• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membaca/menyimak cerita kehidupan

Dalam dokumen Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti (Halaman 63-67)

Sifat-Sifat GerejaSifat-Sifat Gereja

A. Gereja yang Satu

2. Membaca/menyimak cerita kehidupan

Peserta didik membaca dan menyimak artikel berita berikut ini.

Delegasi Orang Muda Katolik Sedunia Berkumpul di Panama

World Youth Day (WYD) adalah gagasan Santo Paus Yohanes II. Paus asal Polandia dengan nama Carol Wojtila melihat dua pertemuan internasional orang muda sebelumnya sangat sukses yaitu pertemuan di Roma tahun 1984 dan 1985, akhirnya terbentuknya di bulan Desember 1985.

Sejak 1985, WYD dirayakan setiap tahun pada Minggu Palma di tingkat-tingkat keuskupan dan lokal seluruh Gereja sedunia. Setiap dua atau tiga tahun, WYD dirayakan secara internasional di tempat yang dipilih oleh Paus. Orang muda Katolik (OMK) seluruh dunia berkumpul bersama Bapa Suci di sana.

Selama WYD peserta mengunjungi negara tuan rumah, melakukan pelayanan masyarakat, mengunjungi keuskupan, dan ikut serta dalam berbagai perayaan. Ada seminar, pertemuan katekese, diakhiri dengan misa kepausan yang dipimpin oleh Bapa Suci atau Sri Paus. Pertemuan terakhir tahun 2019 di Panama, Amerika Latin.

Pertemuan berikutnya tahun 2022, namun Paus Fransiskus mengundurkannya ke tahun 2023, karena adanya pandemi Covid-19 saat ini.

Paus Fransiskus Menutup WYD ke-34 di Panama

Hari Pemuda Sedunia ke-34 2019 ditutup pada hari Minggu tanggal 27 Januari 2019 di hadapan 700.000 orang dan di antaranya adalah delegasi puluhan ribu orang Katolik dari seluruh dunia bersatu di Campo San Juan Pablo II–Metro Park (Panama City, Panama), dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Paus Fransiskus.

Bapa Suci menyampaikan homilinya berdasarkan tema dari bacaan injil hari Minggu: “Mata semua orang di sinagoga tertuju padanya. Dan dia mulai berkata kepada mereka: 'Hari ini Kitab Suci ini telah digenapi dalam pendengaranmu' ”(Luk. 4:20–21).

Paus menjelaskan bahwa "hari ini" yang Yesus maksudkan, bukan 2.000 tahun yang lalu, tetapi masih berlaku hari ini, "sekarang" kita. “Yesus mengungkapkan sekarang dari Tuhan”. “Di dalam Yesus, masa depan yang dijanjikan dimulai dan menjadi hidup”. Sayangnya, “kita tidak selalu percaya bahwa Tuhan bisa menjadi yang konkret dan biasa, sedekat itu dan nyata…

[karena] Tuhan yang dekat dan setiap hari, seorang teman dan saudara, menuntut agar kita peduli dengan lingkungan kita… Tuhan itu nyata karena cinta adalah nyata".

Gambar 2.2

Delegasi OMK Indonesia pada WYD 2019 di Panama Sumber: orangmudakatolik.net (2019)

Kita semua bisa mengalami bahaya hidup di "semacam ruang tunggu, duduk-duduk sampai kita dipanggil". Baik orang dewasa maupun orang muda berisiko berpikir “Sekarang Anda belum tiba…. bahwa Anda terlalu muda untuk terlibat dalam mimpi dan bekerja untuk masa depan”. Dia menekankan bahwa kita membutuhkan satu sama lain "untuk mendorong mimpi dan bekerja untuk hari esok, mulai hari ini ... Bukan besok tapi sekarang ... Sadarilah bahwa Anda memiliki misi dan jatuh cinta .... Kita mungkin memiliki segalanya, tetapi jika kita kekurangan gairah cinta, kita tidak akan memiliki apa-apa”.

Bapa Suci menjelaskan bahwa bagi Yesus tidak ada kata 'sementara': “Dia bukanlah jeda dalam hidup atau mode yang lewat. Dia adalah cinta yang murah hati yang mengundang kita untuk memercayakan diri kita sendiri”. Dia menasihati semua orang muda untuk tidak “dilumpuhkan [oleh] ketakutan dan pengucilan, spekulasi dan manipulasi [melainkan, untuk mengenali] kasih yang nyata, dekat, dan nyata” dari Yesus. Tuhan dan misi-Nya bukanlah “sesuatu yang sementara, itu adalah hidup kita”.

Dia mengingatkan kita semua bahwa kita “sedang dalam perjalanan….

teruslah berjalan, terus hidupkan iman dan bagikan”. Jadi, jangan lupa, katanya, bahwa “kamu bukan hari esok, kamu bukan 'waktu', kamu adalah masa kini Allah.

(diterjemahkan Daniel Boli Kotan dari catholic.gi/34th-world-youth-day-2019-concluded-panama/)

3. Pendalaman

Peserta didik mendalami kisah tentang WYD di Panama dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

a. Siapa yang memprakarsai WYD?

b. Apa tujuan hari kaum muda sedunia?

c. Apa yang dilakukan selama pertemuan kaum muda sedunia?

d. Apa pesan Paus Fransiskus untuk kaum muda sedunia?

e. Apa makna sifat kesatuan Gereja dalam pertemuan kaum muda sedunia itu?

4. Penjelasan

- World Youth Day (WYD) adalah gagasan Paus Yohanes Paulus II sejak tahun 1985. Setiap dua atau tiga tahun, WYD dirayakan secara internasional di tempat yang dipilih oleh Paus. OMK seluruh dunia berkumpul bersama Bapa Suci di sana.

- Selama WYD peserta mengunjungi negara tuan rumah, melakukan pelayanan masyarakat, mengunjungi keuskupan, dan ikut serta dalam berbagai perayaan.

Ada seminar, pertemuan katekese, diakhiri dengan misa Kepausan yang dipimpin oleh Bapa Suci atau Sri Paus.

- Pesan Paus Fransiskus kepada kaum muda Katolik di WYD Panama bahwa kita semua “sedang dalam perjalanan …. teruslah berjalan, terus hidupkan iman dan bagikan”.

- Sifat kesatuan Gereja tercermin dari persekutuan atau komunio kaum muda dan umat Katolik yang berkumpul di Panama atas nama satu iman, harapan dan kasih.

Langkah kedua:

menggali ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja tentang kesatuan Gereja 1. Kitab Suci

a. Membaca/menyimak Kitab Suci.

Peserta didik membaca/menyimak Kitab Suci.

Kesatuan Gereja (1Ptr. 2:5–10; bdk. 1Kor. 12:12)

5Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

6Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."

7Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

8Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah;

dan untuk itu mereka juga telah disediakan.

9Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

10kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

b. Pendalaman

Peserta didik mendalami pesan Kitab Suci dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1) Apa pesan teks Kitab Suci 1Ptr. 2:5–10?

2) Apa arti Gereja yang satu menurut Rasul Petrus?

c. Penjelasan

Guru memberikan penjelasan sebagai peneguhan, misalnya:

Kesatuan iman tidak lain merupakan keyakinan umat Allah kepada Allah Tritunggal; Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Keyakinan iman demikian tentu menunjuk kepada apa yang diimani oleh Gereja dari dulu hingga sekarang bahwa Kristus sendiri menghendaki kesatuan Gereja dan menjadikannya satu tubuh (bdk. 1Ptr. 2:5–10).

Dalam dokumen Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti (Halaman 63-67)