suara, ukuran tubuh dan tingkah laku dilakukan dengan software SAS ver. 9.0 (SAS 2002) dengan PROC GLM dan dilakukan uji

signifikansi untuk penentuan perbedaan antar bangsa domba. PROC CANDISC dari

software SAS ver 9.0, digunakan untuk analisis diskriminan kanonikal berupa

penghitungan jarak Mahalanobis, koefisien kanonikal dan interpretasi visual dari perbedaan bangsa domba. Berdasarkan matriks jarak Mahalanobis yang telah dihasilkan dari analisis sebelumnya, hierarchical clustering dilaksanakan dengan PROC

CLUSTER menurut Metode Average Linkage (Unweighted Pair-Group Method Using Arithmetic Averages, UPGMA), kemudian dari output yang dihasilkan dibuat

dendogram untuk kelima bangsa domba dengan PROC TREE dari software SAS ver 9.0

(SAS 2002).

Penghitungan indeks morfologi dilakukan menurut petunjuk Salako (2006) dan Alderson (1999) untuk menaksir tipe dan fungsi dari lima bangsa domba penelitian. Indeks morfologi yang dihitung adalah sebagai berikut :

1. Kemiringan (slope) tinggi (SLPTG) = tinggi pundak – tinggi pantat

2. Indeks panjang (INDPJG) = panjang badan / tinggi pundak 3. Kemiringan (slope) lebar (SLPLBR) = lebar pinggul / lebar dada

4. Indeks dalam (INDDLM) = dalam dada / tinggi pundak

5. Panjang kaki depan (PJKKDPN) = tinggi pundak – dalam dada

6. Keseimbangan (keserasian) (SEIMB) = (panjang pantat x lebar pinggul) / (dalam dada x lebar dada)

7. Indeks kumulatif (INDEKUM) = (bobot badan / rataan bobot badan bangsa) + indeks panjang + keseimbangan

Analisa ragam dari setiap peubah suara, ukuran tubuh, indeks ukuran tubuh dan tingkah laku dilakukan menggunakan software SAS ver. 9.0 dengan PROC GLM, dan

dilakukan uji signifikansi untuk melihat perbedaan antar bangsa domba. Model persamaan linier yang digunakan adalah :

Yij = µ + Bi+ εij

dimana :

Yij = Pengamatan pada perlakuan bangsa ke-i dan ulangan ke-j

µ = Rataan umum

Bi = Pengaruh bangsa ke-i, (i = 1, 2, 3, 4, 5)

εij = Pengaruh acak karena pengaruh bangsa ke-i dan ulangan ke-j

Frekuensi dan persentase setiap sifat kualitatif dihitung menggunakan PROC FREQ dari software SAS ver 9.0 yang membuat tabulasi silang antara sifat kualitatif

yang diamati dengan bangsa domba. PROC CORRESP digunakan untuk melakukan

multiple correspondence analysis (MCA) di antara peubah kategori sifat kualitatif. Plot yang dihasilkan dari data keluaran PROC CORRESP menunjukkan grafik

hubungan antara kategori-kategori dari peubah kategori (SAS 2002). Berdasarkan grafik ini dapat ditentukan apakah terdapat keterkaitan antara peubah kualitatif tertentu dengan bangsa domba tertentu sehingga sifat kualitatif tersebut menjadi ciri spesifik bangsa tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait