• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI LOKASI

B. Media

1. Harper’s Bazaar

Harper’s Bazaar merupakan majalah fashion dan gaya hidup tertua di dunia. Majalah prestisius yang berasal dari Amerika Serikat ini, telah menginjak usia 143 pada tahun ini dan terus bertahan sebagai barometer majalah premium di dunia hingga sekarang. Dengan tagline “Your Only Source for Fashion, Beauty, and Lifestyle”, majalah ini berkomitmen untuk menjadi sumber referensi bagi wanita yang memiliki selera fashion tinggi (well-dressed woman) serta pikiran yang terbuka dan visioner (well-dressed mind). Majalah ini ditujukan bagi pembaca kelas menengah ke atas dan kelas atas, dan menciptakan kerjasama dengan seniman, fotografer, desainer, dan penulis papan atas untuk menghasilkan liputan dan sajian berkelas dalam format majalah bulanan. Selain di Amerika Serikat, Harper’s Bazaar juga diterbitkan oleh banyak negara, seperti Australia, Yunani, Hongkong, Inggris, Rusia, dan beberapa negara lain termasuk Indonesia (www.wikipedia.org, diakses pada 15/1/2010)

Di Indonesia, Harper’s Bazaar diterbitkan oleh MRA Group, sebuah perusahaan yang juga banyak membawahi majalah berpengaruh lainnya, seperti Cosmopolitan, MensFitness, Bali and Beyond, FHM, Esquire, dll. Harper’s Bazaar pada saat ini dipimpin oleh Izabel Jahja sebagai Editor in Chief. Setiap bulannya, majalah ini mencetak 65.000 eksemplar dengan area distribusi meliputi Jabodetabek (67,3%), Bandung (6,1%), Surabaya dan Bali (10,8%), Sumatera (7%), dan daerah lain (8,8%). (Berdasar media profile Harper’s Bazaar – terlampir)

Harper’s Bazaar Indonesia secara demografi menyasar pembaca perempuan, dengan usia 25 sampai dengan 45 tahun, dan menengah keatas hingga kelas atas dalam segi ekonominya. Selain segi usia dan sosio-ekonomi, majalah ini juga secara spesifik menarget wanita yang dewasa,

smart, mapan, dan memiliki selera fashion yang tinggi. Bahkan, majalah ini mengklaim bahwa pembaca yang memiliki kelas sosio-ekonomi A dan A+ menempati porsi terbanyak dengan 70%, sementara pembaca kelas B sebesar 30%.

2. Elle

Elle merupakan majalah fashion terbesar di dunia yang memfokuskan diri pada fashion, kecantikan, kesehatan, dan hiburan. Majalah yang berasal dari Perancis ini lahir pada tahun 1945, dan memulai ekspansi dengan diterbitkannya edisi Elle USA pada tahun 1985, dengan diikuti oleh 25 negara lain sebagai pihak franchisee. Pemilik majalah ini, Lagardère Group dari Perancis, berhasil mengantarkan majalah ini sebagai majalah

fashionpaling berpengaruh. Elle mendefinisikan dirinya sebagai sexy, stylish, dan spirited, yang merupakan 3 kata yang menggambarkan karakter pembaca Elle. Perempuan yang tidak hanya mengikuti perkembangan tren terkini, namun juga berpikiran terbuka, cerdas, bebas, dan menghargai dirinya sebagai perempuan modern. Saat ini, Elle diterbitkan oleh 60 negara, termasuk Indonesia (www.wikipedia.org, diakses pada 17/1/2010).

Di Indonesia, Elle diterbitkan oleh Kartini Group. Dalam media profile-nya, majalah ini menyatakan bahwa dirinya tidak hanya sekedar majalah fashion, namun juga menciptakan standar mengenai apa yang harus diketahui, dipakai, dibaca, maupun dibeli.

“Elle Indonesia is more than a fashion magazine. We provide intriguing and innovative ideas what to wear, read, buy, see, or try. Being the flagship title of The World’s Number One Style Magazine, our mission is to improve women’s life and transform them into a sophisticated and discerning individual. Elle Indonesia widens your horizon of knowledge towards the positive views of the worlds and celebrates trends from both local and global perspective.”(diambil dari Media Profile Elle)

Elle menarget pembaca wanita berusia 24 sampai 39 tahun, dengan sosio-ekonomi B sampai dengan A keatas. Karakter pembaca yang disasar majalah ini adalah sophisticated, stylish, berpikiran terbuka dan inovatif, dan wanita professional dengan selera tinggi. Selain rubrik fashion yang mengisi 40% majalah ini, Elle juga memiliki rubrik gaya hidup (11%), kesehatan dan kecantikan (18%), women’s issue (18%), dan hal umum (8%).

Majalah ini memiliki total sirkulasi sebanyak 70.000 eksemplar tiap bulannya, dengan area distribusi meliputi Jakarta (60%), Surabaya (10%), Bandung (8%), Semarang-Solo-Yogyakarta (6%), Sumatera (8%), Bali (2%), dan wilayah lain (6%).

3. Dewi

Dewi merupakan salah satu majalah gaya hidup tertua di Indonesia yang lahir pada tahun 1991. Berbeda dengan Elle dan Harper’s Bazaar yang merupakan majalah franchise, Dewi berasal dari Indonesia namun memiliki standarisasi yang tinggi dalam setiap tampilan, ulasan, dan penyajiannya. Majalah bulanan ini termasuk majalah di bawah kendali Femina Group, sebuah kelompok media yang mengklaim dirinya sebagai the first women’s magazine group in Indonesia.

Dalam media profile-nya, Dewi mendefinisikan dirinya sebagai majalah fashion, kecantikan dan gaya hidup premium yang ditujukan bagi sosialita kelas atas (crème-de-la-crème) dan mereka yang berpikiran terbuka pada evolusi fashion.

“It (Dewi) is a true arbiter of good taste and popular culture and a source of inspiration for the genuine crème-de-la-crème of indonesia’s society and those at the forefront of trends evolutions.”(media profile Dewi – terlampir)

Majalah ini menyasar wanita dengan beberapa karakteristik demografi, dimana pembaca Dewi yang memiliki kelas sosio-ekonomi A+

sebesar 84%, lulusan universitas (80%), wanita pebisnis dan eksekutif (80%), serta usia antara 25-45 tahun (73%). Dalam media profile-nya, Dewi juga memaparkan spesifikasi karakter pembaca, yang terbagi dalam 3 karakter, yaitu Trendsetter, Live Life to the Fullest, dan Worship Quality, Adore Luxury & Know How to Get Them.

 Trendsetter

Berpikiran terbuka dan progresif 90%

Mempertimbangkan iklan sebagai referensi belanja 80%  Live Life to the Fullest

Selalu ingin tampil muda dan cantik 83%

Penggila belanja 82%

Sering melancong 70%

 Worship Quality, Adore Luxury & Know How to Get Them

Mapan secara finansial 80%

Berinvestasi aktif selain di bank 70%

Menempatkan kualitas di atas segalanya 90%

Harga tak pernah menjadi masalah 90%

Dengan jumlah cetakan sebanyak 75.000 eksemplar per bulan, Dewi menjadi salah satu majalah gaya hidup dan kecantikan yang paling banyak dicetak dibandingkan dengan kompetitornya. Konten dari majalah ini sendiri meliputi

fashion dan kecantikan (55%); buku, musik, film, seni, interior, arsitektur (25%); serta tokoh, hiburan, dan perjalanan (20%).

C. Saluran Distribusi

Dokumen terkait