• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pembelajaran A Perairan Laut

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

B. Materi Pembelajaran A Perairan Laut

- Gerakan air laut - Kualitas air laut

- Wilayah Perairan Laut Indonesia

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, life skills, diskusi, penugasan

D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

A. Kurikulum KTSP dan perangkatnya

B. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SEKOLAH - ESIS C. Buku sumber Geografi SEKOLAH–ESIS

D. Buku-buku penunjang yang relevan E. Peta konsep

F. Peta Dunia

G. OHP / Slide Proyektor H. Internet

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

• Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

• Mengamati peta dunia dan

menunjukkan letak arus-arus laut dunia

• Membaca buku dan

• Siswa dapat Tunjukkan pada peta dunia letak Laut Merah dan jelaskan mengapa dinamakan Laut Merah!

Tatap Muka Terstruktur Mandiri warna air laut

• Mendiskusikan kualitas air laut di Indonesia

• Menjelaskan batas perairan laut Indonesia

dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia! Kaitkan dengan batas perairan laut Indonesia!

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ketiga belas

1. Kegiatan Pendahuluan

• Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

- Guru menjelaskan materi disertai peta dunia. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

- Guru menyuruh untuk menemutunjukkan letak arus-arus dunia pada peta dunia. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

- Mendiskusikan masuknya Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia. Analisis berdasarkan batas perairan laut Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

- Menyimpulkan hasil diskusi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

- Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.)

3. Kegiatan Penutup

Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

• Penugasan untuk evaluasi akhir semester: mengerjakan soal evaluasi semester 2 (hal 175–178). (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

F. Penilaian

Jenis tagihan : Unjuk kerja Bentuk tagihan : Diskusi

Bahan diskusi : Diskusikanlah mengenai masuknya Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia! Analisis berdasarkan batas perairan laut Indonesia!

Topik Diskusi : ………..

No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif Penilaian kelompok

1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik

2. Kerjasama kelompok 3. Hasil tugas

4. Penggunaan bahasa yang baik Jumlah Nilai Kelompok

Penilaian Individu Peserta didik 1. Partisipasi dalam kegiatan 2. Berani menjawab pertanyaan 3. Inisiatif

4. Ketelitian Jumlah Nilai Individu Kriteria Penilaian:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68–79

Cukup 2 56–67 Kurang 1 < 55 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Semester 2

I. Pilihan Ganda 1. a 2. e 3. c 4. b 5. d II. Essai

1. Karena bendungan/waduk dapat menampung aliran air permukaan dan sedimen dasil erosi, sehingga meningkatkan jumlah air yang akan meresap ke dalam tanah.

2. Jenis erupsi gunung api, antara lain sebagai berikut.

• Erupsi linier, yaitu letusan yang terjadi pada lubang yang berbentuk memanjang. Contoh tipe ini terjadi di Eslandia, yaitu Gunung Laki.

• Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi pada lubang tempat keluarnya magma. Misalnya, pegunungan di Argentina.

• Erupsi sentral, yaitu letusan yang terjadi pada lubang erupsi berbentuk pipa yang relatif kecil dan sempit. Misalnya, gunung api di kepulauan Hawaii.

3. Dampak degradasi lahan, antara lain sebagai berikut. A. Terjadi perubahan kondisi iklim.

B. Hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup yang hidup di hutan karena rusaknya lahan habitatnya.

E. Erosi semakin intensif pada lahan yang terdegradasi.

F. Hilangnya estetika/keindahan keanekaragaman tumbuhan dan hewan.

G. Hilangnya hasil-hasil hutan yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomi. 4. Faktor yang memengaruhi infiltrasi antara lain sebagai berikut.

• Tingkat kelembaban tanah. Semakin lembab keadaan tanah, peluang terjadinya infiltrasi semakin kecil.

• Tingkat porositas batuan. Semakin banyak pori-pori tanah, makin besar peluang terjadinya infiltrasi.

• Tingkat kemiringan lereng. Semakin miring suatu tempat, semakin rendah peluang terjadinya infiltrasi.

5. Bentuk-bentuk DAS, antara lain sebagai berikut.

A. Memanjang, yaitu bentuk DAS yang sungainya memanjang mengikuti lereng. B. Radial, yaitu bentuk DAS yang sungainyan mengalir dari bagian tengah suatu titik

tinggi, seperti puncak gunung.

C. Paralel, yaitu bentuk DAS yang sungainya hampir sejajar antara sungai yang satu dan sungai lainnya.

D. Kompleks, yaitu bentuk DAS campuran antara bentuk memanjang, radial, dan paralel. 6. Sifat-sifat litosfer, antara lain adalah tipis, kaku (rigid), padat, keras, dan kuat.

7. Perbedaan antara magma basaltik dan magma silika, antara lain sebagai berikut. 8. Magma basaltik

• Dihasilkan dari letusan yang relatif tenang.

• Mengandung kadar silika yang rendah dan relatif cair.

• Kecepatan aliran magma relatif cepat, yaitu mencapai 20 km/jam.

• Temperatur magma mencapai 900º C sampai 1.200ºC. 9. Magma silika

B. Dihasilkan dari letusan yang sangat hebat. C. Mengandung kadar silika yang tinggi dan kental. D. Kecepatan aliran magma sangat lambat.

E. Temperatur magma relatif lebih rendah dibandingkan magma basaltik.

10. Dalam litosfer terdapat unsur-unsur seperti oksigen, silikon, aluminium, dan besi yang jumlahnya hampir 90% dari unsur-unsur lain yang terdapat dalam litosfer.

11. Salah satu contoh peristiwa epirogenesis adalah pecahnya Pangea menjadi benua-benua seperti yang ada sekarang ini. Menurut para ahli geologi bahwa lebih dari 200 juta tahun yang lalu, planet bumi kita ini hanya terdapat satu benua, yaitu benua Pangea. Karena adanya tenaga tektonik, Pangea terpecah-pecah menjadi Benua Laurasia dan Gondwana yang dipisahkan oleh Lautan Tethys.

12. Karena berbagai aktivitas yang dilakukan manusia dapat mempercepat laju erosi. Contoh kegiatan manusia yang dapat mempercepat laju erosi, antara lain penggunaan lahan pada lereng curam, misalnya dijadikan lahan pertanian, permukiman, dan perkebunan.

...2017 Mengetahui

Kepala Madrasah

( ...)

Guru Mata Pelajaran

Dokumen terkait