• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Strategi Komunikasi

Secara umum, strategi dimaknai sebagai perencanaan tindakan yang disusun berdasarkan tujuan dan kebijakan untuk mencapai tujuan itu sendiri.48 Mintzberg dan Quinn sebagaimana dikutip Alo Liliweri49 berpendapat ada beberapa hal yang berkaitan dengan strategi, yaitu:

a. Strategi sebagai sebuah rencana, maksudnya adalah bagaimana suatu cara untuk mencapai tujuan.

b. Strategi sebagai sebuah pola adalah sebuah tindakan konsisten dan teratur yang dijalankan organisasi dalam jangka waktu yang lama.

c. Strategi sebagai sebuah posisi adalah merupakan cara organisasi dalam menempatkan sesuatu pada tempat yang tepat.

Strategi komunikasi merupakan panduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Strategi komunikasi

harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis, maksudnya berbagai pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dankondisi. 50

Seperti yang dikemukakan oleh Arifin 51 bahwa strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan, jadi merumuskan suatu strategi komunikasi berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan dihadapi di

48 Slamet Mulyana, dkk, Sosialisasi Kebijakan Penghapusan Human Trafficking Di

Kabupaten Indramayu, Dalam Jurnal Manajemen Komunikasi, Vol. VOL 1. No 1. Tahun 2016.

49 Liliweri, Komunikasi, h. 242.

50 Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo. 1990), h. 32.

51 Anwar Arifin, Strategi Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, (Bandung: Armico, 1994), h. 10.

masa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini berarti dapat ditempuh dengan beberapa cara dengan menggunakan komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan diri khalayak dengan mudah dan cepat.

Selain itu pakar komunikasi yang lainnya yaitu Onong Uchjana Effendi 52 mengemukakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (managemen) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Dari beberapa pengertian diatas, maka strategi komunikasi erat hubungan dan kaitannya antara tujuan yang hendak dicapai dengan konsekuensi-konsekuensi (masalah) yang harus diperhitungkan, kemudian merencanakan bagaimana mencapai konsekuensi-konsekuensi sesuai dengan hasil yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan yang hendak dicapai.

Perencanaan strategi komunikasi harus senantiasa disusun secara sistematis, sebagai upaya merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku khalayak atau sasaran. Agar pesan yang disampaikan kepada sasaran (publik) menjadi efektif, Arifin53 menyampaikan bahwa komunikator harus mengerti dan memahami, pola pikir (frame of reference) dan lapangan pengalaman (field of

experince) khalayak secara tepat dan seksama meliputi: 1) Kondisi kepribadian

dan kondisi fisik khalayak yang terdiri dari; (a) pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan (b) pengetahuan khalayak untuk menerima pesan – pesan lewat media yang digunakan (c) pengetahuan khalayak terutama pembendaharaan kata yang digunakan (d) pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma dalam kelompok dan masyarakat yang ada e) situasi di mana kelompok itu berada.

52Ibid, h. 32.

Selanjutnya tujuan dari komunikasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku Komunikasi Bisnis Profesional sebagai berikut; 1) Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (super visor). Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman. 2) Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan. 3) Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan/status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah/membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan. 4) Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima massege.54

Selanjutnya dalam penelitian ini ada empat strategi komunikasi yang akan diteliti, yaitu: strategi dalam menentukan komunikator, strategi dalam menetapkan target sasaran dan analisis kebutuhan khalayak, strategi dalam penyusunan pesan, dan strategi dalam pemilihan media dan saluran komunikasi.

a. Strategi Dalam Menentukan Komunikator

Dalam berbagai kajian komunikasi, komunikator merupakan sumber dan kendali bagi semua aktivitas komunikasi. Maka dari itu sumber utama dari kegagalan dalam berkomunikasi adalah komunikator, karena komunikator tidak memahami penyusunan pesan, pemilihan media yang tepat, dan mendekati

khalayak yang menjadi target. 55Ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh seorang komunikator, yaitu: (1) tingkat kepercayaan orang lain terhadap dirinya (kredibilitas), (2) daya tarik (attractive), (3) kekuatan (power).56

b. Strategi Dalam Menetapkan Target Sasaran dan Analisis Kebutuhan Khalayak

Dalam memahami target sasaran komunikasi atau khalayak, terutama yang akan menjadi target sasaran dalam program komunikasi merupakan hal yang sangat penting, sebab semua aktivitas komunikasi diarahkan kepada mereka. Merekalah yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu program, karena bagaimanapun besarnya biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk mempengaruhi mereka, namun mereka tidak tertarik dengan progam yang ditawarkan, maka kegiatan komunikasi yang dilakukan akan sia-sia. 57

Didalam masyarakat ada kelompok-kelompok yang menentukan besarnya pengaruh suatu program diantaranya a) Kelompok yang memberi izin, yaitu suatu lembaga atau badan yang membuat peraturan dan memberi izin sebelum suatu program disebarluaskan. b) Kelompok pendukung, ialah kelompok yang mendukung dan setuju pada progam yang akan dilaksanakan. c) Kelompok oposisi, ialah mereka yang menentang atau bertentangan dengan ide perubahan yang dilakukan. d) Kelompok evaluasi, ialah mereka yang terdiri dari orang-orang yang mengkritisi dan memonitor jalannya suatu program. Misalnya unsur legislatif yang terus memantau pelaksanaan program, sejauh mana manfaat dan efeknya terhadap masyarakat. 58

Untuk mengetahui dan memahami segmentasi masyarakat, peneliti sering kali memulai dangan cara memetakan karakteristik masyarakat. Ada tiga cara

55Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 108.

56Ibid.

57Ibid, h. 110-111.

yang bisa digunakan untuk memetakan karakteristik masyarakat, yakni: a) Aspek sosio demografik, mencakup usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, Agama, ideologi, etnis, dan tingkat pendapatan. b) Aspek profil psikologi, mencakup sikap yang tercermin dari kejiwaan mayarakat. c) Aspek karakteristik perilaku masyarakat, mencakup kebiasaan-kebiasaan yang dijalani dalam kehidupan suatu masyarakat. 59

c. Strategi Dalam Penyusunan Pesan

Pesan adalah segala sesuatu yang disampaikan oleh seseorang yang berupa simbol yang dipersepsi dan diterima oleh khalayak dalam kegiatan makna. Simbol merupakan asil kreasi manusia yang mengandung makna sehingga dapat digunakan dalam berkomunikasi antar sesama manusia. Simbol terbagi menjadi dua, yaitu simbol verbal dan non-verbal.

Dalam pemakaiannya simbol verbal menggunakan bahasa. Simbol non-verbal disebut juga dengan bahasa isyarat, bahasa tubuh, atau bahasa diam. Dalam teknik penyusunannya, pesan yang disampaikan harus bersifat Informatif, Persuasif, dan Mendidik. 60

1) Informatif

Sifat informasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni informasi yang besifat aktual dan informasi yang besifat umum. Informasi yang besifat aktual ditandai dengan kebaruan atas kejadian informasi itu. Sedangkan pesan informasi yang besifat umum misalnya berita tentang pelaksanaan acara seminar.

2) Persuasif

Penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki sebuah proposisi, yakni adanya hasil yang diperoleh sumber dari penerima atas pesan yang disampaikan. Artinya setiap pesan yang dibuat diharapkan akan menghasilkan

59Ibid, h. 112.

perubahan. Komunikasi persuasif berusaha mengubah pengetahuan, sikap, tingkah laku seseorang atau publik terhadap program yang akan dilaksanakan.

3) Mendidik

Penyusunan pesan yang mendidik harus memiliki tendensi ke arah perubahan bukan hanya dari tidak tahu menjadi tahu, tapi juga bisa melaksanakan apa-apa yang diketahuinya. 61

d. Strategi Dalam Pemilihan Media dan Saluran Komunikasi

Dalam pemilihan media komunikasi, maka harus mempertimbangkan karakteristik isi dan tujuan isi pesan yang ingin disampaikan, dan jenis media yang dimiliki oleh khalayak. Isi pesan maksudnya ialah kemasan pesan yang ditujukan untuk masyarakat luas dan kemasan pesan untuk komunitas tertentu. Untuk masyarakat luas, pesan hendaknya disampaikan melalui media massa seperti media cetak atau televisi, dan untuk komunitas tertentu menggunakan selebaran atau saluran komunikasi kelompok. 62

Media sendiri dibagi menjadi dua, yaitu: media lama dan media baru. Media lama seperti a) Media cetak yaitu dimana pesan-pesanverbalnya tertulis, seperti buku dan koran. b) Media elektronik yaitu pesan-pesannya disampaikan melalui getaran listrik misalnya televisi dan radio. c) Media luar ruangan yaitu media luar ruangan yang biasanya dikaitkan dengan dunia estetika dalam bentuk lukisan dan ditempatkan pada tempat-tempat ramai dilihat orang banyak, sepeti spanduk, baliho, dan reklame. d) Media format kecil, yaitu biasanya terdiri atas berbagai macam media tetapi ukurannya lebih kecil dan isinya terfokus pada satu macam informasi, misalnya buletin, brosur, poster, selebaran, stiker, dan leafet. e) saluran komunikasi kelompok, yaitu komunikasi yang di bangun atas hubungan-hubungan kelompok masyarakat, misalnya pengajian, acara perkawinan, rukun

61Ibid, h. 116-118.

kampung dan rukun tetangga. f) saluran komunikasi publik, yaitu bias dikatakan dengan komunikasi massa karena melibatkan banyak orang.

Namun ada juga yang mengatakan komunikasi publik tidak sama dengan komunikasi massa karena sifatnya tatap muka. Misalnya, kampanye dan rapat akbar. g) saluran komunikasi antarpribadi, misalnya surat-menyurat yang bersifat pribadi. h) dan saluran komunikasi terdisional, misalnya pesta adat. 63 Sedangkan media baru adalah internet. 64