• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.17

Sedangkan Education Association (NEA) mendefenisikan media sebagai benda yang dapat dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.18 Media hendaknya dapat dilihat, didengar dan dibaca. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa alat (media) untuk mengkaji alam ini adalah panca indera dan akal kita, yang bunyinya:

17

Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), Cet. VI, h. 6

18

H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) Cet. I, h. 11

Artinya:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78)

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media sebagaimana yang dikatakan Bovee adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Ada yang menyebut media pembelajaran dengan media pengajaran. E. De Corte mengatakan bahwa media pengajaran adalah suatu sarana nonpersonal yang digunakan/disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan dalam proses belajar-mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan

media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.

Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Salah satu kriterianya adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media, semakin baiklah media itu.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya :

1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik 2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan

sejenisnya

3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya

4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1.

Hubungan Antara Media Dengan Tujuan Pembelajaran

Jenis Media 1 2 3 4 5 6

Gambar Diam S T S S R R

Gambar Hidup S T T T S S

Televisi S S T S R S

Obyek Tiga Dimensi R T R R R R

Rekaman Audio S R R S R S

Programmed Instruction S S S T R S

Demonstrasi R S R T S S

Buku teks tercetak S R S S R S

Keterangan :

1 = Belajar Informasi faktual 2 = Belajar pengenalan visual

3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan 4 = Prosedur belajar

5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik 6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi R = Rendah S = Sedang T= Tinggi

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh ; bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa

digunakan. Disamping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Kemp dan Dayton mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:19

1). Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.

Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu konsep materi pembelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara seragam.

2). Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, dan menarik minat siswa.

3). Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran.

4). Efesiensi dalam waktu dan tenaga.

Sering terdengar keluhan dari guru bahwa sering kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika guru dapat memanfaatkan media secara maksimal.

5). Meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa.

Penggunaan media dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa mungkin kurang memahami pelajaran

19

www.pcassistance.us/search.php?q=dinamic%20multimedia, 26 Desember 2005, 11:53 AM

secara baik. Tetapi jika hal ini diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman siswa pasti akan lebih baik.

6). Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. 7). Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

proses belajar.

Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8). Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar dan lain-lain.

Selain manfaat di atas ada manfaat lain dari media pembelajaran ini antara lain:

a) Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkret sampai kepada yang abstrak.20

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya:21 (1) Dapat menampilkan objek yang terlalu besar.

(2) Dapat menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

20

H. Asnawir dan Basyiruddin Usman, op. cit., h. 15 21

(3) Dapat memperlihatkan gerak yang terlalu cepat.

(4) Dapat membawa objek yang berbahaya ke dalam lingkungan pembelajaran.

d. Al Qur’an Sebagai Media Pembelajaran

Perkembangan dan kemajuan manusia berpikir senantiasa disertai oleh wahyu yang sesuai dan dapat memecahkan problem-problem yang dihadapi oleh kaum setiap rasul saat itu, sampai perkembangan itu mengalami kematangannya. Allah SWT menghendaki agar risalah nabi Muhammad SAW muncul di dunia ini, maka diutuslah beliau disaat manusia sedang mengalami kekosongan para Rasul, untuk menyempurnakan “bangunan” saudara-saudara pendahulunya (para rasul) dengan syari’atnya yang universal dan abadi serta dengan kitab yang diturunkan kepadanya, yaitu al - Qur’anul Karim.

Education Association (NEA) mendefenisikan media sebagai benda yang dapat dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.22 Media hendaknya dapat dilihat, didengar dan dibaca. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa alat (media) untuk mengkaji alam ini adalah panca indera dan akal kita, yang bunyinya:

Artinya:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78)

22

H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) Cet. I, h. 11

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Qur’an dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada Muhammad SAW, sehingga Qur’an menjadi nama khas kitab itu, sebagai nama diri, dan secara gabungan nama itu dipakai untuk nama qur’an secara keseluruhan, bagitu juga untuk penamaan ayat-ayatnya. Maka jika kita mendengar orang membaca ayat al-Qur’an, kita boleh mengatakan bahwa ia sedang membaca al-Qur’an.

Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.(Q.S. al-A’raf [7] : 204)

Sebagian ulama menyebutkan bahwa penamaan kitab ini dengan nama Qur’an diantara kitab-kitab Allah itu karena kitab ini mencakup inti dari kitab-kitab-Nya, bahkan inti dari semua ilmu. Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya :

…..

☺ ☺

Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.(Q.S. an-Nahl [16] : 89)

Dan firman-Nya :

…..

Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab (al-Qur’an), kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Q.S. al-An’am [6] : 38)

Para ulama menyebutkan definisi al-Qur’an yang mendekati maknanya dan membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa : “Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad SAW, yang membacanya merupakan suatu ibadah”.

Qur’an dan al-Kitab lebih popular dari nama-nama yang lain. Dalam hal ini Dr. Muhammad Abdullah Daraz berkata : “Ia dinamakan Qur’an karena ia ‘dibaca’ dengan lisan, dan dinamakan al-Kitab karena ia ‘ditulis’ dengan pena. Kedua nama ini menunjukan makna yang sesuai dengan kenyataannya”

Dari beberapa definisi yang diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an merupakan salah satu jenis media pembelajaran karena dapat memberikan pesan bagi ummat manusia tentang aturan kehidupan, al-Qur’an juga merupakan pedoman hidup bagi ummat Islam sehingga segala sesuatu yang kita lakukan senantiasa berpegang pada nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an.

Dokumen terkait