• Tidak ada hasil yang ditemukan

untuk membangun rumah tangga yang berpusat pada Kristus?

Membangun kerajaan Allah dimulai dengan membangun rumah tangga dan keluarga yang saleh. Keluarga adalah unit Gereja yang terpenting. Sebagai anggota Gereja, kita hendaknya menegakkan rumah tangga di mana Roh hadir. Rumah yang berpusat pada Kristus menawarkan kepada kita tempat perta-hanan terhadap dosa, perlindungan dari dunia, serta kasih yang berkomitmen, yang tulus. Apakah rumah kita besar atau kecil, itu dapat menjadi “rumah doa, rumah puasa, rumah iman, rumah pembelajaran, rumah kemuliaan, rumah ketertiban, rumah Allah” (A&P 88:119).

Persiapkan diri Anda secara rohani

Tulisan suci dan ceramah apa yang akan membantu remaja putra bersiap untuk mem-bangun rumah tangga yang berpusat pada Kristus?

1 Nefi 1:1; Enos 1:1–3; Mosia 27:14 (Pengaruh dari ayah yang saleh) Mazmur 127:3; Mosia 4:14–15; A&P 68:25–28; 88:119; 93:40 (Orang tua diperintahkan untuk mengajar dan memelihara anak-anak mereka) “Keluarga: Maklumat kepada Dunia,”

Ensign atau Liahona, November 2010,

129

Richard G. Scott, “Untuk Kedamaian di Rumah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013

Jeffrey R. Holland, “Pola yang Umum dan Kehidupan yang Spesifik,” Pertemuan Pelatihan Kepemimpinan Sedunia, Februari 2008

David A. Bednar, “Kuasa Surga,”

En-sign atau Liahona, Mei 2012, 48–51

“Keluarga,” Untuk Kekuatan Remaja (2011), 14–15

Video: “Seorang Bapa Sesungguh-nya,” “Parenting: Touching the Hearts of Our Youth [Menjadi Orang Tua: Menyentuh Hati Remaja Kita]”

Biarkan remaja putra memimpin

Seorang anggota presidensi kuorum (atau seorang asisten uskup dalam kuorum imam) memimpin pertemuan kuorum. Dia memimpin remaja putra dalam berembuk ber-sama mengenai urusan kuorum, mengajari mereka tugas-tugas keimamatan mereka (dari tulisan suci dan buku Tugas kepada Allah), mendorong mereka untuk berbagi pengalaman-pengalaman mereka dalam memenuhi tugas mereka kepada Allah, dan

Apa yang Anda lakukan untuk menjadikan rumah Anda suatu pertahanan terhadap dosa dan perlin-dungan dari dunia? Apa yang Anda lakukan untuk mengajarkan Injil kepada anak-anak dan keluarga Anda?

Pertimbangkan rumah di mana remaja putra tinggal. Pengalaman apa yang me-reka miliki sekarang yang akan membantu mereka membangun keluarga saleh mereka sendiri?

mengundang seorang pembimbing atau anggota kuorum lain untuk mengajarkan sebuah pelajaran Injil. Dia dapat bersiap dengan mengisi agenda pertemuan kuorum selama pertemuan presidensi.

Memulai pengalaman belajar

Pilihlah dari gagasan-gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk mengkaji ulang pelajaran minggu lalu dan memperkenalkan pelajaran minggu ini:

• Tuliskan di papan tulis pertanyaan dari judul pelajaran minggu lalu, dan tanyakan kepada remaja putra bagaimana mereka akan menjawab pertanyaan ini.

• Ajaklah remaja putra untuk menggambarkan seperti apa kiranya sebuah rumah jika dirancang oleh seseorang yang menyukai musik (atau film atau olah raga). Apa yang akan remaja putra lihat di sana?

Apa yang mereka rasakan di sana? Kemudian tanyakan kepada mereka menurut mereka seperti apa kiranya rumah yang berpusat pada Kristus. Bagaimana itu akan unik? Apa yang akan mereka lihat di sana? Apa yang mereka rasakan di sana? Mintalah mereka untuk menyarankan jawaban bagi pertanyaan “Bagaimana saya da-pat bersiap untuk membangun rumah tangga yang berpusat pada Kristus?”

Belajar bersama

Setiap dari kegiatan di bawah dapat membantu anggota kuorum memahami caranya membangun rumah tangga yang berpusat pada Kristus. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu atau lebih yang akan paling bermanfaat bagi kuorum Anda:

• Bersama kuorum, bacalah Mo-sia:14–15 dan buatlah daftar di papan tulis dari asas-asas dalam ayat-ayat ini yang akan membantu remaja putra membangun rumah tangga yang ber-pusat pada Kristus. Tayangkan satu atau kedua video yang tertera dalam garis besar ini. Instruksikan kepada remaja putra untuk membayangkan diri mereka sendiri sebagai ayah sewaktu mereka menyaksikannya. Se-telah masing-masing video, mintalah remaja putra untuk membahas apa pesan utamanya dan asas tambahan apa yang telah mereka pelajari yang

akan membantu mereka membangun rumah tangga yang berpusat pada Kristus. Pertimbangkan untuk me-nambahkan asas-asas ini pada daftar di papan tulis. Ajaklah mereka untuk berbagi contoh asas-asas ini dari keluarga mereka sendiri atau dari keluarga lain.

• Mintalah seorang remaja putra untuk membacakan dengan lantang Ajaran dan Perjanjian 88:119 dan tuliskan di papan tulis asas-asas dari rumah tangga yang saleh. Ajaklah remaja putra untuk memilih satu dari asas-asas ini dan berbagi cara-cara

Kiat mengajar

“Pembahasan dalam kelompok-kelompok kecil dapat segera melibatkan mereka yang tampaknya kehilangan minat dan kon-sentrasi” (Mengajar, Tiada

Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 72).

menurut mereka asas ini dapat dite-rapkan dalam sebuah rumah tangga yang saleh. Doronglah mereka untuk berbagi contoh yang telah mereka lihat. Apa yang dapat remaja putra lakukan untuk menerapkan asas-asas ini dalam rumah mereka saat ini dan dalam rumah tangga masa depan mereka? Sebagai bagian dari pemba-hasan ini, ajaklah remaja putra untuk membaca bagian bertajuk “Tolong Bantu Suami Saya Memahami” dari ceramah Penatua David A. Bednar “Kuasa Surga.” Tanyakan kepada remaja putra menurut mereka apa artinya menjadi pemimpin imamat di dalam rumah tangga.

• Mintalah remaja putra untuk memi-kirkan contoh dari ayah-ayah berpe-ngaruh dalam Kitab Mormon (untuk beberapa contoh, lihat tulisan suci yang disarankan dalam garis besar ini). Ajaklah remaja putra untuk men-daftarkan sifat-sifat tambahan dari ayah mereka atau ayah lainnya yang mereka kenal yang ingin mereka tiru. Apa peranan ayah dalam membangun kerajaan Allah? Apa yang para ayah ini lakukan yang memiliki pengaruh positif terhadap anak-anak mereka? Apa yang dapat remaja putra lakukan untuk mengikuti teladan mereka? • Bacalah bersama “Perumpamaan Kemeja yang Dibuat Sendiri” dari ceramah Penatua Jeffrey R. Holland “Pola yang Umum dan Kehidupan

yang Spesifik.” Mengapa pola pen-ting? Apa pola yang telah Bapa Surgawi berikan kepada kita untuk membangun rumah tangga yang ber-pusat pada Kristus? (lihat “Keluarga: Maklumat kepada Dunia,” paragraf 7). Apa yang dapat remaja putra laku-kan sekarang untuk bersiap mem-bangun rumah tangga dan keluarga menurut pola ini? Tanyakan kepada remaja putra apa yang akan mereka katakan kepada seseorang yang situ-asi keluarganya tidak selaras dengan pola Bapa Surgawi. Ajaklah mereka untuk membaca paragraf terakhir dari “Keluarga” dalam Untuk

Keku-atan Remaja untuk beberapa gagasan.

• Bagilah kuorum menjadi kelom-pok-kelompok, dan bagilah ceramah Penatua Richard G. Scott “Untuk Kedamaian di Rumah” di antara ke-lompok-kelompok tersebut. Mintalah kelompok-kelompok untuk menelaah bagian mereka dari ceramah tersebut, mencari uraian atau karakteristik dari rumah tangga yang berpusat pada Kristus. Ajaklah mereka untuk berbagi apa yang mereka temukan dengan membuat gambar seperti apa kiranya rumah tangga yang berpusat pada Kristus. Apa yang dapat remaja putra lakukan untuk membantu rumah mereka menjadi lebih berpusat pada Kristus sekarang? Bagaimana mereka dapat bersiap untuk memba-ngun rumah tangga yang berpusat pada Kristus di masa depan?

Mintalah remaja putra berbagi apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka mema-hami caranya membangun rumah tangga yang berpusat pada Kristus? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

Remaja putra yang memimpin mengakhiri pertemuan. Dia dapat:

• Berbagi apa yang dia lakukan untuk bersiap membangun rumah tangga yang berpusat pada Kristus.

• Mengajak anggota kuorum untuk melakukan sesuatu yang memperkuat rumah mereka.

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat mengajukan kepada para pengikut-Nya pertanyaan yang menyebabkan mereka berpikir dan merasakan secara mendalam. Dia memercayai mereka dan mempersiapkan mereka. Pertimbangkan bagaimana Anda akan membantu remaja putra memahami pentingnya membesarkan keturunan yang saleh dan bersiap untuk memba-ngun rumah tangga yang berpusat pada Kristus.

Sumber-Sumber Pilihan

Petikan dari Jeffrey R. Holland, “Pola yang Umum dan Kehidupan yang Spesifik,” Pertemuan Pelatihan

Kepe-mimpinan Sedunia, Februari 2008, 2–3

Perkenankan saya menggunakan perumpamaan yang saya harap dapat menekankan pokok ini, apa pun keadaan pernikahan atau keluarga Anda. Ka-rena tidak tahu judul yang lebih baik, saya menye-butnya “Perumpamaan tentang Kemeja yang Dijahit Sendiri.” Ibu saya, terberkatilah dia, adalah seorang penjahit yang menakjubkan. Pada tahun-tahun masa kanak-kanak saya, ketika uang tidak banyak tersedia dan pakaian baru sulit diperoleh, dia terka-dang membuatkan pakaian bagi kami untuk dike-nakan ke sekolah. Saya mungkin melihat kemeja di jendela toko atau katalog pemesanan lewat pos, dan ibu saya akan berkata, “Ibu rasa Ibu bisa membu-atnya.” Dengan melihat kemeja tersebut secermat mungkin, dia kemudian akan memotong kain dan menambahkan jahitan hingga menjadi cukup mirip dengan barang aslinya yang mahal.

Saya menyatakan rasa hormat saya karena bersedia sekaligus mampu melakukannya. Tetapi dia tidak suka melakukannya dengan cara begitu. Sementara dia dapat menelaah produk komersilnya dan ha-silnya cukup mirip, yang sebenarnya dia inginkan adalah sebuah pola. Pola membantu dia menganti-sipasi segi dan sudut serta jahitan dan tusukan yang dengan cara lain sulit dikenali. Terlebih lagi, jika dia kembali membuat kemeja yang kedua atau ketiga, dia akan selalu bekerja menggunakan pola asli yang sempurna, bukan mengulangi atau menggandakan ketidaksempurnaan dari sebuah replika.

Saya pikir Anda dapat melihat maksud saya dan dia. Kita akan menemukan masalah jika kemeja di-buat dari kemeja yang didi-buat dari kemeja. Satu atau dua kesalahan dalam produk pertama—yang tak

terhindarkan tanpa sebuah pola—menjadi terulang dan diperparah, semakin intensif, lebih aneh, se-makin banyak pengulangan yang kita buat, sampai akhirnya apa yang harus saya kenakan ke sekolah menjadi sama sekali tidak pas. Lengan yang satu terlalu panjang. Yang lainnya terlalu pendek. Jahitan bahu yang satu turun ke dada saya. Yang lainnya turun ke punggung saya. Dan kancing kerah leher bertemu di belakang leher saya. Bisa saya katakan sekarang juga kepada Anda bahwa penampilan se-macam itu tidak akan terlalu diminati di kelas tujuh.

Petikan dari “Keluarga: Maklumat kepada Dunia,”

En-sign, November 2010, 129

Keluarga ditetapkan oleh Allah. Pernikahan antara pria dan wanita adalah mutlak bagi rencana kekal-Nya. Anak-anak berhak dilahirkan dalam ikatan perkawinan, dan untuk dibesarkan oleh seorang ayah dan seorang ibu yang menghormati perjanjian pernikahan dengan kesetiaan mutlak. Kebahagiaan dalam kehidupan keluarga paling mungkin dicapai bila didasarkan pada ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus. Pernikahan dan keluarga yang berhasil ditegakkan dan dipertahankan dengan asas-asas iman, doa, pertobatan, pengampunan, rasa hormat, kasih, kasih sayang, kerja, dan kegiatan rekreasi yang sehat. Berdasarkan rancangan ilahi, para ayah harus memimpin keluarga mereka dalam kasih dan kebenaran serta bertanggung jawab untuk menye-diakan kebutuhan hidup dan perlindungan bagi keluarga mereka. Para ibu terutama bertanggung jawab bagi pengasuhan anak-anak mereka. Dalam tanggung jawab kudus ini, para ayah dan ibu berke-wajiban untuk saling membantu sebagai pasangan yang setara. Cacat, kematian, atau keadaan lainnya mungkin mengharuskan penyesuaian peran. Kera-bat lainnya hendaknya memberikan dukungan bila dibutuhkan.

DESEMBER: MEMBANGUN KERAJAAN ALLAH DI ZAMAN AKHIR

Apa yang dapat saya lakukan