• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. 3 Membaiknya Hubungan Amerika Serikat dengan ASEAN

Dalam dokumen HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT (Halaman 54-58)

Perkembangan East Asia Summit dan Postur Negara-negara Anggota

ANALISIS ALASAN BERGABUNGNYA AMERIKA SERIKAT DALAM EAST ASIA SUMMIT (EAS)

III. 1. 3 Membaiknya Hubungan Amerika Serikat dengan ASEAN

94

. Usulan dari Jepang tersebut ditanggapi oleh Duta Besar Amerika untuk Jepang Thomas Schieffer, yang menyatakan kekhawatirannya terhadap usulan tersebut mengenai Area Perdagangan Bebas (FTA). Schieffer mengatakan bahwa adanya usulan tersebut dapat mengganggu kepentingan Amerika Serikat di kawasan tersebut95. Kemudian Schieffer juga menyampaikan dalam pidatonya bahwa ada sebuah ketidaknyamanan ketika banyak orang membicarakan mengenai Asia dengan mengesampingkan Amerika Serikat yang memiliki banyak kepentingan di Asia96

93

Ibid, pp.26

94

Japan Aims to Launch East Asia FTA Talks in ‘08: Nikai. Jiji Press English News

Service. Tokyo: April 4, 2006. Dalam CRS Report for Conggress RL 33563, diakses pada 30 November 2011.

95

CRS Report RS RL 33563, East Asian Regional Architecture: New Economic and Security Arrangements and U.S. Policy, by Dick K. Nanto, 18 September 2006. Diakses pada 30 November 2011.

96

US Envoy Expresses Concern About Japan’s Idea of East Asia Free Trade Zone. BBC

.

Hubungan antara Amerika Serikat dengan ASEAN terus berlanjut yang mana kedua belah pihak menjalin hubungan yang lebih serius dan lebih dalam. Setelah sempat memanas97

Dalam dialog tersebut, asisten Menteri Luar Negeri untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Christoper R. Hill, menekankan bahwa hubungan Amerika Serikat dan ASEAN berjalan baik selama ini dan ASEAN menjadi salah satu organisasi kawasan yang dianggap penting oleh Amerika Serikat

akibat kritik yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rice pada tahun 2005, satu tahun kemudian Amerika Serikat dengan negara-negara ASEAN mengadakan dialog bersama.

98

. Menurut Hill, hubungan antara Amerika Serikat dengan ASEAN telah mengalami sebuah perkembangan yang di tandai dengan dibentuknya Joint Vision Statement pada tahun 2005. Amerika Serikat juga mendukung usaha ASEAN untuk mendirikan Komunitas ASEAN, mempromosikan Integrasi ASEAN, serta mengurangi gap yang ada99

97

Hubungan yang memanas adalah ketika Menteri Luar Negeri AS Rice tidak menghadiri KTT ASEAN pada tahun 2005 karena Menlu Rice mendapatkan kritik yang keras dari beberapa tokoh dunia akibat mengkritisi eksklusifitas EAS pada awal pembentukan EAS.

. Pada pertemuan tersebut, Malaysia juga memberikan laporan mengenai pertemuan pertama EAS yang di selenggarakan di Kuala Lumpur Malaysia pada tahun 2005. Laporan tersebut menyatakan bahwa EAS merupakan sebuah forum yang mendiskusikan isu-isu strategis serta menjalankan prinsip keterbukan, transparan dan inklusif. Hal tersebut ditanggapi oleh Hill dengan menyampaikan sebuah pandangan bahwa di dalam sebuah regionalisme sangatlah

98

ASEAN-US. tt.

99

penting untuk saling melengkapi satu sama lain dan tidak berkompetisi di antara anggota-anggota EAS100

Perkembangan dari hubungan Amerika Serikat dengan ASEAN menjadi semakin baik pada setiap tahunnya. Pada tahun 2007, Amerika Serikat merayakan 30 tahun hubungan yang terjalin dengan ASEAN di Washington DC, Amerika Serikat. Lalu pada tahun 2008 Mr. Scot Marciel dipilih sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN. Mr. Marciel merupakan Duta Besar Amerika Serikat yang pertama untuk ASEAN dan juga Amerika Serikat merupakan negara Mitra Wicara ASEAN yang pertama kali memiliki Duta Besar untuk ASEAN

.

101

Kemudian pada tahun 2009, Amerika Serikat juga mengambil beberapa langkah penting terhadap peningkatan hubungan Amerika Serikat dengan ASEAN, antara lain: Pertama pada bulan Februari 2009, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengunjungi Sekretariat ASEAN di Jakarta yang merupakan kunjungan pertama kali bagi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Kedua, pada bulan Juli 2009, untuk kali kedua Menteri Luar Negeri Clinton berkunjung ke Asia Tenggara untuk menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri ARF di Thailand, pada saat itu Amerika Serikat juga menandatangani TAC (Treaty of Amity and Cooperation) atau perjanjian persahabatan dan kerjasama, yang mempromosikan penyelesaian konflik dan perbedaan secara damai di wilayah Asia Tenggara

.

102

100

Ibid

. Ketiga, Presiden Obama menghadiri pertemuan para

101

ASEAN.

102

Mark E. Manyin, Michael John Garcia dan Wayne M. Morrison. CRS Report R40583, U.S. Accession to the Association of Southeast Asian Nations’ Treaty of Amity and Cooperation (TAC).

pemimpian negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat pada bulan November 2009 di sela-sela KTT APEC (Asia Pacifik Economic Cooperation) di Singapura. Pada Joint Statement tersebut, para pemimpin kedua belah pihak berjanji untuk meningkatkan dan melanjutkan dialog serta kerjasama di berbagai bidang, antara lain, melibatkan Pemerintah Myanmar terkait permasalahan domestik Myanmar, hak asasi manusia, perdagangan, keamanan regional, zona bebas nuklir (non proliferation nuclear) dan pelucutan senjata, penanganan terorisme, energi, perubahan iklim, pendidikan, dan dukungan terhadap negara-negara Lower Mekong Basin (Laos, Kamboja dan Vietnam)103

Perubahan Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat yang memilih untuk menerima undangan untuk bergabung di dalam KTT Asia Timur pada tahun 2010, ternyata di dahului oleh perubahan sikap Amerika Serikat terhadap ASEAN. Setelah mengetahui bahwa China memainkan perannya di dalam KTT Asia Timur, maka sinyal yang mengindikasikan keinginan Amerika Serikat untuk bergabung di dalam KTT Asia Timur terlihat sejak tahun 2009. Pada tahun 2009, Amerika Serikat mengadakan pertemuan dengan pemimpin ASEAN selama forum APEC diselenggarakan dan pada pembukaan United Nations General

Assembly pada tahun 2009 dan 2010

.

104

103

“Joint Statement—1st ASEAN-U.S. [Internet]. Leaders’ Meeting,” Singapore, November 15,

. Lalu pada tahun 2009, Amerika Serikat melancarkan keinginannya untuk bergabung di dalam KTT Asia Timur dengan menandatangani TAC yang merupakan salah satu syarat untuk bergabung di

104

Ralf Emmers. 2011. The US in the EAS : implications for US – EAS relations.[Internet]. Terdapat pad

dalam EAS105

Kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika Serikat telah mengalami perubahan yang cukup terlihat, yang mana fokus Amerika Serikat setelah tragedi 9/11 adalah perang melawan terorisme, namun dalam beberapa tahun terakhir ini fokus Amerika Serikat lebih ingin merangkul semua negara di dunia. Salah satu bukti bahwa Amerika Serikat ingin merangkul negara-negara di dunia adalah dengan bergabung di dalam organisasi-organisasi kawasan serta menjalin hubungan yang lebih dalam dengan organisasi-organisasi tersebut salah satunya adalah ASEAN. Amerika Serikat menginginkan untuk bergabung pada organisasi ASEAN dalam berbagai hubungan, baik hubungan bilateral dengan negara-negara di ASEAN maupun hubungan multilateral dengan seluruh negara-negara ASEAN

. Setahun setelah penandatanganan TAC oleh Amerika Serikat, negara-negara ASEAN mengundang Amerika Serikat untuk bergabung di dalam KTT Asia Timur. Pada saat itu, Amerika Serikat menyatakan kebersediaannya untuk bergabung di dalam KTT Asia Timur tersebut.

III. 2 Alasan Amerika Serikat Bergabung di dalam EAS

III. 2. 1 Kekhawatiran akan hilangnya pengaruh di kawasan Asia

Dalam dokumen HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT (Halaman 54-58)