• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.2 Rumusan Masalah

2.1.11 Media Pembelajaran

Kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar (Riana, 2007: 5-5). Media dalam media pembelajaran berfungsi sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar. Media menyalurkan bahan belajar yang diterima siswa dalam kegiatan belajar.

Susilana (2009 : 10) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Media pembelajaran

sebagai satu komponen pembelajara tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya. Keterhubungan komponen antara satu dengan lainnya bertujuan untuk menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

Schram (1982) dalam Susilana (2009: 6) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Munadi (2013: 7-8) mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Briggs (1979) dalam Riana (2007: 5-5) menyatakan bahwa media

pembelajaran sebagai “the physical means of conveying instructional

content..book, films, videotapes, etc”. Lebih jauh Briggs (1979) menyatakan

media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar”. Brown (1970) dalam Riana (2007: 5-5) mengatakan bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.

Gagne‟ dan Bring (1975) dalam Arsyad (2015: 4) mengemukakan bahwa

media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran. Alat yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran berupa buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media menjadi komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Pemanfaatan media dalam kegiatan belajar mengajar harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa. Media yang baik harus mampu membangkitkan motivasi dengan melahirkan minat dan merangsang para siswa untuk bertindak, menyajikan informasi dihadapan banyak siswa, dan informasi yang terdapat dalam media tersebut harus melibatkan siswa baik dalam benak, mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga kegiatan pembelajaran dapat terjadi.

Bretz (1972) dalam Sadiman (2014: 20) mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga yaitu gambar, garis, dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan.

Bretz (1971) dalam Sadiman (2014: 20) mengklasifikasikan media menjadi 8 klasifikasi, yakni media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi gerak, media visual bergerak, media visual diam, media semi gerak, media audio, dan media cetak. Briggs (1970) dalam Sadiman (2014: 23) mengidentifikasi 13 media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi, dan gambar. Gagne (1965) dalam Sadiman (2014 : 23) membagi media pembelajaran menjadi 7 macam sebagai berikut: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar.

Media pembelajaran berperan sebagai wadah dari pesan yang yang hendak disampaikan oleh sumber pesan atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran

atau penerima pesan tersebut. Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, memahami apa yang dipelajari lebih baik, dan meningkatkan keterampilan mereka sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Kemp and Dayton (1985) dalam Riane (2007: 5-6) menyatakan bahwa peran media dalam proses pembelajaran dapat memberikan kontribusi, yaitu penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar dan pembelajaran dapat lebih menarik. Media membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif, sehingga memperpendek waktu pelaksanaan pembelajaran. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. Kualitas pembelajaran yang dilakukan semakin meningkat. Perubahan kualitas belajar tersebut ditandai dengan sikap positif siswa terhadap materi dan proses pembelajaran yang semakin meningkat. Peran guru juga semakin berubahan kearah yang positif.

Sudjana dan Rivai (1992) dalam Arsyad (2015: 28) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Penggunaan media pembelajaran membuat bahan pembelajaran yang disampaikan lebih jelas maknanya, sehingga siswa lebih mudah memahami dan menguasainya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemanfatan media pembelajaran memungkinkan metode mengajar yang lebih bervariasi. Komunikasi yang terjadi tidak hanya bersifat verbal dari guru, melalui penggunaan media pembelajaran siswa tidak merasa bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Media pembelajaran menciptakan belajar yang aktif. Siswa lebih banyak melakuan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan guru. Siswa juga melakukan aktivitas

lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstasikan, memerankan, dan lain- lain apa yang ada dalam kegiatan pembelajaran.

Kemp dan Dayton (1985) dalam Arsyad (2015: 23-5) menjelaskan tiga fungsi utama media, yaitu memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi. Media pembelajaran dapat digunakan dalam menonton drama atau hiburan. Melalui media pembelajaran diharapkan dapat memunculkan minat dan merangsang siswa untuk bertindak dan bersikap. Media pembelajaran digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa. Penyajian informasi tersebut dapat berbentuk drama, hiburan, atau pun motivasi. Media pembelajaran digunakan untuk tujuan instruksional artinya materi yang disampaikan dapat melibatkan siswa baik secara mental maupun tindakan nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

Sudjana (2013: 7) menyatakan bahwa kedudukan media pembelajaran dalam metode mengajar merupakan salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang pengunaan metode mengajar yang digunakan guru. Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar, sehingga mempertinggi kualitas hasil belajar siswa.

Menurut Hamalik (1986) dalam Arsyad (2015: 19), pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media

pembelajaran membantu efektifitas proses pembelajaran dan penyampaian isi pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan atau informasi dalam kegiatan belajar mengajar. Penyampaian dan penyaluran informasi dalam kegitan belajar dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat, dan perhatian siswa untuk belajar. Media pembelajaran membantu interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa menjadi lancar. Media pembelajaran membantu memperjelas penyajian informasi dan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Iklim kondusif membuat siswa melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Pembelajaran yang dilakukan siswa dengan bantuan media pembelajaran sesuai dengan materi dan karakteristik siswa, sehingga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dengan bantuan media pembelajaran tujuan belajar yang telah ditentukan dapat tercapai secara maksimal dan optimal.

Pada penelitian ini, media yang dimanfaatkan dalam pembelajaran menyimak adalah media audio visual. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa video pembelajaran.

Dokumen terkait