• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

2. Media Pembelajaran Sejarah

a. Pengertian Media

Sesuatu dapat dikatakan sebagai media pendidikan atau pembelajaran apabila media tersebut digunakan untuk menyalurkan ataupun menyampaikan pesan, informasi, gagasan, ide yang berkaitan erat dengan tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran. Media digunakan sebagai alat penghubung untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada orang yang menerima pembelajaran.

Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan orang untuk menyebarkan ide, gagasan, informasi maupun pesan yang ingin dikemukakan. Melalui media sebagai alat perantara ide, gagasan, informasi maupun pesan yang dikemukakan tersebut bisa sampai pada penerima. Dalam proses pembelajaran penggunaan media harus diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang ingin disampaikan oleh guru kepada siswa. Artinya media yang digunakan membuat siswa mengerti mengenai tujuan dan isi pengajaran yang ingin disampaikan oleh guru (Lutuheru, 1988:13).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan media pembelajaran berbagai pesan dapat tersalurkan dari sumber ke penerima pesan. Media pembelajaran dapat membantu menciptakan suasana belajar yang nyaman karena setiap orang dapat memperoleh pesan secara langsung melalui media yang

digunakan. Dengan demikian proses belajar akan menjadi efektif dan efesien (Yudhi Munandi, 2013:7).

Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaiakan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Berdasarkan pengertian tersebut media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat yang digunakan oleh seorang pengajar (guru) dalam rangka menyampaikan pesan, ide, gagasan, informasi kepada pembelajar (siswa) (Cecep Kustandi, 2011:12).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas media pembelajaran sejarah dapat diartikan sebagai sebuah alat atau perangkat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan ide, gagasan, informasi maupun pesan mengenai isi dan tujuan dari pembelajaran sejarah itu sendiri. Isi dan tujuan pembelajaran yang dimaksud ialah materi ajar yang disampaikan oleh guru harus dapat diterima oleh siswa. Dalam hal ini guru menggunakan media tertentu untuk menyampaikan materi ajar yang disesuaikan dengan isi dan tujuan pembelajaran. Melalui media guru dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efesien karena siswa tidak hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tetapi dapat melihat dan memahami sendiri materi melalui media yang digunakan.

Seorang guru harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikan mampu diserap atau dimengerti dengan mudah oleh siswa. Untuk memudahkan siswa menerima materi pengajaran tersebut perlu diusahakan agar siswa dapat menggunakan sebanyak mungkin alat indera yang dimiliki. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, makin mudah diingat apa yang

dipelajari. Apabila dalam proses belajar mengajar siswa hanya menerima penajaran yang disajikan oleh guru dengan cara ceramah semata sulit bagi mereka untuk mengingat. Akan tetapi apabila materi tersebut ditambah dengan memperlihatkan gambar, foto, sketsa atau grafik maka akan lebih mudah materi tersebut di mengerti ( John Latuheru, 1988:16).

b. Fungsi Media

Media berfungsi dalam menyampaiakan pesan pendidikan dan pembelajaran. Berikut ada beberapa fungsi media dalam pembeajaran, yaitu sebagai sumber belajar, fungsi semantik, fungsi manipulatif, dan fungsi psikologis (Cecep, 2011:22).

1) Sumber belajar

Secara teknis, media berfungsi sebagai sumber belajar. Artinya berbagai informasi, pesan, ide, gagasan mengenai materi pembelajaran dapat diperoleh siswa melalui media pembelajaran. Media sebagai sumber belajar dipahami sebagai proses penyalur, penyampai, dan penghubung dari luar diri individu (siswa) yang dapat mempermudah terjadinya proses belajar.

2) Fungsi Semantik

Fungsi semantik adalah kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang maknanya dapat dipahami oleh siswa. Siswa dapat memahami informasi dan pesan yang ingin disampaikan melalui simbol yang digunakan dalam media tersebut. Dalam proses belajar mengajar guru harus menjelaskan simbol yang dihadirkan melalui media pembelajaran sehingga siswa tidak memiliki pemahaman yang keliru.

3) Fungsi Manipulatif

Fungsi manifulatif didasarkan pada ciri-ciri umum yang dimiliki. Apabila ditinjau dari sudut manipulatif media pembelajaran memiliki kemampuan dalam mengatasi bata-batas ruang, waktu dan keterbatasan inderawi seseorang. Siswa dapat memperoleh pemahaman tentang obyek yang begitu kompleks. Melalui media pemahaman siswa dapat diperoleh dengan memanfaatkan diagram, peta, grafis, dan lain-lain.

4) Fungsi Psikologis

Fungsi psikologis terdiri dari: a) Fungsi Atensi

Media visual berfungsi untuk menarik dan mengarahkan perhatiaan agar siswa dapat berkonsentrasi penuh terhadap materi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran. Dalam mengikuti proses pembelajaran siswa dengan sendirinya memfokuskan perhatian pada teks yang ditampilkan melalui media. Dengan demikian mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. b) Fungsi afektif

Media visual dihadirkan untuk meningkatkan kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa untuk ikut berperan dalam meningkuti pelajaran yang sedang berlangsung. Siswa akan merasa tertarik mengikuti pembelajaran dengan membaca teks.

5) Fungsi kognitif

Siswa yang belajar dengan menggunakan media akan memperoleh pengetahuan melalui bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik berupa orang, benda, kejadian atau peristiwa. Objek tersebut hadir dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang. Artinya melalui media pembelajaran yang digunakan siswa memperoleh beragam pengetahuan yang selanjutnya pemahaman tersebut hadir melalui tanggapan yang dikemukakan.

c. Peran Media Pembelajaran

Media pembelajaran selain memiliki beragam fungsi juga memiliki manfaat dalam proses belajar mengajar. Manfaat media dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai berikut (Kustandi dan Sutjipto, 2011:25):

1) Penggunaan media saat kegiatan pembelajaran berlangsung dapat membantu guru memperjelas penyajian pesan dan informasi yang ingin disampaikan kepada siswa sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang sedang dibahas. Penggunaan media dapat menimbulkan motivasi belajar, terjadi interaksi secara langsung antara siswa dengan lingkungannya, dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri- sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3) Penggunaan media oleh guru dapat membantu mengatasi keterbatasan panca indera, ruang dan waktu.

4) Proses belajar mengajar dengan menggunakan media dapat memberikan kesamaan pengalaman yang diperoleh setiap siswa mengenai berbagai peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarnya. Media pembelajaran memungkingkan terjadi interaksi secara langsung antara guru, siswa, masyarakat, dan lingkungan, misalnya melalui karya wisata, atau mengunjungi museum.

d. Jenis-jenis Media

Selain fungsi dan peran juga terdapat jenis-jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Jenis-jenis media tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Media Cetak

Media cetak adalah jenis media yang paling banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Media cetak hadir dalam bentuk yang beragam mulai dari buku, brosur, leaflet, jurnal dan majalah ilmiah. Buku merupakan salah satu jenis media cetak yang bersifat fleksibel dan biaya pengandaannya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan pengandaan media lain. Pada umunnya buku digunakan sebagai sumber informasi utama atau bahkan suplemen informasi terhadap penggunaan media lain.

2) Media pameran

Media pameran biasanya dihadirkan dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Informasi yang dapat dipamerankan dalam media ini berupa benda-benda sungguhan, reproduksi atau tiruan dari benda-benda asli. Media yang dapat

diklasifikasikan ke dalam jenis media pameran yaitu poster, grafis, realia, dan model.

a) Realia, benda nyata yang dapat dihadirkan diruangan untuk keperluaan proses pembelajaran. Media ini dapat digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran yang berkaitan dengan konsep bentuk dan mekanisme kerja suatu sistem, misalnya peralatan laboratorium.

b) Model, benda tiruan atau alat peraga yang berguna untuk menjelaskan atau mengambarkan realitas suatu peristiwa dan fenomena tertentu. Dalam proses belajar mengajar penggunaan model oleh guru sangat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran untuk menghindari kekeliruan memahami materi pembelajaran. Misalnya model mesin atau benda tertentu dapat digunakan untuk mengantikan mesin ril.

3) Media yang diproyeksikan

Media yang diproyeksikan juga memiliki bentuk fisik yang bervariasi, yaitu slide suara dan film strip. Dalam proses pembelajaran slide suara ataupun film strip sangat membantu siswa memahami materi pelajaran di mana siswa tidak hanya belajar dengan cara melihat slide yang ditayangkan, tetapi juga melalui suara yang didengar. Hal ini sangat membantu siswa mengingat materi pelajaran dalam jangka waktu yang lama karena mereka belajar tidak hanya menggunakan satu alat indera.

4) Video dan VCD

Media jenis ini dapat digunakan untuk menanyangkan gambar bergerak yang dilengkapi dengan unsur suara. Di mana media video dan VCD (video

compact disk) tersebut memiliki features yang beragam dan bermanfaat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Ragam feature yang ada dapat digunakan untuk membuat materi pelajaran menjadi lebih menarik untuk dilihat. Salah satu feature tersebut adalah slow motion di mana gerakan obyek atau peristiwa tertentu yang berlangsung sangat cepat dapat diperlambat agar mudah dipelajari.

5) Komputer

Penggunaan komputer dalam proses pembelajaran memberikan manfaat yang sangat besar di mana dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dan melakukan kegiatan laboratorium atau stimulasi. Komputer yang sudah dilengkapi dengan drills and practice, tutorial, simulasi, permainan, dan discovery dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri. Hal ini karena tersedianya beragam aplikasi yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran seperti, animasi, grafik, warna, dan musik dalam komputer.

6) Multimedia

Istilah multimedia saat ini menjadi tren dalam dunia pendidikan sehubungan dengan pemanfaatan media, di mana banyak orang yang belajar dengan menggunakan berbagai media sekaligus. Multimedia artinya kombinasi dari berbagai media yang ada seperti audio, video, grafis, dan lainnya. Dewasa ini penggunaan multimedia untuk kegiatan pembelajaran disekolah menjadi tren dikalangan para guru. Ada beberapa bentuk pemanfaatan multimedia berbasis komputer yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai beikut:

a) Multimedia presentasi

Guru dapat menggunakan multimedia presentasi tersebut untuk menyampaikan materi pelajaran yang bersifat teoritis, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Penggunan media ini sangat efektif karena menggunakan proyektor (LCD/Viewer) yang meiliki jangkauan pancar cukup besar.

b) Program media interaktif

Media interaktif ini dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran yang lebih menitik beratkan pada suatu proses dan tahapan, seperti penyerbukan pada tumbuhan, pembelahan sel, proses pertumbuhan janin manusia dan lain-lain.

c) Sarana simulasi

Multimedia sebagai sebuah media dapat digunakan sebagai sarana stimulus. Contoh dari penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan siswa dalam akademik penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi resiko jatuh.

d) Video pembelajaran

Video bersifat interaktif tutorial untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa dapat interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai dengan yang diajarkan dalam video.

e. Media Pembelajaran Sejarah

Media sebagai alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan,ide, informasi dan gagasan dari pengirim ke penerima tentu memiliki

kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kelebihan dan kekurangan tersebut akan tampak saat media digunakan dalam kegiatan pembelajaran, tidak terkecuali dalam pembelajaran sejarah. Kelebihan dan kekurangan media tersebut dapat dilihat dari kejelasan materi yang disampaikan dan ketercapaian tujuan pokok pembelajaran. Dalam hal ini guru harus memilih dan memilah media yang paling tepat digunakan untuk menjelaskan materi pelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran. Guru sejarah harus memilih media yang paling tepat dan memiliki nilai lebih dalam menyajikan materi (Padi, 2010:127).

Media yang begitu banyak tentu saja dapat digunkan dalam pembelajaran sejarah. Hanya saja bila ingin mengkaji lebih dalam tentu ada media yang memiliki efektivitas tinggi yang dapat diggunakan dalam menyampaikan materi pelajaran sejarah (Brian, 2015:21). Beberapa media di bawah ini memiliki nilai guna dan efektivitas yang tinggi dalam menyajikan materi pelajaran sejarah adalah sebagai berikut:

1) Studi gambar atau foto

Guru dapat menggunakan media studi gambar atau foto ketika memasuki suatu pembahasan baru dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mengarahkan siswa untuk mempelajari sumber-sumber visual terlebih dahulu sebelum melanjutkan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sumber tertulis maupun lisan. Guru dapat mendorong siswa untuk berpikir dan menemukan jawaban dari apa yang mereka pelajari. Penggunaan media gambar dan studi foto dalam pembelajaran sejarah dapat membuat siswa belajar

imajinatif. Melalui gambar dan foto yang ada siswa dapat menjelaskan aktivitas manusia, peristiwa yang telah terjadi dan prosesnya, peristiwa yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu, serta pikiran dan perasaan manusia yang mendasari peristiwa tersebut.

2) Studi Dokumen

Studi dokumen dapat menjadi media dalam pembelajaran sejarah. Dokumen meliputi naskah tertulis, artefak, bangunan, lukisan, dan barang-barang peninggalan bersejarah. Siswa dapat mengunjungi museum untuk mempelajari, mengamati dan menyaksikan secara langsung berbagai peningalan sejarah yang sudah dijelaskan guru di sekolah. Dalam hal ini guru dapat memilih dokumen, mempersiapkan, dan menyajikan dokumen. Siswa diminta untuk menempatkan bukti yang sesuai dengan konteks waktu, tempat, dan budaya yang berkaitan. Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan dengan mempelajari secara menyeluruh terlebih dahulu sebelum menyelesaikan tugas tersebut.

3) Studi Peta

Peta merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat erat kaitannya dengan materi-materi pelajaran sejarah, terlebih masa prasejarah. Penggunaan peta menjadi sangat penting ketika guru menyampaikan materi tentang letak suatu wilayah, tempat terjadinya suatu peristiwa peta tentu menjadi media yang sangat diperlukan. Guru dapat memulai dengan menampilkan peta dan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang letak, dan tempat terjadinya peristiwa. Media peta dalam pembelajaran sejarah dapat

membantu guru maupun siswa dalam mendalami suatu materi seperti peristiwa perperangan, migrasi, jalur perdagangan, dan sebagainya. Semua ini dapat ditemukan secara simbolis dalam peta atau atlas sejarah. Tidak jarang pembelajaran sejarah juga sering dikaitkan dengan interaksi antara sejarah dengan geografis serta antara lingkungan dengan aktivitas masyarakat.

4) Film, Video, Televisi (sound) slide, multimedia

Pembelajaran sejarah dapat disajikan dengan mengunakan film dokumenter, video, dan televisi. Berbagai peistiwa yang terjadi di masa lampu dapat dihadirkan kembali melalui film maupun video. Guru dapat mengajak siswa untuk menyaksikan berbagai peistiwa misalnya perperangan, perlawanan rakyat terhadap penguasa, kehidupan manusia dari prasejarah sampai mengenal tulisan, maupun peninggalan-peninggalan sejarah pada masa lampau. Untuk menyajikan semuanya itu media film, video, dan televisi menjadi media yang sangat efektif karena siswa dapat menyaksikan berbegai peristiwa yang telah terjadi. Siswa tidak hanya mendengar cerita dari guru semata tetapi dapat menyaksikan secara langsung.

Dewasa ini di dunia pendidikan tren menggunakan istilah multimedia. Di mana saat mengajar guru menggunakan beberapa media yang dikombinasikan misalnya audio, video, grafis dan lainya. Guru menggunakan video dengan memberi efek audio dan grafis agar memperjelas inti yang ingin disampaikan. Dengan demikian siswa tidak hanya melihat video tetapi juga mendengar pesan yang ingin disampaikan.

5) Peninggalan Sejarah

Untuk mengetaui tentang kehidupan pada masa lampau segala sesuatu yang berkaitan dengan peninggalan sejarah dapat menjadi sumber pembelajaran. Peninggalan sejarah tersebut misalnya dokumen, jejak benda, dan sumber lisan yang berasal dari pelaku sejarah maupun kehadiran orang-orang yang menjadi pendukung peristiwa tersebut sangat penting untuk diketahui. Secara umum peninggalan sejarah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a) Peninggalan sejarah yang berada di lapangan seperti, bangunan candi, monument, prasasti dan lain-lain. Guru dapat mengajak siswa untuk belajar secara langsung dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yaitu mengunjungi museum, bangunan candi maupun peninggalan lainnya yang mudah dijangkau. Dengan demikian siswa menjadi lebih mengerti dan dapat melihat sendiri apa yang sudah ia pelajari.

b) Peninggalan sejarah yang berada di lingkungan kelas atau sekolah. Hal ini dapat dilakukan apabila sekolah tersebut berada di lingkungan yang dekat dengan kejadian atau peristiwa tertentu pada masa lalu. Guru dapat mengajak siswa untuk mencari peninggalan-peninggalan yang ada misalnya artefak-artefak kuno, atau peralatan yang digunakan untuk membuat bangunan dan lainnya.

6) Bagan waktu

Bagan waktu memiliki fungsi yang sangat efektif apabila digunakan untuk menunjukkan data-data dalam urutan yang teratur di mana peristiwa dan

unsur-unsur perkembangannya dapat ditunjukkan dengan jelas. Bagan waktu yang mengambarkan unsur sebab-akibat dari sebuah peristiwa sejarah bahkan saling berhubungan antara peristiwa yang satu dalam berbagai aspek kondisionalnya. Bagan waktu tersebut dapat dibuat sendiri oleh guru maupun siswa.

7) Media Cetak

Media cetak berupa buku, modul, jurnal, majalah dapat digunakan oleh guru dalam mendukung proses pembelajaran. Guru dapat membuat modul sendiri yang berisi materi-materi pelajaran serta latihan-latihan soal yang bersifat imajinatif. Hal ini tentu sangat membantu siswa dalam mengikuti dan mendalami materi pelajaran, terlebih jika sekolah tidak menyediakan buku untuk menjadi pegangan siswa. Guru juga dapat menggunakan media cetak lainnya seperti jurnal dan majalah yang memuat tentang materi pelajaran sejarah. Dengan menggunakan jurnal dan majalah tertentu siswa dapat memperoleh informasi yang baru dan relevan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian siswa tidak hanya belajar dengan menggunakan satu sumber saja tetapi banyak sumber.

Pengunaan media dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Guru yang menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa terhadap materi yang diajarkan. Dengan menggunakan media penyampaian bahan pembelajaran akan lebih jelas dan lebih mudah dipahami oleh siswa. Melalui media siswa tidak hanya mendengar penjelasaan dari guru, tetapi siswa juga

melakukan aktivitas lain seperti melihat dan mengamati apa yang dijelaskan. Media yang digunakan dapat membantu siswa mengingat dan memahami apa yang dijelaskan oleh guru karena siswa dapat melihat dan menyaksiskan sendiri apa yang didengarnya. Dengan demikian pengunaan media oleh guru dapat meningkatkan minat, motivasi, dan prestasi siswa.

Dokumen terkait