• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme pemberdayaan mustahik zakat melalui program PEKAN pada Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

MUSTAHIK ZAKAT

A. Mekanisme pemberdayaan mustahik zakat melalui program PEKAN pada Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa

lembaga nirlaba yang ingin menjadi organisasi terbaik dan fokus terhadap pengasuhan dan pemberdayaan anak yatim dan dhuafa. Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa menjembatani kepedulian dari para donatur yang ikut andil dalam kepedulian terhadap anak yatim dan dhuafa. Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa mempunyai ciri khas dari lembaga-lembaga zakat lainya dalam mendidik dan melatih perkembagan life skillnya, dalam Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa menempatkan anak binaanya yaitu anak yatim dan dhuafanya dalam runag lingkup asrama-asrama. Kemudian dengan tujuan guna meningkatkan kemampuan dan memunculkan bakat terhadap diri anak asuh binaanya yayasan Griya Yatim dan Dhuafa meluncurkan program pemberdayaan salah satunya adalah program PEKAN. Kemudian program tersebut akan di analisis dari hasil observasi oleh penulis sebagai berikut.

A. Mekanisme pemberdayaan mustahik zakat melalui program PEKAN pada Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa

Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan tentang mekanisme yang digunakan oleh yayasan Griya Yatim dan Dhuafa dalam pemberdayaan mustahik

zakat melalui program PEKAN. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dana zakat, infak dan shadaqah tidak hanya bersifat konsumtif tetapi juga harus bersifat produktif.

1. Pengertian dan landasan berdirinya program PEKAN.

PEKAN adalah pelatihan keterampilan untuk anak yatim dan dhuafa.program ini berdsarkan kesepakatan dari manegemen Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa dan diluncurkan melalui program Humas pada tahun 2010. Program pemberdayaan PEKAN diberikan kepada anak asuh asrama Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa yang di fokuskan terhadap anak-anak asuh yang sebentar lagi lulus SMA, yang mereka sendiri tidak ada kemampuan untuk kuliah secara prestasi mereka di bawah rata-rata, sehingga mereka sebelum lulus itu harus dibekali dengan keterampilan salah satunya munculah program PEKAN.1

2. Syarat untuk mendapatkan program pemberdayaan PEKAN

Untuk mendapatkan program PEKAN pada anak binaan yatim dan dhuafa, asrama yayasan Griya Yatim dan Dhuafa tidak ada mekanisme didalamnya, tetapi disyaratkan untuk mendaptkan Program PEKAN anak-anak yatim dan dhuafa sebelum masuk keasrama yayasan Griya Yatim dan Dhuafa Adapun mekanisme yang digunakan oleh Yayasan Griya Yatim dan

1

Hasil wawancara dengan Bpk. Roni Anto, Maneger Humas yayasan Griya Yatim dan Dhuafa. Selasa, 04 Agustus 2015 di kantor yayasan Griya Yatim dan Dhuafa.

Dhuafa sebelum memasuki asrama perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. yaitu dengan mengisi formulir dilengkapi dengan foto copy KTP orang tua, Akte Kelahiran, KK dan surat keterangan tidak mampu. b. kemudian dari pihak Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa memasukan

dalam data best yayasan Griya Yatim dan Dhuafa.

c. lalu ada tim yang menyurpai ke rumah tersebut apakah layak nantinya tinggal di asrama yayasan Griya Yatim dan Dhuafa.

3. Mitra dari program pemberdayaan PEKAN

Hasil yang didapat dari penelitian di Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa, bahwa yayasan Griya Yatim dan Dhuafa tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak dan mitra. Biasanya mitra yang biasa membantu ada kebanyakn dari para donator, kemudian dari sekitar asrama contohnya memasak dari ibu-ibu dan juga pernah saat itu bekerja sama dengan AHAS Honda solo.

4. Tingkatan Umur pelatihan dari program pemberdayaan PEKAN

Untuk mengikuti program PEKAN tidak hanya untuk anak-anak SMA saja. Lebih spesifik seperti bengkel motor dan service HP dan komputer di usahakan yang mau lulus SMA. Tetapi untuk keterampilan seperti komputer, menjahit menyulam (memanfaatkan barang bekas menjadi

barang-barang beharga) dan tambal sulam itu usia SD,SMP harus sudah dibekali seperti itu.

5. Konsep pemberdayaan yayasan Griya Yatim dan Dhuafa

Dalam konsep pemberdayaan mustahik yang dilakukan yayasan Griya Yatim dan Dhuafa adalah kuminitas diasrama. Artinya, jadi diutamakan adalah warga sekitar asrama yang diberdayakan atau singkatanya Komunitas Berbasis Asrama (KBA).

6. Tahapan-tahapan dalam memberdayakan anak yatim dan dhuafa

Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa dalam memberdayakan binaanya yaitu anak yatim dan dhuafa mempunyai tahapan-tahapan di dalamnya yaitu:

a. Mengkordinir anak asuh mukim yang sudah mau lulus dan masih SMA ataupun kelas 1-3 tingkat SMA.

b. Yang laki-laki biasanya pelatihan merakit komputer, service

Handphone Jadi Handphone yang telah rusak dikumpulkan, kemudian

anal-anak tersebut dikumpulkan pihak yayasan Griya Yatim dan Dhufa. Tidak hanya itu anak-anak itu juga di dampingi oleh tutor yang mengajarinya. Kemudian juga pernah keterampilan seperti bengkel sepeda motor yang waktu itu kerja sama dengan AHAS Honda di Solo. c. Para putrinya biasanya pelatihan menjahit, memasak dan merangkai

d. Sedangkan anak-anak SD,SMP yang selama ini pernah dijalankan seperti pelatihan komputer, menjahit, menyulam, memanfaatkan barang-barang bekas menjadi beharga seperti tambal sulam itu dari usia SD,SMP harus sudah dibekali seperti itu.2

7. Diadakanya program pemberdayaan PEKAN

Hasil penelitian yang didapatkan penulis bahwa dalam setahun biasanya program PEKAN di adakan idealnya setahun dua kali diadakan setiap liburan sekolah dan setelah kenaikan kelas.Paling sering liburan semester.Biasanya diadakan selama satu hari tetapi ada foloupnya biasanya tidak hanya hari itu saja. Yang paling sering mengikuti pelatihan adalah asrama Jabodetabek. Dipusatkan biasanya sering di Cibubur Bumi Perkemahanya.

2

Hasil wawancara dengan Bpk. Roni Anto, Maneger Humas yayasan Griya Yatim dan Dhuafa. Selasa, 04 Agustus 2015 di kantor yayasan Griya Yatim dan Dhuafa.

Gambar 2.1 foto-foto kegiatan program pembedayaan PEKAN

Sumber: Majalah yayasan Griya Yatim dan Dhuafa 8. Tujuan program pemberdayaan PEKAN

Tujuan yayasan Griya Yatim dan Dhuafa dalam pemberdayaan mustahik seperti program PEKAN dalam pemberdayaan anak-anak yatim dan

dhuafa ini mengarahuh terhadap kemandirian, sebab pemberdayaan kalau tidak sampai kepada tingkat kemandirian, maka tidak berhasil disebut sebagai pemberdayaan seperti yang dipaparkan oleh Manger Humas yayasan GYD, Bapak Roni Anto yaitu, “Pemberdayaan masyarakat adalah, mengentaskan masyarakat khusunya bagi warga kaum yatim dan dhuafa kita bekali sebuah ilmu sehingga kedepanya mereka itu sudah siap. artinya idealnya GYD tidak memberikan dalam bentuk uang, kalo bentu uang akan habis dimakan pada saat itu, tetapi yang kita berikan adalah ilmu. Ibarat seperti ini kalo ingin memberikan masyarakat itu agar kelangsungan pemberdayaan masyarakat terus berjalan antara ikan sama pancing yang kita berikan adalah pancingnya. Kalo GYD berikan ikan habis hari itu, tetapi kalo GYD berikan pancing bisa setiap saat dia bisa memancing sampai tidak terbatas seperti itu”.3

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa mekanisme pemberdayaan yang dilakukan yayasan Griya Yatim dan Dhuafa baik dalam prosedur dan tujuanya pelaksanaan kepada mustahik sesuai dengan prosedur yang sudah terencana sehingga program dapat terlaksana dengan baik.

3

Hasil wawancara dengan Bpk. Roni Anto, Maneger Humas yayasan Griya Yatim dan Dhuafa. Selasa, 04 Agustus 2015 di kantor yayasan Griya Yatim dan Dhuafa.

B. Dampak pemberdayaan mustahik zakat terhadap peningkatan

Dokumen terkait