• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian tentang penggunaan media audio visual telah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut dilaksanakan dalam pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran lainnya. Penelitian tersebut juga dilaksanakan pada jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Penelitian yang relevan yaitu sebagai berikut.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Bataineh (2014) mahasiswa College of Education, Al-alBayt University. Penelitian tersebut berjudul “The Effect of Using Audiovisual Chat on Developing English as a Foreign Language Learners' Fluency and Productivity of Authentic Oral Texts”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam skor rata-rata antara kelompok kontrol dan eksperimen yang menggunakan Computer Mediated Communication (CMC). Kinerja siswa dalam kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Penggunaan CMC berupa audio visual chat dapat memberikan jalan untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Audio visual

chat harus diintegrasikan ke dalam kurikulum Bahasa Asing. Penggunaan audio visual chat memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode tradisional, dan dianjurkan untuk menggunakannya. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa siswa memperoleh aspek kefasihan ketika mereka belajar bahasa Inggris melalui audio visual chat. Audio visual chat memiliki efek besar pada siswa dalam arti bahwa hal itu meningkatkan seluruh pengetahuan mereka dalam komunitas bahasa Inggris dan budayanya.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Mathew dan Alidma (2013) yang merupakan asisten profesor dan lektur Aljouf University, Saudi Arabia. Penelitian

tersebut berjudul “A Study on the Usefulness of Audio-Visual Aids in EFL Classroom: Implications for Effective Instruction”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penggunaan audio visual sebagai metode pengajaran dapat merangsang pemikiran dan meningkatkan lingkungan belajar di ruang kelas. Secara efektif penggunaan alat bantu audio visual mengganti lingkungan belajar yang monoton. Siswa mengembangkan dan meningkatkan pemahaman pribadi dari bidang

pembelajaran ketika mereka mengalami pembelajaran yang sukses dan menyenangkan di kelas EFL.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nafiah (2012) mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Penelitian tersebut berjudul

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Seni Budaya

dan Ketrampilan (SBK) Kelas IV MIN Guntur Kabupaten Demak”. Hasil

penelitian yaitu sebagai berikut: analisis data tahap awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Untuk uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,3131 dan Ftabel = 2,526, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama. Pada uji kesamaan dua rata-rata diperoleh thitung= -1,955 dan ttabel = 1,69, sehingga di ketahui thitung = -1,955 < ttabel = 1,69. Berdasarkan uji persamaan dua rata-rata (uji t) kemampuan peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Analisis data tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan dua rata-rata. Untuk perhitungan homogenitas diperoleh Fhitung = 1,0940 dan Ftabel = 2,526, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama. Uji perbedaan dua rata-rata diketahui besarnya thitung = 3,098 > ttabel = 1,69, dengan rata-rata kelas eksperimen adalah 68,25 dan besarnya rata-rata kelas kontrol adalah 60,75. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV A MIN Guntur Demak.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Nu‟man (2012) mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Penelitian tersebut berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (Film Kartun)

pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari pratindakan, siklus I dan siklus II, baik hasil tes maupun nontes. Peningkatan hasi tes dapat diketahui dari nilai rata- rata kelas hasil belajar dan persentase tuntas belajar klasikal. Peningkatan hasil nontes dapat diketahui dari hasil observasi aktivitas siswa dan performansi guru. Nilai rata-rata kelas siswa pada pratindakan 54,02 meningkat menjadi 64,21 pada siklus I kemudian meningkat menjadi 71,97 pada siklus II. Persentase tuntas belajar klasikal pada pratindakan 22,20% meningkat menjadi 63,2% pada siklus I kemudian meningkat menjadi 86,8% pada siklus II. Hasil observasi aktivitas siswa meningkat dari 73,27% pada siklus I menjadi 81,19% pada siklus II. Hasil observasi performansi guru meningkat dari 82,41 pada siklus I menjadi 84,83 pada siklus II.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Primavera dan Suwarna (2014) mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian tersebut berjudul

Pengaruh Media Audio-Visual (Video) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Konsep Elastisitas”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis data terdapat pengaruh media audio-visual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas. Hasil uji hipotesis terhadap data posttest

menunjukkan nilai thitung = 2,41 dan nilai ttabel = 1,99. Nilai thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media audio-visual (video) lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul pada jenjang kognitif C2, C3, dan C4. Pembelajaran menggunakan media audio-visual (video) ini memiliki daya dukung terhadap proses pembelajaran pada kategori baik dengan persentase sebesar 79%.

Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2013) mahasiswa Universitas Lampung. Penelitian tersebut berjudul “Penggunaan Media Audio

Visual pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual pada pembelajaran IPS di kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata persentase keaktifan belajar siswa secara klasikal. Aktivitas belajar siswa meningkat dari 53,84% pada siklus I menjadi 76,91% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yaitu 65,42 pada siklus I menjadi 79,11 pada siklus II. Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan yaitu 53,84% pada siklus I menjadi 76,92% pada pada siklus II.

Ketujuh, penelitian yang dilakukan oleh Setiawardani (2013) mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian tersebut berjudul “Penggunaan Media Audio-Visual Video pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media audio visual video dikatakan berhasil. Dari perbaikan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II berhasil dengan baik. Keberhasilan tersebut ditandai dengan adanya peningkatan hasil tes kemampuan berbicara dari 43% menjadi 57% dengan rata-rata sebesar 66,36. Hasil yang signifikan terlihat pada Siklus III, tes kemampuan berbicara meningkat dari 57% menjadi 100% dengan rata-rata 77,15.

Kedelapan, penelitian yang dilakukan oleh Sunarto (2012) mahasiswa

Universitas Negeri Semarang. Penelitian tersebut berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mengidentifikasi Unsur Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Panggung 11 Kota Tegal”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I dan siklus II. Nilai tes prasiklus sebesar 58,29 termasuk dalam kategori cukup, sedangkan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 75,57 termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian peningkatan nilai rata-rata keterampilan menyimak dari prasiklus ke siklus I sebesar 17,3 poin atau sebesar 29,6%. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 86,42 mengalami peningkatan sebesar 10,9 poin atau 14,4%.

Kesembilan, penelitian yang dilakukan oleh Sutarno (2014) mahasiswa IKIP

Veteran Semarang. Penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Sistem Rem Siswa”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar kompetensi dasar sistem rem kelas XI SMK Taruna Bangsa Pati 2013/2014 dengan peggunaan media audio visual. Berdasarkan hasil analisis data terbukti bahwa variabel penggunaan media audio visual berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan angka signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai thitung 12,469. Berdasarkan hasil regresi diperoleh persamaan : Y = 0,061 + 0,796X. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan media audio visual sebesar 79,6 %, sementara 20,4 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.

Berdasarkan penelitian relevan di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa media audio visual merupakan media yang efektif dan efisien. Media audio visual dapat berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran. Media ini juga tepat apabila diterapkan di sekolah, baik di tingkat sekolah dasar maupun tingkat yang lebih tinggi. Penelitian-penelitian tersebut dijadikan pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian eksperimen. Pada penelitian ini, media audio visual diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keefektifan media audio visual terhadap motivasi dan hasil belajar mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak pada siswa kelas V SDN Grobog Kulon 01 Kabupaten Tegal.

Dokumen terkait