• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.2 Rumusan Masalah

2.1.12 Media Audio Visual

Arsyad (2015: 32) menyatakan bahwa teknologi audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Riana (2007: 5-8) mengatakan bahwa media audio visual adalah media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar seperti film bersuara, video, televisi, sound slide, sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.

Susilana (2009: 20) menyatakan bahwa media audio visual adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan. Gambar yang dihasilkan dari media audio visual adalah gambar bergerak yang disertai dengan suara.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan media yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi yang dapat diterima oleh pandangan dan pendengaran. Media audio visual mampu menciptakan kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media audio visual sudah tidak diragukan lagi dapat membantu dalam pembelajaran apabila dipilih secara bijaksana dan digunakan dengan baik. Pembelajaran melalui audio visual memanfaatkan perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.

Arsyad (2015: 32-3) menjelaskan bahwa karakteristik atau ciri-ciri utama media audio visual, yaitu bersifat linier, menyajikan visual yang dinamis, dan digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pembuatnya. Media audio visual merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan

abstrak. Media ini dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif, sehingga pada umumnya media diorientasikan kepada guru dimana siswanya memiliki tingkat interaksi yang rendah.

Susilana (2009 : 10) mengemukakan bahwa manfaat media audio visual yaitu membuat konkret konsep-konsep yang abstrak, menghadirkan objek-objek yang sukar didapat, menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil, dan memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Pemanfaatan media audio visual dapat menghasilkan pengalaman belajar yang lebih banyak, mengesankan, lebih jelas, dan lebih konkret. Media audio visual mampu membantu menghadirkan konsep abstrak menjadi konsep konkret. Konsep yang sulit dijelaskan secara langsung dapat ditampilkan dalam bentuk nyata. Konsep yang konkret tersebut mempermudah siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Melalui media ini, proses belajar mengajar cenderung lebih efektif dan siswa lebih mudah dalam menangkap materi belajar.

Munadi (2013: 113) mengklasifikasikan media audio visual menjadi film, video, dan televisi. Film dapat digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Film mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat. Melalui film, dapat ditampilkan hal-hal yang abstrak, sehingga tercipta gambar realistik yang dapat mengembangkan daya imajinasi dan pikiran siswa. Video merupakan media audio visual yang menampilkan gambar, suara, dan gerak. Pesan yang disajikan dalam video dapat bersifat fakta misalnya berita maupun fiktif misalnya cerita. Selain itu, pesan yang terkandung juga dapat bersifat informatif, edukatif, dan intruksional. Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni menampilakan gambar

yang dapat dilihat dan didengar. Televisi dapat menyajikan kejadian-kejadian yang sebenarnya saat terjadi suatu peristiwa dengan disertai komentar penyiarnya.

Susilana (2009: 20-1) mengemukakan kelebihan dan kekurangan media audio visal. Kelebihan media audio visual yaitu media dapat digunakan untuk menjelaskan suatu proses, sehingga pesan yang disampaikan lewat media dapat diterima oleh siswa. Keterbatasan waktu dan ruangan dapat diatasi dengan media audio visual. Media audio visual membantu menyajikan materi lebih realistis yang dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, media dapat memberikan kesan mendalam yang mempengaruhi sikap siswa.

Kekurangan media audio visual menurut Susilana (2009: 20-1) yaitu pembuatan media audio visual membutuhkan banyak waktu dan tenaga, sehingga harganya cukup mahal. Media ini juga membutuhkan ruangan yang gelap dan operator khusus yang ahli dalam mengoperasikannya.

Arsyad (2015: 50-1) menyatakan bahwa media audio visual khususnya film dan video, memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan film dan video, yaitu: (a) film dan video dapat melengkapi pengalaman dasar siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan ain-lain; (b) film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika perlu; (c) film dan video dapat mendorong, meningkatkan motivasi, dan menanamkan sikap-sikap dan segi afektif lainnya; (d) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa; (e) film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung; (f) film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun homogen maupun perorangan; dan (g) film dan video yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.

Kelemahan film dan video yaitu: (a) pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak; (b) tidak

semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut; dan (c) film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kelemahan media audio visual bukan merupakan suatu kendala dalam proses pembelajaran.

Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa video. Video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara, sehingga gambar terlihat hidup. Melalui video, waktu belajar siswa dapat lebih dipersingkat maupun diperpanjang. Video dapat menarik perhatian siswa dalam kegiatan belajar, karena mampu menampilkan informasi yang terbaru dan konsep-konsep yang rumit. Objek-objek yang sulit dan berbahaya jika ditampilkan secara langsung juga dapat ditampilkan melalui video. Oleh karena itu, melalui media audio visual siswa akan lebih mudah dalam belajar. Siswa akan mendapatkan kesan mendalam yang mempengaruhi sikap siswa.

Dokumen terkait