• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KONSERVAS

B. Membumikan Nilai-Nilai Sosial Islam

Aktivitas yang dilaksanakan di MTs Sudirman Getasan dalam rangka untuk membentuk siswa yang peduli terhadap lingkungan, dilakukan dalam berbagai pembiasaan dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga konsep tentang kesadaran menjaga lingkungan tidak hanya tekstual yang didapat melalui pembelajaran tetapi juga melalui berbagai aktivitas konkret sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Zakaria, S.Pd.I selaku Wakil Kepala Madrasah bidang kesiswaan:

Untuk membentuk siswa yang peduli terhadap kebersihan Madrasah siswa dibiasakan untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan, dan untuk itu terus dilakukan bentuk penyadaran secara lesan dalam apel pagi. Siswa juga di ingatkan untuk melakukan aktivitas membersihkan ruang kelasnya masing-masing sesuai dengan jadwal yang sudah ditempael dikelas. Kewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan Madrasah juga dituangkan dalam Tata Tertib yang ditempelkan dalam ruang kelas. Selanjutnya untuk menjaga kebersihan lingkungan Madrasah siswa diajak untuk membawa alat-alat kebersihan dari rumah yang dilakukan melalui program Jumat bersih. Semuanya dilakukan untuk menjaga lingkungan Madrasah agar tetap bersih dan nyaman untuk kegiatan belajar juga membiasakan siswa untuk hidup dengan lingkungan yang bersih. Harapannya juga siswa dapat menerapkan apa yang sudah dilaksanakan di Madrasah dapat diaplikasikan di lingkungan masing-masing.35

Pembiasaan yang dilakukan oleh madrasah juga bagian proses pembentukan karakter terhadap siswa, begitu juga terkait dengan menanamkan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan. Pembiasaan yang sudah tertanam akan menumbuhkan budaya positif bagi setiap siswa, yang dapat dijadikan bekal

34

Diah Soeprobowati, Akhlak Siswa…, 2008, 11.

bagi untuk ikut serta menjaga dan melestarikan lingkungannya dimana mereka tinggal, sebagai bagian aktivitas sosial.

Penanaman kesadaran menjaga kelestarian lingkungan hidup yang dilakukan melalui aktivitas pembelajaran melalui Pendidikan Agama Islam merupakan penanaman doktrin tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem antara manusia dan alam. Islam melalui mata pelajaran Al Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak dan Fiqih, memberikan pondasi dalam membentuk pribadi yang cinta lingkungan. sebagaimana yang tertuang dalam Kompetensi Inti maupun Kompetensi Dasar mata pelajaran Al Qur’an Hadist.36

Contents dalam ketiga mata pelajaran tersebut dapat menjadi jembatan untuk mengarahkan peserta didik dalam memahami lingkungan hidup sebagai objek yang tidak boleh dirusak keberadaannya, sebagaimana yang disampaikan Bapak Sholihin, S.Pd.I “materi-materi dalam mata pelajaran

36Al-Qur’an Hadist Kelas IX: Kompetensi Inti: 1. Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang di anutnya. Kompetensi Dasar: 1.1. Menyadari pentingnya kelestarian alam, 1.2. Meyakini kekuasaan allah pada fenomena alam yang terjadi. Kompetensi Inti: 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Kompetensi Dasar: 2.1. Terbiasa menyikapi dengan baik fenomena- fenomena alam sebagai penerapan isi kandungan QS al Qori’ah (101), QS al Zalzalah (99). 2.2. Memiliki sikap peduli terhadap lingkungan sesuai isi kandungan Hadits tentang kelestarian ling kungan. Kompetensi Inti: 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi Dasar: 3.1. Memaknai isi kandung an QS al Qori’ah (101) QS al Zalzalah (99) tentang fenomena alam. 3.2. Memahami keterkaitan isi kandungan QS al Qori’ah (101) QS al Zalzalah (99) tentang feno mena alam. 3.3. Memahami keterkaitan isi kandungan Hadits tentang perilaku menjaga dan melestarikan ling kungan dengan fenomena kehidupan dan akibatnya. Kompetensi Inti: 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (meng gunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajarai disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar: 4.2. Menulis Hadits tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam.4.3. Menerjemahkan Hadits tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam.4.4. Menghafal Hadits ten tang menjaga dan melesta rikan lingkungan alam.

Al-Qur;an Hadist dapat memberikan bekal bagi siswa untuk menjaga lingkungannya masing-masing”.37 Materi mata pelajaran Al-Qur’an Hadist tertuang dalam tema “kulestarian alam dengan melestarikan bumiku”, dalam bab tersebut membahas tentang fenomena alam yang terjadi berdasarkan surat Al-Qari’ah dan surat Al-Zalzalah mempunyai kesamaan dan keterkaitan yang erat. Keduanya menjelaskan fenomena alam pada saat terjadinya kiamat. Diantaranya hancurnya alam semesta, gunung meletus, gempa bumi, angin ribut, badai dan lain-lain dalam waktu yang bersamaan dan maha dahsyat.

Islam melalui Pendidikan agama Islam terlihat telah memberikan gambaran bahwa menjaga lingkungan hidup tidak hanya memiliki dampak bagi kehidupan dunia, tetapi menjaga lingkungan juga dapat memberikan kebahagian akherat. Sehingga aktivitas menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan seluruh ekosistemnya merupakan ibadah dengan nilai yang tinggi, ibadah yang di dalamnya melibatkan individu-individu lain yang mana manusia juga sebagai mahkluk sosial. Pendidikan lingkungan yang diajarkan secara Islami merupakan sarana penting bagi Muslim untuk mengenal dan menyadari lingkungan hidup mereka secara baik dan benar sehingga mampu berperan secara sadar dan aktif dalam pengelolaan dan pembinaan lingkungan.38 Keterlibatan agama dalam gerakan konservasi lingkungan sangat penting, untuk mengatasi krisis lingkungan yakni melalui Pendidikan

37 Wawancara dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist kelas 9 Tanggal 2 Pebruari 2017.

38

Jumarddin La Fua, “Aktualisasi Pendidikan Islam Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Menuju Kesalehan Ekologis”, Jurnal Al-Ta’dib, Volume 7, Nomer 1 (Januari-Juni 2014),

Agama Islam berbasis konservasi lingkungan hidup yang diajarkan melalui berbagai institusi pendidikan dalam berbagai jenjang.

Penghormatan terhadap lingkungan termasuk di dalamnya adalah meletakkan pada bagian ibadah kepada Allah SWT, karena lingkungan beserta potensinya merupakan karya monumental di bumi. Aktivitas ibadah tidak hanya ritual individual misalnya sholat, puasa, zakat dan haji. Menjaga lingkungan juga dapat menjadi sumber amaliyah bagi manusia jika mampu menjadikannya tetap dalam kondisi yang stabil, artinya apabila lingkungan telah mengalami kerusakan maka manusia akan terganggu dalam menjalankan amaliyah-amaliyah positif, yang berarti juga ibadah menjadi tidak khusyu’.

Penyelamatan lingkungan hidup dapat menjadi ibadah sosial, yang mempunyai nilai lebih karena tidak hanya melakukan kebaikan untuk manusia sebagai individu tetapi kabaikan yang mempunyai dampak sosial yang luas karena mengandung nilai untuk kebaikan bersama seperti yang disampaikan Bapak Risnan, S.Ag, “pembelajaran tentang lingkungan hidup di madrasah dapat dipraktekan siswa setelah kembali kemasyarakat”.39

Sebagaimana digambarkan ketika seorang individu melakukan sholat sendiri akan mempunyai nilai yang berbeda ketika individu melakukan sholat dengan individu lainnya secara berjamaah, yang jelas mempunyai nilai lebih.

39

Wawancara dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 9 Tanggal 6 Pebruari 2017.

Pemeliharaan, penyelamatan lingkungan merupakan bentuk kepedulian sosial yang dapat memberikan kebaikan untuk orang banyak. Aspek sosial sangat terlihat dalam aktivitas manusia memelihara lingkungan, karena manfaatnya akan memiliki dampak yang luas.

Berbagai gerakan untuk peduli terhadap lingkungan telah banyak dilakukan melalui lembaga-lembaga pendidikan, madrasah juga telah mampu menjadi yang terdepan dalam berbagai gerakan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Melalui Pendidikan Agama Islam yang didalamnya terdapat materi-materi yang terkait dengan menjaga kelestarian lingkungan maupun pembentukan akhlak yang baik terhadap lingkungan,40 merupakan modal dasar bagi madrasah untuk melakukan usaha-usaha yang lebih konkret dalam upaya menjaga, melestarikan maupun mengembalikan lingkungan yang nyaman untuk dijadikan tempat tinggal manusia. Islam tidak melarang manusia untuk melakukan eksploitasi terhadap alam, karena memang Allah SWT menyediakan alam beserta isinya untuk aktivitas kehidupan manusia, hanya

40

Aqidah Akhlak Kelas IX: Kompetensi Inti: 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anutnya. Kompetensi Dasar: 1.1. Menghayati adab terha dap lingkungan yaitu: kepada binatang dan tum buhan di tempat umum dan di jalan. Kompetensi Inti: 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Kompetensi Dasar: 2.3. Terbiasa beradab islami terhadap lingkungan yaitu: kepada binatang dan tum buhan di tempat umum dan di jalan. Kompetensi Inti: 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi Dasar: 3.3. Memahami adab ter hadap lingkungan yaitu: kepada binatang dan tum buhan di tempat umum dan di jalan. Kompetensi Inti: 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (meng gunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajarai disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar: 4.4. Mensimulasikan adab terhadap lingkungan yaitu: kepada binatang dan tum buhan di tempat umum dan di jalan.

bentuk pengambilan manfaat tidak bisa dilakukan dengan mengabaikan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan. Bahwa alam mutlak dijaga keberadaannya, agar kehidupan dunia seimbang karena alam dan manusia saling membutuhkan.

Melalui interaksi sosial, diharapkan pendidikan lingkungan hidup dapat tersampaikan dengan baik di sekolah.41 Sebagaimana penjelasan dari Bapak Risnan, S.Ag, selaku Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum mengatakan:

Tentang pemeliharaan lingkungan juga dilakukan melalui pembiasaan kepada anak misalnya menjaga kebersihan kelas, membuang sampah pada tempatnya maupun kegiatan jumat bersih dan juga bhakti masyarakat dengan membersihkan masjid dan mushola di sekitar madrasah, dan kegiatan bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu wilayang Kopeng yaitu menanam pohon.42

Pendidikan Agama Islam berbasis konservasi lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatan rasa kepedulian, memberikan prespektif baru, memberikan pengetahuan, yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan kebiasaan yang mendukung pelestarian lingkungan hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama Islam. Materi tentang lingkungan hidup yang tertuang dalam kurikulum melalui berbagai mata pelajaran di atas merupakan konsep dalam menanamkan kepedulian terhadap lingkungan hidup kepada siswa yang disampaikan melalui aktivitas kegiatan belajar mengajar. Selain melalui pembelajaran di kelas konsep penanaman kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan juga dituaangkan dalam berbagai program madrasah, yang

41 Anisa Muslicha, “Metode Pengajaran dalam Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi Pada Sekolah Adiwiyata di DKI Jakarta)”, Jurnal Pendidikan, volume 16, Nomer 2, (September 2015), 110-126.

42

dilaksanakan melalalui aktivitas pembiasaan bagi seluruh warga madrasah. Berbagai yang telah dilakukan di atas dapat mendukung terbentuknya madrasah yang hijau, yang sangat relevan dengan program Kememterian Lingkungan Hidup tentang pembentukan sekolah-sekolah adiwiyata.

Dokumen terkait