3. Technology Development
3.5. Analisis Perumusan Strategi
3.5.1. Tahap Masukan
3.5.1.2. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
Matriks IFE merupakan alat perumusan strategi yang memungkinkan untuk merangkum dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari area fungsional perusahaan, dan menyediakan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area tersebut.
Kunci Faktor Eksternal Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Peluang (Opportunities)
O1 Industri pengolahan daging yang
prospektif 0,1341 3 0,4023
O2 Bertambahnya restoran, ritel,
supermarket 0,1616 4 0,6464
O3 Pasar yang potensial di luar Jakarta 0,1343 4 0,5372 O4 Kepraktisan produk daging olahan 0,0225 3 0,0675 O5 Berkembangnya teknologi informasi 0,1510 3 0,4530
Subtotal 2,1064
Ancaman (Threats)
T1 Bertambahnya pesaing 0,1322 4 0,5288
T2 Pesaing yang terus melakukan perbaikan dan peningkatan layanan pelanggan
1. Kekuatan (strengths)
Adapun faktor yang menjadi kekuatan dari perusahaan adalah : a. Rasa dari produk yang lezat
Produk dari PT. Anugrah Citra Boga telah dikenal masyarakat Tangerang sejak tahun 1970. Produk daging olahan dengan merek dagang “Best” sudah dikenal masyarakat wilayah Tangerang akan cita rasanya. Cita rasa ini yang menjadi pembeda dari para pesaingnya. Ketika konsumen mengkonsumsi produk “Best”, mereka sudah dapat mengenalinya bahwa produk tersebut merupakan produk dari Anugrah Citra Boga.
b. Komposisi bahan daging yang lebih banyak dari pesaing lain Dalam memproduksi daging olahan seperti bakso, diperlukan berbagai bahan seperti daging, tepung, bumbu, dll. PT.
Anugrah Citra Boga sangat memperhatikan kualitas produk yang dijualnya, hal ini dibuktikan dengan komposisi daging yang digunakan oleh PT. Anugrah Citra Boga relatif lebih tinggi dari pesaing. Cara mengetahui komposisi daging yang tinggi adalah merasakan kekenyalan dari bakso tersebut.
Apabila komposisi daging tinggi, maka tingkat kekenyalannya sedikit. Apabila komposisi daging yang rendah (tepung banyak), maka tingkat kekenyalan dari bakso akan lebih tinggi.
c. Mesin produksi yang canggih dan kapasitas produksi relatif tinggi
Semenjak mulai memasuki pasar modern pada tahun 2005, perusahaan perlahan-lahan menerapkan pemakaiannya mesin produksi modern. Mesin produksi daging olahan perusahaan terdiri dari bowl cutter (mesin pemotong daging), grinder (mesing pengiling atau penghalus), mesin pencetak daging otomatis, mesin perebusan dan mesin pengering dengan ban berjalan (convenyor system), mesin penghitung bakso otomatis. Dengan kelengkapan mesin yang dimiliki perusahaan, ditaksirkan mesin-mesin tersebut mempunyai kapasitas produksi mencapai 10 ton perhari.
d. Tim pemasaran yang tangguh
PT. Anugrah Citra Boga memiliki divisi pemasaran yang terdiri dari divisi pemasaran pasar traditional dan pasar modern. Tugas dari masing divisi adalah mencari pelanggan baru di wilayah-wilayah lain di luar Tangerang. Seiring berjalannya waktu, divisi pemasaran ini telah membangun kerja sama yang tidak sedikit dengan mitra bisnis seperti agen, restoran, pabrik catering, supermarket di berbagai wilayah nusantara. Mitra bisnis PT. Anugrah Citra Baso sekarang mencakupi wilayah Jabodetabek, Serang,
Pandeglang, Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Jambi, Pontianak, Sorong (Papua), dan Jayapura (Papua).
e. Memiliki mesin transportasi berpendingin
Produk daging olahan merupakan jenis produk basah, untuk pengirimannya tidak bisa dikirim dengan angkutan biasa karena ketahanan produk akan berkurang jika berada pada suhu yang tidak dingin. Jasa pengiriman yang memiliki box pendingin sangat sedikit dan harga pengirimannya juga relatif mahal. Untuk menangani kondisi yang memungkinkan naiknya harga produk, maka perusahaan menyediakan mobil transportasi untuk mengirimkan produk ke tempat pelanggan.
Untuk daerah yang relatif jauh, perusahaan bersedia mengantarkan produk dengan kondisi biaya transportasi ditanggung oleh pelanggan dan biaya transportasi disini lebih murah dari jasa pengiriman lainnya.
2. Kelemahan (weaknesses)
a. Informasi yang terbatas tentang perusahaan
Informasi yang disampaikan perusahaan kepada pelanggan berkaitan dengan nama produk, dan harga produk melalui katalog, telepon, sms, dan email. Informasi-informasi tersebut hanya diterima oleh pihak yang sudah menjadi pelanggan perusahaan. Bagi yang belum menjadi pelanggan perusahaan terdapat kesulitan untuk mendapatkan informasi
detil mengenai produk apa saja yang dijual perusahaan.
Informasi tentang perusahaan yang beredar hanya berupa profil sederhana dari perusahaan.
b. Belum ada bagian khusus untuk pelayanan pelanggan
Dari hasil wawancara, pihak perusahaan mengatakan saat ini divisi yang berhubungan langsung dengan pelanggan adalah divisi pemasaran dan divisi keuangan. Divisi pemasaran bertugas menangani pemesanan dari pelanggan, dan divisi keuangan bertugas melakukan penagihan kepada pelanggan.
Terkadang masing-masing divisi harus menangani keluhan-keluhan dari pelanggan sehingga menimbulkan keluhan-keluhan dari masing-masing divisi mengenai penundaan terhadap kinerja mereka.
Keluhan-keluhan yang berasal dari pelanggan tidak dapat sepenuhnya ditangani oleh divisi pemasaran maupun divisi keuangan. Ketika ada keluhan dari pelanggan maka staff yang sedang berinteraksi dengan pelanggan hanya dapat menampung masukan dari pelanggan, karena staff dari divisi pemasaran maupun divisi keuangan tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap masukan dari pelanggan.
c. Belum ada website sebagai sarana untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pelanggan
Dari hasil wawancara dengan perusahaan, perusahaan mengatakan bahwa dalam operasional sehari-hari perusahaan masih menggunakan telepon, fax, dan sms. Pemanfaatan web belum diterapkan oleh perusahaan karena keterbatasan SDM.
Sedangkan pesaing-pesaing yang lain telah menerapkan penggunaan website untuk mendukung kinerja mereka.
d. Kurangnya promosi produk ke masyarakat luas
PT. Anugrah Citra Boga kurang aktif dalam hal melakukan promosi produk kepada masyarakat, hal ini menyebabkan keberadaan produk kurang disadari oleh masyarakat walaupun produk perusahaan sudah tersedia di beberapa supermarket besar seperti Hypermart, Carrefour, Hero, Lottemart, dll
Hasil evaluasi faktor lingkungan internal dari PT. Anugrah Citra Boga dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Faktor Lingkungan Internal dari PT. Anugrah Citra Boga
Kunci Faktor Internal Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Kekuatan (Strengths)
S1 Rasa dari produk yang lezat 0,1329 4 0,5316 S2 Komposisi bahan daging yang lebih
banyak dari pesaing lain 0,0243 3 0,0729
S3 Mesin produksi yang canggih dan
kapasitas produksi tinggi 0,0362 4 0,1448
S4 Tim pemasaran yang tangguh 0,139 3 0,4170
S5 Memiliki mesin transportasi
berpendingin 0,0153 3 0,0459
Subtotal 1,2122
Kelemahan (Weaknesses) W1
Informasi yang terbatas tentang perusahaan
W3 Belum ada website sebagai sarana untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pelanggan
3.5.1.3. Matriks Profil Pesaing atau Competitive Profile Matrix