• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

5. Materi Sifat Wajib Allah

Di dalam ruang lingkup pembelajaran aqidah pembahasan materi aqidah meliputi: (Tuhan,Allah) seperti wujud Allah, nama-nama sifat-sifat Allah, Af’al Allah dan lain-lain. Sumber aqidah dalam islam adalah Alquran dan sunnah artinya apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam Alquran dan oleh Rosulullah sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan).

Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi menjadi nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba kalau diperlukan membukktikan secara ilmiah oleh Alquran dan sunnah.Itupun harus disadari bahwa kemampuan akal sangat terbatas, sesuai dengan keterbatasanya kemampuan semua makhluk Allah.

Adapun sifat-sifat wajib Allah banyak diterangkan dalam Al-qur’an, pertama (adanya Allah) tentang wujud, wujud Allah atau keberadaan Allah diterangkan dalam beberapa ayat diantaranya .Sifat Allah ini dapat diungkapakan dalam surat Al ikhlas tentang Qiyamuhuallahi ta menyesuaikan dengan segala sesuatu dengan sendiriNya, tidak memerlukan pada suatu makhluk). Sifat ini dapat kita ungkapkan dalam beberapa ayat pula. Adapun materi sifat wajib yang dipelajari di kelas III ada lima yaitu wujud, Qidam, Baqo, Qiyamuhu Binafsihi dan Mukhalafatul Lilhawadisi.

Diantaranya sifat – sifat wajib Allah yang 20 sebagai berikut:

Nama sifat wajib Atinya

1. Wujud

14. Qadiran 15. Muridan 16. Aliman 17. Hayyan 18. Sami’an 19. Basiran 20. Mutakaliman

13. Berfirman/berbicara 14. Maha Berkuasa 15. Maha Berkehendak 16. Maha Mengetahui 17. Maha Hidup 18. Maha Mendengar 19. Maha Melihat 20. Maha Berfirman 1.

Sifat wajib Allah artinya adalah sifat-sifat kesempurnaan yang harus ada pada Allah, yaitu sifat yang harus dimiliki oleh Allah tidak ada makhluk lain yan memiliki sifat yang sama dengan Allah. Sifat-sifat tersebut tidak dimiliki oleh siapa pun baik itu manusia sebagai makhluk sempurna ciptaan Allah. Artinya, hanya Allah yang memilikinya.

Mengapa sifat tersebut hanya dimiliki oleh Allah? Karena Allah merupakan zat yang Maha Pencipta. Jadi, tidak mungkin sifat Allah sama dengan ciptaan-Nya. Sifat-sifat wajib bagi Allah semuanya ada dua puluh.

Namun, yang akan kita pelajari hanya lima sifat saja. Kelima sifat tersebut, yaitu:

1. Wujud, 2. Qidam, 3. Baqa’,

4. Mukhalafatu lilh .awadisi, dan 5. Qiyamuhū binafsihi.

Contoh bukti Adanya Sifat Wajib Allah SWT adalah salah satunya Suatu hari Adnan dan Fatimah sedang mengamati matahari terbenam saat liburan akhir tahun kemarin, Adnan dan keluarganya berwisata ke Pantai Pangandaran. Adnan sangat senang sekali karena dapat berenang di pantai.

Selain itu, Adnan pun sangat ingin menyaksikan matahari terbenam.

Menjelang sore Adnan dan Fatimah sudah berdiri di pesisir pantai.

Mereka siap menyaksikan matahari terbenam. Mereka sangat kagum dengan indahnya suasana saat itu. Kekaguman mereka semakin menambah keimanan mereka kepada Allah.Matahari terbenam merupakan salah satu

peristiwa alam. Kenapa matahari bisa terbit dan terbenam sesuai dengan waktunya setiap harinya? Karena matahari dapat terbit dan terbenam karena ada yang mengatur, siapa yang mengatur? yaitu Allah SWT lah yang telah mengatur semua yang terjadi di bumi ini baik itu pergantian siang dan malam, termasuk terbenamnya matahari yang sedang di amati Adnan dan Fatima saat sore hari ketika sedang berliburan di pantai.

Dengan demikian, Allah itu pasti ada. Adanya Allah termasuk dalam salah satu sifat wajib Allah sifat.

Arti dari 5 sifat wajib Allah adalah 1. Wujud

Wujud artinya ada. Adanya Allah karena Zat-Nya sendiri. Jadi, Allah ada bukan karena diciptakan. Keberadaan Allah dapat dibuktikan dengan ciptaanya, yaitu alam semesta.Adanya alam karena ada Allah Alam semesta tersebut tidak mungkin ada jika tidak ada yang menciptakan. Hal itu dikarenakan segala sesuatu ada karena diciptakan.

Misalnya, saat ini kamu sedang mengenakan pakaian. Apakah mungkin pakaian yang kamu kenakan ada dengan sendirinya? Tentu tidak mungkin kan! Pakaian ada karena ada yang menciptakan, yaitu penjahit.Begitu pula dengan alam semesta. Alam semesta tidak mungkin ada jika tidak ada yang menciptakan. Alam semesta ada karena diciptakan Allah. Oleh karena itu, Allah itu sudah pasti ada.

2. Qidam

Qidam artinya terdahulu. Maksudnya, Allah paling dahulu dari apa pun juga. Hal ini dikarenakan Allah sebagai sang pencipta. Oleh karena itu, Allah sudah pasti lebih dahulu dari ciptaan-Nya.Misalnya, apakah pakaian lebih dulu ada dari penjahit? Tentu tidak kan, karena pakaian tidak akan ada dengan sendirinya. Jadi, penjahit pasti lebih dulu ada dari pakaian. Begitupun dengan Allah.

3. Baqa’

Baqa’artinya kekal. Allah itu tidak akan mati selamanya. Allah pun tidak akan rusak. Jadi, Allah akan abadi selamanya.Hal itu berbeda

dengan ciptaan-Nya. Coba kamu pikirkan, apakah kamu akan hidup selamanya? Semua makhluk hidup akan mengalami mati. Gunung-gunung yang kokoh akan hancur. Pokoknya, semua alam semesta ini pasti akan mengalami kehancuran. Allah tidak akan hancur seperti ciptaan-Nya 4. Mukhalafatu Lilhawadisi

Artinya berbeda dengan makhluk-Nya. Maksudnya, Allah tidak akan sama dengan ciptaanya. Semua ciptaan Allah pasti akan hancur.

Sedangkan Allah akan tetap abadi. Misalnya, pakaian yang kamu pakai tidak akan sama dengan penjahit. Pakaian tidak perlu makan, sedangkan penjahit perlu makan. Pakaian tidak dapat bergerak, sedangkan penjahit dapat bergerak. Begitupun dengan penjahit. Penjahit tidak akan sama dengan Allah yang menciptakan-Nya. Manusia perlu makan, sedangkan Allah tidak

5. Qiyamuhū binafsihi

Qiyamuhū binafsihi artinya berdiri sendiri. Allah tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun. Allah tidak bergantung kepada yang lain. Hal itu dikarenakan Allah Maha berkehendak. Berbeda dengan manusia. Manusia perlu bantuan orang lain untuk hidup. Manusia perlu tanaman dan hewan sebagai sumber makanan. Manusia perlu gas oksigen untuk bernapas.

Pentingnya pendidikan aqidah bagi peserta didik di sekolah merupakan sebuah keharusan, sebab kemuliaan seseorang manusia tidak terletak pada seberapa kaya atau tenarnya seseorang melainkan , dalam agama islam aspek yang paling tinggi dari wujud keberagaman seseorang adalah aqidah. Oleh sebab itu aqidah menempati urutan tertinggi dalam islam. Tahap pertama adalah menyatakan keimanan dengan ucapan syahadat, tahap kedua melakukan ibadah seperti sholat, zakat, puasa termasuk membaca Al Quran dan berdoa, dan tahap ketiga sebagai buah dari keimanan dan ibadah adalah akhlak.

Dalam Al Qur’an Allah mengisaratkan kepada kita untuk memberikan pendidikan dan peringatan yang meliputi pembinaan mental maupun spiritual anak sehingga dapat mengembangkan fitrahnya selaku hamba kepada Allah, sebagaimana firman Allah QS AT Tahrim ayat 6 yang berbunyi:

ْ ىأىو ْمُكىسُ ْنَّ ىأ اوُ اوُنىآ ىن ِ َّلا اى نَّ ىأ اى ُةىراىجِْلْاىو ُساَّنلا اىهُدوُ ىو اًراى ْمُكيِل

ىووُ ىآْ ُنَّ اىآ ىووُ ى ْ ىنَّ ىو ْمُهى ىآىأ اىآ ىهَّ لا ىووُ ْ ىنَّ ى ةٌداى ِ ةٌ ى ِ ةٌةىكِ ى ىآ اى ْنَّيى ىع

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Ayat diatas secara jelas menyatakan bahwa yang harus manjadi perhatian penting dalam pendidikan anak adalah pembinaan mental , akhlak dan budi pekerti yang baik untuk mewujudkan insan yang paripurna dan berkepribadian yang islami. Dalam kehidupan kita sehari hari ada banyak istilah yang kita kenal menyangkut dengan persoalan akhlak atau moral, yaitu: moral akhlak, sikap, budi pekerti dan etika serta kepribadian. Berbicara tentang pendidikan islam baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai - nilai islam dan tidak dibenarkan menggunakan etika dan moralitas sosial.

Dokumen terkait