• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. AcuanTeori Area danFokus yang Diteliti 1 Keaktifan siswa

4. Materi Koperasi a Pengertian koperas

Pada Bab I, Pasal I dalam UUPerkoperasian nomor 25 tahun 1992 tanggal 21 Oktober 1992, yang dikutip oleh Pandji Anoraga dijelaskan bahwa “koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

34

Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung:UPI Press,2008), h.161 35Ibid

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.36 Menurut Pandji Anoraga sendiri, “koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan- badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.37

Sedangkan, Kartasapoetra mendefinisikan “koperasi sebagai suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memebuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya”.38 Lebih lanjut, Hendroyogi mendefinisikan “koperasi sebagai perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis”.39 Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan untuk mencapai kebutuhan ekonomi seluruh anggotanya yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas untuk mempertahankan diri dan membebaskan diri dari kesulitan.

b. Landasan dan Asas Koperasi

Untuk mendirikan koperasi, diperlukan adanya dasar atau landasan tempat koperasi tersebut berpijak yang memungkinkan koperasi untuk tumbuh dan berdiri serta berkembang dalam mencapai tujuan dan cita- citanya. Landasan-landasan koperasi tersebut dapat dibagi atas 2 (dua) macam yaitu landasan idiil dan landasan struktural. Mengenai landasan idiil koperasi, Pandji Anoraga menjelaskan bahwa:

36

Pandji Anoraga, Dinamika Koperasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), Cet.3, h.252 37Ibid.

h.1 38

Kartasapoetra, Koperasi Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), Cet.7, h.1 39

Hendrojogi, Koperasi Azaz-Azaz, Teori dan Praktek, Ed.4, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2002), Cet.5 h.46

Landasan idiilkoperasi adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usaha untuk mencapai cita-cita koperasi. Koperasi sebagai kumpulan sekelompok orang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Gerakan koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang hak hidupnya dijamin oleh UUD 1945 akan bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Jadi, tujuannya sama dengan apa yang dicita-citakan oleh seluruh bangsa Indonesia, karena itu landasan idiil Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.40

Lebil lanjut, Mochtar Effendy menambahkan bahwa:

Kelima sila yang terjalin menjadi satu kesatuan dalam pancasila merupakan jiwa dan karakter koperasi Indonesia. Jadi, setiap langkah dan geraknya mendasarkan dari pada ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.41

Selanjutnya, Pandji Anoraga juga menjelaskan bahwa:

Landasan strukturil koperasi adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup bermasyarakat. Tata kehidupan di dalam suatu negara diatur dalam Undang-Undang Dasar. Di Indonesia berlaku Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan ketentuan atau tata tertib dasar yang mengatur terselenggaranya falsafah hidup dan moral cita-cita suatu bangsa dan karena koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945.42

Lebil lanjut, Mochtar Effendy menambahkan bahwa:

Landasan struktural koperasi dalam pengoperasiannya didasarkan atas Undang-Undang Dasar 1945, sebab cita-cita ekonominya dirumuskan di dalam pasal 33 UUD 1945. Penjelasan pasal 33 UUD 1945 menyatakan bahwa koperasilah yang dimaksud dengan cita-cita ekonomi bangsa Indonesia yang bunyinya sebagai berikut, Susunan ekonomi atas asas

kekeluargaan dan kegotongroyongan.43

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui pula bahwa koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan dan gotong royong.Asas kekeluargaan yang mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani manusia untuk bekerjasama dalam koperasi oleh semua untuk semua, dibawah pimpinan pengurus serta pemilikan dari para anggota atas dasar keadilan dan

40

Pandji Anoraga, Dinamika Koperasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), Cet.3, h.8 41

Ek. Mochtar Effendy, Membangun Koperasi Di Madrasah dan Pondok Pesantren (Jakarta:PT. Bhratara Karya Aksara, 1986), Cet.1 h.10

42

Op.cit.,h.9 43Loc.cit

kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.44Sedangkan asas gotong royong yang berarti bahwa pada koperasi terdapat keinsyafan dan semangat bekerjasama, rasa bertanggung jawab bersama tanpa memikirkan diri sendiri melainkan selalu untuk kesejahteraan bersama.45Landasan-landasan serta asas-asas koperasi tersebut sesuai dengan yang tercantum padapasal 2 Bab II, dalam undang- undang perkoperasian nomor 25 tahun 1992 tanggal 21 Oktober 1992 yang menjelaskan bahwa “koperasi berlandaskan pancasila dan Undang- undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan”.46

c. Prinsip koperasi

Pandji Anoraga menjelaskan bahwa prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman-pedoman utama yang menjiwai dan mendasari setiap gerak langkah usaha dan bekerjanya koperasi sebagai organisasi ekonomi dari orang-orang yang terbatas kemampuan ekonominya.47 Selanjutnya, padapasal 5 Bab III undang-undang perkoperasian nomor 25 tahun 1992 tanggal 21 Oktober 1992 yang dikutip oleh Pandji Anoraga sendiri, menjelaskan bahwa koperasi melaksanakan prinsip sebagai berikut: [1] Keanggotan bersifat sukarela dan terbuka;[2] Pengelolaan dilakukan secara demokrasi;[3] Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;[4] Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; [5] Kemandirian.48

d. Tujuan Koperasi

Padapasal 3 Bab II undang-undang perkoperasian nomor 25 tahun 1992 tanggal 21 Oktober 1992 yang dikutip Pandji Anoraga,menjelaskan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

44

Op.cit., h.18 45Ibid. 46

Pandji Anoraga, Dinamika Koperasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), Cet.3, h. 252 47

Ibid.,h. 10 48Ibid

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar.49

e. Fungsi dan Peran Koperasi

Pada pasal 4 Bab III, dalam undang-undang perkoperasian nomor 25 tahun 1992 tanggal 21 Oktober 1992 yang dikutip oleh Pandji Anoraga menjelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut: 1.1 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

1.2 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

` 1.3 Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

1.4 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.50

f. Aliran-aliran koperasi

1.1 Aliran sosialis

Aliran ini yang menjadikan koperasi sebagai batu loncatan untuk mencapai sosialisme.

1.2 Aliran persemakmuran koperasi

Aliran ini mengingatkan agar koperasi menguasai kehidupan ekonomi. Walaupun usaha swasta masih dapat diterima namun swasta hanya menduduki tempat ke dua.

1.3 Koperasi sebagai koreksi

Aliran ini dimaksudkan untuk menghilangkan kejahatan-kejahatan yang ditimbulkan oleh sistem kapitalis apabila dirasakan sistem kapitalis ini merugikan konsumen dan merupakan bagian dari apa yang disebut“institusional economic balance theory”.

1.4 Aliran antigonish

Aliran ini menyatakan bahwa koperasi pertama-tama dimaksudkan untuk tujuan pendidikan, baru kemudian tujuan ekonomi.

1.5 Aliran nimes

Aliran ini didasarkan pada religi dan filsafat. Dalam aliran ini tidak terlalu menekankan pembagian sisa hasil menurut jasa dan mencakup semua golongan.

49Ibid., h.252

50

Bila dilihat dari tujuan dan tempat Koperasi Indonesia dalam struktur perekonomian negara, maka Koperasi Indonesia dapat digolongkan dalam aliran Persemakmuran Koperasi.51

g. Jenis-jenis Koperasi

Secara umum, penjenisan koperasi di Indonesia telah diatur oleh undang-undang. Namun demikian, karena berbagai keperluan dan bermacam-macam cara untuk memperoleh kebutuhan hidup itu pulalah yang mendorong lahirnya koperasi yang beraneka ragam. Tetapi, secara garis besar, koperasi dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:

1.1 Koperasi konsumsi

Koperasi konsumsi adalah barang yang diperlukan setiap hari, misalnya barang-barang pangan (seperti beras, gula, garam, dan minyak kelapa), barang-barang sandang (seperti kain batik, tekstil) dan barang pembantu keperluan sehari-hari (seperti sabun, minyak tanah dan lain sebagainya). Oleh seban itu, maka koperasi yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari disebut koperasi konsumsi. Tujuan koperasi konsumsi ialah agar anggota-anggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga yang layak.52

Koperasi konsumsi mempunyai fungsi [1] sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan rakyat sehari-hari sehingga memperpendek jarak antara produsen dengan konsumen; [2] Harga barang sampai di tangan pemakai menjadi murah; dan [3] Ongkos- ongkos penjualan maupun ongkos pembelian dapat dihemat.53

1.2 Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam

Koperasi kredit didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos (bunga) yang ringan. Itulah sebabnya koperasi ini disebut dengan koperasi kredit. Akan tetapi untuk dapat memberikan pinjaman atau kredit itu, koperasi memerlukan modal. Modal koperasi yang utama adalah simpanan anggota sendiri. Dari uang simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itu, maka koperasi kredit lebih tepat disebut korasi simpan pinjam. Fungsi pinjaman di dalam koperasi adalah sesuai dengan tujuan-tujuan koperasi pada umumnya, yaitu untuk memperbaiki kehidupan para anggotanya.54

51

Ibid., h.57-58 52

Pandji Anoraga, Dinamika Koperasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), Cet.3, h.20 53Ibid

., h.21 54Ibid.,

Tujuan koperasi kreditadalah [1] membantu keperluan kredit para anggota yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat yang ringan; [2] mendidik kepada para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri; [3] mendidik anggota hidup berhemat dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka; dan [4] menambah pengetahuan tentang perkoperasian.55

1.3 Koperasi produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang- orang aggota koperasi. Anggota koperasi produksi terdiri dari orang- orang yang mampu menghasilkan suatu barang atau jasa. Orang- orang tersebut adalah kaum buruh atau kaum pengusaha kecil. Oleh karena itu, kita mengenal dua macam koperasi produksi, yaitu: [1] koperasi produksi kaum buruh yang anggotanya orang-orang tidak mempunyai perusahaan sendiri; dan [2] koperasi produk kaum produsen yang anggotanya adalah orang-orang yang masing-masing mempunyai perusahaan sendiri.56

1.4 Koperasi jasa

Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya koperasi angkutan, koperasi perencanaan dan konstruksi bangunan, koperasi jasa audit, koperasi asuransi Indonesia, koperasi perumahan nasional (Kopernas), koperasi jasa untuk mengurus dokumen-dokumen seperti SIM, STNK, paspor, sertifikat tanah dan lain-lain.57

Dokumen terkait