• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membuat uraian lengkap mengenai sistim kerja C-50, sebagai berikut : Sistim C-50 menggunakan mobil chevrolet C-50, satu kabel berpengait

METODE PENELITIAN

2. Membuat uraian lengkap mengenai sistim kerja C-50, sebagai berikut : Sistim C-50 menggunakan mobil chevrolet C-50, satu kabel berpengait

(±150 m) dan dua buah katrol. Satu katrol diletakkan pada pohon yang dijadikan tiang dengan ketinggian 3 m dan lainnya digunakan untuk membantu penyaradan apabila diperlukan. Untuk mengeluarkan kayu, kabel diulur secara manual menuju kayu dalam keadaan mesin mobil mati, diikatkan pada kayu kemudian ditarik oleh mobil. Penarikan dilakukan dengan menggunakan tenaga mobil. Kabel digulung pada celah roda kanan belakang yang diangkat sedikit sehingga tidak bergesekan dengan tanah ketika berputar.

Karena C-50 merupakan mobil one wheel drive maka ketika mobil digas roda dapat menggulung kabel. Untuk pengamanan, sebelum dioperasikan, bak mobil dan roda kiri belakang harus diikat. Kayu yang ditarik adalah kayu panjang berdiameter • 8 cm. Setelah ditarik kayu dipotong 2,5 m kemudian ditumpuk

secara manual oleh regu tumpuk di tepi jalan logging yang sudah ada atau dalam tahap perencanaan oleh tukang tumpuk. Setelah seluruh kayu dalam jangkauan kabel ditumpuk di TPn, seluruh sistim harus berpindah. Jarak perpindahan tidak bias ditentukan karena kondisi areal pemanenan yang berlereng. Sistim akan pindah ke areal terdekat dengan memperhitungkan letak tiang dan jangkauan yang dapat diraih kabel. Jalan akan disiapkan setelah seluruh seting selesai karena kayu akan langsung diangkut ke pabrik tanpa dibawa terlebih dahulu ke TPK. Seluruh operasi dilaksanakan oleh regu yang terdiri dari 1 chainsawman dan 1 helper, 1 chokerman, 1 operator mobil dan 1 helper serta 8 orang tukang tumpuk.

Menurut FAO (1981), produktivitas dipengaruhi oleh : a. kekuatan tarik d. ukuran log

b. jarak saradnya e. Volume kayu per hektar (m3/Ha) c. kondisi lapangan

3. Mengukur waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap elemen kerja operasi dengan stopwatch dan mencatatnya berikut diameter kayuyang disarad dan jarak sarad tiap tripnya.

4. Membuat pola penyaradan yang sesuai dengan kondisi di lapangan 5. Mengambil gambar sistem dari segala arah terutama pada pusat tenaga

Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian terdiri dari : 1. Pengumpulan data primer, yaitu :

a. Mengenali lokasi tebang yang akan diteliti seperti kelerengan rata-rata, posisi jalan hutan, posisi tiang, posisi alat diletakkan, dan letak TPn. b. Menghitung waktu pemasangan alat yang meliputi kegiatan :

 Penentuan tiang  Persiapan Tpn  Penempatan mobil

 Pelepasan dan pengikatan rantai ban dan rantai mobil  Menyiapkan ban penggulung

 Pemasangan katrol pada tiang  Pemasangan kabel

 Pemasangan mesin mobil dan uji coba laju kabel c. Menghitung waku kerja di lapangan yang meliputi waktu :

 Penguluran atau penarikan kabel secara manual (tenaga manusia)  Pengikatan kayu yang akan ditarik

 Penarikan kayu dengan tenaga mesin. Kayu yang ditarik berupa kayu panjang (tree length system). Pembagian batang sepanjang 2,5 m dilakukan setelah kayu selesai ditarik.

 Pelepasan ikatan kayu

Banyaknya trip yang akan dicatat ditentukan sekitar 10 % dari jumlah total kayu perhektar (potensi 1211 pohon/Ha)

d. Pencatatan waktu bongkar alat, dengan rincian pekerjaan sebagai berikut :  Pengenduran kabel

 Pelepasan kabel dari power  Penggulungan kabel  Penurunan katrol

 Penebangan tiang (termasuk pembagian batang dan penumpukan)  Perapihan

e. Semua tahapan pada sistim utama ada pada sistim pembanding, sehingga waktu-waktu yang diukur juga sama termasuk waktu kerja di lapangan. f. Selain waktu-waktu utama tersebut, waktu untuk membagi batang dan

menumpuk juga dicatat sehingga waktu total setiap tiang dapat diperoleh g. Jarak tarik, yaitu jarak yang ditempuh dari tempat rebah kayu sampai ke

tempat pembagian batang di tepi jalan logging secara mendatar h. Diameter dan panjang kayu yang ditarik (AB = 0,511)

2. Pengumpulan data sekunder, meliputi : a. Kondisi umum lokasi penelitian b. Peta lokasi penelitian

c. Data spesifikasi alat d. Potensi pohon per hektar

e. Kuat tarik maksimum alat, kecepatan kabel maksimum dan tenaga mesin

Analisa Data Penganalisaan data dimulai dari :

1. Penentuan waktu rata-rata tiap unsur kerja Waktu rata-rata tiap unsur kerja =

• waktu tiap unsur kerja hasil pengukuran Banyaknya pengukuran yang dilakukan

2. Penentuan waktu setiap siklus dari penjumlahan waktu rataan tiap unsur. 3. Pengukuran volume Kayu yang disarad dengan menggunakan rumus :

V = ð /4 [ Dp+Du ] x L , dimana : V = Volume Kayu (m3)

2 Dp = Diameter rata-rata pangkal (m) Du = Diameter rata-rata ujung (m) ð

L = Panjang kayu (m) ð = 3,14

4. Pengukuran Prestasi Kerja Alat yang dinyatakan dalam satuan produktivitas alat per jam.

P = (H x a) / h, dimana P = Prestasi kerja per jam H = Hasil kerja (m3)

h = waktu kerja/trip (menit) a = Jumlah waktu kerja (60 menit)

5. Hubungan antara jarak tarik dan volume kayu terhadap prestasi kerja masing-masing dapat diperoleh dengan regresi linear sederhana berikut. Y = Bo + Bi Xi , Keterangan: Y = Prestasi kerja alat (m3/jam)

Bo = Konstanta

Bi = Koofisien jarak sarad atau volume kayu.

Xi = Jarak Sarad (m) atau Volume Kayu (m3)

Hipotesis :

Ho : Jarak sarad atau volume kayu tidak mempengaruhi produktivitas alat H1 : Jarak sarad atau volume kayu berpengaruh terhadap produktivitas alat

Jumlah kuadrat keragaman dihitung dengan persamaan berikut : JK total = Σ Y2- (Σ Y)2

/n JK sisa = Jk total – JK regresi JK regresi = biJHK Xi Y

Adapun daftar sidik ragamnya (Anova) sebagai berikut :

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F Keragaman Bebas Kuadrat Tengah Hitung Tabel

Regresi K JK (R) JKR/k KTR/ KTS

Sisa n-k-1 JK (S) JKS/db Total n-1 JK (T) - -

Pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi dengan hipotesa sebagai berikut : Ho : βi = 0 dan H1 : βi = 0

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

< Ftabel maka menerima Ho artinya tidak ada hubungan antara

jarak sarad atau volume kayu dengan prestasi kerja alat. Bila F(hit)

> Ftabel maka tolak Ho artinya terdapat hubungan antara jarak

sarad atau volume kayu dengan prestasi kerja alat.

Koefisien determinasi dan korelasi memenuhi persamaan berikut : R2 = JK (R) x 100 dan R = • R 2

JK (T)

6. Sedangkan hubungan antara prestasi kerja alat dengan jarak sarad bersama volume kayu yang ditarik menggunakan analisis regresi berganda.

Hipotesis :

Ho : Jarak sarad dan volume kayu secara bersama-sama tidak dapat mempengaruhi produktivitas alat pada suatu kelerengan tertentu

H1 : Jarak sarad dan volume kayu bersama-sama mempengaruhi produktivitas

Model persamaannya adalah sebagai berikut :

Y = Bo + B1X1 + B2X2 Dimana Y = Prestasi Kerja alat (m3/jam)

Bo = Konstanta

B1 = Koofisien jarak sarad

B2 = Koofisien volume kayu yang ditarik

X1 = Jarak sarad (m)

X2 = Volume kayu yang ditarik (m3)

Jumlah kuadrat keragaman dihitung dengan persamaan berikut : JK total = Σ Y2 – (Σ Y)2/n

JK regresi = Σ bi JHK (XiY), dimana i = 1,2,3,…

JK sisa = JK total- JK regresi

Adapun daftar sidik ragamnya (Anova) sebagai berikut :

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah Hitung Tabel Regresi K JK (R) JKR/k KTR/KTS

Sisa n-k-1 JK (S) JKS/db

Total n-1 JK (T) - -

Pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi dengan hipotesa sebagai berikut : Ho : βi = 0 dan H1 : βi = 0

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

< Ftabel maka menerima Ho artinya bahwa jarak sarad dan

volume secara bersama-sama tidak mempengaruhi produktivitas alat

Bila F(hit)

> Ftabel maka tolak Ho artinya jarak sarad dan volume kayu

secara bersama-sama dapat mempengaruhi produktivitas kerja alat.

Koefisien determinasi dan korelasi memenuhi persamaan berikut : R2 = JK (R) X 100

JK (T)

Dokumen terkait