4.9 Tahap Input
4.9.3 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
Matriks ini memungkinkan peneliti untuk meringkas dan mengevaluasi informasi lingkungan internal pada Grand Victoria Hotel (GVH). Yang mana melalui alat analitis ini peneliti memberikan skor bobot pada kekuatan serta kelemahan internal. Berikut ini merupakan penjabaran hasil evaluasi matriks IFE.
Tabel 4.15 Matriks IFE
No Faktor-faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor
Bobot Kekuatan
1 Hotel sudah bersertifikasi ISO 9001:2008 0,13 4 0,52 2 Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan
pihak-pihak pemangku kepentingan 0,17 4 0,68
3 Keahlian manajemen 0,10 4 0,40
4 Kualitas pelayanan serta penyambutan tamu berstandar
internasional 0,10 4 0,40
5 Loyalitas pelanggan terhadap hotel termasuk kuat 0,10 4 0,40 Kelemahan
1 Keterbatasan space hotel 0,10 2 0,20
2 Masih kurangnya tenaga kerja yang berlatar belakang
hotelier 0,10 2 0,20
3 Kurang efektif dalam melakukan sales blit 0,10 1 0,10 4 Kosongnya posisi Executive Assistant Manager (EAM),
Front Office Manager, dan Executive Housekeeping. 0,10 2 0,20
Total 1,00 - 3,1
Sumber: Diolah peneliti Keterangan untuk Peringkat:
Kekuatan:
3 = Mempertahankan kekuatan
4 = Mempertahankan dan mengembangkan kekuatan Kelemahan:
1 = Tidak berupaya memperbaiki kelemahan 2 = Berupaya memperbaiki kelemahan
Berdasarkan keterangan hasil evaluasi faktor internal pada tabel di atas, maka diperoleh skor bobot total sebesar 3,1 yang mana total tersebut berada di atas nilai rata-rata sebesar 2,5 dari skor bobot total tertinggi yaitu 4,0. Hal ini mengindikasikan bahwa posisi internal GVH terbilang kuat. Berikut merupakan penjelasan dari faktor-faktor internal utama GVH.
Kekuatan:
1. Faktor internal ini diberikan peringkat 4 (Mempertahankan dan mengembangkan kekuatan) – GVH sudah bersertifikasi ISO (International Standardisasi for Organization), yang mana penerapan ISO ini sangat
bermanfaat bagi GVH untuk meningkatkan citra hotel; meningkatkan kinerja lingkungan hotel; meningkatkan efisiensi kegiatan; memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan evaluasi; meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan;
mengurangi risiko usaha; meningkatkan daya saing hotel; meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan; serta mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja.
2. Faktor internal ini diberikan peringkat 4 (Mempertahankan dan mengembangkan kekuatan) – GVH menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan pihak-pihak pemangku kepentingan seperti dinas pariwisata, perusahaan-perusahaan, pemerintahan-pemerintahan, agen travel, koran lokal, majalah tourism, serta joint membership dengan klub malam, bank, dan informa. Hal ini dilakukan untuk menjalin kedekatan sekaligus mempromosikan GVH dalam upaya meningkatkan jumlah pelanggan, okupansi hotel, loyalitas pelanggan, serta profit perusahaan.
3. Faktor internal ini diberikan peringkat 4 (Mempertahankan dan mengembangkan kekuatan) – Keahlian manajemen GVH terlihat dari implementasi kegiatan manajemen tersebut sesuai fungsinya masing-masing, yang mana hal ini telah dibahas sebelumnya pada analisis lingkungan internal GVH. Yang mana selama menjalankan kegiatan manajemennya terdapat keahlian-keahlian yang dimiliki masing-masing departemen yang ada. Misalnya keahlian teknis yang dimiliki oleh bagian teknisi hotel dalam melakukan pekerjaannya seperti mengoperasikan komputer, menguasai bidang teknologi, dan lain sebagainya. Yang mana GVH melakukan penyeleksian terhadap bagian teknisinya dan telah mendapatkan sertifikasi uji kelayakan dari perusahaan. Di beberapa bagian terutama bagian sales & marketing, memiliki keahlian yang sangat baik dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Yang mana bagian ini harus mampu memahami dan cakap dalam melakukan interaksi dengan pelanggan/konsumen serta calon pelanggan. sebagai contoh
keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan pelanggan/calon pelanggan, dan lain sebagainya. Selanjutnya terdapat keahlian dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini mengacu pada peran general manager sebagai pimpinan tertinggi dalam GVH. Yang mana setiap keputusan yang diambil oleh GM sebelumnya selalu di lakukan briefing untuk mengkomunikasikan serta menanyakan pendapat dari bagian/departemen lainnya untuk bersama-sama mencapai tujuan dan sasaran dari GVH, serta keahlian dalam mengelola waktu yang terlihat di beberapa bagian terutama bagian produksi dan operasional dalam memanfaatkan waktu dan biaya seefektif dan seefisien mungkin.
4. Faktor internal ini diberikan peringkat 4 (Mempertahankan dan mengembangkan kekuatan) – Dalam hal kualitas pelayanan serta penyambutan tamunya, GVH selalu berupaya dalam memberikan pelayanan yang lebih dengan standar internasional. Hal ini diperkuat dengan adanya sertifikasi ISO untuk GVH. Dalam hal upaya peningkatan kualitas pelayanannya, GVH meningkatkan jumlah jam training seluruh karyawannya. Yang mana sebelumnya per orang hanya 2 jam training dalam 1 bulan, sedangkan saat ini per orang minimal 2 jam training dalam 1 bulan.
5. Faktor internal ini diberikan peringkat 4 (Mempertahankan dan mengembangkan kekuatan) – Loyalitas pelanggan terhadap GVH termasuk kuat. Hal ini dapat dilihat dari daftar top ten company setiap bulannya. Begitu juga dengan beberapa pelanggan dari individual yang selalu menginap di GVH setiap kali datang ke Samarinda. Tingginya loyalitas pelanggan dikarenakan upaya GVH memberikan kualitas maksimal baik pelayanan maupun penyajian, serta terus melakukan sales call ke perusahaan-perusahaan agar terjalinnya hubungan yang baik dengan pelanggan, salah satunya dengan memberikan ucapan selamat atas perayaan ulang tahun perusahaan.
Kelemahan:
1. Faktor internal ini diberikan peringkat 2 (Berupaya memperbaiki kelemahan) – GVH berupaya memperbaiki kelemahannya dalam hal keterbatasan space hotel. Upaya yang dilakukan dengan mencoba membeli tanah kosong yang ada pas di sebelah GVH. Akan tetapi hal ini belum membuahkan hasil, yang mana pemilik tanah tersebut sebaliknya menginginkan untuk membeli GVH. Dalam hal ini negosiasi terus berlanjut dan di dapat kesimpulan bahwa GVH hanya bisa menyewa sekaligus merawat tanah tersebut untuk dijadikan lahan tambahan parkir hotel.
2. Faktor internal ini diberikan peringkat 2 (Berupaya memperbaiki kelemahan) – Masih kurangnya tenaga kerja yang berlatar belakang hotelier merupakan kelemahan minor dalam GVH. Yang mana hal ini akan sedikit membebankan kecepatan dalam pelaksanaan training karyawan. Dalam hal ini GVH terus berupaya memperbaiki kelemahannya dengan cara memaksimalkan training karyawan agar mampu menghasilkan kualitas yang sesuai standar, serta GVH juga terus merekrut tenaga kerja yang sesuai standar hotel yaitu dengan latar belakang hotelier.
3. Faktor internal ini diberikan peringkat 1 (Tidak berupaya memperbaiki kelemahan) – Sales blit dilakukan bersamaan dengan pada saat ada acara/kegiatan serta kunjungan ke luar pulau atau kota oleh personel GVH khususnya di bagian pemasaran. Walaupun hal ini bisa lebih mengefisiensikan biaya karena dilakukan pada saat bersamaan dengan adanya kegiatan/acara di kota/pulau tersebut, namun masih terbilang kurang efektif dalam hal waktu, kecepatan, serta penyampaian.
4. Faktor internal ini diberikan peringkat 2 (Berupaya memperbaiki kelemahan) – Dalam GVH terdapat kekosongan posisi di bagian Front Office Manager dan Executive Housekeeping. Yang mana kedua posisi ini merupakan pemimpin yang bertanggung jawab dalam membantu manajer Room Division dalam menjalankan tugasnya, serta kekosongan personel
yang menjabat sebagai Executive Asisten Manager (EAM). Yang mana hal ini merupakan salah satu bagian penting untuk membantu general manajer dalam pelaksanaan tugasnya. GVH selama ini masih berupaya mengisi kekosongan tersebut, hanya saja masih belum ada yang sesuai dengan standar GVH untuk posisi tersebut.