• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyampaikan Pendapat dalam Diskus

Dalam dokumen Jilid 2 untuk SMPMTs Kelas VIII (Halaman 136-139)

Perkembangan Ilmu Pengetahuan

A. Menyampaikan Pendapat dalam Diskus

Tujuan Pembelajaran

Kamu akan mampu untuk:

• Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.

Setiap permasalaham pasti ada jalan keluarnya. Diskusi merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam diskusi, semua peserta berhak menyampaikan pendapatnya. Agar diskusi dapat berjalan dengan baik, harus ada seorang moderator yang memandu jalannya diskusi dan seorang notulis yang mencatat semua kegiatan dan hasil diskusi.

1. Pengertian Diskusi

Berdiskusi artinya bertukar pikiran untuk mencapai mufakat sebagai jalan penyelesaian suatu masalah. Setiap peserta diskusi berhak menyampaikan tanggapan, baik berupa pendapat, sanggahan, pertanyaan, kritik, maupun saran. Di samping itu, setiap peserta juga berhak memberi tanggapan berupa persetujuan atau penolakan. Namun, syaratnya pendapat tersebut harus disertai alasan, data, dan bukti yang cukup dan disampaikan dengan santun.

2. Contoh-contoh Pendapat

a. Contoh pendapat berisi persetujuan

Saya sependapat dengan Saudara Manurung. Alasannya karena perpustakaan merupakan gudang ilmu dan beragam informasi dapat kita peroleh di sana, sehingga kita memang perlu menambah koleksinya.

b. Contoh pendapat berisi sanggahan atau bantahan

Usulan dari Saudara Iwan sebenarnya bagus, namun perlu dikaji ulang. Alasannya apakah kita mempunyai cukup biaya, apabila anggaran sedemikian minim digunakan untuk semua kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Jadi, mohon Saudara moderator menanyakan ke peserta lain lagi.

Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas VIII

128

Kreatif Berkelompok 1

c. Contoh pendapat berisi penolakan

Saudara moderator, saya kurang sependapat dengan Saudara Budiman. Menurut saya, yang disampaikan Saudara Budiman kurang realistis dengan kenyataan yang ada. Yang perlu dibenahi dari sekolah kita adalah sarana dan prasarana bukan jumlah siswa yang dikurangi.

Kerjakan tugas berikut!

1. Coba, aturlah tempat duduk sedemikian rupa sehingga menjadi ruang diskusi.

2. Tunjuklah seorang moderator, notulis, dan narasumber. Narasumber dapat dari guru BK di sekolahmu, atau gurumu yang lain, siswa yang lain sebagai peserta diskusi.

3. Berdiskusilah sesuai dengan tema dalam teks di bawah ini! 4. Para peserta diskusi memberikan pendapatnya.

5. Moderator, notulis, dan narasumber memahami tugas dan kewajibannya masing-masing.

6. Perhatikan etika dan santun berdiskusi yang tepat!

Bosan di Sekolah

Setiap rutinitas membuat orang yang menjalani jadi bosan dan tidak mood lagi. Sama saja dengan sekolah, berangkat pagi-pagi sekali, berjam-jam di ruang kelas, dipelajari rumus-rumus bertumpuk, analisis-analisis, terus masih pulang sore karena ada ekstra kegiatan, dan itu berlangsung tiap hari, dapat membuat kita merasa bosan.

Eits, tunggu dulu, jangan biarkan rasa bosan itu menyiksa kita. Maksudnya? Rasa bosan itu ternyata berdampak besar bagi aktivitas- aktivitas yang akhirnya kita lakukan dan kebanyakan hal-hal yang kita lakukan pada saat kita sedang bosan ternyata berdampak negatif. Mau bukti?

Banyak siswa yang melanggar aturan sekolah sampai yang membolos dari sekolah karena merasa sudah gerah di sekolah. Nah, kalau seperti ini kan kita rugi. Rugi waktu, tenaga, uang, dimarahi guru dan orang tua pula kalau sampai ketahuan. Lengkap sudah penderitaan kita.

Apalagi kalau kita bolos, kita pasti mencari tempat-tempat yang asyik buat nongkrong, padahal tidak semua tempat yang asyik aman buat kita. Contohnya, nongkrong di PS-an, tentunya orang-orang yang suka nongkrong termasuk orang yang tidak ada kerjaan (ingat: waktunya sekolah dan kerja).

Perkembangan Ilmu Pengetahuan 129 Pahamilah permasalahan dalam teks berikut ini!

Kemudian kerjakan latihan berikut.

1. Sebutkan permasalahan-permasalahan yang diangkat.

2. Berikan tanggapan terhadap masalah tersebut dengan alasan yang logis dan santun meliputi:

a. pendapat/komentar b. sanggahan

c. persetujuan d. penolakan

3. Sebutkan alternatif solusi dari permasalahan. 4. Sampaikan kesimpulanmu!

Tidak Salah Memaksa Anak untuk Membaca

Memaksa anak untuk membaca buku tidak salah jika tujuannya untuk menumbuhkan minat baca yang selama ini masih rendah. Namun, alangkah baiknya jika orang tua memberi contoh dan menumbuhkan budaya membaca di rumah.

"Minat baca tidak tumbuh dengan sendirinya karena membaca adalah kegiatan yang harus ditularkan," kata Duta Baca Indonesia Tantowi Yahya dalam "Seminar Pengembangan Minat Baca" di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta. (Pembicara lainnya dalam seminar itu adalah Kepala Perpustakaan Nasional Dady P. Rachmananta dan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Supriyanto).

Menurut Tantowi, pemaksaan yang dimaksud adalah memaksa anak meniru kegiatan yang umum dilakukan di sebuah lingkungan. Misalnya, seorang anak yang tinggal di lingkungan pembaca lebih berpeluang menjadi seorang pembaca buku. "Jadi, bukan pemaksaan kehendak yang justru membuat anak tidak nyaman. Membaca harus menjadi sebuah kebutuhan bagi anak," kata Tantowi yang dipilih menjadi Duta Baca Indonesia sejak tahun 2005.

Nah, dari mereka kita bisa terpengaruh kebiasaan merokok, mabuk, atau bahkan yang lebih parah, nge-drug, pasti kalian tidak mau bukan dikuasai oleh rasa bosan yang akhirnya menyesatkan?

Sumber: Kompas (Muda), 21 Desember 2007.

Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas VIII

130

Supriyanto mengatakan, ada beberapa tahap untuk menumbuhkan minat baca. Pertama adalah mengenalkan buku kemudian mengajak membaca. Selain membawa buku-buku bacaan ke sekolah, bisa juga sesekali anak dibawa ke toko buku atau perpustakaan dan diminta memilih buku sesuai dengan seleranya.

"Sekarang masyarakat perlu dipaksa karena fasilitas seperti perpustakaan dan bantuan buku di daerah-daerah sudah ada, tetapi minat baca masih saja rendah," katanya.

Budaya baca yang berasal dari keluarga, lanjut Supriyanto, dapat terbawa ke sekolah dan masyarakat. "Untuk menumbuhkan budaya ini perlu keteladanan orang tua," ujar Supriyanto.

Sumber: Kompas, 21 Desember 2007.

B. Menulis Rangkuman Isi Buku Ilmu

Dalam dokumen Jilid 2 untuk SMPMTs Kelas VIII (Halaman 136-139)