BAB II KAJIAN PUSTAKA
C. Metode dan Media Pembelajaran
3. Media Pembelajaran
untuk mendapatkan jawaban, informasi atau pengalaman secara individu atau berkelompok.
Dalam konteks pembelajaran membaca permulaan bagi anak tungrahita, metode latihan, demonstrasi, tanya jawab dan pemberian tugas menjadi metode yang paling cocok untuk digunakan karena membuat siswa berinteraksi dengan guru dan dengan media pembelajaran secara aktif dan langsung.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Metode pembelajaran akan menentukan media pembelajaran yang akan digunakan. Hal ini memperlihatkan bahwa antara metode dan media pembelajaran saling terkait satu dengan yang lain. Dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan harus memperhatikan kriteria-kriteria
(Adi, 2000: 80) diantaranya: “kemampuan guru, tempat terjadinya
pembelajaran, karakteristik peserta didik, bahan, tersedianya prasarana dan
sarana atau media, waktu yang tersedia, situasi tempat”. Selain itu, kriteria lain dalam memilih metode menurut Brady seperti yang dikutip oleh Adi
(2000: 80) meliputi: “macam, ruang lingkup, kecocokan, kepatutan dan
berhubungan, terutama dikaitkan dengan bahan pembelajaran”.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, pengantar atau perantara (Munadi 2008: 6). Kata tengah berarti berada di antara dua sisi. Disebut sebagai pengantar media karena perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga
38
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatiaan, dan minat. Dalam hal ini minat serta perhatiaan siswa sehingga proses belajar mengajar terjadi.
Menurut Yosafan (2007: 89), media merupakan alat perangkat yang mengantarkan informasi kepada penerima informasi. Selanjutnya Menurut Hamalik seperti dikutip Yosfan (2007: 90) bahwa media identik dengan menggunakan alat bantu. Sementara itu, Gane dan Brings seperti dikutip Yosfan (2007: 90) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari: buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan computer, untuk dapat merangsang siswa untuk belajar. Selanjutnya Munandi (2008: 8) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menjadi perantara pesan dalam proses belajar mengajar dari sumber informasi kepada penerima informasi sehingga terjadi proses belajar yang kondusif. Pada hakikatnya media pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru/pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
39
b. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Levie dan Lentz (dalam Cecep Kustandi dan Bambang 2011: 21-23) menyatakan bahwa ada empat fungsi media pembelajaran khusunya media visual yakni:
1) Fungsi atensi merupakan inti, yakni menarik dan mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3) Fungsi kognitif terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapain tujuan untuk memahami dan mengingat informasi dan pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan dengan verbal.
Selanjutnya Munadi (2008: 36-48) menyebutkan fungsi media pembelajaran yaitu:
1) Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Mudhofir (Munandi 2008: 37) menyatakan bahwa sumber belajar adalah komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, bahan, alat, teknik, dan lingkungan yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
40
Dengan demikian sumber belajar dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri siswa dan memungkinkan atau mempermudah siswa belajar.
2) Fungsi semantik yang diamaksud adalah media berfungsi untuk menambah perbendaharaaan kata (symbol verbal) sehingga makna atau maksudnya benar-benar di pahami (tidak verbalistik).
3) Fungsi manipulatif dimiliki media karena memiliki karakteristik umum yaitu mengatasi batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.
4) Fungsi psikologis meliputi: fungsi atensi, fungsi afeksi, fungsi kognitif, fungsi imajinatif, dan fungsi motivasi. Penjelasan masing-masing fungsi: a) Media berfungsi atensi karena media mampu meningkatkan
perhatiaan siswa terhadap materi pembelajaran.
b) Media berfungsi afektif karena media mampu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
c) Fungsi kognitif dimiliki media karena media ikut mengembangkan kemampuan kognitif siswa yaitu siswa memperoleh bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi. Semakin banyak objek-objek yang dihadapi semakin banyak gagasan atau pikiran yang dimiliki siswa.
d) Fungsi imajinatif dimiliki media karena media mampu meningkatkan dan mengembangkan daya imajinasi siswa.
41
e) Adapun fungsi motivasi dimiliki media karena media mampu menimbulkan dorongan untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dengan demikian guru mampu mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif di dalam pembelajaran (Munandi 2008: 43-48).
5) Fungsi sosial-kultural adalah mengatasi hambatan sosio-kultural antara peserta komunikasi dalam pembelajaran. Oleh karena itu media pembelajaran dapat memberikan rangsangan yang sama, yang bisa dinikmati oleh siapa saja sehingga memiliki pengalaman yang sama, dan menimbulkan presepsi yang sama.
Ulasan beberapa fungsi media pembelajaran di atas juga dapat diaplikasikan ke dalam media Baba. Namum fungsi utama dari media ini membantu siswa tunagrahita ringan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Terciptanya proses belajar mengajar yang kondusif dalam pengajaran membaca secara khusus dalam penelitian ini bagi siswa tunagrahita ringan dengan gangguan inteligensi rendah yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan, maka diperlukan media pembelajaran untuk dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
42