• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN

29. MELASTOMATACEAE

29.1. Clidemia hirta

Nama ilmiah — Clidemia hirta (L.) D. Don in Mem. Wern. Soc. 4: 306 (1823).

Nama lokal — P: sampula deleng. S: sanduduk. Deskripsi

Berupa semak dengan tinggi dapat mencapai dua meter. Secara umum, jenis ini adalah semak yang ramping, biasanya dengan cabang yang tidak terlalu banyak. Cabang dicirikan dengan adanya rambut-rambut yang jelas dan relatif panjang. Daun tunggal dengan susunan berhadapan dan tiap pasangan daun biasanya ukuran hampir sama besar, berbentuk bundar lonjong atau bundar telur-lingkaran, berukuran 5−12 × 4−7.5 cm dengan pangkal membundar atau terkadang menjantung dangkal, ujung meruncing dan tepi yang mengerut, pertulangan utama antara 5 atau 7, panjang tangkai 5−15 mm. Bunga berkelamin ganda dengan perhiasan berkelipatan lima dan tersusun dalam rangkaian perbungaan malai dengan total bunga paling banyak 20 dengan tangkai yang berambut panjang. Bunga dengan tabung kelopak berbentuk seperti lonceng sepanjang 3−4 mm, mahkota berbentuk bundar telur sungsang atau lonjong, 4−5 × 3−4 mm dengan warna merah muda atau putih, sisik korona sebanyak 10, benang sari sebanyak 10 dan berukuran sama besar, kepala sari kekuningan. Buah berupa buni dengan bentuk seperti kendi, panjang 4−5 mm yang permukaan biasanya tertutupi rambut yang panjang, saat masak berwarna biru gelap dan aman untuk dikonsumsi.

160

Daun Clidemia hirta. Buah Clidemia hirta.

Persebaran Geografis

Jenis ini memiliki persebaran asli di kawasan Amerika selatan. Saat ini tersebar luas di kawasan tropis, salah satunya Asia Tenggara dan Malesia. Habitat dan Ekologi

Tumbuh umumnya di dataran rendah hingga ketinggian 1000 m atau lebih. Tumbuh pada lahan-lahan terganggu, kebun tak terawat, parit, kebun teh dan kawasan yang terganggu lainnya.

Status Konservasi

Belum dievaluasi (NE). Pemanfaatan Tradisional

Buah dapat dimakan.

P: Daun digunakan untuk mengobati luka.

S: Daun digunakan untuk mengobati gangguan saluran pencernaan dan luka. Metabolit Sekunder dan Bioaktivitas

Beberapa tipe senyawa yang ada di dalam jenis ini adalah fenol, saponin dan flavonoid. Kandungan yang ada di dalam ekstrak tanaman ini diduga kuat sesuai untuk penggunaan dalam bidang kosmetik dan farmasi.

161

Referensi

Bakhuizen van den Brink RC, Jr. 1943. A contribution to the knowledge of the Melastomataceae occuring in the Malay Archipelago especially in the Netherlands East Indies. Meded Bot Mus Herb Rijks Univ Utrecht 91: 1-391.

Lopez T, Corbin C, Falguieres A, Doussot J, Montguillon J, Hagège D, Hano C, Lainé E. 2016. Secondary metabollite accumulation, antibacterial dan antioxidant properties of in vitro propagated Clidemia hirta L. extracts are influenced by basal culture medium. C R Chemie 19: 1071-1076.doi: http://dx.doi.org/10.1016/ j.crci.2016.03.012.

29.2. Medinilla hypericifolia

Nama ilmiah — Medinilla hypericifolia (Blume) Blume, Flora 14: 513 (1831).

Nama lokal — K: surindan kopi. Deskripsi

Semak, biasanya jenis ini tumbuh sebagai epifit. Cabang pada jenis ini berbentuk silindris dan di ketiak daun dengan bantalan rambut. Daun tunggal dengan susunan berhadapan, tiap pasangan biasanya dengan ukuran yang tidak sama besar, berbentuk bundar telur-lonjong atau melanset, berukutan 6−10 × 1.5−3 cm dengan pangkal berbentuk menjantung dangkal atau biasanya membundar, tepi rata dan dengan ujung runcing atau meruncing, pertulangan utama sebanyak 3, sepasang tulang lateral muncul 5−10 mm dari pangkal daun dan tidak mencapai ujung daun. Bunga tersusun dalam rangkaian menyerupai payung atau malai, panjang total hingga 3 cm dengan total bunga maksimal hingga 10, panjang tangkai perbungaan 1−2.5 cm. Bunga dengan bagian-bagian berkelipatan 4 atau 5, tabung kelopak sepanjang 2−2.5 mm dengan segmen berupa gigi yang kecil, mahkota berbentuk bundar telur melebar, berukuran panjang dan lebar 2.5−3 mm, dengan ujung runcing, warna mahkota putih, benang sari berjumlah 10 dan seukuran. Buah sepanjang 2.5−3.5 mm berisi biji kecil, lebih kurang 0.8 mm panjangnya.

Persebaran Geografis

Jenis ini hanya ditemukan di beberapa lokasi di Sumatera dan Jawa bagian barat.

Habitat dan Ekologi

Salah satu catatan ekologi untuk jenis ini adalah ketinggian lokasi pengambilan pada 1600 m di Gunung Dempo, Sumatera bagian selatan.

Status Konservasi

162

Pemanfaatan Tradisional

K: Daun dapat digunakan untuk menyembuhkan kanker. Metabolit Sekunder dan Bioaktivitas

Belum banyak diketahui. Referensi

Bakhuizen van den Brink RC, Jr. 1943. A contribution to the knowledge of the Melastomataceae occuring in the Malay Archipelago especially in the Netherlands East Indies. Meded Bot Mus Herb Rijks Univ Utrecht 91: 1-391.

29.3. Melastoma malabathricum

Nama ilmiah — Melastoma malabathricum L., Sp. Pl. 1: 390 (1753).

Nama lokal — K: senduduk. S: sanduduk, sanduduk harangan. Deskripsi

Jenis ini merupakan semak yang berukuran hingga mencapai 3 meter, namun agaknya bisa lebih tinggi hingga sekitaran 5 meter dengan banyak sekali cabang. Kulit batang yang sudah tua coklat kemerahan di sisi luarnya. Cabang yang masih muda berbentuk menyegiempat, yang merupakan karakter dari suku Melastomataceae, dan ditutupi oleh sisik. Daun tunggal dan tersusun berhadapan, helaian berbentuk jorong hingga lanset, umumnya berukuran 6−15 × 2−6.5 cm, namun terkadang lancet menyempit atau lonjong dan berukuran lebih kecil. Tulang utama pada daun berjumlah 5 hingga 7. Sisi bawah daun dengan sisik yang rapat. Perbungaan cymosa dengan bunga berjumlah 3−12 dan muncul dari ujung cabang. Bunga dengan jumlah bagian umumnya 5, jarang 6 hingga 8, tabung kelopak berbentuk campanulate, mahkota bunga ungu muda, jarang sekali berwarna putih, berbentuk bundar telur sungsang dengan ukuran 15−35 × 10−22 cm. Benang sari biasanya terdiri dari 2 bentuk, benang sari panjang dengan kepala sari berwarna ungu dan benang sari pendek dengan kepala berwarna kuning. Buah berupa kapsul yang mendaging, pecah secara tidak beraturan dan memperlihatkan salut biji warna hitam keunguan dan berasa manis. Biji berwarna jingga.

Persebaran Geografis

Tersebar dari Samudra Hindia (Mauritius dan Kepulauan Seychelles di utara Madagaskar), kawasan selatan dan tenggara Asia, China bagian selatan, Taiwan, berbagai kepulauan di Pasifik bagian selatan (Mikronesia, Melanesia dan Polinesia) serta Australia.

Habitat dan Ekologi

Tumbuh pada berbagai habitat yang umumnya terbuka, mulai dari padang rumput, hutan dan vegetasi sekunder, seringkali sebagai gulma pada

163

ladang, kebun dan lahan pertanian lain, pinggiran jalan. Tumbuh pada elevasi dari dekat permukaan laut hingga 2900 m.

Ranting berbunga Melastoma malabathricum.Buah Melastoma malabathricum.

164

Status Konservasi

Belum dievaluasi (NE). Pemanfaatan Tradisional

Salut biji pada saat buah masak dapat dikonsumsi langsung dan berasa manis.

K: Daun dimanfaatkan sebagai obat abscesses dan sprue.

S: Daun dan akar sanduduk digunakan untuk mengobati gangguan saluran pencernaan dan juga untuk luka. Sementara itu, sanduduk harangan hanya digunakan daunnya saja untuk kegunaan yang serupa.

Metabolit Sekunder dan Bioaktivitas

Malabathrins A hingga F, nobotanin, kaempferol adalah contoh-contoh senyawa yang terkandung dalam tumbuhan ini. Bioaktivitas tercatat meliputi antiinflamasi, antioksidan, menghambat kerja virus, untuk senyawa analgesik dan juga anti pembekuan darah (antiplatelet).

Referensi

Ling KH, Kian CT, Hoon TC. 2009. A Guide to Medicinal Plants. Singapore: World Sci Pub. Meyer K. 2001. Revision of the Southeast Asian genus Melastoma (Melastomataceae).

Blumea 46: 351-398.

Dokumen terkait