• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

3. Mencatat Informasi dari Buku

Pemustaka mencari buku yang dibutuhkan kemudian mencatat informasi.

4. Memperbanyak melalui fotocopy

Hasil di atas dipahami ada beberapa bentuk pemanfaatan koleksi yaitu peminjaman koleksi yang dilakukan di meja sirkulasi, baca di tempat yaitu

mengambil koleksi dari rak kemudian membacanya di meja yang telah disediakan untuk pemustaka, mencatat informasi dari buku yaitu mendapatkan informasi yang dibutuhkan pemustaka dengan cara mencatat di bukunya tujuannya jika si pemustaka mencatat di buku dan suatu hari ia membutuhkannya ia dapat membuka kembali catatnya tanpa harus kembali lagi ke perpustakaan kemudian mencari kembali buku yang ia butuhkan, dan memperbanyak fotocopy yaitu membuat salinan bahan cetak dengan menggunakan mesin fotocopy.

2.2.3 Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan

Menurut (Evriza, 2010) ada beberapa yang mempengaruhi dalam memanfaatkan koleksi berpustakaan yaitu :

1. Peminjaman Koleksi

Peminjaman koleksi adalah proses layanan yang diberikan kepada pemustaka dalam bentuk meminjamkan koleksi yang tersedia di perpustakaan dan pemustaka meminjam koleksi perpustakaan karena membutuhkan.

Proses peminjaman koleksi perpustakaan yaitu pemustaka mengambil koleksi yang dibutuhkan di rak kemudian membawanya ke meja sirkulasi bagian peminjaman, lalu pihak perpustakaan membawa pulang koleksi dengan kisaran waktu satu minggu, jika masa perpustakaan sudah habis maka pemustaka harus mengembalikan, tetapi jika pemustaka masih membutuhkan koleksi tersebut maka dapat di perpanjang di meja sirkulasi dan seterusnya. Sirkulasi artinya perputaran, dalam hal ini adalah perputaran buku atau koleksi yang di pinjam pemustaka dan di kembalikan lagi ke perpustakaan.

Berdasarkan penjelasan di atas dipahami peminjaman koleksi yaitu peredaran koleksi dimulai dari perpustakaan dan dipinjam pemustaka keluar perpustakaan untuk dibawa pulang, dengan meminjam pemustaka dapat memanfaatkan koleksi lebih lama.

2. Baca di Tempat

Pemustaka berkunjung ke perpustakaan untuk membaca buku atau meminjam koleksi perpustakaan, pemustaka yang memiliki waktu luang atau waktu kosong biasanya menghabiskan waktu untuk membaca koleksi di tempat.

Pemustaka mencari koleksi di rak buku kemudian membacanya di ruangan yang telah disediakan, saat pemustaka membaca buku dan ternyata buku yang telah di baca tidak ditemukan informasi yang dibutuhkan dan dengan waktu yang cepat pemustaka dapat mencari kembali buku di rak sampai menemukan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Keuntungan baca di tempat yaitu untuk menghindari kerusakan bahan pustaka, oleh sebab itu pemustaka yang memiliki waktu senggang lebih suka memanfaatkan koleksi dengan membaca di tempat karena terhindar dari kerusakan dan kehilangan. Memanfaatkan koleksi dengan cara baca di tempat atau di ruang perpustakaan memudahkan pemustaka untuk memilih koleksi yang di inginkan dan mendapat pengetahuan yang lebih banyak.

Sejalan dengan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa baca di tempat memudahkan pemustaka untuk memanfaatkan koleksi yang tersedia di perpustakaan, misal pemustaka mengambil satu buku dari rak untuk dibaca di meja yang telah disediakan dan ternyata buku yang diambil tidak sesuai dengan

yang ia butuhkan maka dengan mudahnya mencari kembali buku yang ada di rak yang sesui dengan yang ia butuhkan.

3. Mencatat Informasi Dari Buku

Kebutuhan pemustaka akan informasi tidak dapat dipungkiri semangkin beragam. Setiap pemustaka pasti memerlukan informasi sesuai kebutuhannya, dengan cara mencatat informasi dari buku agar terpenuhi kebutuhan pemustaka.

Menurut Evriza (2010) pemustaka mencatat informasi dari buku yang telah dipinjam kemudian mencari informasi yang dibutuhkan disetiap lembaran buku jika sudah ditemukan selanjutnya disalin dikertas yang telah disediakan.

Uraian di atas diketahui mencatat informasi dari buku memudahkan pemustaka dalam memanfaatkan koleksi yang tersedia diperpustakaan dengan cara mengambil beberapa buku dari rak kemudian dibaca, jika pemustaka menemukan informasi yang ia butuhkan maka ia akan mencatatnya di kertas yang sudah disiapkan, selanjutnya mencari kembali informasi yang ia butuhkan, jika informasi yang dibutuhkan sudah terpenuhi maka ia akan bergegas keluar perpustakaan tanpa harus meminjam buku perpustakaan karena ia sudah mencatat semua informasi yang dibutuhkannya dari buku.

4. Memperbanyak Melalui Fotokopy

Menurut F. Rahayuningsih (2007, 89) menyatakan “Memperbanyak fotokopi membantu pemustaka untuk keperluan studi.”

Perpustakaan perlu berhati-hati memperbanyak melalui fotokopi karena reproduksi bahan pustaka akan bersinggungan dengan undang-undang hak cipta. perpustakaan sebaiknya membuat aturan tentang seberapa banyak yang boleh di fotokopi dan koleksi apa saja yang boleh di fotokopi, jika pihak perpustakaan tidak memperbolehkan koleksi di fotokopi maka koleksi tidak akan bisa di fotokopi. (Akbar, 2010)

Koleksi langka atau koleksi yang sudah tua tetapi informasinya masih dibutuhkan memang biasanya tidak boleh di pinjam keluar perpustakaan karena ketakutan perpustaka jika koleksi tersebut akan rusak.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa memperbanyak fotokopi dapat mempermudah pemustaka memanfaatkan koleksi perpustakaan, karena diperpustakaan ada koleksi yang tidak boleh dipinjamkan karena keadaan koleksi yang sudah tidak dapat dipinjamkan dan koleksi langka juga tidak boleh dipinjam keluar perpustakaan, maka dari itu perpustakaan menyediakan fotokopi, supaya pemustaka yang membutuhkannya dapat memfotokopi buku tersebut.

2.2.4 Frekuensi Pemanfaatan Koleksi

Sebagaimana Wikipedia menjelaskan bahwa “Frekuensi adalah kekerapan atau keseringan pemustaka memanfaatkan koleksi yang tersedia di perpustakaan dilihat dari sirkulasi peminjaman.”

Setiap pemustaka memiliki frekuensi yang berbeda-beda untuk memanfaatkan koleksi. Semua tergantung pemustaka yang membutuhkan informasi. Frekuensi ketersediaan koleksi adalah indikator untuk melihat sejauhmana pemanfaatan koleksi di perpustakaan.

Setiap pemustaka memanfaatkan koleksi dapat dilihat dari data sirkulasi yang tinggi dan juga banyaknya bahan pustaka keluar dari rak dan terletak di meja baca yang menunjukkan bahwa koleksi dibaca di ruang baca. Data peminjaman bahan pustaka dapat meningkat setiap tahun apabila banyak pemustaka memanfaatkan koleksi dengan melakukan peminjaman.Data sirkulasi dapat menjadi salah satu indikator pemanfaatan bahan pustaka oleh pemustaka.Apabila

setiap tahun peminjaman yang dilakukan oleh pemustaka semakin menurun, maka penyelenggara Perpustakaan harus mengkaji kembali ketersediaan dan kerelevanan bahan pustaka yang mereka layankan kepada pemustaka.

Berdasarkan penjelasan di atas dipahami frekuensi pemanfaatan koleksi selalu atau seberapa sering pemustaka menggunakan koleksi perpustakaan baik di dalam perpustakaan atau di luar perpustakaan dapat dilihat dari data sirkulasi.

2.2.5 Kebutuhan Pemakai Koleksi Perpustakaan

Berdirinya perpustakaan bertujuan memenuhi keinginan setiap pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan. Kebutuhan informasi ada pada diri seseorang karena rasa ingin tahu. Keingintahuan mendorong seseorang memenuhi kepuasan rasa ingin tahunya dan diwujudkan melalui pemanfaatan koleksi di perpustakaan.

(UU RI No 43 Tahun 2007.)

Menurut Sutarno (2004) “pemustaka adalah orang yang memanfaatkan layanan di perpustakaan. Pemustaka berkunjung ke perpustakaan pasti membutuhkan informasi yang harus di penuhi dengan cara memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan.”

Sejalan penjelasan di atas dipahami, kebutuhan informasi pemustaka dapat di penuhi dengan menggunakan koleksi yang sudah tersedia di perpustakaan.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan metode survey dengan menyebar angket yang berisikan pernyataan-pernyataan yang dijawab responden sebagai sampel penelitian untuk mendapatkan jawaban dari pemecahan masalah mengenai pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi . Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan “analisis regresi linier sederhana.”

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Darma Agung, Jalan Dokter TD Pardede No. 21, Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Universitas Darma Agung Medan yang terdaftar sebagai anggota aktif Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan. Berdasarkan hasil wawancara dan data daftar anggota aktif Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan berjumlah 1,675 orang yang berasal dari beberapa Fakultas.

Tabel 3.1

Jumlah Anggota Aktif Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan Tahun 2018

No Fakultas Jumlah

1. Ekonomi 230

2. Fisip 270

3. Hukum 181

4. Keguruan 320

5. Keperawatan 153

6. Pertanian 210

7. Sastra 130

8. Teknik 181

Total 1,675

Sumber : laporan tahunan Perpustakaan UDA 3.3.2 Sampel

Karena jumlah populasi besar peneliti tidak sanggup mengambil keseluruhan populasi maka peneliti menentukan jumlah sampel berpedoman pada rumus Slovin yaitu :

Penjelasan :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persen ketidak telitian yaitu 10%

Sesuai rumus di atas sampel yang diambil sebagai berikut :

= 98,52 (dibulatkan menjadi 99 orang).

Rumus Slovin diperoleh sampel 99 orang. Menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling

Untuk menentukan besar strata sampel menggunakan rumus sampling fraction perstratum sbb:

Keterangan :

f1 = sampling fraction stratum

besarnya sub sampel per stratum yaitu : n1 = f1.n

n1 = sub sampel per stratum

Tabel 3.2

Penentuan Sampel Berdasarkan Strata

No Fakultas Jumlah Mahasiswa Populasi Sampel

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket, memberikan daftar pernyataan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti kepada responden.

2. Studi kepustakaan, data dikumpulkan melalui literature dan dokumen yang bersangkutan.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data penelitian bersumber dari :

1. Data primer merupakan data pokok yang dijadikan sebagai sumber data diperoleh dari penyebaran angket kepada responden peneliti.

2. Data sekunder adalah didapat melalui buku, dokumen dan jurnal dan semua ini untuk mendukung data primer

3.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah 1. Variabel ketersediaan koleksi (X)

Ketersediaan koleksi yaitu kesiapan koleksi yang telah dikumpulkan, dikelola kemudian dilayankan kepada pemustaka Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.

Indikator ketersediaan koleksi (variabel X) adalah : a. Relevansi koleksi

b. Kelengkapan Koleksi c. Kemutakhiran Koleksi

2. Variabel pemanfaatan koleksi (Y)

Pemanfaatan koleksi adalah proses atau cara pemustaka menggunakan koleksi yang sudah tersedia di Perpustakaan Universitas Darma Agung, dan memanfaatkan koleksi yang sesuai dibutuhkan pemustaka.

Indikator pemanfaatan koleksi (variabel Y) adalah : a. Peminjaman koleksi

b. Baca di tempat

c. Mencatat informasi dari buku d. Memperbanyak melalui fotokopi 3.7 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel ketersediaan koleksi dan pemanfaatan koleksi dilakukan dengan menggunakan Skala Likert.

Tabel 3.3

Berdasarkan Skala Likert

No Keterangan Skor

1 Sangat Setju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Kurang Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008, 39)

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.8.1 Uji Validitas Instrumen

Kemampuannya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Untuk menentukan validitas digunakan validitas butir pernyataan dengan cara menguji coba angket. Untuk menguji validitas data penelitian menggunakan rumus Korelasi Produk Moment yang dikembangkan oleh Person adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

r = Koefisien korelasi dari produk moment n = Sampel dalam jumlah individu

∑ xy = Total perkalian antara variabel x dan y

∑x2 = Total kuadrat variabel x

∑y2 = Jumlah kuadrat variabel y x = Angka mentah untuk variabel X y = Angka mentah untuk variabel Y

Pengukuran uji validitas yaitu :

Jika r hitung > r tabel maka instrument dinyatakan valid Jika r hitung < r tabel maka instrument dinyatakan tidak valid

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk angket butir pernyataan dikatakan reliable atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pernyataan adalah konsisten (Danang, 2011). Untuk menguji reliabilitas peneliti menggunkaan rumus koefisien Cronbach’s Alpha

Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien Cronbach’s Alpha sebagai berikut :

[

] [∑

]

Keterangan:

r = Koefisien reliabilitas instrumen (Cronbach’s Alpha) k = Banyaknya butir pernyataan atau soal.

∑σi2 = Total varian butir σt2 = Total varian

Pernyataan valid dalam uji valid dan reliable yaitu :

Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka pernyataan reliable.

Jika nilai Cronbach’S Alpha < 0,60 maka pernyataan tidak reliable.

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis data deskriptif

Data dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara penyusunan dan pengelompokkan data kemudian dianalisis berdasarkan rumus :

Keterangan : P = Persen

f =Banyaknya responden n = Total responden

Dalam menginterpretasikan presentase peneliti menggunakan metode yaitu

1 - 25% : Sebagian kecil 26 – 49% : Hampir setengah 50% : Setengah

51 – 75% : Sebagian besar 76 – 99% : Pada umumnya 100% : Seluruhnya

3.9.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Mengukur pengaruh ketersediaan koleksi perpustakaan terhadap pemanfaatan koleksi, menggunakan analisis regresi linier sederhana yaitu :

Ŷ = a + bX Keterangan :

Ŷ = Pemanfaatan koleksi a = Konstanta

b = Koefisien regresi X = Ketersediaan Koleksi

3.9.3 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t)

Jika nilai signifikan lebih kecil 0,05 (5%) maka variabel ketersediaan koleksi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan koleksi, dengan criteria

Apabila nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%) maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun criteria yaitu :

Ha diterima jika t hitung > t tabel, artinya koefisien regresi variabel ketersediaan koleksi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan.

Ho ditolak jika t hitung < t tabel, artinya koefisien regresi variabel ketersediaan koleksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan.

3.9.4 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel ketersediaan koleksi mampu memberi penjelasan terhadap variabel pemanfaatan koleksi.Semangkin besar nilai R2 semangkin baik kemampuan variabel ketersediaan koleksi menerangkan variabel pemanfaatan koleksi.Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 r2 , dimana semangkin tinggi R2 (mendekati 1) berarti semangkin kuat pengaruh variabel ketersediaan koleksi (x) menjelaskan variabel pemanfaatan koleksi (y).

Artinya, semangkin tinggi nilai R2 (mendekati 1) berarti semangkin kuat pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi.

Pedoman Interpretasi terhadap Pengaruh antara Variabel

Nilai Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 0,99 Sangat Kuat

Dalam melakukan pengujian pengolahan data penelitian mengunakan software SPSS Veris 22.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan angket dan studi kepustakaan. Pada bab IV yang menjadi pembahasan adalah pengumpulan data berdasarkan angket, dengan cara memberi daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket diberikan kepada pemustaka Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan sebanyak jumlah sampel penelitian yaitu 99 orang.

Penyebaran angket dilakukan untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi . Setiap variabel penelitian memiliki beberapa indikator berdasarkan teori-teori kemudian setiap indikator memiliki beberapa butir pernyataan yang akan diolah menggunakan metode statistik.

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrument bertujuan untuk mengetahui apakah butir-butir pernyataan pada angket mampu untuk mengukur variabel yang akan diteliti.

Adapun tahap yang dilakukan dalam menguji validitas setiap butir pernyataan dengan mengkorelasikan skor dari setiap butir dengan total skor jawaban. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data berpedoman pada Product Moment Correlation. Pengujian validitas instrument penelitian ini mengambil 30 responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian

Uji validitas instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item – Total Correlation (r hitung ) pada setiap butir pernyataan dengan nilai r tabel. Berdasarkan jumlah sampel sebanyak 30 orang pada tingkat signifikan 5% (0,05), maka nilai r tabel adalah df = N-2 yaitu df = 30-2 sehingga r tabel adalah 0,361. Jika nilai r hitung > 0,361 maka pernyataan adalah valid. Pengujian validitas instrument dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22

Adapun hasil dari pengujian validitas instrument pada setiap indikator ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi dalam penelitian ini adalah

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Indikator Butir

Sumber : Hasil pengolahan SPSS Versi 22

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan instrument variabel independent adalah valid, hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,361).Sehingga 7 pernyataan variabel independen dapat digunakan untuk penelitian.

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pemanfaatan Koleksi (Y)

Indikator Butir

Sumber : Hasil pengolahan SPSS Versi 22

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan instrument variabel dependent adalah valid, hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,361).Sehingga 9 pernyataan variabel independen dapat digunakan untuk penelitian.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrument dapat dipercaya.Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha.

Variabel dikatakan riliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60

Pengujian reliabilitas variabel ketersediaan koleksi (X) dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Sumber : Hasil perhitungan SPSS Versi 22

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas data yang diteliti bahwa variabel ketersediaan koleksi (X) dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha, diketahui bahwa variabel ketersediaan koleksi (X) adalah reliable karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Nilai Cronbach’s Alpha variabel X yaitu 0,839.

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Pemanfaatan Koleksi (Y) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.823 9

Sumber : Hasil perhitungan SPSS Versi 22

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas data yang diteliti bahwa variabel pemanfaatan perpustakaan (Y) dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha, diketahui bahwa variabel pemanfaatan perpustakaan (Y) adalah reliable karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Nilai Cronbach’s Alpha variabel X yaitu 0,823.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.839 7

4.3 Analisis Data Deskriptif

4.3.1 Tanggapan Responden terhadap Ketersediaan Koleksi (Variabel X) Ketersediaan koleksi adalah kesiapan bahan pustaka yang telah dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk kemudian dilayankan dan disebarluaskan informasinya guna memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.

Beberapa indikator untuk mengukur variabel ketersediaan koleksi yaitu relevansi koleksi, kelengkapan koleksi, kemutakhiran koleksi. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap ketersediaan koleksi di Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan dapat dilihat melalui jawaban responden pada angket yang telah disebarkan.

1. Koleksi yang tersedia di perpustakaan relevan dengan kebutuhan saudara Perpustakaan adalah sebuah gedung yang didalamnya memiliki ketersediaan koleksi yang banyak dan beragam. koleksi yang disediakan guna memenuhi kebutuhan pemustaka dan hendaklah koleksi yang disediakan relevan dengan yang dibutuhkan pemustaka agar koleksi yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemustaka.

Pernyataan responden pada pertanyaan pertama dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Koleksi yang Tersedia Relevan

No Pernyataan Memilih

Jawaban Frekuensi Presentase (%)

Bardasarkan Tabel 4.5 diinterpretasikan jawaban responden pada pernyataan pertama 9 responden (9,1%) atau sebagian kecil menyatakan sangat setuju bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan relevan dengan kebutuhan saudara, dan 42 responden (42,4%) atau hampir setengah menyatakan setuju sedangkan 44 responden (44,4%) atau hampir setengah menyatakan kurang setuju dan 4 responden (4,0%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan hasil interpretasi di atas diketahui bahwa, sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan relevan dengan kebutuhan saudara yaitu 51 responden (51,5%) sedangkan 48 responden (48,4%) atau hampir setengah menyatakan kurang setuju bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan relevan dengan kebutuhan saudara. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan relevan dengan kebutuhan saudara masih sedang.

2. Koleksi yang ada di perpustakaan relevan dengan program pembelajaran saudara

Koleksi yang disediakan di perpustakaan sesuai dengan program studi tempat perpustakaan bernanug dan sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi agar koleksi yang disediakan relevan dengan program pembelajaran dan sesuai dengan yang pemustaka butuhkan sehingga koleksi yang tersedia diperpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik.

Pernyataan responden pada pertanyaan kedua dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6

Koleksi Relevan dengan Program Pembelajaran

No Pernyataan Memilih

Jawaban Frekuensi Presentase (%)

2

Koleksi yang ada di perpustakaan relevan dengan program pembelajaran

Berdasarkan Tabel 4.6 diinterpretasikan jawaban responden pada pernyataan kedua 12 responden (12,1%) atau sebagian kecil menyatakan sangat setuju bahwa koleksi yang ada di perpustakaan relevan dengan program pembelajaran saudara, dan 41 responden (41,4%) atau hampir setengah menyatakan setuju, sedangkan 44 responden (44,4%) atau hampir setengah menyatakan kurang setuju dan 2 responden (2,0%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan hasil interpretasi di atas diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa koleksi yang ada di perpustakaan relevan dengan program pembelajaran saudara yaitu 53 responden (53,5%) sedangkan 46 responden (46,4%) menyatakan kurang setuju bahwa koleksi yang ada di perpustakaan relevan dengan program pembelajaran . Hal ini dapat disimpulkan bahwa koleksi yang ada di perpustakaan relevan dengan program pembelajaran saudara tergolong masih sedang.

3. Koleksi perpustakaan lengkap dan bervariasi

Perpustakaan yang baik yaitu harus memiliki koleksi yang lengkap dan bervariasi agar koleksi yang telah disediakan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemustaka perpustakaan. Koleksi yang dimaksudkan lengkap yaitu sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi dan tersedianya koleksi umum sehingga pemustaka dapat memanfaatkan koleksi dengan maksimal oleh pemustaka perpustakaan.

Pernyataan responden pada pertanyaan ketiga dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7

Koleksi lengkap dan bervariasi

No Pernyataan Memilih

Jawaban Frekuensi Presentase (%)

Berdasarkan Tabel 4.7 diinterpretasikan jawaban responden pada pernyataan ketiga 7 responden (7,1%) atau sebagian kecil menyatakan sangat setuju bahwa koleksi perpustakaan lengkap dan bervariasi, dan 48 responden (48,5%) atau hampir setengah menyatakan setuju, sedangkan 36 reponden (36,4%) atau hampir setengah menyatakan kurang setuju dan 8 responden (8,1%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan hasil interpretasi di atas diketahui bahwa, sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa koleksi perpustakaan lengkap dan bervariasi yaitu 55 responden (55,6%) sedangkan 44 responden (44,5%) menyatakan kurang setuju bahwa koleksi perpustakaan lengkap dan bervariasi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan lengkap dan bervariasi tergolong masih sedang.

4. Jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi

Ketersediaan koleksi perpustakaan sudah mencukupi dan lengkap dalam arti jumlah judul dan eksemplar untuk setiap program studi, sehingga pemusta dapat memanfaatkan koleksi yang tersedia di perpustakaan guna memenuhi kebutuhan informasi pemustaka

Pernyataan responden pada pertanyaa keempat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8

Jumlah Koleksi Sudah Mencukupi

No Pernyataan Memilih

Jawab Frekuensi Presentase (%)

4 Jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi

Berdasarkan Tabel 4.8 diinterpretasikan jawaban responden pada pernyataan keempat 9 responden (9,1%) atau sebagain kecil menyatakan sangat setuju bahwa jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi dan 42 responden (42,4%) atau hampir setengah menyatakan setuju, sedangkan 40 responden (40,4%) atau hampir setengah menyatakan kurang setuju dan 8 responden (8,1%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan hasil interpretasi di atas diketahui sebagian besar menyatakan setuju bahwa jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi yaitu

Berdasarkan hasil interpretasi di atas diketahui sebagian besar menyatakan setuju bahwa jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi yaitu