• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.3. Matriks Pengetahuan Informan

4.3.1. Pengetahuan Informan tentang Pelecehan Seksual

Hari Sabtu tanggal 9 juni 2012 pukul 12.10 WIB, peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap salah satu anak jalanan yang berada di Simpang Aksara Medan, informan 1 berusia 10 tahun, jenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan sampai kelas 4 SD, peneliti harus memakai bahasa yang bisa di mengerti informan untuk menggali pengetahuan informan tentang pelecehan seksual, dengan memberikan tindakan pelecehan seksual itu seperti memegang, menyentuh, meraba dan mencium tanpa diketahui atau disetujui oleh orang yang menjadi korban tersebut. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

Informan Narasi Informasi

1 Tau, sama tingginya, ada abang-abang, di rumah adat teladan, di atas lah, ada disitu rumah-rumah adat, iya, gak lah, woi apa itu ku bilang lah, dilepaskannya lah, ada pun itu pas itu anak punk tidur, rame lah, lebih,,,,,

2 Tau,,,,,kayak,,,,, pelecehan seksual kayak yang itulah artis-artis itu, foto-foto telanjang itu,,,,,

3 Tau,,,ooo, kayak di raba-raba gitu ya, di pegang-pegang waktu tidur, itu aja yang aku tau,,,,,

4 Tau, dicium, dicolek, di raba-raba, dengan pemaksaan,,,,,

5 Tau, sering-seringan kok kebanyak orang kok orang uda mabuk , Kek orang-orang yang di pakter tuak –pakter tuak kek gitu, uda mabuk, keluar nanti kan bisa rusuh dia kan , ada bawak kereta dilihatnya misalnya kalo tengah malam orang itu keluar, ada cewek-cewek nanti mau pulang padahal anak baek-baek anak rumah-rumahan bisa digangguin nya,,,,,

6 Tau,,,, tapi kalo aku sendiri yang nampak di pegangi pernah,,,,,aku gak pernah,,,,,pelecehan hukumnya 3-4 tahun, itu kalo gak dibantu dengan perlindungan anak, perlindungan anak ini kan ada, 17 ke bawah, itu agak ringan hukuman,tapi kalo 20 tahun ke atas itu uda dewasa, aku tau hukum semua, walaupun aku tidak sekolahan, karena ku dapat dari alam, ngeri dari pada di kantoran, dari gak tau menjadi tau,,,,,

7 Ooo…waktu itu ada sih, tau, ya di raba-raba, di ciumin gitu, kadang di peluk, uda itu aja,,,,,

Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh informan mengetahui tentang pelecehan seksual dengan mengatakan pelecehan seksual seperti diraba-raba, dicium, dicolek, dipegang-pegang, dipeluk.

4.3.2. Pengetahuan Informan tentang Penyimpangan Seksual

Observasi dan wawancara ke dua dilakukan pada hari sabtu tanggal 16 juni 2012 pukul 14.20 WIB, informan 2 ini berjenis kelamin perempuan, berusia 15 tahun, dengan tingkat pendidikan sampai kelas 2 SMP, di Simpang Aksara Medan sebagai komunitas Anak Punk, dengan beberapa tato dilengan dan jari-jarinya.

Disini peneliti juga memberikan contoh-contoh atau kasus-kasus yang sudah pernah terjadi sebelumnya seperti kasus Baekuni atau yang lebih di kenal dengan nama Babe, untuk menggali pengetahuan informan tentang penyimpangan Seksual. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.3. Matriks Pengetahuan Informan tentang Penyimpangan Seksual

Informan Narasi Informasi

1 Tau, laki-laki sama laki-laki nya, kelobang ,,,,,, kan suaranya, naek awak ke atas, goyang-goyang ku tengok, apalah ku bilang, apa itu woi, langsung lari dia, besar, iya, sama-sama pengamen,,,,,

2 Tau, seperti homo atau lesbi, contohnya perempuan sama perempuan melakukan sek,,,,,

3 Tau, laki-laki sama laki-laki atau apa namanya, sodomi gitu, abang-abang sama anak kecil, iya kan,,,,,

4 Tau, seperti karoke, jual diri, gak tau lagi, disodomikan, laki-laki sama laki, laki-laki sama wanita berhubungan melalui dubur,,,,, 5 Kok kata-kata sodomi pernah dengar, cuma artinya maknanya gak

tau, paling kok kalo di koran kasusnya pencabulan aja.

6 Taulah,,,,,ya taulah,,,,,sering kalilah kak,,,,,apalagi di kota-kota kita ini banyak itu kak,,,,, istilahnya perempuan sama perempuan,,,,,

7 Tau, sodomi, ya sesama laki-laki lah, itu aja,,,,,

Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh informan mengetahui tentang penyimpangan seksual dengan mengatakan penyimpangan seksual itu seperti lesbian, homo seksual, sodomi, oral seks, anal seks.

Informan 3 berusia 15 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dengan tingkat pendidikan SMP, untuk menggali pengetahuan informan tentang kekerasan seksual, peneliti memberikan contoh bahwa kekerasan seksual itu seperti pemerkosaan, kemudian informan menceritakan bagaimana pengalaman tinggal di jalanan, karena pernah melihat kejadian seorang perempuan di kejar sama laki-laki dan lari menyelamatkan diri ke tempat informan. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.4. Matriks Pengetahuan Informan tentang Kekerasan Seksual

Informan Narasi Informasi

1 Apa itu kekerasan seksual, tadi malam barusan ada diperkosaan orang, di rumah kosong inilah, ada, makanya dikasi tau, sama abang pabeng, aku gak melihat, kami, salah dia juga kami suruh pindah,perempuan, gak tau lah aku, uda macam kakak lah, gak tau aku, uda kami ajak dia gak mau, dia lari-lari, tolong-tolong, trus lari dia ke tempat kami, jam lima pagi, bangun, apa cerita-ceritalah, nangis-nangislah ceweknya, cowoknya ada disitu, apa dia diancam dia, minta tolonglah cowoknya itu,,,,,

2 Contohnya gimana kak,,,,,,tau,,,,,seperti pemerkosaan,,,,,

3 Di paksa gitu ya, kayak di perkosa, perempuan yang sering kak, di kejar-kejar sama laki-laki waktu di rumah kosong gitu,,,,,

4 Tau, pemerkosaan, meraba-raba, secara paksa, kekerasan, lai-laki sama perempuan lah kak, gak tau, gak pernah liat,,,,,

5 Tau,,,,,maksudnya pencabulan kek gitu, di paksa iya kan, misalnya ada anak-anak misalnya anak-anak remaja, trus ada orang-orang misalnya kek abang-abanglah, uda tua bapak-bapak, jadi bapak itu memaksa anak itu supaya hubungan dengan bapak itu, tapi anak itu gak mau, trus di paksa sama bapak itu, kek gitulah setau aku,,,,,

6 Ya taulah,,,,,secara paksa, tapi belum pernah ku lihat,,,,,ya maksudnya,,,,,ya tau lah,,,,,

Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa 6 informan mengetahui tentang kekerasan seksual dengan mengatakan kekerasan seksual itu seperti pemerkosaan, pencabulan sedangkan 1 informan tidak mengetahui tentang kekerasan seksual. 4.3.4. Pengetahuan Informan tentang Minuman Beralkohol

Informan 4 berusia 16 tahun, berjenis kelamin perempuan, dengan tingkat pendidikan SMP, untuk menggali pengetahuan informan tentang minuman beralkohol, peneliti memberikan contoh minuman alkohol itu seperti tuak, kemudian informan menceritakan bahwasanya orangtua informan sering minum tuak di rumah. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.5. Matriks Pengetahuan Informan tentang Minuman Beralkohol

Informan Narasi Informasi

1 Tau,,,,Tuak aja, bir, potka, tuak,,,,,

2 Tau lah kak,,mensen, tuak, paskot, uda itu anggur merah, podka,,,,,

3 Tau, minuman yang memabukkan, tuak, miras, bir, anggur merah, topi miring,,,,,

4 Tuak tau aku, minuman bapakku itu tuak, anggur merah, bir bintang,,,,,

5 Tau, kek bir bintang, tuak,anggur, lupa-lupa ingat,,,,,

6 Ya aku juga pernah minum juga , ya alkohol,,,,,itu kan masa lalu, banyak,,,,,Mc donal, tuak, itu kan alkohol juga, ya tuak,,,,,itu prioritasnya,,,,,kan murah, obat pinggang juga,,,,,ini sering kami minum satu gelas dua ribu,,,,,yang botolan juga tidak pernah kami minum, karena takut oplosan, mati juga keuangan belinya, mahal, mahal kak,,,,,beh mahal kan lima puluhan,,,,,

7 Tau, kek mana, alkohol itu kan rasanya kek mana panas di tenggorokan, anggur merah, mensen, tuak lah ,uda itu ajalah, tuak, alkohol, black house, bir hitam pun ada, bir putih pun ada,,,,,

Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh informan mengatakan bahwa mengetahui jenis-jenis minuman beralkohol seperti bir hitam, bir putih, potka, mensen, paskot, anggur merah, topi miring, Mc donal, black house dan seluruh informan mengatakan jenis minuman beralkohol adalah tuak, karena di samping murah dan dapat mengobati sakit pinggang.

4.3.5. Pengetahuan Informan tentang Penyalahgunaan Napza

Informan 5 berusia 17 tahun, berjenis kelamin perempuan, dengan tingkat pendidikan sampai kelas 2 SMP di Simpang Aksara Medan sebagai komunitas anak punk, untuk menggali pengetahuan informan tentang penyalahgunaan Napza, peneliti memberikan contoh Napza itu seperti Ganja, kemudian informan juga mengetahui obat-obatan yang disalahgunankan sebagai obat penenang dengan mengkonsumsi dengan dosis tinggi. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.6. Matriks Pengetahuan Informan tentang Penyalahgunaan Napza

Informan Narasi Informasi

1 Distro, pil-pil itulah kayak narkoba, apa itu, gak hapal, distro, gelek, ganja, sabu, lem, kalo ada uang satu, satu beli satu, satu pil kecil itu harganya cepek, uda itu dia maen perpapan, perpapan keralah satu itu dua ratus lah naek iya kan, disitu di apotik, distro termasuk obat batuk kak, kalo pake kita satu butir, jadi karena kelebihan dosis menyebabkan itu,,,,,

2 Tau,,,,,intinya obat-obatan, sabu-sabu, pil, suntikan itu, ya putaw 3 Distro, dx, paling sering distro

4 Narkoba kayak mana itu, tau, gelek , ganja, sabu, itu aja, gak tau lagi, Cuma itu aja aku tau, nyabu, gele, ngelem, distro, ramadol, 5 Tau, sabu-sabu, ganja, obat-obatan, dobel H, distro, somadril, tree

4.6. Matriks Pengetahuan Informan tentang Penyalahgunaan Napza

Informan Narasi Informasi

6 Taulah,,,,,jenisnya Sabu-sabu, ganja, putaw,,,,,putaw aku gak tau,,,,,tau putaw, pil inek, kutak, tapi itu gak,,,,,gak konsumsi kali,,,,,itu aja yang kami tau,,,,,

7 Tau, ganja, suntik, sabu, ya uda itu aja yang tau, tree x, distro, somadril, tramadol, ya itu resikolah, hati-hati, ya kalo seprempi berapa ratus, seprempi itu agak banyak sikit, agak banyak sikit, gak lah 300 ratus seprempi, ya gak seprempi kalo ada duit seprempi, bong, kalo make rame, gak pernah lagi,

Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh informan mengatakan bahwa mengetahui jenis-jenis narkotika seperti ganja, sabu-sabu, putaw serta penggunaan obat-obatan yang di salah gunakan seperti dextro, trihex, tramadol, somadril.

4.3.6. Pengetahuan Informan tentang HIV/AIDS dan PMS lainnya

Informan 6 berusia 18 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dengan tingkat pendidikan SMP di Simpang Aksara Medan sebagai komunitas anak punk, untuk menggali pengetahuan informan tentang HIV/AIDS dan PMS lainnya, peneliti memberikan contoh seperti penggunaan jarum untuk membuat tato yang tidak steril, karena informan mempunyai beberapa tato di tubuhnya serta tindik di telinga, pelipis dan hidung, untuk mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS dan PMS lainnya informan menggunakan jarum yang steril. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.7. Matriks Pengetahuan Informan tentang HIV/AIDS dan PMS lainnya

Informan Narasi Informasi

1 Tau,,,,,

2 Berganti pasangan, berganti mesin tato,,,,, 3 Penyakit menular akibat ganti-ganti pasangan,,,,,

4 Tau, gara-gara pake narkoba, ganja, obat-obatan, ganti jarum suntik, ganti kontak pasangan kena juga itu, itu aja yang aku tau,,,,,

5 Masalah sama cewek kan, dengan pernah, kurang tau, jurusannya gak kesitu, disebabkannya maksudnnya, gara-gara misalnya ceweknya ada penyakit aids sama ceweknya, itulah kurang tau aku masalah itu, misalnya tato jarumnya uda siap dari orang jarunya gak diganti bisa nular ke orang, jarum-jarung persing itu kan, misalnya persing itu dipake orang lain , direndam dulu pake air panas, ada yang pake alkohol,,,,,

6 Tau,,,,,mudah-mudahan aku gak mengalaminya,,,,,maksudnya kita gimana ya,,,,,kek kita buat tato,,,,,kalo gak steril kena awak, jarum, kalo gak steril kena kita putaw kan main suntik, kalo gak kan kena hiv/aids, karena belum pernah aku pake itu kak,,,,,ya,,,,,cumakan aku kan minta yang steril, ini gak bayar,,,,,karena kawan-kawan kita kreatif semua,,,,,

7 Ooo….keluar nanah, si raja kan, iyalah gonta-ganti pasangan, cuma itu ajalah yang tau, suntik pun bisa juga sih, ya udalah itu aja,,,,,

Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh informan mengatakan bahwa mengetahui tentang HIV/AIDS dan PMS lainnya dengan mengatakan bahwa penularan HIV/AIDS di sebabkan karena mengkonsumsi narkoba, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, berganti-ganti pasangan.

Dokumen terkait