• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Mekanisme Penyaluran kredit di DSP Unit Citeureup

Penyaluran kredit di Bank Danamon Simpan Pinjam diharapkan dapat melewati persyaratan dan prosedur yang benar, sehingga nantinya diharapkan dapat lebih mengenal dan menilai karaktersitik nasabah yang menyeluruh serta melakukan kelayakan analisis usaha calon debitur dengan jelas.

Secara umum prosedur pencairan kredit harus melewati beberapa tahap kelengkapan berkas, yang antara lain yaitu pengisian lembar form aplikasi pinjaman (FAP)(lampiran 2), fotocopy identitas diri berupa fotocopy ktp, fotocopy surat nikah dan fotocopy kartu keluarga, surat keterangan usaha, dan foto copy surat yang akan dijaminkan, Kemudian dilakukan proses BI cheking yang fungsinya untuk melihat apakah calon nasabah sudah memiliki pinjaman di bank lain, dan apabila sudah dilihat pembayarannya lancar atau pernah menunggak, hal ini dilakukan olehAccount Officer (AO). Ketika menunggu hasil BI cheking bisa juga dilakukan proses survey lokasi usaha dan tempat tinggal yang dilakukan oleh Credit Officer (CO) untuk penilaian kredit, dalam hal ini Credit Officerjuga biasanya mengajukan beberapa pertanyaan yang nantinya akan menentukan apakah calon nasabah tersebut layak untuk diberikan pinjaman atau tidak, biasanya kegiatan survey ini didampingi olehUnit Manager.

Apabila suatu usaha dikatakan layak serta hasilBI chekingbagus baik dari segi pembayaran maupun banyaknya pinjaman di bank lain. Unit Manager biasanya merekomendasikan besarnya pinjaman kepada Credit Officer untuk dinilai dengan input data melalui system yang ada di Danamon Simpan Pinjam.

Penyaluran kredit di DSP tidak terlepas dari prinsip “5C namun dalam penilaian yang lebih diperhatikan antara lain yaitu Character, Capacity, Colateral. Untuk prinsip Collateral dilakukan penilaian dan melihat apakah jaminan tersebut adalah benar milik nasabah dsp. Pencairan kredit di DSP Unit Citeureup membutuhkan waktu 2-5 hari kerja apabila persyaratan sudah dipenuhi oleh calon nasabah. Mekanisme penyaluran kredit di DSP Unit Citeureup dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Prosedur Umum Perkreditan Sumber : Bank Danamon Simpan Pinjam (2009)

Dalam setiap proposal yang masuk untuk pengajuan pinjaman harus melalui proses seleksi meskipun hanya untuk penambahan plafon/ penambahan pinjaman Secara lebih jelas mekanisme penyaluran kredit dapat dilihat antara lain yaitu

1. Permohonan Kredit

Permohonan kredit merupakan tahapan awal dalam mekanisme penyaluran kredit, biasanya dibantu oleh Account Officer untuk

Permohonan Kredit

Pengisian Formulir Aplikasi Pinjaman Dan

Pemenuhan Kelengkapan Dokumen Kredit

Internal Ceking BI Dan

Survey lokasi usaha dan tempat tinggal

Penilaian Analisa Kredit Dan

Proses Pembuatan Perjanjian Kredit

Akad Perjanjian Kredit

Pencairan Kredit

Pelunasan

memberikan penjelasan mengenai kelengkapan apa saja yang diperlukan agar pinjaman yang diajukan dapat direalisasikan. Permohonan kredit tidak akan diproses sebelum nasabah melengkapi pengisian form aplikasi pinjaman yang ditandatangani langsung oleh calon nasabah.

Adapun syarat dan kelengkapan berkas yang harus dipenuhi oleh calon nasabah yaitu :

a. Warga Negara Indonesia (WNI).

b. Usaha telah berjalan minimal dua tahun.

c. Kredit digunakan untuk Modal maupun investasi.

d. Foto copy KTP Suami dan Istri (bila sudah menikah) dan kartu keluarga.

e. Foto copy KTP Penjamin dan istri.

f. Foto copy surat keterangan usaha dari pasar atau kelurahan. g. Foto copy jaminan dan jaminan yang akan dianggunkan

Dalam permohonan kredit calon nasabah dapat menuliskan plafon pinjaman yang dibutuhkan tetapi hasil yang diberikan tergantung dari usaha dan kemampuan membayar calon nasabah yang dinilai oleh seorang credit officer sesuai dengan prosedur dan kebijakan kredit yang berlaku di DSP.

2. Pengisian Formulir Aplikasi Pinjaman

Pengisian formulir aplikasi pinjaman harus dilakukan dengan mengisi informasi dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi yang ada, hal ini sangat penting untuk memudahkan verifikasi yang dilakukan oleh credit officer pada saat survey di lapangan. Pemenuhan kelengkapan dokumen biasanya dilakukan bersamaan ketika memberikan formulir aplikasi pinjaman, namun pada kenyataanya pada saat pengajuan kredit masih terdapat calon nasabah yang mengembalikan formulir aplikasi pinjaman dengan kelengkapan dokumen berupa hanya berupa foto copy KTP dan foto copy jaminan, dalam hal ini DSP unit Citeureup masih memberikan toleransi dikarenakan masih merupakan proses tahapan awal

dan pengumpulan kelengkapan dokumen diberikan toleransi sampai dengan akad kredit dilaksanakan.

3. Internal Cheking BI

Proses BI cheking ini merupakan tahapan yang sangat penting untuk melihat karakter dari calon nasabah. Dalam hal ini DSP unit Citeureup melihat proses karakter sebagai proses seleksi paling utama karena dengan BI cheking maka dapat dilihat apakah calon nasabah sudah pernah memiliki riwayat pinjaman di bank lain atau tidak. Apabila sudah memiliki riwayat pinjaman di bank lainnya maka akan terlihat riwayat pembayaran calon nasabah dan menjadikannya sebagai tolak ukur apabila akan direalisasikan pinjamannya, bagi DSP unit Citeureup hal ini dapat dilihat untuk melihat karakter dari nasabah, apabila terdapat riwayat pembayaran yang sering telat atau menunggak dijadikan pertimbagan untuk tidak direaliasikan pinjamannya.

Apabila proses BI cheking mengeluarkan hasil yang baik dan diketahui memiliki riwayat pembayaran angsuran tepat waktu maka credit officer dapat melakukan survey terhadap lokasi usaha dan rumah tinggal untuk memastikan bahwa alamat usaha dan tempat tinggal tidak fiktif. Proses survey juga dilakukan dengan memverifikasi terhadap orang-orang di wiliayah sekitar oleh credit officer dan Unit Manager yang untuk mendapatkan data yang akurat untuk menghindari kesalahan dalam menganalisis calon debitur. Kriteria yang dilakukan dalam penilaian antara lain adalah :

a. Mengetahui apakah alamat dan usaha calon debitur sesuai dengan alamat di ktp dan di surat keterangan usaha.

b. Menilai usaha yang dijalankan baik dari segi pengeluaran dan pendapatannya karena dengan hal tersebut dapat mempengaruhi besar kecilnya pinjaman serta kemampuan nasabah untuk mengembalikan pinjamannya.

c. Menilai usaha tersebut apakah memiliki prospek yang baik.

d. Mengetahui apakah calon debitur memiliki karakteristik yang baik dengan tetangga maupun relasinya.

e. Mengetahui kebenaran anggunan yang dijaminkan di Bank.

Namun yang terjadi di lapangan banyak ketika dilakukan proses survey lokasi usaha yang diajukan oleh caon nasbah ketika diverifikasi terhadap orang sekitar ternyata bukan usaha milik calon nasabah melainkan usaha saudara atau tetangganya, dalam hal ini seorang credit officerharus jeli dalam mengumpulkan informasi terhadap calon nasabah. 4. Proses Penilaian analisa Kredit

Proses ini merupakan proses pengelolaan data-data yang didapat di lapangan dan yang terdapat di form pengajuan pinjaman/ FAP agar dapat dinilai dan dianalisa uji kelayakan usahanya, perhitungan kebutuhan modal atau investasi, kemampuan finansial untuk meliahat kemampuan membayar nasabah serta analisa kredit yang layak diberikan terhadap nasabah yang akan direalisasi pinjamannya. Dalam hal ini agar mencegah terjadinya kredit yang macet. Danamon Simpan Pinjam dalam hal penilaian atau analisis kredit dibantu dengan program atau system CADS (Credit Application Database System).

Dengan system CADS yang digunakan seorang Credit Officer dapat memasukan berbagai macam informasi calon nasabah baik mengenai omset atau pendapatan nasabah, informasi mengenai tempat usaha, BI matchingproses atau hasil BI ceking, analisa kebutuhan rumah tangga dan karakter nasabah yang ditanyakan kepada lingkungan tempat tinggal dan lokasi usaha. Dalam CADS ini juga memuat perjanjian kredit yang berisi jumlah realisasi yang diberikan, jangka waktu, tanggal pencairan, serta pasal-pasal yang mengandung tugas dan kewajiban nasabah selama terikat masa kredit di DSP. Program CADS dapat dilihat pada lampiran 3 dan lampiran 4.

5. Akad Perjanjian kredit

Proses ini akan dilakukan apabila permohonan kredit telah disetujui oleh kedua belah pihak, bagi pihak bank nasabah yang akan direalisasikan sudah melalui proses internal ceking untuk mengetahui karakter nasabah dan system CADS untuk menghitung kemampuan nasabah membayar angsuran, bagi nasabah apabila sudah menyetujui total

pinjaman dan jumlah angsuran yang diberikan. Dalam hal ini perjanjian kredit harus disetujui dan ditandatangani oleh calon nasabah, suami/istri calon nasabah, untuk penjamin harus ditanda tangani oleh suami atau istri penjamin serta pihak bank yang ditunjuk memiliki wewenang untuk tanda tangan di akad perjanjian kredit. Dalam akad kredit ini jaminan yang dianggunkan harus dibawa dan diserahkan kepada pihak bank serta kelengkapan lainnya yang belum terpenuhi pada saat penyeraha form aplikasi pinjaman.

6. Pencairan kredit

Pencairan dana ditransfer dari kantor pusat ke rekening nasabah yang sebelum dilakukan proses akad pencairan kredit dilakukan proses pembukaan rekening. Proses pencairan ini hanya boleh dilakukan oleh yang mengajukan pinjaman, dalam hal ini DSP menjaga keabsahan dari si penerima kredit yang diberikan sehingga menghindari penyalahgunaan dana dari pihak lain. Dalam hal ini DSP dalam menyalurkan dananya melalui proses tahapan seleksi dan pemeriksaan data yang dilakukan oleh bagian operasional khususnyaOperasional Officer.

7. Pembinaan dan pengawasan Nasabah

DSP memfokuskan pemberian pinjaman terhadap orang yang memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kelancaran dan pembayaran pinjaman merupakan hal yang sangat diinginkan oleh bank terhadap seluruh nasabahnya. Oleh karena itu DSP memberikan layanan jasa Cash Pick Up yang dilakukan oleh tim operasional untuk para pedagang yang sudah menjadi nasabah DSP unit Citeureup, hal ini dikarenakan biasanya untuk para pengusaha mikro, kecil dan menengah khususnya para pedagang tidak memiliki waktu untuk datang ke kantor karena harus berjualan dan sebagian yang lain karena malas datang ke kantor karena mengantri. Namun pada kenyataannya meskipun sudah terdapat jasa pelayanan Cash Pick Up masih banyak nasabah yang pembayaran angsurannya mengalami keterlambatan. Untuk membantu mempermudah dalam melakukan pengawasan terhadap pembayaran

angsuran nasabah, DSP dibantu oleh program yang dinamakan DAS (Data Base Debitur) yang dikontrol olehOperational Officer.

Dengan pembinaan dan pengawasan diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya tunggakan dalam pembayaran angsuran dan mengurangi resiko pelunasan nasabah sebelum waktunya karena take over bank lain. Pembinaan dan pengawasan nasabah dimulai dari setelah proses pencairan, dalam hal ini DSP unit Citeureup wajib melakukan verifikasi usaha kembali terhadap nasabah yang sudah terealisasi dengan kunjungan yang dilakukan oleh bagian operasioanal verifikasi ini dilakukan untuk menanyakan kebenaran usahanya melalui orang-orang terdekat disekitar wilayah usahanya. Setelah itu pembinaan terhadap nasabah dapat diawasi melalui papan tunggakan yang isinya terdapat kolektibilitas nasabah mulai dari kolektiblitas satu yang artinya lancar maupun kolektibilitas lima atau WO(write off).

8. Pelunasan

Proses pelunasan di DSP biasanya dilakukan karena lunas terjadwal yaitu lunas sesuai dengan perjanjian kredit, lunas karena take over bank lain yang dikenakan biaya pinalty karena melanggar ketentuan perjanjian kredit yang telah disepakati. Apabila telah dilakukan proses pelunasan, jaminan diberikan maksimal 10 hari kerja hal ini dikarenakan demi keamanan jaminan nasabah maka setelah dilakukan akad perjanjian kredit jaminan diserahkan ke kantor pusat.

Adapun sektor-sektor yang dibiayai oleh Bank Danamon Simpan Pinjam unit Citeureup adalah :

a. Sektor Pertanian

Sektor yang termasuk dalam bagian ini adalah aktivitas pertanian dalam hal perdagangan baik usaha kecil maupun pedagang besar yang menjual produk pertanian misalnya pedagang ikan, pedagang sayuran, pedagang daging, pedagang buah-buahan, pedagang kelapa, dll.

b. Sektor Perindustrian

Usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan mentah misalnya industri tempe, industri tahu, industri roti,industri donat dll. c. Perdagangan

Usaha yang bergerak dalam bidang sektor agribisnis dan makanan yang berupa warteg atau warung makan, warung sembako dll.

d. Jasa

Usaha yang berhubungan dengan menjahit, salon, bengkel motor maupun mobil, kontrakan dll.

6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Di DSP unit

Dokumen terkait