• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini telah dilaksanakan di Peternakan Domba CV. Mitra Tani Farm, Desa Tegal Waru RT 04 RW 05, Ciampea-Bogor. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 24 Agustus sampai 25 Oktober 2010.

Materi Ternak

Penelitian ini menggunakan 24 ekor Domba Ekor Gemuk jantan yang berumur kurang dari satu tahun (I0). Bobot badan domba berkisar antara 9-14 kg dengan koefisien keragaman yaitu 11,24%. Domba yang digunakan berasal dari Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Domba dikelompokkan berdasarkan bobot badannya sehingga diperoleh bobot badan kecil yang berkisar antara 9-12,5 kg dan kelompok bobot badan besar berkisar antara 12,6-14,5 kg.

Pakan dan Minum

Pakan yang diberikan pada penelitian ini adalah campuran konsentrat dan limbah tauge. Konsentrat yang digunakan adalah konsentrat komersial untuk domba yang terdapat di CV. Mitra Tani Farm, sedangkan limbah tauge yang digunakan diperoleh dari pedagang-pedagang tauge yang berada di Pasar Bogor dan sekitarnya. Limbah tauge yang digunakan adalah sisa dari hasil pengayakan tauge, sehingga diperoleh limbah kulit kacang hijau atau dikenal dengan angkup tauge yang tercampur dengan beberapa bagian dari potongan tauge yang terbawa ketika pengayakan. Pengayakan tauge dilakukan dengan menggunakan ayakan yang terbuat dari anyaman bambu dan limbah tauge dapat terpisah dengan mudah dari taugenya sendiri. Bentuk anyaman dari ayakan tersebut terkadang memiliki jarak yang agak jauh, sehingga terdapat beberapa bagian tauge utuh yang terbawa kedalam tumpukan limbah tauge tersebut. Kandungan nutrisi konsentrat dan limbah tauge yang dianalisis di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (2010) dapat dilihat pada Tabel 2.

16 Tabel 2. Kandungan Nutrisi Konsentrat dan Limbah Tauge (%)

Bahan Makanan BK ABU PK SK LK BETA-N TDN Konsentrat As fed 80,52 11,36 10,58 13,62 4,81 40,15 36,03 Bahan Kering 100 14,11 13,14 16,92 1,24 49,86 62,11

Limbah tauge As fed 44,62 3,28 6,08 22,06 0,52 12,68 35,44 Bahan

Kering 100 7,35 13,63 49,44 1,17 28,42 64,65

Sumber : Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan IPB (2010)

Pemberian air minum pada domba adalah air bersih yang berasal dari sumur yang terdapat di CV. Mitra Tani Farm. Pemberian air minum ini dimasukan kedalam sebuah ember kecil yang diletakkan dibagian belakang kandang. Pakan dan minum ini diberikan secara ad libitum. Pakan yang digunakan sebelum proses pencampuran antara konsentrat dan limbah tauge dapat dilihat pada Gambar 1.

17 Kandang dan Peralatan

Kandang tempat pemeliharaan yang digunakan selama penelitian adalah kandang individu berbentuk kandang panggung dengan lantai bercelah dari bambu. Peralatan yang digunakan meliputi timbangan domba digital kapasitas 150 kg, timbangan pakan kapasitas 10 kg, pita ukur 100 cm, tongkat ukur panjang badan, alat ukur lebar dada (sliding capiler), sarung tangan plastik, ember, karung, meteran dan sekop. Adapun gambar beberapa peralatan yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini.

(a) (b)

(c)

18

(e) (f)

(g)

Gambar 2. (a) timbangan domba, (b) timbangan pakan, (c) ember, (d) sekop, (e) tongkat ukur, (f) slinding capiller, (g) kandang individu.

Prosedur Persiapan Penelitian

Persiapan yang dilakukan sebelum penelitian adalah persiapan kandang, peralatan, dan pakan. Kandang yang digunakan adalah kandang individu untuk penggemukan domba berupa kandang panggung yang terbuat dari kerangka kayu dan lantai bercelah bambu. Kandang disiapkan dan dibersihkan terlebih dahulu.

19 Ternak yang digunakan sebanyak 24 ekor domba yang dipilih berdasarkan keseragaman bobot badan dan umur dibawah satu tahun (I0). Umur domba dapat diduga dengan melihat gigi serinya. Kemudian dilakukan pencukuran wool, hal ini dilakukan agar domba terhindar dari kutu-kutu atau kuman lainnya yang menepel pada bulunya. Selanjutnya dilakukan pemberian vitamin B complex, pemberian obat cacing, dan pemberian antibiotik, pemberian obat-obatan ini dilakukan untuk mencegah stres pada domba akibat perjalanan jauh dari Jawa Timur hingga Jawa barat, selain itu hal tersebut merupakan suatu perlakuan yang wajib dilakukan di peternakan CV. Mitra Tani Farm. Selanjutnya domba ditimbang dan ditempatkan dalam kandang individu yang telah disiapkan.

Sebelum perlakuan pakan diberikan, terlebih dahulu dilakukan proses adaptasi pakan selama dua minggu. Adaptasi pakan dilakukan untuk mengurangi kemungkinan turunnya nafsu makan ternak akibat pergantian jenis pakan. Sebelum proses adaptasi pakan, domba ditimbang kemudian diberikan pakan dengan tambahan limbah tauge secara bertahap sesuai dengan perlakuan yang akan diberikan. Pemberian minum pada saat proses adaptasi pakan sudah dilakukan secara ad libitum. Hal ini dikarenakan air minum tidak menjadi faktor peubah yang diamati.

Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian diawali dengan penimbangan bobot badan domba untuk mengetahui kebutuhan bahan kering pakan total setiap ekor domba. Penelitian dilakukan selama delapan minggu. Pemberian pakan secara ad libitum dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB dan sore hari pada pukul 15.00 WIB. Konsentrat dan limbah tauge yang digunakan dicampurkan dengan berbagai perbandingan sesuai dengan kebutuhan bahan kering (BK) dari domba tersebut.

Limbah tauge dan konsentrat dicampurkan diatas terpal dengan luas sekitar sembilan meter persegi. Pencampuran pakan ini dilakukan secara manual menggunakan pengaduk dari kayu dengan cara membolak-balikan antara konsentrat dengan limbah tauge. Setelah pakan tercampur dengan homogen, maka pakan tersebut siap untuk diberikan kepada ternak domba penelitian. Pemberian air minum dilakukan dalam sebuah ember yang diletakkan dibagian belakang tubuh domba di

20 dalam kandangnya. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum untuk semua domba.

Konsentrat dan limbah tauge diberikan dalam keadaan segar sehingga hasil perhitungan dikonversi kedalam bobot segar. Sisa pakan pada hari sebelumnya ditimbang terlebih dahulu sebelum diberikan pakan pada pagi harinya. Pengukuran tinggi badan, panjang badan, lingkar dada, dan lebar dada dilakukan pada awal penelitian dan akhir penelitian. Penimbangan bobot badan juga dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Penimbangan dilakukan pada pagi hari sebelum domba diberikan pakan.

Rancangan Percobaan Perlakuan

Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pakan konsentrat dan limbah tauge dengan rasio yang berbeda-beda berdasarkan pada kebutuhan total bahan kering domba. Domba dikelompokan berdasarkan bobot badannya sehingga diperoleh dua kelompok yaitu kelompok Bobot Badan Kecil (BBK) dan kelompok Bobot Badan Besar (BBB), setiap kelompok tersebut masing-masing terdiri dari tiga ulangan dan diberi empat macam perlakuan yaitu :

P1 : 100 % konsentrat : 0 % limbah tauge P2 : 75 % konsentrat : 25 % limbah tauge P3 : 50 % konsentrat : 50 % limbah tauge P4 : 25 % konsentrat : 75 % limbah tauge Model

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat taraf perlakuan pakan yang berbeda. Domba dikelompokkan menjadi dua kelompok dan diberi tiga kali ulangan. Model matematika menurut Matjik dan Sumertajaya (2002) adalah sebagai berikut :

21 Keterangan :

Yij = Nilai pengamatan pemberian pakan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai tengah umum pengamatan pemberian pakan

Kj = Pengaruh pemberian pakan pada kelompok ke-j (j = 1,2) Pi = Pengaruh pemberian pakan pada taraf ke-i (i = P1,P2,P3,P4)

εij = Pengaruh galat percobaan perlakuan ke-i pada kelompok ke-j Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati dalam penelitian ini terdapat delapan peubah yaitu : 1. Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan merupakan suatu nilai yang didapatkan dengan cara menghitung pakan yang diberikan setiap harinya dikurangi dengan sisa pakan hari tersebut (gram/ekor/hari).

Konsumsi Pakan Segar (gram/ekor/hari) = Pakan yang diberikan – Sisa pakan 2. Konsumsi Zat Makanan

Konsumsi zat makanan merupakan jumlah zat makanan yang dikonsumsi yaitu Bahan Kering (BK), Protein Kasar (PK), dan Serat Kasar (SK) yang dihitung dengan mengalikan konsumsi pakan dengan kadar zat makanan. Perhitungan untuk setiap tingkat konsumsi pakan adalah sebagai berikut :

KBK = Konsumsi pakan segar (g) x kadar bahan kering dalam pakan KPK = Konsumsi bahan kering pakan (g) x kadar protein kasar dalam pakan KSK = Konsumsi bahan kering pakan (g) x kadar serat kasar dalam pakan Keterangan : KBK : Konsumsi Bahan Kering (g)

KPK : Konsumsi Protein Kasar (g) KSK : Konsumsi Serat Kasar (g) 3. Total Digestible Nutrient (TDN)

Total Digestible Nutrient (TDN) dalam pakan dihitung dengan menggunakan rumus Hartadi et al (1993), namun perhitungan TDN selama penelitian tidak dilakukan dengan menghitung jumlah feses dan menganalisis zat makanan dalam

22 feses yang dihasilkan dari ternak. Adapun rumus Hartadi et al (1993) adalah sebagai berikut :  Hijauan % TDN = -26,685 + 1,334 (SK) + 6,598 (LK) + 1,423 (Bet-N) + 0,967 (PK) – 0,002 (SK)2– 0,670 (LK)2 – 0,024 (SK)(Bet-N) – 0,055 (LK)(BetN) – 0,146 (LK)(PK) + 0,039 (LK)2(PK)  Konsentrat % TDN = 22,822 – 1,440 (SK) – 2,875 (LK) + 0,655 (Bet-N) + 0,863 (PK) + 0,020 (SK)2 – 0,078 (LK)2 + 0,018 (SK)(Bet-N) + 0,045 (LK)(BetN) – 0,085 (LK)(PK) + 0,020 (LK)2(PK) Keterangan : SK = Serat Kasar

LK = Lemak Kasar

Bet-N = Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen PK = Protein Kasar

4. Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH)

Pertambahan Bobot Badan Harian diperoleh dari hasil penimbangan bobot hidup domba yaitu bobot akhir dikurangi bobot awal dibagi lamanya pemeliharaan.

PBBH (gram/ekor/hari) = Bobot badan akhir – Bobot badan awal Lama penggemukan (60 hari) 5. Panjang Badan

Panjang badan diperoleh dari hasil pengukuran jarak antara tulang Humerus lateralis dan tulang Tuber ischii dengan satuan dalam cm.

6. Lingkar Dada

Lingkar dada diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan pita ukur yang dilingkarkan pada sekeliling rongga dada di belakang bahu ( Os scapula) dengan satuan dalam cm.

23 7. Tinggi Badan

Tinggi badan diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan tongkat ukur pada bagian titik tertinggi tulang pundak (Os vertebra thoracalis) hingga permukaan tanah tegak lurus dengan satuan dalam cm.

8. Lebar Dada

Lebar dada diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan slinding capiler

pada jarak dari penonjolan sendi bahu (Os scapula) dengan satuan cm. 9. Efisiensi Pakan

Efisiensi pakan diperoleh dengan cara perhitungan yang membandingkan antara pertambahan bobot badan harian (PBBH) dengan konsumsi pakan.

EP = PBB KBK Keterangan :

EP : Efisiensi Pakan

KBK : Konsumsi Bahan Kering Harian (Konsumsi Pakan) (gram/ekor/hari) PBB : Pertambahan Bobot Badan (gram/ekor/hari)

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam (ANOVA) dengan menggunakan software Minitab14, jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Analisis regresi dan korelasi dilakukan dengan menggunakan ANOVA dengan faktor tetapnya (y) adalah bobot badan domba dan faktor variabelnya (x) adalah ukuran-ukuran morfometrik tubuh yaitu panjang badan, tinggi badan, lingkar dada, dan lebar dada.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait