• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2. Kajian Pustaka

2.2.7 Media Massa Dan Surat Kabar

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah diartikan sebagai perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperjelas materi atau mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Universitas Sumatera Utara Media massa atau dalam hal ini disebut pula sebagai media jurnalistik, merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Sebab komunikasi massa sendiri secara sederhana, berarti kegiatan komunikasi yang menggunakan

media (communicating with media). Dalam ilmu jurnalistik, media massa yang

menyiarkan berita atau informasi disebut juga dengan istilah pers.

Menurut Undang-Undang (UU) Pokok Pers pasal 1 ayat (1), pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media eletronik dan segala jenis yang tersedia. Misi yang diemban dan dilaksanakan oleh pers atau media massa adalah ikut mengamankan, menunjang dan menyukseskan pembangunan nasional. Baik media massa eletronik seperti media massa televisi, radio, maupun media massa cetak seperti surat kabar, majalah dan tabloid.

Menurut Alex Sobur, media (pers) sering disebut banyak orang sebagai the

fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang peran yang dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat. Bahkan, media, terlebih dalam posisinya sebagai suatu institusi informasi, dapat pula dipandang sebagai faktor yang paling menentukan dalam proses-proses perubahan sosial-budaya dan politik. Oleh karena itu, dalam konteks media massa sebagai institusi informasi, Karl Deutsch, menyebutnya sebagai “urat nadi pemerintah” (the nerves of government).

Alex Sobur sendiri mendefinisikan media massa sebagai: “Suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris” (Sobur, 2006: 30-31).

Universitas Sumatera Utara Bentuk-bentuk media massa seperti yang dijelaskan Ardianto (2004: 97-143) yaitu sebagai berikut:

a. Surat Kabar

Surat kabar merupakan media massa paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Kelebihan surat kabar adalah mampu memberi informasi yang lebih lengkap, bisa dibawa ke mana-mana, terdokumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan.

b. Majalah

Menurut Dominick (Ardianto, 2004: 107) klasifikasi majalah dibagi ke

dalam lima kategori utama, yakni: (1) general consumer magazine

(majalah konsumen umum), (2) business publication (majalah bisnis), (3)

literacy reviewsand academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), (4) newsletter (majalah khusus terbitan berkala), (5) Public Relations Magazine (majalah humas).

c. Radio Siaran

Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi,

televisi kabel, electronic games dan personal casset players. Radio telah

beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Radio juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar, di samping empat fungsi lainnya yakni memberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi (Ardianto, 2004: 115-119). Salah satu kelebihan media radio dibanding dengan media lainnya adalah cepat dan mudah dibawa ke mana-mana. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain seperti membersihkan rumah, menulis, menjahit dan semacamnya. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi pada media lain seperti TV, film dan surat kabar.

d. Televisi

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Karakteristik televisi yakni: (1) Audiovisual/dapat didengar sekaligus dapat dilihat. (2) Berpikir dalam gambar. (3) Pengoperasian lebih kompleks (Ardianto, 2004: 128). Dewasa ini televisi boleh dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika ditemukan bahwa hampir setiap orang di benua itu menghabiskan waktunya antara 6-7 jam per minggu untuk menonton TV.

Universitas Sumatera Utara

e. Film

Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Film dalam pengertian sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang lebih luas bisa juga

termasuk yang disiarkan TV. Film (motion pictures) ditemukan dari hasil

pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Film dengan kemampuan visualnya yang didukung dengan audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Ia bisa diputar berulangkali pada tempat dan khalayak yang berbeda. Film dapat dikelompokkan pada jenis film cerita, film berita, film dokumenter dan film kartun.

f. Komputer dan Internet

Menurut LaQuey (dalam Ardianto, 2004: 143), yang membedakan internet (dan jaringan global lainnya) dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang. Media massa hadir sebagai sebuah institusi sosial, dan menjalankan fungsinya untuk menyediakan informasi bagi orang-orang yang berada dalam berbagai institusi sosial. Media menjadi bagian dari tataran institusional, yang melayani warga masyarakat dalam keberadaannya sebagai bagian dari suatu institusi sosial. Sebagai institusi media, media massa berbeda dengan institusi pengetahuan lainnya (misalnya seni, agama. ilmu pengetahuan, pendidikan, dan lain-lain) karena media massa memiliki fungsi pengantar bagi segenap macam pengetahuan, media massa menyelenggarakan kegiatannya dalam lingkungan publik serta media massa dapat menjangkau lebih banyak orang daripada institusi lainnya.

Harsono Suwardi menyatakan bahwa ada beberapa aspek dari media massa yang membuat dirinya penting (Hamad, 2004: 15-16). Pertama, daya jangkaunya yang amat luas dalam menyebarluaskan informasi yang mampu melewati batas wilayah (geografis), kelompok umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi (demografis) dan perbedaan paham dan orientasi (psikologis). Kedua, kemampuan media untuk melipatgandakan pesan yang luar biasa. Satu peristiwa dapat dilipatgandakan pemberitaannya sesuai jumlah eksemplar koran, tabloid dan majalah yang dicetak; serta pengulangannya (di radio dan televisi) sesuai kebutuhan.

Universitas Sumatera Utara Ketiga, setiap media massa dapat mewacanakan sebuah peristiwa sesuai

pandangan masing-masing. Keempat, dengan fungsi penetapan agenda (agenda

setting) yang dimilikinya, media massa mempunyai kesempatan yang luas untuk memberitakan sebuah peristiwa. Kelima, pemberitaan peristiwa oleh suatu media biasanya berkaitan dengan media lainnya, sehingga membentuk rantai informasi (media as link in other chains). Hal ini akan menambah kekuatan pada penyebaran informasi dan dampaknya terhadap publik.

Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick (Ardianto, 2004: 16) terdiri dari :

a) Surveillance (pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (1)

warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (2)

instrumental surveillance (pengawasan instrumental). Fungsi pengawasan terjadi ketika media massa menyampaikan informasi atau pesan akan ancaman yang akan terjadi dan menimpa khalayaknya. Sementara fungsi pengawasan instrumental terjadi ketika media massa menyampaikan pesan atau informasi yang berguna pada khalayak dalam kehidupan sehari-hari. b) Interpretation (penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir sama dengan fungsi pengawasan, namun pada fungsi ini media massa tidak hanya menyampaikan pesan atau informasi saja, tetapi juga memberikan penafsiran kepada pesan atau informasi yang disampaikan pada khalayak tersebut. Pesan atau informasi yang disampaikan diorganisir oleh media massa sebagai komunikator.

c) Linkage (pertalian)

Media massa juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk mempersatukan khalayak. Mengingat komunikasi pada media massa sangat heterogen dan anonim, maka media massa dapat menyampaikan pesan atau informasi yang berdasarkan pada kepentingan dan minat yang sama terhadap sesuatu agar komunikan yang heterogen dan anonim tersebut merasa memiliki kepentingan dan minat yang sama pula.

d) Transmission of value (penyebaran nilai)

Fungsi penyebaran nilai dikenal juga dengan istilah sosialisasi. Media massa disini berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai pada khalayak. Media massa berperan sebagai sarana yang membentuk dan mengatur kehidupan sosial masyarakat.

Universitas Sumatera Utara e) Entertainment (hiburan)

Fungsi hiburan merupakan fungsi yang paling banyak dicari oleh khalayak dalam menggunakan media massa. Tidak dapat dibantah lagi jika pada saat ini hampir setiap media massa berlomba dalam memberikan hiburan pada khalayaknya. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tanyangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

Sedangkan Karlinah (Ardianto, 2004: 123), mengemukakan fungsi komunikasi massa secara khusus adalah:

 Fungsi Meyakinkan (to persuade)

Fungsi persuasi dalam media massa dapat datang dalam bentuk mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.

 Fungsi Menganugrahkan Status

Penganugrahan status (status conferal) terjadi apabila berita yang

disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-individu tertentu sehingga

prestise (gengsi) mereka meningkat. Dengan memfokuskan kekuatan media massa pada orang-orang tertentu, masyarakat menganugrakan kepada orang-orang tersebut suatu status publik yang tinggi.

 Fungsi Membius (Narcotization)

Fungsi ini merupakan interprestasi dari Teori Peluru dimana dikatakan bahwa khalayak adalah pihak yang pasif dan menyetujui saja terhadap segala sesuatu yang disampaikan melalui media massa. Dengan demikian pada saat menerima pesan atau informasi, khalayat terbius dalam keadaan seolah-olah berada dalam pengaruh narkotika.

 Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan

Media massa memiliki fungsi membuat khalayaknya merasa menjadi suatu anggota suatu kelompok yang luas. Misalnya orang yang sedang sendiri di rumah mendengarkan siaran radio. Ketika sedang mendengarkan radio, ia merasa seolah-olah telah menjadi bagian dari acara tersebut dan tidak merasa sendirian lagi, walaupun pada kenyataanya seseorang itu sendirian.

 Fungsi Privatisasi

Privatisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri kedalam dunianya sendiri.

Universitas Sumatera Utara Beberapa ahli berpendapat bahwa berlimpahnya informasi yang dijejalkan kepada kita telah membuat kita merasa kekurangan. Laporan yang gencar tentang perang, inflasi, kejahatan dan pengangguran membuat sebagian orang merasa begitu putus asa sehingga mereka menarik diri ke dalam dunia mereka sendiri.

Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan

jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai

sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guttenberg di Jerman sekitar tahun 1440. Keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, zaman orde lama serta orde baru (Ardianto, 2004: 101). Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia.

Menurut Agee (Ardianto, 2004: 98) secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama adalah :

1) To inform. Menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara, dan dunia) 2) To comment. Mengomentari berita yang disampaikan dan

mengembangkannya dalam fokus berita.

3) To provide. Menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasanganiklan di media. Sedangkan fungsi sekunder media adalah (1) untuk kampanye proyek proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk kondisi-kondisi tertentu, (2) memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita, komik, kartun dan cerita-cerita khusus, (3) melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.

Media cetak atau yang lebih umum di kenal adalah surat kabar atau koran, majalah, buletin dan lain-lain. Surat kabar ada yang terbit setiap harinya atau harian, mingguan, 2 minggu sekali atau 1 bulan sekali. Surat kabar menjadi salah satu medium massa utama bagi orang untuk memperoleh berita atau informasi.

Universitas Sumatera Utara Menurut Gusnadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi, surat kabar adalah: “Bentuk cetakan yang terbit yang memuat serba serbi pemberitaan meliputi bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.“ (1998: 112).

Umumnya surat kabar memang berisikan oleh berita. Setiap harinya kita disajikan berita-berita yang terbaru di dalam surat kabar. Surat kabar menginformasikan pesan, pendapat atau opini yang lengkap terhadap masyarakat. Melalui informasi dan artikel-artikel yang ada didalamnya surat kabar adalah termasuk alat mendidik masyarakat yang membacanya. Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal demi tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus memahami kelebihan dan kekurangan media tersebut. Dengan kata lain, komunikator harus mengetahui secara tepat karakteristik media massa yang akan digunakannya. Adapun karateristik surat kabar sebagaimana yang dipaparkan oleh Effendy (2005: 154) adalah sebagai berikut:

1. Publisitas

Surat kabar diperuntukkan umum. Karenanya berita, tajuk rencana, artikel dan lain-lain penyebarannya yang ditujukan kepada khalayak atau masyarakat umum. Karakteristik masyarakat umum adalah bersifat heterogen atau memiliki perbedaan-perbedaan. Baik perbedaan: suku, agama, keyakinan, usia, latar belakang pendidikan, status sosial, profesi, pekerjaan, tempat tinggal dan lain sebagainya.

2. Universalitas

Artinya bahwa isi dari surat kabar merupakan sesuatu yang universal (kesemestaan), berkaitan dengan keragaman dan umum. Dengan demikian isi dari surat kabar itu meliputi seluruh aspek kehidupan umat manusia seperti masalah ekonomi, seni, politik, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan dan lain lain, semua itu ada dalam surat kabar.

3. Aktualitas

Yang dimaksud dengan aktualitas ialah kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak. Bagi surat kabar, aktualitas ini merupakan faktor yang amat penting karena menyangkut persaingan dengan surat kabar lain dan berhubungan dengan nama baik surat kabar yang bersangkutan.

Universitas Sumatera Utara

4. Periodisitas

Periodisitas merupakan penerbitan surat kabar dilakukan secara periodik, teratur. Tidak menjadi soal apakah terbitnya itu sehari sekali, seminggu sekali, sehari dua kali atau tiga kali seperti di negara-negara yang sudah maju, syaratnya ialah harus teratur.

5. Terdokumentasikan

Berbagai fakta, berita, informasi, opini yang termuat di surat kabar dapat didokumentasikan atau dikliping. Jika sewaktu-waktu dokumentasi itu kita butuhkan, kita dapat membukanya kembali. Bahkan jika tulisan-tulisan kita yang telah dimuat di media massa dapat melebihi 40 halaman, dapat kita dokumentasikan dalam bentuk buku.

Surat kabar dapat dikelompokkan pada berbagai kategori. Ditinjau dari bentuknya, ada bentuk surat kabar biasa dan tabloid. Dilihat dari bahasa yang digunakan, ada surat kabar berbahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa daerah (Yunus, 2010 : 29). Dilihat dari ruang lingkupnya, maka kategorisasinya adalah surat kabar internasional, nasional dan lokal. Surat kabar internasional yaitu surat

kabar yang daya edarnya bersifat internasional. Seperti surat kabar Sunday Time,

TheJakarta Post, The Strait Times dan lain sebagainya. Surat kabar nasional yaitu surat kabar yang daya edarnya berskala nasional. Seperti Kompas, Republika, Suara Pembaruan dan lain sebagainya. Surat kabar lokal yaitu surat kabar yang daya edar jangkauan terbitannya berskala lokal. Seperti surat kabar Harian

Waspadaedarnya hanya sekitar Sumatera Utara saja (Sudarman, 2008 : 11).