• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menajemen HPP Primer: a. Asking for HELP

Dalam dokumen protap fetomaternal new.doc (Halaman 117-125)

DAFTAR PUSTAKA

3) Menajemen HPP Primer: a. Asking for HELP

b. Resusitasi, ABC

- Berikan oksigen sungkup 10 liter/menit

- Periksa Vital Sign: Kesadaran, Tensi, Nadi, Tonus uterus, Dan perkirakan darah yang keluar.

- Baringkan penderita dengan posisi kaki lebih tinggi. - Pasang infus double dengan kanul G 16 pada vena perifer.

- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan crossmatch, DL, dan bila perlu pemeriksaan fungsi pembekuan darah (PTT/APTT, fibrinogen, D- dimer). - Berikan cairan kristaloid/koloid gerojok Ringer Laktat 2 liter, koloid 1-2

liter.

- Segera transfusi dengan whole blood atau komponen darah bila sudah tersedia.

- Jaga penderita tetap hangat. - Pasang kateter.

Tabel 1. Tanda-tanda klinis dan perkiraan darah yang hilang.

Sumber: Queensland maternity and Neonatal clinical Guideline. c. Pemeriksaan Obstetri.

- Tentukan penyebab perdarahan (4T). Biasanya 75-90 % penyebabnya atonia uteri (Tone), sisanya trauma jalan lahir (Trauma) dan sisa plasenta (Tissue). Gangguan pembekuan darah (Thrombin) jarang terjadi.

d. Penanganan Penyebab Perdarahan

o Lakukan masage fundus uteri untuk merangsang kontraksi dan mengeluarkan bekuan darah.

o Berikan uterotonika (lihat tabel). o Lakukan kompressi bimanual.

o Bila tetap terjadi perdarahan, lakukan tamponade balon intra uterin, dengan menggunakan, Sengstaken - Blakemore oesophageal catheter ( SBOC ) atau kondom kateter. Dimasukan cairan antara 300-400 cc untuk menimbulkan kompresi.

Tabel 1. Jenis uterotonika dan cara pemberiannya pada atonia uteri

Jenis dan cara Oksitosin Ergometrin Misoprostol

Dosis dan cara pemberian awal

IV : infus 20 unit dalam 1 ltr larutan garam fisiologik dengan 60 tetesan permenit IM: 10 unit IM atau IV (secara perlahan) : 0,2 mg Oral 600 mcg atau rektal 800 mcg

Dosis lanjutan IV : infus 20 unit dalam 1 liter lar. garam fisiologik dgn 40 tetes/menit

Ulangi 0,2 mg setelah 15 menit jika masih

diperlukan, beri IM/IV setiap 2-4 jam

400 mcg 2-4 jam setelah dosis awal

Dosis maksimal perhari

Tidak lebih dari 3 liter larutan dengan oksitosin

Total 1 mg atau 5 dosis Total 1200 mcg Indikasi kontra

atau hati-hati

Tidak boleh memberi IV secara cepat atau bolus

Preeklampsia, vitium kordis, hipertensi

Nyeri kontraksi, asma

o Bila tetap terjadi perdarahan, bila hemodinamik masih stabil dan ingin mempertahankan fertilitas, dapat dilakukan jahitan kompresi:

 B lynch: menggunakan kromik catgut no.1 atau no 2, Vicryl 0 ( Ethicon ). Tindakan B - Lynch ini harus didahului tes tamponade yaitu upaya menilai efektifitas tindakan B - Lynch dengan cara kompresi bimanual uterus secara langsung di meja operasi.

 Cho multiple square: pada perdarahan akibat plasenta previa.  Metode Hayman: untuk yang sebelumnya tidak menjalani

Sumber: C.B-Lynch, Conservative Surgical Management.

Sumber: C.B-Lynch, Conservative Surgical Management.

o Systemic Pelvic Devascularization a. Ligasi a. uterina.

b. Ligasi a. hipogastrika.

Sumber: C.B-Lynch, Conservative Surgical Management.

Penanganan Retensio/Sisa plasenta:

o Bila plasenta belum lahir, segera lakukan menajemen aktif kala III. o Bila gagal lakukan manuil plasenta.

o Bila plasenta keluar sebagian, dan perdarahan masih terjadi lakukan kuretase dengan hati-hati menggunakan sendok kuret tumpul yang terbesar.

Penanganan Trauma:

o Periksa jalan lahir mulai vagina, serviks dan tentukan lokasi sumber perdarahan, dan lakukan ligasi dan repair.

o Bila terjadi inversio uteri segera lakukan reposisi dengan anastesi. o Periksa tanda-tanda ruptur uteri, bila terjadi ruptur segera laparotomi

dan dilakukan repair bila memungkinkan atau hysterektomi.

o Lihat tanda-tanda gangguan pembekuan darah secara klinis seperti: petechie, perdarahan subconjunctiva, oozing dari lokasi bekas tusukan jarum.

o Bila uterus berkontraksi baik, trauma jalan lahir sudah teratasi, tetapi tetap terjadi perdarahan lakukan pemeriksaan faktor-faktor pembekuan : BT/CT, PTT/APTT, kadar fibrinogen, D-dimer memanjang atau menurun.

o Transfusi komponen darah:

 4 unit PRBC

 4 unit Fresh Frozen Plasma  1 unit Trombosit konsentrat.

 Kalsium glukonas.

o Pemberian Cryoprecipitate satu unit per 10 kg berat badan dipertimbangkan bila:

 Perdarahan secara klinis masih terjadi.

 Tampak tanda-tanda DIC.

 Kadar fibrinogen kurang dari 1 g/L.

Bagan Penanganan HPP Primer

123 Penanganan Segera: - Ask for HELP.

- Baringkan pasien kepala lebih rendah. - Penilaian Vital Sign.

- Lakukan Resusitasi ABC

- Pasang IV line double + ambil sampel darah, periksa lab, siapkan transfusi darah - Pemeriksaan Obstetri.

- Menajemen aktif kala III. - Oxytosin 5-10 IU. - Bila gagal lakukan

plasenta Manuil. - Inkomplit lakukan kuret Plasenta Lahir ?

Kontraksi Uterus Baik ?

Tidak

Ya - Massage fundus uteri

- Kosongkan blass, pasang kateter. - Kompresi bimanual interna. - Oxytosin drip 20 u 60 tt/mt - Ergometrin 0,25 mg. - Misoprostol 800-1000 mg per rektal. Tidak Ya Tone Tissue

- Periksa robekan jalan lahir.(vagina,cervix, uterus)

- Repair robekan. - Koreksi inversio uteri. - Bila ruptur uteri dilakukan

Ya

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO Guidelines for the Management of Post Partum Haemorrhage and Retained Placenta, WHO Library Cataloguing-in-Publication Data, 2009.

2. RCOG, Green Top Guidelines, Prevention and Management of Postpartum Haemorrhage, no 52 May 209.

3. Postpartum Haemorrhage: Guidelines, Southampton University Hospital NHSTrust, January 2011.

4. Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guidelines, Primary Postpartum Haemorrhage, July 2009.

5. SOGC Clinical Practice Guidelines, Active Management of the Third Stage of Labour: Prevention and Management of Postpartum Haemorrhage, no 235, October 2009. 6. Belfort M.A. Postpartum Hemorrhage, in Queenan’s Management of High-Risk

Pregnancy. Sixth ed. 2012. p.289-291.

7. Francois K. Postpartum Hemorrhage, in Obstetric Intensive Care Manual, Third Ed. Mc Graw Hill, 2011.p. 27-38.

8. Lynch, C.B. Conservative Surgical Management, in Postpartum Hemorrhage, p.287-297.

Trauma jalan lahir ?

Balon intra uterin (Kondom kateter)

- Bila semua prosedur telah dilakukan tetapi tetap perdarahan pikirkan gangguan pembekuan darah.

- Terdapat tanda-tanda DIC

- BT/CT memanjang, TC menurun, Fibrinogen menurun < 1g/L, PTT/APTT memanjang. Trombin Tetap Perdarahan Kontraksi jelek Tetap Perdarahan Bedah konservatif: - Jaritan kompresi (B Lynch/Metode Surabaya/Cho - Ligasi arteri uterina/Hypogastrika Hysterektomi Transfusi:

- Whole blood/Fresh blood. - Fresh Frozen Plasma. - Trombosit konsentrat. - Cryoprecipitates.

Kontraksi Jelek

9. Koh E, Daavendra K, Tan L K, B-Lynch Suture for The Treatment of Uterine Atony, Singapore Med J 2009.

10. www. medscape.com, Use of a Condom for Control Massive Postpartum Hemorrhage, 2010.

11. Rather S Y, et al. Use of Condom for Control Intractable PPH, J&K Health Service, Kashmir, Vol 12, 2010.

12. Karkata M K, Kristanto H, Penatalaksanaan Perdarahan Pasca Salin, Panduan Penatalaksanaan Kasus Obstetri, Himpunan Kedokteran Fetomaternal, Pelawa Sari, 2012. H.166-174.

Dalam dokumen protap fetomaternal new.doc (Halaman 117-125)

Dokumen terkait