• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana saya dapat membantu teman-teman saya yang kurang

aktif kembali ke gereja?

Bagian dari tugas kita sebagai pemegang imamat adalah untuk menjang-kau para anggota kuorum dan teman yang tidak datang ke Gereja. Presiden Monson telah sering mengimbau kita untuk “pergi menyelamatkan” (“Menye-lamatkan,” Ensign atau Liahona, Mei 2001, 48). Kita dapat membantu teman-teman kita yang kurang aktif dengan memastikan mereka merasakan kasih dan kepedulian kita yang tulus, berbagi kesaksian kita melalui perkataan dan tindakan, serta menyertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan kita.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber ini. Apa yang Anda merasa terilhami untuk bagikan kepada para remaja putra?

Lukas 15 (Perumpamaan tentang domba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang hilang) Alma 31:34–35; A&P 18:10, 14–16 (Nilai jiwa adalah mahal)

A&P 20:46–47, 53–55 (Tugas-tugas Imamat Harun)

Thomas S. Monson, “Lihatlah Orang Lain Sebagaimana Mereka Dapat Menjadi,” Ensign atau Liahona, November 2012, 68–71

Thomas S. Monson, “Bit Gula dan Nilai Jiwa,” Ensign atau Liahona, Juli 2009, 3–5

Henry B. Eyring, “Seorang Serdadu Terluka!” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 63–66

Video: “Tidak Satu Orang Lain Pun Dapat Melakukannya—Menyela-matkan Cole” (unduhan tidak ter-sedia); “Kita adalah Bersaudara”; “Help Others Come Back to Church [Membantu Orang Lain Kembali ke Gereja]”

Biarkan remaja putra memimpin

Seorang anggota presidensi kuorum (atau seorang asisten uskup dalam kuorum imam) memimpin pertemuan kuorum. Dia memimpin remaja putra dalam berembuk ber-sama mengenai urusan kuorum, mengajari mereka tugas-tugas keimamatan mereka (dari tulisan suci dan buku Tugas kepada Allah), mendorong mereka untuk berbagi pengalaman-pengalaman mereka dalam memenuhi tugas mereka kepada Allah, dan

Pengalaman apa yang telah Anda miliki yang membantu mereka yang kurang aktif? Apa yang telah Anda pelajari dari pengalaman-pengalaman ini yang dapat membantu remaja putra dalam upaya mereka untuk menjangkau teman-teman mereka yang kurang aktif?

Siapa anggota kuorum yang tidak hadir secara teratur? Apa yang anggota kuorum ketahui mengenai diri mereka? Bagaimana Anda dapat mengilhami anggota kuorum untuk menjangkau mereka?

mengundang seorang pembimbing atau anggota kuorum lain untuk mengajarkan sebuah pelajaran Injil. Dia dapat bersiap dengan mengisi agenda pertemuan kuorum selama pertemuan presidensi.

Memulai pengalaman belajar

Pilihlah dari gagasan-gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk mengkaji ulang pelajaran minggu lalu dan memperkenalkan pelajaran minggu ini:

• Mintalah remaja putra untuk melaporkan apa yang mereka laku-kan untuk memenuhi tugas apa pun yang mereka terima selama pelajaran minggu lalu.

• Bagikan salah satu kisah dari arti-kel Presiden Thomas S. Monson “Bit Gula dan Nilai Jiwa,” atau berbagilah

pengalaman yang Anda miliki ten-tang membantu teman atau anggota keluarga yang kurang aktif kembali ke Gereja. Ajaklah remaja putra untuk membaca Alma 31:34–35 dan A&P 18:10, 14–16. Apa yang tulisan suci dan kisah-kisah ini ajarkan mengenai bagaimana perasaan Bapa Surgawi mengenai anak-anak-Nya?

Belajar bersama

Setiap dari kegiatan di bawah dapat membantu anggota kuorum belajar caranya mereka dapat membantu memperkuat teman mereka yang kurang aktif. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu atau lebih yang akan paling bermanfaat bagi kuorum Anda:

• Mintalah remaja putra untuk me-mikirkan saat ketika mereka kehi-langan sesuatu yang amat berharga. Apa yang mereka lakukan untuk menemukannya? Tugasi masing-ma-sing anggota kuorum untuk membaca satu di antara ketiga perumpamaan dalam Lukas 15. Mintalah dia untuk menceritakan kembali perumpa-maan tersebut dengan kata-katanya sendiri dan berbagi ungkapan dari perumpamaan itu yang meringkas apa yang sedang Juruselamat ajarkan. Apa yang remaja putra pelajari dari tindakan si gembala, si perempuan, dan si ayah dalam perumpamaan-perumpamaan ini? Bagaimana remaja putra dapat mengikuti teladan

me-reka sewaktu meme-reka mencoba untuk membantu mereka yang “hilang” dari kuorum mereka? Mintalah remaja putra berbagi pengalaman apa pun dari teman atau anggota keluarga yang telah kembali ke Gereja setelah menjadi kurang aktif.

• Ajaklah remaja putra untuk mem-baca Ajaran dan Perjanjian 18:10–13, dan mintalah mereka untuk berbagi cara mereka akan melengkapi kalimat ini: “Nilai jiwa adalah mahal karena …” Mintalah remaja putra untuk menyelidiki Ajaran dan Perjanjian 20:46–47, 53–55, dan mintalah mereka untuk mendaftarkan di papan tulis kata atau ungkapan yang menjabar-kan tugas-tugas keimamatan mereka.

Kiat mengajar

“Mendengarkan adalah sebuah pernyataan kasih. Itu sering kali memerlu-kan pengurbanan. Bila kita sungguh-sungguh men-dengarkan orang lain, kita sering kali mengabaikan apa yang kita ingin ucap-kan agar mereka dapat mengungkapkan perasaan mereka” (Mengajar, Tiada

Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 66).

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat mengasihi para pengikut-Nya, berdoa bagi mereka, dan terus-menerus melayani mereka. Siapa dalam kuorum Anda yang membutuhkan lebih banyak perhatian, kasih, dan doa? Apa yang dapat Anda lakukan untuk men-jangkau mereka?

Yang mana dari kata-kata ini men-jabarkan cara-cara kita dapat mem-bantu anggota kuorum yang kurang aktif? Ajaklah presiden kuorum untuk memimpin pembahasan mengenai apa yang dapat remaja putra lakukan untuk menjangkau anggota kuorum yang kurang aktif.

• Ajaklah remaja putra untuk mem-bacakan kisah tentang para serdadu yang melindungi rekan-rekan yang terluka dalam ceramah Presiden Henry B. Eyring “Seorang Serdadu Terluka!” Apa yang tindakan dan sikap para serdadu ini ajarkan kepada kita mengenai bagaimana kita hen-daknya menanggapi tanggung jawab kita terhadap anggota kuorum yang kurang aktif? Ajaklah remaja putra untuk membaca sisa ceramah ter-sebut, memikirkan seseorang yang mereka kenal yang mungkin perlu “diselamatkan.” Apa yang mereka pelajari dari nasihat Presiden Eyring yang dapat membantu mereka

menjangkau orang itu yang sedang mereka pikirkan?

• Tayangkan salah satu video yang tertera dalam garis besar ini. Apa yang remaja putra pelajari dari peng-alaman-pengalaman ini yang dapat membantu mereka dalam upaya me-reka untuk menjangkau teman-teman mereka yang kurang aktif? Ajaklah presiden kuorum untuk memimpin pembahasan mengenai cara-cara me-reka dapat menerapkan apa yang te-lah mereka pelajari untuk membantu anggota kuorum yang kurang aktif. • Ajaklah masing-masing remaja putra untuk membaca salah satu kisah dalam ceramah Presiden Thomas S. Monson “Lihatlah Orang Lain Seba-gaimana Mereka Dapat Menjadi,” dan mintalah dia untuk berbagi apa yang kisah itu ajarkan kepadanya mengenai caranya membantu teman-teman kita yang kurang aktif kembali ke Gereja. Ajaklah kuorum untuk membahas cara-cara mereka dapat menerapkan nasihat Presiden Monson.

Mintalah remaja putra berbagi apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka me-mahami caranya membantu memperkuat teman-teman mereka yang kurang aktif? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tam-bahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

Remaja putra yang memimpin mengakhiri pertemuan. Dia dapat:

• Berembuk dengan kuorum menge-nai cara-cara spesifik untuk mengajak anggota yang kurang aktif ke Gereja dan acara kebersamaan.

• Menantang remaja putra untuk menjangkau anggota yang kurang aktif dan melapor kembali minggu mendatang.

Sumber-Sumber Pilihan

Petikan dari Henry B. Eyring, “‘Seorang Serdadu Ter-luka!’” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 63–66

Hampir semua dari kita telah melihat medan perang digambarkan dalam film atau membaca jabarannya dalam sebuah kisah. Di atas dentuman ledakan dan teriakan para serdadu, terdengarlah seruan, “Seorang serdadu terluka!”

Ketika seruan itu terdengar, sesama serdadu yang setia akan bergerak ke arah suara tersebut. Serdadu yang lain atau petugas medis akan mengabaikan bahaya dan bergerak mendekati rekan seperjuangan yang terluka tersebut. Dan orang yang terluka akan tahu bahwa bantuan akan datang. Apa pun risikonya, seseorang akan berlari merunduk atau merangkak untuk tiba di sana pada waktunya un-tuk melindungi dan memberikan pertolongan. Itu berlaku pada setiap perkumpulan orang yang di-satukan dalam misi yang sulit dan berbahaya yang mereka berketetapan hati untuk penuhi apa pun pengurbanan yang diperlukan. Sejarah mengenai kelompok semacam itu penuh dengan cerita-cerita mengenai para pria loyal itu yang berketetapan hati bahwa tidak seorang pun akan ditinggalkan.

Berikut adalah contoh dari sebuah laporan resmi [lihat The U.S. Army Leadership Field Manual (2004), 28–29]. Selama berperang di Somalia di bulan Oktober 1993, dua orang anggota pasukan Tentara Amerika Serikat dalam sebuah helikopter dalam suatu serangan bersenjata mengetahui bahwa dua helikopter lainnya dekat mereka telah terjatuh ke tanah. Kedua anggota pasukan, di tempat mereka yang relatif aman, mendengar melalui radio bahwa tidak ada pasukan di daratan yang tersedia untuk

menyelamatkan salah satu kru penerbangan yang tertembak jatuh. Jumlah musuh yang terus bertam-bah juga semakin mendekat ke tempat jatuhnya helikopter.

Kedua orang yang melihat dari atas mengajukan diri untuk turun ke tanah (kata yang mereka gu-nakan di radio adalah untuk “disisipkan”) untuk melindungi rekan-rekan seperjuangan mereka yang terluka parah. Permohonan mereka ditolak karena situasinya begitu berbahaya. Mereka meminta untuk kedua kalinya. Izin kembali tidak diberikan. Hanya setelah permohonan mereka yang ketiga mereka diturunkan ke tanah.

Dipersenjatai hanya dengan senjata pribadi mereka, mereka mencari jalan mereka menuju helikopter yang terjatuh dan para penerbangnya yang cedera. Mereka bergerak melalui rentetan tembakan senjata api sewaktu musuh mendekati tempat jatuhnya pesawat. Mereka menarik yang cedera dari puing pesawat. Mereka menempatkan diri mereka dalam posisi di sekeliling yang cedera, menempatkan diri mereka dalam posisi-posisi yang paling berbahaya. Mereka melindungi rekan-rekan seperjuangan mereka sampai amunisi mereka habis dan mereka sendiri terluka parah. Keberanian mereka dan pe-ngurbanan mereka menyelamatkan nyawa seorang pilot yang tanpanya pasti tak tertolong.

Mereka masing-masing diberi Medali Kehormatan secara anumerta, pengakuan tertinggi negara me-reka untuk keberanian dalam menghadapi musuh bersenjata. Tulisannya menyatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah “melebihi dan melampaui panggilan tugas.”

Sumber-Sumber Pilihan

Tetapi saya bertanya-tanya apakah mereka me-mandangnya demikian ketika mereka bergerak mendekati penerbang mereka yang terluka. Ka-rena loyalitas mereka merasakan kewajiban untuk berdiri di sisi serdadu sesama mereka, apa pun risikonya. Keberanian untuk bertindak dan pela-yanan tidak mementingkan diri mereka datang dari perasaan bahwa mereka bertanggung jawab atas kehidupan, kebahagiaan, dan keselamatan sesama rekan seperjuangan.

Perasaan tanggung jawab semacam itu bagi orang lain berada pada jantung pelayanan imamat yang setia. Rekan-rekan seperjuangan kita terluka dalam konflik rohani di sekitar kita. Begitu pula orang-orang yang kita dipanggil untuk layani dan lin-dungi dari bahaya.

DESEMBER: MEMBANGUN KERAJAAN ALLAH DI ZAMAN AKHIR