• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

mengolah kaldu (

stock

).

3. Materi yang disajikan dalam bentuk tulisan, gambar, dan video. Pada pendahuluan disajikan beberapa menu tombol yang dapat dipilih oleh pengguna yaitu sk dan kd, materi, kuis, profil, dan help. Pada layar materi siswa diberikan beberapa pilihan berkaitan dengan mengolah stock dari pengertian hingga cara penyimpanan. Pada layar kuis untuk memulainya siswa diminta mengetik sebuah nama dan mengklik “enter” untuk menampilkan soal kuis, setelah selesai siswa dapat mengetahui skor yang diperoleh. Pada layar

help

terdapat kat petunjuk penggunaan tombol untuk memudahkan siswa dalam penggunaannya.

4. Cara penggunaan produk pengembangan ini tidak perlu menginstal

software Adobe Flash

pada komputer, laptop dan netbook.

5. Produk pengembangan berupa CD sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi SMK, dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran Pengetahuan Makanan Kontinental materi mengolah

stock

. Pada praktiknya dapat dapat membantu guru dalam menyampaikan materi mengolah

stock

dan membantu siswa dalam memahami materi.

2.

Bagi peneliti, dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam pentingnya media dalam proses pembelajaran dan prosedur pengembangan media mengolah

stock

berbasis multimedia menggunakan

adobe flash.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut beberapa ahli lain diantaranya yang dikemukakan AECT

(Association of Education and Communication Technologi

) memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Fleming (1987) bahwa media merupakan alat yang turut campur dalam dua pihak yang mendamaikannya. Henich dkk(1982) juga mengemukakan bahwa istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Beberapa contoh diantaranya TV, film, foto, radio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan dan

sejenisnya merupakan media komunikasi. Jika media yang digunakan tersebut mambawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud berkaitan dengan pengajaran maka disebut dengan media pengajaran (Azhar Arsyad, 2002:3-4)

Sudjianto (2014:2) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan kumpulan berbagai benda atau komponen yang dapat dilihat, diraba dan didengar dengan pancaindera dalam kegiatan belajar untuk memberi motivasi kepada peserta didik, menaruh perhatian dan minat terhadap materi yang disampaikan. Media pembelajaran merupakan alat yang ampuh agar proses transformasi pengetahuan dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan segala sesuatu baik berupa manusia, alat bantu, dan lain-lainyang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan dari komunitor ke komunikan. Penyampaian informasi yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran disebut sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan perantara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media turut berperan dalam menarik pusat perhatian siswa dan memperjelas isi pesan yang disampaikan guru sehingga terjadi persamaan pemahaman siswa terhadap materi.

Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila pesan yang ingin disampaikan guru dapat diterima oleh siswa dengan baik tanpa adanya perbedaan pemahaman materi. Dalam hal ini media memiliki fungsi penting yaitu sebagai pembawa informasi atau pesan dari guru kepada siswa. Berikut ini merupakan gambaran fungsi media dalam proses pembelajaran;

Gambar 1. Fungsi media dalam proses pembelajaran (Sumber: Daryanto. 2013: 8)

Menurut pendapat Arif S. Sadiman (1986) menuliskan fungsi media pembelajaran sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak banyak bersifat verbalistis (berupa tulisan atau lisan saja)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:

3) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film atau model.

4) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro atau gambar 5) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan

timelapse

atau

high-speed photography

.

6) Kajadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.

7) Mengatasi kepasifan anak didik yang berguna untuk 8) Membuat gairah dalam belajar

9) Menimbulkan interaksi antara siswa dengan lingkungan

10) Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan minatnya 11) Memberikan perangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Menurut Jamil Suprihatiningrum (2014: 320-312), media pembelajaran memiliki enam fungsi utama yaitu:

1) Fungsi atensi, menarik perhatian siswa dengan menampilkan sesuatu yang menarik dari media tersebut.

2) Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat belajar

3) Fungsi afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap siswa terhadap materi pelajaran dan orang lain.

4) Fungsi kompensatori, mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau verbal.

5) Fungsi psikomotorik, mengakomodasi siswa untuk melakukan suatu kegiatan secara motorik.

6) Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, media memiliki fungsi penting dalam suatu proses pembelajaran. Fungsi tersebut diantaranya yaitu dapat memberi motivasi kepada siswa, menarik perhatian siswa agar fokus pada mata pelajaran, dapat memperjelas informasi yang disampaikan, mengatasi permasalahan keterbatasan ruang dan indera, dapat membantu siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan persepsi yang sama kepada siswa.

Pada proses belajar mengajar, media memiliki banyak manfaat bagi siswa khususnya dalam membantu pemahaman materi yang disampaikan oleh guru.

Manfaat media pembelajaran menurut Sudjana Riva’i(2001: 2) adalah sebagai berikut.

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajara akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui peraturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

Daryanto (2013: 5), merincikan manfaat media sebagai berikut. 1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra. 3) Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara

peserta didik dan sumber belajar.

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

6) Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik (komunikan), dan tujuan pembelajaran, jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

Berdasarkan paparan diatas, manfaat media pembelajaran yaitu dapat memperjelas isi materi dan informasi yang disampaikan, meningkatkan perhatian siswa sehingga lebih termotivasi untuk

belajar, dan memberikan kesamaan pemahaman dan persepsi antara guru dan siswa. Adanya manfaat yang baik tersebut mendorong peneliti dalam mengembangkan media yang menarik bagi siswa dengan media pembelajaran berbasis multimedia menggunakan

Adobe

Flash

.

d. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam proses pembelajaran saat ini telah beragam. Keberagaman ini sesuai dengan perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini. Media pembelajaran yang menarik tentunya akan menambah motivasi siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Media yang digunakan tiap sekolah berbeda beda, namun pada umumnya media tergolong menjadi tiga bagian yaitu media visual, audio, dan gabungan keduanya.

Daryanto (2013: 18) menjelaskan klasifikasi media menurut beberapa ahli, diantaranya Allen menjelaskan terdapat sembilan kelompok media, diantaranya yaitu visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Selain mengklasifikasikannya, Allen juga mengaitkan media dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisik atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi. Menurut ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan

perlengkapan atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, media audio, media proyeksi, televisi, video, komputer.

Berdasarkan pengelompokan media di atas, pengembangan media pembelajaran pada penelitian ini termasuk dalam pengelompokan media audio visual diam. Hal ini karena terdapat slide, gambar, video, dan suara yang digabungkan dengan menggunakan sofware

adobe

flash.

Menurut Oemar Hamalik (1989: 6) penggunaan dan pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan: (1) Tujuan pembelajaran, (2) Materi, (3) Tersedianya alat yang dibutuhkan, (4) Pribadi guru dan kemampuan siswa

e. Multimedia

Media pembelajaran tak luput dari perkembangan teknologi saat ini. Adanya teknologi multimedia mampu mengembangkan media dengan visualisasi bergerak seperti animasi dan penambahan suara (audio). Pada penelitian ini, media yang dikembangkan merupakan multimedia pembelajaran interaktif berbasis

Adobe Flash

.

1) Pengertian Multimedia Pembelajaran Interaktif

Definisi multimedia menurut Vaughan (2011:5) yaitu

multimedia is

as describe presiously, a woven combination of digitally manipulated

text, photographs, grapic art, sound, animation, and video element

yang berarti bahwa definisi multimedia merupakan kombinasi teks, seni suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan

atau dikontrol secara interaktif. Definisi menurut Bambang Warsita (2008: 153), menuliskan pengertian multimedia yang diartikan sebagai komputer yang dilengkapi dengan CD-

player, sound card, speaker,

dengan kemampuan memproses gambar gerak, audio dan grafis dalam resolusi tinggi. Dalam sudut pandang

software

, akan diartikan sebagai kemampuan untuk mencipta dunia maya di mana pengguna dapat berinteraksi dengan komputer.

Sebuah sistem multimedia dapat digambarkan seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Gambaran definisi multimedia (Sumber: Iwan Binanto,2010: 2)

Berdasarkan pengertian yang disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan gabungan dari beberapa media yaitu teks, gambar, animasi, dan video untuk menciptakan suatu produk media dalam pembelajaran yang lebih dinamik dan menarik untuk disampaikan kepada pengguna. Selain itu, multimedia juga mampu membuat pengguna secara aktif melakukan interaksi, dan berkomunikasi sehingga terdapat timbal balik antara

user

dan komputer saat multimedia dipresentasikan.

Pembelajaran diartikan sebagai suatu proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Keutamaan suatu proses pembelajaran terjadi pada saat siswa belajar. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar, sehingga perlu diciptakan dengan menata unsur unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa (Daryanto, 2013: 52-53)

Menurut Rob Philips (2013: 8) mengartikan

interactive

multimedia is a catch all phrase to describe the new wave of computer

software that primari deals with the provision of information

yang berarti menangkap semua frase untuk menggambarkan gelombang baru dari software komputer dengan penawaran utama menyadiakan informasi.Klasifikasi interaktif pada multimedia pembelajaran mengacu karakteristik belajar siswa dalam merespon stimulus yang ditampilkan pada layar monitor. Definisi interaktif menurut Bambang Warsita (2002: 156) menuliskan program yang memberikan kesempatan kepada pengguna atau peserta didik untuk memberikan respon, dan melakukan berbagai kegiatan kemudian direspon kembali oleh program multimedia.

Menurut pendapat yang disampaikan di atas dapat disimpukan mengenai pengertian interaktif yaitu merupakan suatu hubungan yang dilakukan oleh pengguna dan komputer untuk saling memberikan respon. Pengguna melakukan respon melalui perangkat komputer seperti mouse dan melakukan aktivitas program, kemudian program multimedia tersebut akan memberikan respon balik terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pengguna.

Pengertian Multimedia pembelajaraninteraktif yaitu proses pembelajaran yang menggunakan gabungan beberapa media seperti teks, gambar, animasi dan video serta dalam penggunaannya terjadi hubungan timbal balik atara peserta didik dan komputer untuk mendapatkan respon sesuai kebutuhan peserta didik.

2) Karakteristik Multimedia Pembelajaran

Suatu pembelajaran dapat dikatakan menggunakan multimedia apabila terdapat karakteristik sebagai berikut (Daryanto, 2013)

a) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual

b) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

c) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa, suatu pembelajaran yang menggunakan multimedia interaktif memiliki kharakteristik menggunakan lebih dari satu media, bersifat interaktif, memberi kemudahan pada pengguna serta dirancang secara sitematis dan terprogram. Dengan adanya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan multimedia interaktif yang menarik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas belajar siswa.

3) Kriteria Kualitas Multimedia Pembelajaran

Beberapa ahli telah mengemukakan pendapat mengenai kriteria multimedia pembelajaran. Menurut Thorn (2006) yang dikutip oleh

Munir (2009: 219) berpendapat bahwa suatu multimedia yang dikembangkan harus memenuhi enam kriteria penilaianyaitu:

a) Kriteria penilaian pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah CDinteraktif harus dirancang sesederhana mungkin sehinggapembelajar dapat mempelajarinya tanpa harus dengan pengetahuanyang kompleks tentang media.

b) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. dalam arti adanyakandungan pengetetahuan yang jelas.

c) Kriteria ketiga adalah adanya presentasi informasi, yang digunakanuntuk menilai isi dan program CD interaktif itu sendiri. d) Kriteria keempat adalah integritas media, dimana media

harusmengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan. e) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika. Untuk menarik

minatbelajar, maka program harus mempunyai tampilan yang menarikdan estetika yang baik.

f) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan,dengan kata lain program yang dikembangkan harus memberikanpembelajaran yang diinginkan oleh peserta belajar.

Menurut Sunaryo Sunarto (2005), menjelaskan bahwa kualitas mutimedia yang dilihat dari aspek media dan materi adalah sebagai berikut:

a) Aspek tampilan media (1) Proporsional

layout

Layout atau tampilan media memiliki ukuran yang sesuai dengan porsinya. Tampilan saat program dijalankan sesuai dengan ukuran layang perangkat keras yang digunakan baik laptop ataupun komputer.

(2)

Kesesuaian pilihan

background

Background atau latar belakang media yang dibuat disesuaikan dengan obyek pengguna media tersebut agar dapat memotivasi dalam belajar.

Kombinasi warna pada

background

dan teks juga disesuaikan agar mudah dibaca.

(4) Kesesuaian pemilihan jenis huruf

Menggunakan jenis font atau huruf yang jelas dalam penulisannya, dan nyaman ketika dibaca.

(5) Kesesuaian pemilihan ukuran huruf

Ukuran teks yang sesuai yaitu tidak terlalu besar dan terlalu kecil. Ukuran sedang dapat dipilih, namun tetap disesuaikan dengan ukuran layar pada program media interaktif.

(6) Keterbacaan teks

Perpaduan antara jenis teks dan ukuran dapat menghasilkan keterbacaan teks. Jenis dan ukuran disesuaikan dengan porsinya untuk memudahkan pengguna dalam membaca isi media interaktif tersebut.

(7) Kejelasan musik atau suara

Penggunaan musik dan suara dalam media dapat terdengar dengan jelas oleh pengguna.

(8) Kesesuaian animasi dengan materi

Animasi yang dirancang tidak keluar dari materi. Materi disajikan dalam gambar bergerak yang dirancang sesuai alurnya.

(9) Kemenarikam bentuk button atau navigator

Bentuk tombol atau button dirancang dengan menarik agar pengguna dapat mengakses tombol tersebut ke materi yang disajikan.

Tampilan tombol di desain dengan konsisten agar pengguna tidak bingung dan tampilan media menjadi lebih rapi.

b) Aspek pemrograman

(1) Kemudahan pemakaian program

Suatu program media yang dirancang sebaiknya mengutamakan kemudahan bagi pengguna.

(2) Kemudahan pemilihan menu program

Pemilihan menu menu yang diberikan pada multimedia dapat dipilih dengan mudah oleh pengguna media tersebut.

(3) Kejelasan petunjuk penggunaan

Adanya menu bantuan dapat dipilih untuk memberikan informasi kepada pada pengguna.

(4) Kebebasan memilih materi untuk dipelajari

Terdapat beberapa pilihan tombol dalam pemilihan materi agar pengguna dapat dengan bebas memilih materi yang ingin diperoleh.

(5) Kemudahan berinteraksi dengan program

Adanya proses timbal balik yang sesuai antara pengguna dan program multimedia interaktif tersebut.

(6) Kemudahan keluar dari program

Pengguna hendaknya diberikan kemudahan dalam mengakses ketika ingin keluar dari multimedia interaktif tersebut.

Pengguna dapat dengan mudah berpindah dari satu halaman, ke halaman berikutnya.

(8) Kecepatan fungsi tombol

Ketika pengguna memilih salah satu tombol yang disediakan, maka dengan cepat program merespon informasi yang dipilih oleh pengguna.

(9) Kecepatan reaksi

button

Tombol memiliki kemampuan untuk segera memproses cepat dalam menanggapi pengguna ketika mengakses tombol tersebut. (10) Kemudahan pengaturan menjalankan animasi

Pengguna dapat dengan mudah menjalankan animasi tersebut

c) Aspek pembelajaran

(1) Kesesuaian kompetensi dasar dengan standar kompetensi

Kompetensi dasar yang dipilih, disesuaikan dengan standar kompetensi yang sudah ada sebelumnya.

(2) Kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator

Indikator yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar yang sudah dipilih. Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi program.

(3) Kesesuaian kompetensi dengan materi

Isi materi disesuaikan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh pengguna.

(4) Kejelasan judul program

Judul program disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan pada pengguna.

(5) Kejelasan sasaran pengguna

Sasaran penggunaan media harus jelas baik ditujukan pada anak-anak, siswa, dan umum.

(6) Kejelasan petunjuk belajar (petunjuk penggunaan)

Petunjuk penggunaan perlu disampaikan agar siswa tidak kesulitan dalam menggunakan media interaktir tersebut.

(7) Ketepatan penerapan strategi belajar (belajar mandiri)

Penggunaan multimedia interaktif ditujukan untuk pembelajaran yang sifatnya mandiri. Siswa berberan aktif dalam pembelajaran tersebut.

(8) Variasi penyampaian jenis informasi/data

Penyampaian materi per layar sebaiknya bervariasi agar tidak menimbulkan kejenuhan bagu penggunanya.

(9) Kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna

Materi yang disampaikan dipilih sesuai dengan kebutuhan siswa agar termotivasi dalam belajar

(10) Tingkat kesulitan soal latihan/evaluasi

Tingkat kesulitan soal dapat diketahui ketika pengguna menjawab angket penelitian penilaian media.

d) Aspek isi

(1) Keterpaduan materi

Antara materi satu dengan yang lain dapat menyatu, sehingga membentuk materi yang runtut.

(2) Kedalaman materi

Isi materi pada media, dijelaskan secara mendalam untuk menambah pengetahuan pengguna.

(3) Kejelasan isi materi

Isi materi secara keseluruhan dapat dengan jelas membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan.

(4) Struktur organisasi/urutan materi

Urutan materi disampaikan secara terstruktur sehingga tidak membingungkan penggguna.

(5) Kejelasan contoh yang disertakan

Contoh diberikan untuk membuat pengguna media tersebut semakin paham akan materi yang disampaikan.

(6) Kecukupan contoh yang disertakan

Jumlah contoh yang disampaikan pada materi cukup untuk menjelaskan isi dari materi tersebut.

(7) Kejelasan bahasa yang digunakan

Bahasa yang digunakan dalam animasi, yaitu bahasa yang mudah dipahami oleh sasaran pengguna.

Bahasa yang digunakan hendaknya sesuai dengan sasaran pengguna, baik untuk siswa, anak-anak ataupun umum.

(9) Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar

Pada setiap gambar hendaknya diberi keterangan agar pengguna tidak salah dalam penafsiran.

(10) Kejelasan informasi pada ilustrasi animasi

Pada setiap gambar hendaknya diberi keterangan agar pengguna tidak salah dalam penafsiran.

Berdasarkan teori mengenai kriteria kualitas multimedia di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menilai suatu media pembelajaran berupa multimedia dapat dilihat minimal aspek media (pemograman), aspek pembelajaran, aspek isi/materi. Aspek media berkaitan tentang adanya media tersebut dapat memperlancar proses penyampaian materi kepada pengguna. Aspek isi atau materi berkaitan dengan isi materi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami, sedangkan aspek pembelajaran yaitu mengenai tingkat kepraktisan dan kemenarikan suatu media. Ketiga aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga membentuk kesatuan yang utuh dalam menilai layak atau tidaknya multimedia interaktif tersebut untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Dokumen terkait