• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

3. Prestasi

a. Pengertian Prestasi

Prestasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu hasil yang diperoleh seseorang atau individu dari apa yang telah dilakukan dan dikerjakan. Dalam hal ini prestasi seseorang akan tampak melalui penilaian yang diberikan. Penilaian tersebut dapat muncul dalam bentuk angka, simbol, huruf, atau kalimat yang mencerminkan hasil dari usaha yang sudah dicapai seseorang ataupun sekelompok orang.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakikatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa akan menghasilkan prestasi belajar. Prestasi belajar tersebut berupa perubahan-perubahan yang terjadi dalam tingkahlaku siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Segala perubahan yang terjadi dapat dinilai dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa (Mulyasa, 2013:189).

Perubahan perilaku seseorang atau siswa dari aspek afektif tampak dari perubahan sikap dan nilai yang dihayatinya. Di mana setelah mengikuti proses pembelajaran siswa memiliki sikap yang baik dan menghayati nilai-nilai yang

sudah dipelajari atau diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Perubahan dalam aspek kognitif tampak pada kemampuan siswa dalam memahami semua materi pelajaran yang sudah diberikan. Berbagai materi yang sudah diterima dipahami dengan baik , sehingga siswa dapat menunjukkan sikap menguasai materi yang telah diterima selama mengikuti pembelajaran. Sedangkan perubahan dalam aspek psikomotorik tampak pada kemampuan siswa untuk mempraktekan dan membuat keterampilan dari materi yang sudah dipelajari serta mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.

Prestasi belajar adalah perubahan perilaku dalam diri individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari dan sebagainya. Perubahan tersebut dialami oleh setiap individu sebagai hasil dari pembelajaran atau prestasi belajar yang telah diikuti. Perubahan perilaku tersebut secara keseluruhan mencakup aspek kognitif, afektif, konatif, dan motorik. Perubahan perilaku yang diharapka tentu sesuai dengan tujuan pendidikan (Donni Juni Priansa, 2014:66).

b. Faktor yang Mempengaruhi

Prestasi belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal (Abu Ahmadi, 1998: 130).

1) Faktor internal

Prestasi belajar yang diperoleh seseorang akan ditentukan secara fisiologis, psikologis, beserta usaha yang dilakukan. Faktor fisiologis turut menentukan prestasi belajar yang diperoleh seseorang. Di mana unsur tersebut berkaitan erat dengan kondisi jasmani ataupun fisik seseorang. Kondisi jasmani

pada umumnya berkaitan dengan fungsi jasmani itu senidri terutama alat indera. Kondisi jasmani yang sehat dan didukung alat indera yang berfungsi dengan baik dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang. Fungsi psikologis berkaitan dengan diri seseorang seperti intelegensi, minat, dan sikap yang muncul untuk terus-menerus belajar sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik.

Intelegensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar. Intelegensi merupakan dasar potensial bagi perencanaan hasil belajar, artinya hasil belajar yang dicapai akan bergantung pada tingkat intelegensi, dan hasil belajar tidak akan melebihi tingkat intelegensi yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi tingkat intelegensinya, makin tinggi pula kemungkinan tingkat hasil belajar yang akan dicapai.Apabila intelegensinya rendah, maka kecendurungan hasil yang diperoleh seseorang juga akan rendah. Meskipun demikian, tidak boleh dikatakan bahwa seseorang memiliki taraf prestasi belajar belajar di sekolah yang kurang, karena banyak faktor lain yang mempengaruhinya.

2) Faktor eksternal

Prestasi belajar seseorang atau siswa juga dipengaruhi oleh faktor ekstrernal yaitu sosial dan non sosial. Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia satu dengan yang lainya yang terjadi dalam berbagai situasi sosial. Faktor sosial tersebut misalnya lingkungan keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada umumnya. Lingkungan sosial inilah yang senantiasa memberikan pengaruh yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar

seseorang. Di mana keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat yang baik dan kondusif dapat memciptakan suasana belajar yang nyaman, sehingga dapat menimbulkan minat dan motivasi seseorang untuk terus belajar. Faktor non sosial berkaitan dengan lingkungan fisik, seperti keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber dan sebagainya. Siswa yang didukung dengan fasilitas yang lengkap akan memudahkan dirinya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Faktor eksternal dalam lingkungan keluarga baik langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pencapaiaan hasil belajar siswa. Di samping itu, diantara beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar ialah peranan guru sebagai fasilitator. Dalam sistem pendidikan secara khusus dalam pembelajaran yang berlaku dewasa ini peranan dan keterlibatan guru masih menempati posisi yang penting. Dalam hal ini, efektivitas pengelolaan faktor bahan, lingkungan dan instrumen sebagai faktor utama yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar hampir seluruhnya bergantung pada guru.

Selain guru dan keluarga, prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh sumber- sumber belajar. Sumber belajar yang dimaksud berupa alat bantu atau media pembelajaran. Alat bantu belajar merupakan semua jenis alat yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan, sehingga belajar menjadi lebih menarik, menjadi konkrit, dapat menghemat waktu dan tenaga, dapat efektif dan efesien serta menemukan makna serta nilai yang diperoleh dari kegiatan belajar tersebut.

Selain dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh waktu dan kesempatan. Setiap siswa atau individu tentu memiliki waktu dan kesempatan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa itu sendiri. Siswa yang memilki banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk belajar. Kepandaian seseorang sangat ditentukan oleh waktu dan kesempatan. Setiap orang akan mampu mengerjakan sesuatu asalkan diberikan waktu dan kesempatan (Mulyasa, 2013:189).

Dokumen terkait