• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

6. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang berorientasi pada guru dimana, siswa hanya menerima saja apa yang dikatakan guru tanpa berusaha sendiri atau mandiri.(Dave Meier,1999: 84 ). Pembelajaran konvensional merupakan suatu istilah dalam pembelajaran yang biasanya diterapkan dalam proses pembelajaran sehari-hari. Dalam pembelajaran konvensional ini siswa tidak banyak ikut serta, artinya siswa hanya sebagai objek belajar. Dalam pembelajaran ini guru lebih aktif daripada siswa sehingga, komunikasi dalam pembelajaran ini hanya terpusat pada satu arah saja. Padahal sesungguhnya pembelajaran yang diharapkan pada era ini adalah terpusat pada banyak arah baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.

Menurut Nasution, pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tujuan tidak dirumuskan secara spesifik ke dalam kelakuan yang dapat diukur.

2. Bahan pelajaran diberikan kepada kelompok atau kelas secara keseluruhan tanpa memperhatikan siswa secara individual.

3. Bahan pelajaran umumnya berbentuk ceramah, kuliah, tugas tertulis, dan media lain menurut pertimbangan guru.

4. Berorientasi pada kegiatan guru dan mengutamakan kegiatan belajar.

5. Siswa kebanyakan bersikap pasif mendengarkan uraian guru.

6. Semua siswa harus belajar menrut kecepatan guru.

7. Penguatan umumnya dilakukan setelah dilakukannya ulangan atau ujian.

8. Keberhasilan belajar pada umumnya dilakukan guru secara subjektif.

9. Pengajar umumnya sebagai penyebar dan penyalur informasi utama.

10. Siswa biasanya mengikuti beberapa tes atau ulangan mengenai bahan yang dipelajari dan berdasarkan angka hasil tes atau ulangan itulah nilai rapor yang diisikan.

Berdasarkan ciri-ciri pembelajaran konvensional di atas dapat terlihat bahwa pembelajaran konvensional yang berlangsung antara guru dengan siswa hanya satu arah.Siswa cenderung mengikuti semua yang diajarkan oleh guru yang pada akhirnya siswa merasa tergantung dengan materi yang diberikan oleh guru.Jadi, pembelajaran konvensional merupakan suatu pembelajaran dimana, guru lebih mendominasi dari pada siswa sehingga, siswa terlihat pasif akibatnya pembelajaran terlihat monoton. Pembelajaran seperti ini akan menghalangi kreatifitas siswa dan bertolak belakang dengan tuntutan dunia pendidikan yang mencanangkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Dengan banyaknya kelemahan dalam pembelajaran konvensional di atas maka guru sangat di tuntut untuk mencipatakan suatu pembelajaran yang baru yang dapat mengaktifkan daya piker peserta didik dan menciptakan suasana menyenangkan dan tidak kaku. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pembelajaran yang diterapkan oleh guru di sekolah, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, guru menerangkan di depan kelas, sedangkan siswa hanya menerima saja (pasif) tanpa melibatkan aktifitas dan pengalaman siswa dalam proses pembelajaran B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini penulis sajikan beberapa penelitian yang relevan:

1. Abdul Aziz, dalam penelitiannya yang berjudul “Meningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model pembelajaran Make A Match Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam matreri Surah Al – Qodr dan Al – Alaq ayat 1-5 di kelas VI”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa: (a) hasil belajar pendidikan Agama Islam siswa yang diajar menggunakan metode Make And Match mengalami peningkatan daripada siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. (b) pembelajaran dengan menggunakan metode Make And Match berpengaruh terhadap aktifitas siswa yang menagalami peningkatan. Adapun beda penelitian yang akan diangkat penulis dengan penelitian Abdul Aziz tersebut adalah dilihat dari segi tingkat kelas dan materi pelajarannya. peneliti akan meneliti tentang mata pelajaran PAI dengan materi sifat wajib Allah pada kelas III, sedangkan Abdul Aziz telah meneliti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VI dengan materi surah Al – Qodr dan Al – Alaq ayat 1-5.

2. Liza Kurnia Safitri, dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Make and Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Jasa Boga Pada Mata Diklat Pelayanan Makan Dan Minum di SMK negri 4 Yogyakarta” hasil penelitiannya lebih efektif meningkatkan kompetensi kognitif (pengetahuan) dan lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas X tata boga dengan metode Make a Math dari pada dengan metode ceramah.Adapun beda penelitian yang akan diangkat penulis dengan penelitian Liza Kurnia Safitri tersebut adalah dilihat dari segi mata pelajarannya peneliti akan meneliti tentang mata pelajaran PAI materi sifat wajib Allah pada kelas III, sedangkan Liza

Kurnia Safitri telah meneliti pada mata Diklat Pelayanan makan dan minum pada siswa kelas X tata Boga.

3. Wiarawan Andianto Abdullah dalam peneltiannya yang berjudul,”Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Make And Match Dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negri 3 Palar Klaten” hasil penelitiannya adalah telah adanya peningkatan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa pada siswa kelas III pada mata pelajaran matematika dengan metode Make a Match dari pada dengan metode konvensional. Adapun beda penelitian yang akan diangkat penulis dengan penelitian Wiarawan Andianto Abdullah tersebut adalah dilihat dari segi mata pelajarannya. peneliti akan meneliti tentang mata pelajaran PAI dengan materi sifat wajib Allah pada kelas III, sedangkan Wiarawan Andianto Abdullah telah meneliti pada mata pelajaran Matematika pada kelas III SD.

4. Chalimah dalam peneltiannya yang berjudul ”penerapan model pembelajaran Make A Match Pada Materi Pokok Nama-Nama Kitab Allah Swt Pada Kelas V SD Negeri Pesarean 01”. hasil penelitiannya adalah telah adanya peningkatan hasil belajar siswa dan aktifitas siswa dengan penerapan model Make A Match dari metode konvensional. Adapun beda penelitian yang akan diangkat penulis dengan penelitian Chalimah tersebut adalah dilihat dari segi materi dan kelasnya. peneliti akan meneliti tentang mata pelajaran PAI dengan materi sifat wajib Allah pada kelas III, sedangkan Chalimah telah meneliti pada mata pelajaranPAI pada kelas V SD. Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti berhipotesis bahwa untuk hasil belajar siswa akan lebih baik dengan pembelajaran kooperatif metode Make a Match dari pada pembelajaran dengan metode konvensional.

C. Kerangka Konseptual

Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam banyak sekali faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya adalah rendahnya pemahaman siswa dalam pembelajaran dan kurangnya minat siswa dalam pembelajaran PAI. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat siswa

menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, diantaranya menciptakan suasana belajar yang dapatmendorong siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Namun kenyataannya siswa masih pasif pada saat proses pembelajaran dan belajar mengajar lebih banyak didominasi oleh guru.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan metode pembelajaran Make a Match. Dengan menggunakan metode pembelajaran ini, siswa diharapkan benar-benar terlibat aktif dalam pembelajaran PAI,dan mampu memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Make a Match dan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional.

Pada kedua kelas dilakukan tes untuk menentukan hasil belajarnya.

Hasil belajar kedua kelas tersebut akan dibandingkan. Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Disamping itu peran guru sangat dibutuhkan untuk membimbing dan mengarahkan siswa agar siswa terlatih untuk lebih aktif.sehingga siswa mampu memahami materi yang di ajarkan oleh guru, sehingga diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas dapat di buat skema kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2. Skema kerangka konseptual penelitian Siswa

Penentuan Sampel Penelitian

Penentuan Kelas Penelit ian

Penentuan Kelas Penelitian

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Make a

Match

Proses pembelajaran konvensional

Tes akhir Tes akhir

Hasil belajar

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.Dikatakan sementara karena, jawaban yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh dengan pengumpulan data.

Berdasarkan paparan teoritik di atas, rumusan hipotesis yaitu:

Ha: Hasil belajar siswa lebih baik dengan penerapan metode Make a Match daripada pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PAI kelas III di SDN 24 Sulit Air Kec. X Koto Diatas Kab.Solok.

Ho: Hasil belajar siswa tidak lebih baik dengan penerapan metode Make a Match daripada pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PAI kelas III di SDN 24 Sulit Air Kec. X Koto Diatas Kab.Solok.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang terjadi dilapangan. Adapun dari segi pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pengolahan datanya berkaitan dengan angka dan analisisnya menggunakan statistik.(Sugiyono,2007:13) Jadi, penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang datanya berkaitan dengan angka-angka.

B. Metode Penelitian

Berdasarkan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu merupakan keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut. Tujuan rancangan eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Penelitian ini akan dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen siswa diberi pembelajaran dengan penerapan metode Make a Match sedangkan pada kelas kontrol siswa diajarkan dengan pembelajaran yang biasa atau konvensional.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Control Group Only Design. Dalam penelitian ini beberapa subjek yang diambil dari populasi dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Pada kelas eksperimen siswa diberi pembelajaran dengan penerapan metode Make a Match sedangkan pada kelas kontrol siswa diajarkan dengan pembelajaran yang biasa atau konvensional..

42

Menurut (Sumandi Suryabrata, 2003:104) rancangan penelitian Randomized Control Group Only Design dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Rancangan Penelitian Keterangan:

X : Perlakuan dengan penerapan metode pembelajaran Make a Match O : Perlakuan dengan penerapan pembelajaran konvensional

T : Test Akhir

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di SDN 24 Luak Bayau Sulit Air pada siswa kelas III mulai dari tanggal 25 juli – 9 Agustus tahun 2018/2019

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan subjek penelitian yang berada pada suatu wilayah yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 24 Sulit Air.

Untuk Lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3: Jumlah siswa kelas III SDN Sulit Air tahun ajaran 2018/2019

No Kelas Jumlah siswa

1 III A 20

2 III B 20

Jumlah 40 Orang

Sumber: Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama IslamSDN 24 Sulit Air Kec. X Koto Diatas Kab.Solok

Kelompok Perlakuan Test

Kelompok eksperimen X T

Kelompok kontrol O T

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan di teliti.(Riduwan, 2004:11). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan kerakteristik yang dimiliki oleh populasi,.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling. yang mana jumlah kelas sampel sama dengan populasi, pengambilan sampel dengan cara Total Sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dimana peneliti mencampur semua subjek- subjek didalam populasi sehingga semua subjek dapat dikenakan perlakuan. Penelitian ini di bagi menjadi 2 kelompok yaitu : kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen di lakukan treatmen dan kelas kontrol tidak di beri perlakuan.

Didalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel di lihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal siswa kelas III . Pada penelitian ini.

peneliti memilih 2 lokal menjadi sampel penelitian yaitu lokal III A dan lokal III B. Pengambilan sampel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan nilai UH Pendidikan Agama Islam siswa kelas III SDN 24 Sulit Air Kec. X Koto Diatas Kab.Solok tahun ajaran 2018/2019.

b. Pertimbangan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran PAI SDN 24 Sulit Air Kec. X Koto Diatas Kab.Solok

Berdasarkan rancangan penelitian, langkah-langkah dan pertimbangan guru PAI maka dalam penetapan sampel yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan melihat nilai UH kelas III, kelas yang nilai ketuntasannya banyak dijadikan kelas kontrol dan kelas yang nilai ketuntasannya sedikit dijadikan kelas eksperimen.. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas III B.

Pada penelitian ini penulis mempertimbangkan kelas III B sebagai kelas eksperimen karena kelas III B banyak mendapatkan nilai di bawah rata- rata atau banyak yang tidak tuntas. Berdasarkan rancangan penelitian, langkah-langkah dan pertimbangan guru PAI maka dalam penetapan sampel yang akan dijadikan kelas eksperimen adalah kelas III B, karena banyak siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran dan tidak faham dengan penjelasan guru mengenai macam-macam tanda baca dalam Alqu,ran dan ketika menulis kalimat – kalimat Alqur,an siswa masih belum bisa menentukan nama dari setiap tanda baca dalam Al Qur’an.

Salah satu nya lagi adalah kurangnya aktifitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya ketika mereka belajar mengenai kalimat- kalimat dalam Al Qur’an. Jadi penulis akan melakukan treatment menggunakan metode Make a Match pada kelas eksperimen .Untuk lebih jelasnya lagi bisa dilihat dari hasil UH kelas III A dan III B pada lampiran I

2. Variabel, Data dan Sumber Data 1. Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu:

a) Variabel independen (variabel bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan pada variabel dependen (variabel terikat).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang diberikan terhadap kelas eksperimen yaitu menerapkan metode Make a Match b) Variabel dependen (variabel terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas). (Sugiyono,2007:61 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

2. Data

“Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik berupa angka-angka (golongan)

maupun yang berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya.(Subana,2005:19) . Jenis data yang digunakan adalah:

a. Data primer yaitu data yang langsung diambil dari sampel yang diteliti.yaitu hasil belajar siswa setelah dilakukan perlakuan denganpenerapan metode Make a Match dan pembelajaran konvensional. Sumber datanya adalah semua siswa kelas III SDN 24 Sulit Air yang terpilih sebagai sampel

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang lain. (Iqbal,2010 :19) dalam penelitian ini data sekundernya adalah data yang diminta dari guru bidang studi berupa nilai UH siswa kelas III SDN 24 Sulit Air.Sumber data sekundernya adalah Guru mata pelajaran PAI di SDN 24 Luak Bayau.

F. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan

a. Meninjau sekolah tempat penelitian diadakan.

b. Mengajukan surat permohonan penelitian.

c. Menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Konsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

e. Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian.

f. Mempersiapkan rancangan pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, baik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dapat dilihat pada lampiran II dan III

g. Menyusun kisi-kisi soal, soal tes uji coba dan jawabannya. Kisi-kisi soal, soal tes uji coba dan jawabannya dapat dilihat pada lampiran IV dan V

h. Melakukan uji coba soal dikelas III SDN 15 Padang Datar. Untuk hasilnya dapat dilihat pada lampiran.

i. Melakukan analisis dari hasil uji coba soal yaitu dengan melakukan analisis daya pembeda, indeks kesukaran soal serta klasifikasi soal dan

reliabilitas tes. Kemudian, didapatkan soal yang termasuk dalam kategori terpakai atau tidak. Untuk lebih jelasnya hasil analisis tersebut dapat dilihat pada lampiran VIII, IX dan X

2. Tahap pelaksanaan, yaitu melaksanakan penelitian dengan menerapkan metode Make a Match pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Dalam penelitian ini, inti dari tujuan penelitian yang penulis maksud adalah untuk melihat hasil belajar siswa.

Adapun tahap pelaksanaan pembelajaran baik SK KD dan RPP yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Langkah pembelajaran kelas eksperimen pertemuan pertama

1. Guru menarik perhatian siswa dengan membaca salam, berdo’a dan mengambil absen.

2. Guru memulai pembelajaran dengan membaca Al Qur’an surat pendek pilihan

3. Guru memotivasi siswa dengan cara membangkitkan minat atau menyiapkan mental siswa untuk belajar.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan mengaitkan pelajaran dengan materi sebelumnya. berdo’a dan mendengarkan absen.

2. Siswa membaca surat pendek pilihan bersama – sama

3. Siswa mendengarkan guru.

4. Siswa mendengarkan guru.

5. Siswa mengikuti penjelasan guru.

6. Siswa mendengarkan penjelasan guru. pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran yaitu tentang siapa yang menciptakan alam semesta

c. Guru menjelaskan materi yang dipelajari secara umum tentang: “5 Sifat

c. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang 5 sifat wajib Allah dan artinya

60 menit

1. Elaborasi setiap pasangan yang berhasil maju sebelum waktu habis untuk membacakan pasangan sifat wajib yang mereka dapatkan

g. Guru mengacak lagi kartu tersebut dan membagikan kembali kepada setiap siswa. jawaban siswa berdasarkan pasangan.

a. Siswa berdiri berdasarkan kelompok

b. Siswa memperhatikan guru

c. Siswa mendapatkan masing - masing satu kartu

membacakan pasangan kartu yang mereka pasangan kartu mereka masing- masing

k. siswa dan guru mengkonfirmasi kebenaran jawaban siswa berdasarkan pasangan.

2. Konfirmasi

a. Guru memberikan apresiasi atau poin kepada setiap siswa yang berhasil menemukan pasangan dari kartu yang berisi sifat wajib dan artinya”.

b. Guru meminta siswa lain untuk membacakan 2 sifat wajib Allah

c. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang baru saja di pelajari

a. Siswa siswa memberikan tepuk tangan.

b. Siswa lain membacakan 2 sifat wajib yang di ketahuinya

c. Siswa mendengarkan penguatan materi dari guru. mandiri kepada peserta didik dari materi yang telah dipelajari.

c. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari selanjutnya.

d. Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdalah, berdo’a dan salam. materi yang akan dipelajari selanjutnya.

Langkah – langkah pembelajaran kelas eksperimen pertemuan kedua Kegiatan Pembelajaran siswa dengan membaca salam, berdo’a dan

1. Siswa menjawab salam,

berdo’a dan

3. Guru memotivasi siswa

dengan cara

membangkitkan minat atau menyiapkan mental siswa untuk belajar.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan mengaitkan pelajaran dengan materi sebelumnya.

6. Guru menjelaskan metode yang akan dilakukan

dalam proses

pembelajaran yaitu : Make a Match

3. Siswa mendengarkan guru.

4. Siswa mendengarkan guru.

5. Siswa mengikuti penjelasan guru.

6. Siswa mendengarkan penjelasan guru.

b. Guru menjelaskan materi yang dipelajari secara umum tentang: “5 Sifat

b. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang 5

a. Siswa berdiri berdasarkan kelompok

b. Siswa memperhatikan guru

c. Siswa mendapatkan masing - masing satu kartu

artinya setiap pasangan yang berhasil maju sebelum waktu habis untuk membacakan pasangan sifat wajib yang mereka dapatkan

g. Guru mengacak lagi kartu tersebut dan membagikan kembali kepada setiap siswa. jawaban siswa berdasarkan pasangan.

5. Konfirmasi

a. Guru memberikan apresiasi atau poin kepada setiap siswa yang berhasil menemukan pasangan dari kartu yang berisi sifat wajib dan artinya”.

b. Guru meminta siswa lain untuk membacakan 2 sifat wajib Allah

c. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang baru saja di pelajari

e. Siswa yang sudah mendapatkan pasangannya segera maju kedepan kelas f. Siswa yang maju

membacakan pasangan kartu yang mereka pasangan kartu mereka masing- masing

k. siswa dan guru mengkonfirmasi kebenaran jawaban siswa berdasarkan pasangan.

c. Siswa mendengarkan penguatan materi dari guru.

Kegiatan Penutup

e. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran.

f. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik dari materi yang telah dipelajari.

g. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari selanjutnya.

h. Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdalah, berdo’a dan salam. materi yang akan dipelajari selanjutnya.

Tabel 5 . Langkah pembelajaran kelas control Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu

Guru Siswa

Kegiatan Awal :

1. Guru menarik perhatian siswa dengan membaca salam, berdo’a dan mengambil absen.

2. Guru memotivasi siswa dengan cara membangkitkan minat atau menyiapkan mental siswa untuk belajar.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan mengaitkan pelajaran dengan materi sebelumnya, yaitu : mengenal kalimat Al Qur’an

1. Siswa menjawab salam, berdo’a dan mendengarkan absen.

2. Siswa mendengarkan guru.

3. Siswa mendengarkan guru.

4. Siswa menjawab

pertanyaan tentang materi pelajaran yaitu : mengenal pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran yaitu: Apakah

a. Siswa menjawab

pertanyaan guru.

60 menit

sifat wajib Allah itu 2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi pelajaran yaitu: “sifat wajib Allah

b. Guru meminta siswa untuk mencatat materi yang diberikan oleh guru. jawaban dari pertanyaan temannya. telah dipelajari yaitu tentang sifat wajib Allah b. Guru meminta siswa lain

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru.

b. Siswa mencatat penjelasan yang diberikan guru.

c. Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami.

d. Siswa lain memberikan jawaban dari pertanyaan temannya.

e. Siswa mendengarkan penjelasan guru.

a. Siswa menjawab

a. Siswa menjawab

Dokumen terkait