• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menemukan Unsur Intrinsik Cerpen

Dalam dokumen 149959677 Kreatif Berbahasa Indonesia 3 (Halaman 42-47)

Materi Pembelajaran

C. Menemukan Unsur Intrinsik Cerpen

Tujuan Pembelajaran

Kamu akan mampu untuk:

• Menemukan tema, latar, penokohan pada cerpen-cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen.

Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra selain novel dan roman. Unsur dalam cerpen dibagi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang berpengaruh langsung terhadap isi cerpen. Unsur intrinsik meliputi tema, latar, penokohan, sudut pandang, alur, amanat, dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik adalah unsur pendukung terhadap isi cerita, oleh karena itu unsur ekstrinsik berada di luar cerita.

Pada pembelajaran unit ini, kamu akan berlatih menemukan tema, latar, dan penokohan yang terdapat dalam satu buku kumpulan cerpen. Seperti telah kamu ketahui bahwa sebuah cerpen memiliki beberapa unsur intrinsik. Unsur-unsur itu membentuk satu kesatuan yang membangun satu cerita.

1.

Pengertian Tema, Latar, dan Penokohan

Di bawah ini akan diuraikan pengertian tema, latar, dan penokohan. Gunakanlah pengertian tersebut untuk me- nemukannya dalam cerpen.

a. Tema

Tema adalah pokok pikiran atau inti cerita sebuah karya sastra. Tema sering disebut pokok cerita. Tanpa tema, sebuah cerpen tidak dapat dibaca secara berurutan. Tema cerpen dapat berupa percintaan, kepahlawanan, atau kritik sosial.

b. Latar (setting)

Latar atau setting adalah unsur karya sastra yang menunjuk tempat, waktu, dan sosial budaya. Dalam sebuah cerpen pasti kamu temukan latar waktu, tempat, dan sosial budaya. Latar digunakan tokoh untuk mengembangkan cerita. c. Penokohan atau perwatakan (karakteristik)

Penokohan yaitu cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam karya sastra. Setiap tokoh yang dimunculkan dalam cerpen pasti mewakili watak tertentu. Tokoh yang berwatak baik disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang berwatak kurang terpuji disebut tokoh antagonis.

2.

Berlatih Menemukan Unsur Tema, Latar, dan

Penokohan

Sekarang, perhatikan contoh berikut ini! Bukan Salah Erlin

Oleh: Daniel Tito

Sudah pukul enam lewat tiga puluh menit. Namun, Erlin belum juga tampak. Nina jadi gelisah, Biasanya pukul 06.15 menit, Erlin sudah muncul dan menghampirinya. Uuh, ulangan IPA, gerutu nina dalam hati. Ditunggu beberaoa menit kemudian, Erlin tak juga nampak. Nina langsung saja berburuk sangka. Pasti Erlin sudah jalan bersama fitri, ucapnya dongkol pada diri sendiri.

Bila dugaan itu betul, berarti Erlin sudah mengkhianati persahabatan. Dulu, ketika masih kelas VII, mereka membuat kesepakatan, siapa yang lebih dahulu punya sepeda, berarti harus menjemput. Berangkat dan pulang sekolah harus bersama-sama!

Ternyata, Erlin lebih beruntung. Waktu naik kelas VIII ayahnya membelikan sepeda. Memang tidak baru tapi masih bagus.

Maka, Erlin pun menempati janjinya. Jadilah keduanya selalu berangkat dan pulang sekolah bebarengan. Yang memboncengkan juga bergantian.

Sebenarnya, Nina kecewa setelah sebulan lebih ayahnya belum juga membelikan sepeda. Apalagi setelah ia melihat anak pindahan baru bernama Fitri. Nina makin kesal.

Dari cerpen di atas, dapat kamu temukan:

a. Tema yang diangkat: Komitmen dalam persahabatan. b. Latar/setting: Di rumah Nina pukul 06.15 menit ketika akan

berangkat sekolah c. Penokohan:

– Nina : pelajaran kelas VII SMP yang resah dan kesal pada temannya.

– Erlin : teman Nina, setia pada persahabatan, menempati janji.

– Fitri : anak baru teman sekelas Nina dan Erlin.

Nah, sekarang kamu pahami sebuah cerpen dari buku kumpulan cerpen "Rahasia Tarian Suci" karya Aswendo Atmowiloto dan Daniel Tito berikut!

Rahasia Tarian Suci Oleh: Arswendo Atmowiloto Baginda raja mengadakan pesta besar. Memperingati ulang tahun menjadi raja. Undangan khusus disebar. Para pembesar Belanda menempati tempat yang istimewa. Sementara para bangsawan, kerabat Keraton berada di lapis kedua. Malam pesta besar itu diadakan dansa-dansi oleh para ‘sinyo’ Belanda dengan istrinya. Pakaian mereka menggambarkan kejayaan dan kekuasaan yang tak terkalahkan. Dari pihak Keraton

dipersembahkan sebuah tarian suci. Tarian Gambar 2.2Rahasia Tarian Suci.

S u m b er : Ku m pu la n c er pe n A n ak .

Budaya Agung. Ini hanya bisa ditarikan oleh putri-putri Keraton. Untuk bisa menarikan perlu latihan yang panjang, dan melelahkan. Hanya pada hari istimewa saja tarian itu dipentaskan. Untuk ukuran sekarang ini baru dipentaskan dua kali. Ketika Baginda Raja naik tahta delapan tahun lalu, dan sekarang ini.

Seluruhnya ada tujuh penari. Sesungguhnya masyarakat yang berdesakan di alun-alun, yang memandang dari kejauhan, menunggu tari BedayaAgung ini. Bagi mereka seumur hidup bisa menyaksikan tiga kali tarian suci ini merupakan keistimewaan.

Tapi ternyata para pembesar Belanda tidak menaruh hormat. Ketika tari Bedaya Agung disuguhkan, sebagian dari pembesar ini masih mabuk, berceloteh, mengumpat, berjalan ke sana ke mari. Padahal biasanya saat tari Bedaya Agung disuguhkan, tarikan napas pun diatur agar tidak mengganggu. Untuk pertama kalinya Baginda Raja tersinggung. Merasa diremehkan oleh para pembesar Belanda.

Suasana yang tak sakral, membuat para penari tak sepenuhnya bisa mengikuti ‘gerak batin’, oleh roh yang lembut. Keagungan dan keanggunan tari suci menjadi berkurang maknanya.

Pada saat yang krisis itu, mendadak dari arah penonton, dari rakyat biasa muncul seorang perempuan yang melenggang. Gerak tarinya sangat halus, lembut, tapi penuh dengan wibawa. Sang penari baru ini memesona seluruh hadirin. Bahkan ketika menyatu dengan para putri Keraton, semuanya mengalir dengan sempurna. Selama dua jam lebih, tak ada yang berbisik, tak ada yang membuat ulah. Semua teredam oleh sang penari. Oleh geraknya, oleh wibawanya.

Baru setelah tarian itu selesai, para pembesar Belanda bertepuk tangan. Diikuti oleh semua yang hadir. Baginda Raja memerlukan berdiri dari kursi kebesarannya untuk menemui sang penari.

Betapa terkejutnya Baginda Raja, juga semua yang hadir ketika menemukan kenyataan, bahwa penari tadi adalah Bibi Mandoblang, istri Mandoblang.

‘Tak mungkin," Baginda Raja berteriak. "Tarian itu hanya diajarkan kepada putri Keraton terpilih. Dari ratusan putri Keraton hanya tujuh yang terpilih."

"Hamba pernah berada di Keraton, Baginda..."

Ini hebat. Baru sekarang terkuak rahasia Bibi Doblang. Yang dulunya adalah putri Keraton. Kenapa meninggalkan Keraton lalu menjadi istri Mandoblang, tak diceritakan saat itu. Gubernur

Coba, identifikasi unsur intrinsik cerpen di atas!

Kreatif Berlatih 5

Kerjakan di buku tugas!

No Unsur Intrinsik Penjelasan Bukti/Alasan

1. Tema . . . . 2. Latar: a. tempat . . . . b. waktu . . . . c. suasana . . . . 3. Penokohan . . . .

Belanda, Van Houten terpesona. Sehingga turun pula mendekati, mengeluarkan segepok uang kertas. Benar-benar satu gepok penuh.

Bibi Doblang menggeleng.

"Terimalah," perintah Baginda Raja.

"Mohon ampun Baginda...Hamba menari tidak untuk dibayar." Sumber: Kumpulan Cerpen Anak Rahasia Tarian Suci oleh Arswendo Atmowiloto dan Daniel Tito, halaman 1 (2004)

Pahamilah kutipan cerpen berikut!

. . .

Ning dan Sri masih saja duduk diam di atas tanggul lumpur yang telah mengeras. Pandangan mereka menyapu sekeliling. Yang terlihat hanya lumpur, lumpur, dan lumpur. Lumpur Lapindo yang telah mengering.

Di antara lumpur-lumpur itu terlihat atap-atap rumah yang terbenam dalam lumpur. Sudah setahun lebih lumpur memenuhi desa mereka, desa Renokenongo. Ning dan Sri serta puluhan keluarga lainnya harus mengungsi. Mereka tinggal di tenda-tenda darurat yang dibangun pemerintah daerah. Sekolah mereka juga tenggelam oleh lumpur, sehingga mereka saat ini bersekolah di sebuah pabrik yang tidak terpakai lagi.

"Lihat itu adalah kampung kita Renokenongo!" teriak Ning sambil menunjuk ke kejauhan.

Sri tersenyum pahit. Mereka adalah dua sahabat sejak kecil, karena rumah mereka bertetangga.

"Ya, desa kita tercinta. Tempat kita dilahirkan. Sekarang semua tinggal kenangan. Rumah kita sudah tenggelam dalam lumpur. Desa kita sudah hilang ditelan lumpur...." Ning menjawab dengan haru.

Seolah ada kesepakatan, tiba-tiba mereka berdua menggumamkan lagu berjudul "Desaku". Suara mereka terdengar sendu, hilang terbawa angin bersama debu-debu lumpur yang mengering.

"Desaku yang kucinta, pujaan hatiku, tempat ayah dan bunda dan handai taulanku. Tak mudah kulupakan, tak mudah bercerai. Selalu kurindukan, desaku yang permai." Tak terasa mata mereka basah.

. . . .

(Selamat Tinggal Renokenongo, Tabloid Yunior), 3 Februari 2008.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan uraian singkat! 1. Tentukan tema pada kutipan cerpen tersebut!

2. Tentukan latar pada kutipan cerpen tersebut! 3. Tentukan para tokoh dan wataknya!

Kreatif Berkelompok 4

Kerjakan tugas-tugas berikut!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat kawan! 2. Berkunjunglah ke perpustakaan sekolahmu!

3. Carilah buku kumpulan cerpen! 4. Bacalah salah satu cerpennya! 5. Tentukan unsur-unsur intrinsiknya! 6. Beri ulasan secukupnya!

D. Menuliskan Kembali Cerpen yang

Dalam dokumen 149959677 Kreatif Berbahasa Indonesia 3 (Halaman 42-47)