• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memerankan Watak/Karakter Tokoh

Dalam dokumen Jilid 2 untuk SMPMTs Kelas VIII (Halaman 36-43)

Kreatif Berlatih

B. Bermain Peran sesuai Naskah yang Ditulis

3. Memerankan Watak/Karakter Tokoh

Pada saat kamu memerankan suatu tokoh atau pelaku drama kamu harus melakukannya dengan penuh kejiwaan. Memerankan suatu tokoh, berarti kamu harus mampu bertingkah laku dan bersikap sesuai perannya. Misalnya peran sedih, marah, kagum, gelisah, kecewa, dan sebagainya harus benar-benar diresapi dan dijiwai.

Contoh ekapresi pemeranan karakter tokoh terdapat pada gambar berikut.

Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas VIII

28

Ketika kamu memerankan tokoh, hal yang perlu diperhatikan yaitu kamu harus berbuat seperti tokoh yang dimainkan.

Contoh: Memerankan tokoh petani.

Maka, kamu harus memerankan gaya bicara, penampilan, kostum, dan gerak-gerik yang seperti seorang petani, sehingga seolah seperti petani sungguhan.

ekspresi kecewa ekspresi marah ekspresi heran ekspresi senang

Sebagai latihan, coba kamu perankan tokoh-tokoh dalam penggalan naskah berikut di depan kelas. Perhatikan teknik-teknik yang dijelaskan guru. Judul Drama : Tanpa Pembantu

Pengarang : A. Adjib Hamzah Pelaku : Sapari

: Lisawati : Tukang Sayur : Yuliati

……… Di ruang tamu rumah keluarga Sapari masih pagi. Kursi panjang dan sebuah kursi tamu berikut mejanya terletak di kiri. Di kursi terdapat koran baru dan di atas meja vas bunga berikut bunganya terletak berdekatan dengan beberapa jilid buku. Di belakang sisi kanan terdapat pula kursi panjang. Pintu keluar di kanan, sedang pintu ke belakang di sudut kiri.

Lisawati duduk di kursi belakang. Ia adalah gadis jelita, berusia sekitar 20 tahun mengenakan pakaian dandanan, mutakhir. Tas dan satu eksemplar buku diktat yang dibawa terletak di kursi. Sekarang ia sedang membaca koran sambil sesekali menoleh arah pintu ke belakang. Kemudian Sapari muncul dari pintu ke belakang dengan tersenyum. Ia berusia kurang lebih 27 tahun:

Lisawati : Bagaimana si bayi? Tak perlu bantuanku, bukan? Sapari : O, tidak. Sudah beres. Tidur pulas ia sekarang. Jadi lega

hatiku.

Lisawati : Tak kusangka engkau seterampil itu.

Drama Kehidupan 29

Sapari : (Melangkah ke kursi dekat meja). Ucapan orang bijaksana memang selalu benar.

Lisawati : Kenapa?

Sapari : Dulu aku tak pernah percaya setiap baca kata-kata orang bijak. Yang isinya bahwa kesulitan membuat orang jadi terampil. Kini aku melihat hasilnya.

Lisawati : Ah, ya, belum tentu. Itu tergantung pada orangnya. Kalau orangnya memang bodoh, tetap tidak menambah apa-apa. Malah bisa saja menyebabkan kemunduran. Sapari : Itu juga benar. Tapi tidak sepenuhnya.

Lisawati : Yang aku tidak mengerti, mengapa tugas-tugas perempuan yang ditimpakan padamu itu kauterima begitu saja?

Sapari : Keadaan memaksaku demikian.

Lisawati : Tidakkah hal itu merupakan suatu penghinaan pada dirimu? Derajatmu sebagai lelaki diturunkan pada derajat perempuan.

Sapari : Kalau aku telah menerimanya, mau apa lagi? Jika diukur dengan kaca mata kehormatanku sebagai lelaki, ucapanmu itu benar. Tapi kami sekarang ini dalam keadaan begitu darurat.

Lisawati : Dan status quo darurat akan dipertahankan oleh isterimu. Bisa saja suatu saat nanti, untuk kepentingan yang kau tidak tahu, ia akan keluar rumah. Dan kau yang mesti memberesi tugas-tugas rumah.

Sapari : (Tertawa) Kuliahmu ini dapat membuatku perang dengan isteriku, Lis.

Lisawati : Jangan salah paham.

Sapari : Aku tak tahu pasti, tapi mungkin saja dapat menimbulkan perang baru.

Lisawati : Jadi kalian pun sering berselisih?

Sapari : Ya, sesekali. Di mana orang berumah tangga tanpa pernah cekcok? Tak ada, kan?

Lisawati : Tapi engkau jangan salah paham. Aku tidak memfitnah. Aku hanya bicara tentang apa yang mestinya terjadi. Sapari : Kau mengingatkan aku pada kesetiaanmu sewaktu kita

berpacaran. Tapi sudahlah. Semua itu sudah lewat. Lisawati : Kalau kau dahulu mau sedikit mengerti kesulitan, dan

engkau mau juga mempertimbangkan.

Sapari : (memotong) Jangan sebut-sebut lagi. Jangan diungkit. Itu sudah lewat. Nanti akan mengakibatkan hubunganku dengan isteriku tidak baik.

Lisawati : "Aku menghormati isterimu, Sap Jangan salah paham. Aku bukannya membenci dan ingin hubunganmu dengannya retak."

Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas VIII

30

Sapari : Saya harap pembicaraan tentang ini tidak usah kita teruskan. Bagaimana dengan kuliah Pak Darso belakangan? Ada tujuh kali aku tak ikut kuliah.

Lisawati : Seandainya kau dulu mau sedikit sabar, dan mau konsultasi dengan Anna tentang persoalan kita, saya yakin semua dapat diselesaikan.

Sapari : Bukankah kau pergi ke Kalimantan?

Lisawati : O, aku sungguh menyesal. Perpisahan kita memberi kesan yang amat buruk dalam hidupku.

Sapari : Sekali lagi Lis, masa lewat itu tak usah kita bicarakan lagi.

Lisawati : Aku menderita karena kesetiaanku. Dan bukankah ini telah kuterima?

Sapari : Lantas, kenapa sekarang harus kita persoalkan lagi? Lisawati : Entahlah, Sapari, kenapa?

Sapari : Janganlah bersedih. Sedih membuat kita kehilangan gairah. Hidup ini penuh kegembiraan. Kenapa kita tidak hidup dengan gembira saja?

Lisawati : Entah, Sapari. Tapi suatu hal yang aku tahu pasti, perpisahan kita yang tidak jelas sebab-sebabnya, yang tidak selesai, dilakukan secara sepihak.

Sapari : (memotong) Secara sepihak? Tidak, kukira. Kita berselisih dan tiba-tiba kau pergi ke Kalimantan.

Lisawati : Nyatanya aku memperoleh kesan demikian. Dan ini membuatku selalu beranggapan bahwa ikatan batinku denganmu belum padam. Kita selalu bertemu di kampus. Aku tidak tahan meredam dalam diam terlalu lama, karena itu aku datang kemari.

Sapari : Apinya tetap kaukobarkan. Tidak kaupadamkan. Lisawati : Begitukah engkau beranggapan tentang diriku?

Sapari : Biarlah kujelaskan kepadamu. Engkau tidak realistis. Sekarang aku telah beristeri dan punya anak. Dan pertemuan semacam ini jika diketahui isteriku, akan membuat runcingnya rasa tidak puas dalam rumah tangga kami. Engkau mesti mengerti dan menyadari, bahwa ikatan kita hanya ikatan sebagai kawan sekuliah. Menuntut lebih dari ini, akan membuat kita terpukul. Bukan oleh siapa pun. Tapi oleh kita sendiri. Mengertilah apa yang kumaksudkan?

Lisawati : Tapi … tapi luka hatiku dalam … dalam …

Sapari : Begitulah kenyataan dalam hidup. Kesadaran semacam itu pula yang sekarang membuat aku mau menerima kenyataanku yang seperti ini. Harus melakukan tugas- tugas perempuan.

Drama Kehidupan 31

Ah, sudahlah, Lisa. Nanti berkepanjangan lagi. Aku gembira kau kemari. Siapa yang memberi tahu bahwa tempat tinggalku di sini?

Lisawati : (Tak berdaya) Seseorang. (Termenung, kecewa bahwa harapannya tak terpenuhi). Beberapa kali kuliah engkau tak kulihat. Aku merasa begitu … begitu … (malu-malu, menatap Sapari) Aku merasa amat sayang jika studimu terputus.

Sapari : Tak usah kau khawatir. Kau lihat … aku tak pernah lepas dari diktat dan catatan kuliah. Jadi kekhawatiranmu sungguh tidak beralasan.

Lisawati : (Menatap Sapari dengan canggung) Sapari, bagaimanakah keadaan kita ini sesungguhnya?

Sapari : (Lama menatap Lisawati, kemudian duduk di kursi) Kita telah menentukan garis hidup. Dan kita harus konsekuen. Tiba-tiba terdengar tangis bayi. Sapari kaget. Sapari : Ah, bangun lagi.

Lisawati : (Beregerak akan bangkit) Biarlah kutolong.

Sapari : (Melarang dengan isyarat tangan) O, tidak. (Bangkit) Tak usah, Lis. Duduklah saja dengan santai.

(Sapari lenyap ke belakang. Lisawati menatap buku-buku di meja dan memungut sejilid, dibuka. Dibaca beberapa baris, dibuka lagi, dibaca lagi).

Pedagang sayur : Sayur-sayur! (lewat di depan rumah Sapari. Mengejutkan Lisawati)

* * * * *

Sumber: Naskah Drama Radio Tanpa Pembantu Karya A. AdjibHamzah, dokumentasi RRI.

Kreatif Berkelompok 1

Kerjakan latihan berikut!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri lima anggota.

2. Tulislah naskah drama yang mengangkat cerita bebas. Sesuai dengan diskusi kelompok.

3. Tentukan para tokohnya dan hafalkan naskah drama tersebut. 4. Pentaskan naskah drama tersebut di depan kelas dengan baik. 5. Kelompok lain memberi kritik dan masukan.

Kosakata

Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas VIII

32

C. Membaca Memindai Buku Ensiklopedi

Tujuan Pembelajaran

Kamu akan mampu untuk:

• Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari buku ensikplopedi dengan membaca memindai.

Pernahkah kamu membaca buku ensikplopedi? Apa tujuan orang membaca buku ensiklopedi? Buku ensiklopedi adalah buku yang berisi sejumlah informasi tertentu yang disusun berdasarkan abjad. Tujuan membaca buku ensikplopedi adalah menemukan informasi secara cepat dan tepat.

Buku ensikplopedi memuat sejumlah informasi tertentu beserta penjelasannya. Oleh karena itu, informasi yang akan kamu dapatkan pun tertentu pula. Buku ensikplopedi adalah buku yang memuat informasi bidang tertentu.

Misalnya Buku Ensikplopedi Hewan, Ensikplopedi Indonesia, Ensikplopedi Geografi, dan lain-lain. Buku ensiklopedi sering digunakan sebagai rujukan untuk penulisan karya ilmiah. Karakteristik buku ensklopedi, antara lain sebagai berikut. 1. Kata atau istilah disusun secara alfabetis (menurut abjad A-

Z), atau menurut bidang ilmu tertentu.

2. Kata atau istilah huruf pertama dicetak tebal atau dibuat lebih menonjol.

3. Di samping istilah atau kata diberi tanda, berisi penjelasan mengenai istilah tersebut. Biasanya tanda kurung, cetak miring atau berupa kalimat.

4. Penjelasan atau informasi dapat berupa tulisan saja atau dilengkapi dengan gambar.

Perhatikan contoh bagaimana membaca memindai dari buku ensklopedi hewan di bawah ini!

Jika kamu membuka Buku Ensiklopedi Mini Hewan, dan ingin mencari informasi mengenai duck (bebek) dan eagle (rajawali) berikut langkah-langkahnya.

1. Temukan huruf pertama dari kata/istilah.

2. Buka buku ensiklopedi sesuai abjadnya yaitu (d) dan (e). 3. Baru akan temukan. Ternyata letak informasi mengenai duck

Drama Kehidupan 33

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.1 Jenis-jenis buku ensiklopedi.

Bebek kakinya pendek dan jalannya bergoyang- goyang. Mereka mempunyai tiga

Duck and Goose (Bebek dan Soang) Bebek dan soang adalah burung air. Mereka terdapat hampir di seluruh dunia. Bulu yang tebal membuat mereka tetap hangat dan kakinya yang berselaput dapat mengayuh seperti dayung.

Eagle (Rajawali)

Rajawali adalah pemburu ulung karena mempunyai sayap yang kokoh, mata yang tajam, dan cakar yang kuat. Paruhnya yang besar dan seperti kait digunakan untuk merobek dan memakan mangsa, bukan untuk membunuh. Mereka juga suka makan bangkai. Burung pemangsa besar ini dapat ditemukan di banyak daerah, dari kutub Utara yang dingin sampai daerah tropis yang hangat.

Bebek eider berkembang biak di pantai Utara yang dingin. Agar telurnya tetap hangat, bebek betina melapisi sarangnya dengan bulu halus yang dicabut dari dadanya.

Badan soang lebih besar dari bebek. Lehernya pun lebih panjang. Paruh soang yang besar digunakan untuk menarik dan memakan rumput. Sementara paruh bebek yang datar digunakan untuk menyaring makanan dari air.

jari yang berselaput menjadi satu dan jari yang terpisah di belakang kakinya. Hampir semua jenis bebek hidup di air tawar. Makanannya serangga, cacing, dan sayuran.

Rajawali emas (kiri) dan rajawali laut ekor putih adalah jenis yang paling banyak di dunia. Mereka ada di Eropa dan Asia Utara.

Rajawali bondol besar Amerika Utara adalah lambang negara Amerika Serikat. Warna bulu tubuhnya cokelat dan bulu kepalanya putih, sehingga terlihat seperti botak walaupun sebenarnya tidak. Ia hidup di dekat danau, sungai, dan pantai. Seperti rajawali lainnya,

mereka membuat sarang di tebing-tebing dan membesarkan 1 atau 2 anak dalam setahun.

52 53

Ilustrasi dan gambar Halaman dalam buku ensiklopedi Informasi Huruf pertama dibuat lebih menonjol

Keterangan kata/istilah

Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas VIII

34

Dalam dokumen Jilid 2 untuk SMPMTs Kelas VIII (Halaman 36-43)