METODOLOGI PENELITIAN
1. Mengambil Sampel di Lapangan dan Penelitian di Rumah Kaca a. Mengambil sampel tanah sawah
b. Menimbang tanah sebanyak 10 kg, kemudian dimasukkan ke dalam polybag ukuran 8 kg.
c. Menyiram tanah dalam polybag hingga jenuh, melakukan penyiraman terus-menerus sampai tanah mantap, kriteria tanah mantap yaitu tidak terjadi lagi penurunan ketebalan tanah dan air yang terdrainase konstan.
d. Menyeleksi benih dengan cara perendaman benih dalam larutan air selama 24 sampai 48 jam.
e. Mengambil benih yang tenggelam, dan disiapkan untuk disemaikan, sedangkan benih yang mengapung dapat dibuang.
f. Memisahkan benih dan dikering anginkan selama 24 jam. Menanam benih padi yang telah dikering anginkan ke polybag ukuran 8 kg.
g. Menanam padi secara tunggal (1 biji/polybag) agar memperoleh banyak anakan (tunas), dalam kondisi kapasitas lapang.
h. Menanam benih secara dangkal dan tidak tergenang air.
i. Meletakkan semaian padi kedalam polybag.
j. Melakukan pemeliharaan tanaman dan memeriksa apakah ada tanaman yang mati (segera diganti dengan tanaman yang baru).
k. Melakukan pemberian air dengan cara terputus (Intermittent) pada polybag.
2. Pengujian di Laboratorium
a. Menganalisis tekstur tanah dengan metode hydrometer dan menentukan tekstur dengan menggunakan segitiga USDA. Adapun cara kerjanya
sebagai berikut:
1. Menimbang tanah 50 gram kemudian masukkan ke Erlenmeyer 1 liter.
2. Menambahkan air biasa sampai dengan 250 ml, 10 ml Na4P2O710H2 1 N, dikocok sampai rata, dibiarkan semalam.
3. Mengguncang selama 15 menit pada alat pengguncang.
4. Memindahkan tanah ke dalam silinder 500 cc dan menambahkan aqua dest sampai tanda garis.
5. Mengocok silinder sebanyak 20 kali sebelum pembacaan, bila perlu tambahkan Amyl alkohol untuk menghilangkan buih yang dapat mengganggu pembacaan.
6. Memasukkan Hydrometer ke dalam silinder dengan hati-hati untuk pembacaan l setelah 40 detik dari saat pengocokan.
7. Setelah 2 jam masukkan lagi Hydrometer untuk pembacaan ll, untuk memperoleh liat.
8. Hitung persentase pasir, liat dan debu.
9. Menentukan tekstur tanah dengan menggunakan segitiga USDA.
b. Menganalisis bahan organik dengan metode Walkley & Black
1. Menimbang 0,5 g tanah kering udara, kemudian dimasukan tanah kedalam Erlenmeyer 500 cc.
2. Menambahkan 5 ml K2Cr2O7 N (pergunakan pipet) lalu digoncang dengan tangan.
3. Menambahkan 10 ml H2SO4 pekat, kemudian digoncang 3-4 menit, selanjutnya diamkan selama 30 menit.
4. Menambahkan 100 ml air suling dan 5 ml H3PO4 85 %, NaF 4 % 2,5
ml, kemudian menambahkan 5 tetes di phenylamine, digoncang sampai larutan berwarna biru tua.
5. Mentitrasikan dengan Fe(NH4)2(SO4)2 0,5 N dari buret hingga warna berubah menjadi hijau.
6. Melakukan kerja No. 2 s/d 5 (tanpa tanah) untuk mendapatkan vol.
titrasi Fe(NH4)2(SO4)2 0,5 N untuk blanko.
7. Menghitung persen C-organik menggunakan Persamaan (4) 8. Menghitung persen bahan organik menggunakan Persamaan (5) 3. Melakukan pemberian air terputus 4 hari
a. Memberikan air pada tanaman sampai ketinggian 2,5 cm pada hari pertama.
b. Memberikan air pada tanaman untuk mempertahankan tinggi air pada hari kedua.
c. Melakukan pemberhentian air selama 4 hari kemudian dilanjutkan dengan penggenangan kembali. Demikian seterusnya dengan interval waktu yang sama untuk penggenangan dan penghentian pemberian air hingga 2 minggu sebelum panen.
4. Melakukan pemberian air terputus 5 hari
a. Memberikan air pada tanaman sampai ketinggian 2,5 cm pada hari pertama.
b. Memberikan air pada tanaman untuk mempertahankan tinggi air pada hari kedua.
c. Melakukan pemberhentian air selama 5 hari kemudian dilanjutkan dengan penggenangan kembali. Demikian seterusnya dengan interval waktu yang sama untuk penggenangan dan penghentian pemberian air hingga 2 minggu
sebelum panen.
d. Kemudian 2 minggu sebelum panen air dihentikan seluruhnya.
5. Melakukan pemberian air terputus 6 hari
a. Memberikan air pada tanaman sampai ketinggian 2,5 cm pada hari pertama.
b. Memberikan air pada tanaman untuk mempertahankan tinggi air pada hari kedua.
c. Melakukan pemberhentian air selama 6 hari kemudian dilanjutkan dengan penggenangan kembali. Demikian seterusnya dengan interval waktu yang sama untuk penggenangan dan penghentian pemberian air hingga 2 minggu sebelum panen.
d. Kemudian 2 minggu sebelum panen air dihentikan seluruhnya.
6. Melakukan pemberian air terputus 7 hari
a. Memberikan air pada tanaman sampai ketinggian 2,5 cm pada hari pertama.
b. Memberikan air pada tanaman untuk mempertahankan tinggi air pada hari kedua.
c. Melakukan pemberhentian air terputus selama 7 hari kemudian dilanjutkan dengan penggenangan kembali. Demikian seterusnya dengan interval waktu yang sama untuk penggenangan dan penghentian pemberian air hingga 2 minggu sebelum panen.
d. Kemudian 2 minggu sebelum panen air dihentikan seluruhnya.
7. Menghitung bobot basah dan bobot kering tanaman serta bobot basah dan bobot kering panen bulir padi.
a. Menimbang bobot basah dan bobot kering tanaman
b. Mengeringkan tanaman padi menggunakan oven dengan suhu 70°c selama 24 jam.
c. Menimbang bobot basah dan bobot kering panen bulir padi
d. Mengeringkan bulir padi menggunakan oven dengan suhu 70°c selama 24 jam.
Dilakukan pengujian hasil pengukuran bobot basah dan bobot kering tanaman padi serta bobot basah dan bobot kering panen bulir padi dengan ANOVA pada tingkat signifikasi α = 5% dengan hipotesis:
Ho = Tidak ada perbedaan yang signifikan bobot basah dan bobot kering tanaman padi serta bobot basah dan bobot kering panen bulir padi terhadap faktor pemberian air terputus dengan pemberian pupuk NPK dan faktor pemberian air terputus tanpa pemberian pupuk NPK.
Ha = Ada perbedaan yang signifikan bobot basah dan bobot kering tanaman padi serta bobot basah dan bobot kering panen bulir padi terhadap faktor pemberian air terputus dengan pemberian pupuk NPK dan faktor pemberian air terputus tanpa pemberian pupuk NPK.
Lalu dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) terhadap hasil uji dari ANOVA, apabila terdapat perbedaan yang signifikan dari perlakuan pemberian air dan pupuk NPK tersebut terhadap bobot basah dan bobot kering tanaman padi serta bobot basah dan bobot kering panen bulir padi.
8. Hemat pemakaian air setiap perlakuan.
a. Menghitung jumlah pemberian air setiap perlakuan selama penggenangan terus menerus.
b. Mengukur evapotranspirasi (ETc)
Evapotranspirasi (ETc) diukur berdasarkan berkurangnya air yang tergenang dalam polybag dengan menggunkan rumus :
Etc = 𝐻1−𝐻2
𝑇
Dimana :
T = Waktu (hari)
c. Mengukur Hemat Pemakaian Air (HPA)
Hemat Pemakaian Air (HPA) diukur menggunakan rumus : HPA = PAK−PAT
PAK x 100%
Dimana :
HPA = Hemat Pemakaian Air PAK = Pemberian Air Kontinyu PAT = Pemberian Air Terputus 9. Mengukur Kadar Air Tanah
Mengukur kadar air tanah pada perlakuan pemberian air terputus diakhir masa pengeringan setiap perlakuan menggunakan rumus :
% Kadar Air = BTAW−BTKO
BTKO x 100%.
Dimana :
BTAW = Berat tanah awal (gram) BTKO = Berat tanah kering oven (gram)
40
HASIL DAN PEMBAHASAN