HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Media Yang Digunakan FKUB
2. Media Cetak
Gambar 24. Media Surat Kabar FKUB Kota Medan
FKUB telah melakukan kerjasama dengan berbagai surat kabar di Kota Medan. Misalnya Waspada, Sumut Pos, Tribun, dan lain sebagainya. Tujuan kerjasama ini adalah untuk bersama-sama melaksanakan tugas sebagai penyebar kedamaian dan persatuan ditengah-tengah masyarakat Kota Medan. Media sebagai alat penyampai informasi juga dibutuhkan dalam menciptakan kesejukan ditengah-tengah masyarakat yang multi etnis. Hal ini dapat dilihat juga dari salah satu program kerja FKUB yakni mengadakan dialog kerukunan dengan Wartawan yang dilaksanakan setiap tahunnya. Bagaimana Wartawan sebagai petugas media dan penulis berita bertanggungjawab dalam memberikan berita yang menyejukkan ditengah-tengah masyarakat.
Pada foto diatas terlihat bahwa FKUB memiliki kegiatan-kegiatan rutin dalam menjaga kerukunan ditengah-tengah masyarakat Kota Medan. Dengan kegiatan-kegiatannya FKUB mampu menciptakan kondusifitas umat beragama yang multikultural dan agamis. Sebagai penyambung tangan Pemerintah Kota
Medan, maka FKUB telah melaksanakan tugas mulia yakni menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat dari potensi konflik yang ada.
Perkembagan arus informasi harus dimanfaatkan secara baik hal ini tentu saja diterapkan oleh pengurus FKUB dengan maksud supaya masyarakat lebih tertarik lagi dalam mematuhi sikap kerukunan antar umat beragama dengan melihat aturan-aturan yang telah ditetapkan. Media massa merupakan saluran komunikasi yang diperuntukkan untuk menyebarluaskan informasi kepada kahalayak, penyaaian informasi melalui media massa diharapkan bisa lebih menyeluruh sehingga informasi tersebut bisa di baca untuk dipahami oleh masyarakat. Oleh karenanya pengurus FKUB berusaha menyampaikan nilai-nilai sikap toleransi kepada masyarakat dengan menggunakan media massa, misalnya dengan menggunakan surat kabar lokal.
Dengan media cetak FKUB Kota Medan telah bekerja sama dengan beberapa media cetak lokal seperti Waspada, Metro 24 dan sebagainya. Selanjutnya FKUB juga memajang spanduk yang berisikan himbauan agar setiap umat beragama memiliki pedoman dan kesamaan dalam membangun kerukunan umat beragama.279 Perkembangan arus informasi yang canggih saat ini harus dimanfaatkan oleh pengurus FKUB utuk berbagi informasi mengenai peraturan yang telah ditetapkan kepada masyarakat Kota Medan agar tetap menjaga keharmonisan serta sikap kekerabatan dalam diri masyarakat supaya kemajuan dalam kebersamaan bisa dicapai, karena salah satu tolak ukur masyarakat maju adalah masyarakat yang terbuka dalam bersikap dan berperilaku.
Selain itu, FKUB membagikan buku atau brosur kepada masyarakat dan tokoh-tokoh pemuka agama juga merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan FKUB dalam upaya mensosialisasikan peraturan
undang yang telah ditetapkan khususnya dalam mensosialisasikan visi dan misi FKUB agar menciptakan keharmonisan beragama dan menjalin sikap toleransi dalam setiap pemeluk agama yang berbeda. Peraturan undang-undang tentang Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri No 9 dan 8 Tahun 2006. Maka dengan berbagai peraturan yang telah ditetapkan setiap masyarakat tentunya mengetahui bahwa pentingnya menciptakan kerukunan umat beragama dan menghindari segala bentuk perselisihan antara setiap pemeluk agama.
b. Majalah
Majalah yang diterbitkan oleh FKUB Kota Medan bernama “Media Kerukunan” dengan selogan “Akidah Terjamin Kerukunan Terjalin”. Majalah ini terbit setiap tiga bulan sekali dengan informasi-informasi yang berisi tentang nilai-nilai kerukunan di Kota Medan. Kota Medan dengan kemajemukannya merupakan potensi besar untuk saling membesarkan dan membangun. Dengan berbagai keunikan dan kekhasan yang dimiliki dari adat istiadat, bahasa, dan budaya merupakan potensi yang sangat besar guna pembangunan Kota Medan yang lebih maju. Majalah ini juga mengangkat potensi-potensi konflik yang harus dihindari, misalnya pada momen pilkada dan pemilu. Bahwa pilihan boleh saja berbeda akan tetapi kebersamaan harus tetap dijaga.
Selain itu, himbauan dan pedoman dalam bermasyarakat dari tokoh Kota Medan seperti Gubernur Sumatera Utara dan Walikota Medan serta beberapa tokoh agama dari umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu. Paling tidak pesan-pesan yang disampaikan dapat memberikan ketenangan dan keharmonisan bersama.
Kota Medan seperti Gubernur Sumatera Utara dan Walikota Medan serta beberapa tokoh agama dari umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu
dan Konghucu. Paling tidak pesan-pesan yang disampaikan dapat memberikan ketenangan dan keharmonisan bersama di Kota Medan seperti Gubernur Sumatera Utara dan Walikota Medan serta beberapa tokoh agama dari umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Paling tidak pesan-pesan yang disampaikan dapat memberikan ketenangan dan keharmonisan bersama. Kota Medan seperti Gubernur Sumatera Utara dan Walikota Medan serta beberapa tokoh agama dari umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Paling tidak pesan-pesan yang disampaikan dapat memberikan ketenangan dan keharmonisan bersama.
c. Buku Panduan Pendirian Rumah Ibadah
Buku panduan pendirian rumah ibadah yang diterbitkan oleh FKUB Kota Medan ini berisi tentang Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri sebagai landasan dalam pengajuan pendirian rumah ibadah di Kota Medan. Sebagai negara hukum maka perlu diterbitkan peraturan tentang pendirian rumah ibadah agar menghindari konflik yang ditimbulkan dari proses pendirian rumah ibadah.
Tercatat bahwa salah satu pemicu konflik antar umat beragama adalah proses pendirian rumah ibadah di lokasi yang mayoritas umat berlainan agama, sehingga kekhawatiran akan adanya misi tertentu membuat umat agama lain merasa terganggu dan menolak. Hal ini yang menjadi fokus FKUB, bagaimana hak-hak umat beragama khusunya dalam hal proses pendirian rumah ibadah di Kota Medan tidak menjadi pemicu munculnya konflik antar umat beragama.
Selanjutnya buku panduan ini berisi tentang prosedur dan syarat-syarat dalam pengajuan pendirian rumah ibadah. Syarat tersebut dimulai dari jumlah keluarga pengguna rumah ibadah, bentuk kepanitiaan pendirian rumah ibadah, tanggapan masyarakat sekitar terkait pendirian rumah ibadah, hingga status
kepemilikan tanah sebagai lokasi tempat pendirian rumah ibadah. Syarat- syarat tersebut bertujuan untuk menghindari konflik agama dibelakang hari.
Buku ini juga berisi tentang profil FKUB Kota Medan, mulai dari sejarah berdirinya FKUB, Visi dan Misi FKUB, Struktur kepengurusan FKUB, serta bentuk kegiatan FKUB, aturan-aturan pendirian rumah ibadah, serta Surat Keputusan Walikota Medan tentang kepengurusan FKUB.
d. Buku FKUB Kota Medan
Buku FKUB ini mengungkap bagaimana peran Pemerintah Kota Medan serta tokoh agama dalam menjaga dan memelihara kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Kota Medan. Bahwa persatuan dan kesatuan merupakan nikmat Allah Swt yang didapatkan dari usaha bersama-sama dan tujuan bersama pula.
Di dalam buku ini dijabarkan peran Pemerintah Kota Medan bersama FKUB mengajak tokoh agama memberikan penceramah kepada masyarakat untuk saling memiliki rasa toleransi beragama.
Bagaimana meminimalisir potensi konflik yang ada dengan mengadakan kegiatan-kegiatan bersama. Misalnya gotong-royong bersama, olahraga bersama, serta saling menjaga dan menghormati hari besar keagamaan masing-masing. Tokoh agama Islam yang berasal dari MUI Kota Medan menghimbau umatnya agar senantiasa menjaga perdamaian, tokoh umat Kristen yang berasal dari GKI juga menghimbau umatnya agar selalu menghargai dan menghormati umat agam lain, begitu juga tokoh Budha, Hindu dan Konghucu masing-masing berupaya agar umatnya saling toleransi dan menjaga persatuan dan kedamaian.
Jika terjadi konflik maka semua tokoh agama berkumpul dan melakukan deklarasi kerukunan dan disaksikan oleh Pemerintah. Sehingga potensi konflik yang lebih besar dapat terhindarkan. Sebagai landasan tentang
pentinganya menjaga keharmonisan umat beragama di Kota Medan maka buku ini dilengkapi dengan peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tahun 2006.