• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menganalisis profil usaha Bakso kota Cak Man saat ini dengan

Dalam dokumen ANALISIS SWOT PADA USAHA WARALABA Studi (Halaman 79-86)

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Menganalisis profil usaha Bakso kota Cak Man saat ini dengan

a. Faktor Internal 1) Kekuatan

a) Memiliki Brand name yang kuat dan sudah terkenal hampir seluruh daerah di Indonesia. Yang dibuktikan dengan dikeluarkannya sertifikat merk tanggal 14 Maret 2002 bernomor J00-01-04385 oleh DIRJEN HAKI, Departemen Kehakiman dan HAM.

b) Dengan "motto selalu segar, masak hari ini, jual hari ini", menjadikan produk fresh food dapat menghasilkan konstribusi yang besar.

c) Menggunakan sistem waralaba yang telah terbukti mampu bertahan dalam krisis ekonomi.

d) Kualitas produk dan rasa yang dijual baik dan selalu dipertahankan dari satu oulet ke outlet lainnya dengan penempatan koki yang telah ditetapkan oleh franchisor di setiap outlet.

64

f) Jaringan pemasaran luas yakni seluruh daerah di Indonesia g) Adanya pelatihan franchisee oleh franchisor dalam mengelola

sebuah outlet

h) Pelatihan pegawai bagian produksi agar kualitas rasa terjaga. i) Survey dilakukan dengan dibantu oleh tenaga ahli dari luar

(bagian manajemen PT. KOTA JAYA). 2) Kelemahan

a) Harga jual produk mahal dibandingkan dengan usaha sejenis (menjual produk bakso).

b) Kurang agresif dalam beriklan

c) Franchisee menyediakan stok barang sendiri khususnya daging sapi sehingga ketika timbul perbedaan harga di pasaran maka franchisor akan mengalami kesulitan dalam penentuan harga penjualan pada outlet di suatu daerah tertentu

d) Tidak dapat dijangkau oleh semua kalangan yakni kalangan menengah ke bawah.

e) Terbatasnya tenaga penilai dan pengontrol dari franchisor kepada outlet franchisee, umumnya selama ini menilai dan mengontrol hanya via telepon lewat koki yang ada di outlet franchisee.

f) Kurang berani melakukan inovasi produk sehingga dimungkinkan pembeli akan bosan dan pindah ke outlet bakso lainnya

b. Faktor Eksternal 1) Peluang

a) Tumbuhnya daya beli masyarakat dikarenakan pola pikir masyarakat yang semakin praktis dan meningkatnya perekonomian masyarakat.

b) Adanya perlindungan pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Usaha Waralaba dan juga sudah memperoleh Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tanggal 29 Maret 2006 Nomor 12/M-DAG/PER/3/2006 serta SITU nomor 503/0659/35.73.314/2008.

c) Berkembangnya tempat-tempat pemukiman penduduk (dibangunnya perumahan-perumahan dan ruko-ruko berbagai daerah di Indonesia ) yang merupakan peluang untuk pengembangan usaha.

d) Adanya perubahan gaya hidup masyarakat sehubungan dengan tumbuhnya tingkat perekonomian yakni gaya hidup konsumtif. e) Di kenalnya produk bakso khas Malang hampir di seluruh

66

2) Ancaman

a) Kenaikan tarif listrik, bahan bakar minyak, elpiji, bahan baku bakso serta variannya.

b) Banyak munculnya pengusaha sejenis dan dengan sistem yang sejenis juga.

c) Banyak beredarnya isu negatif yakni bakso tikus, penggunaan formalin dan borax yang dapat menurunkan pendapatan sampai 55%.

d) Keluarnya pegawai bagian produksi sehingga dapat menjadi ancaman dikarenakan akan membuka usaha sejenis.

e) Strategi bisnis yang mudah ditiru

f) Munculnya pesaing-pesaing usaha sejenis dengan inovasi produk.

g) Bahan pokok (daging sapi) yang masih bergantung dari pemasok.

Setelah mengklasifikasi berbagai kemungkinan dari faktor internal dan eksternal dan agar mudah menemukan hasil analisis maka digunakanlah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis yaitu sebagai berikut:

Diagram matrik SWOT.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

STRENGTS (S)

Memiliki brand name yang kuat.

Kualitas dan rasa baik dan dipertahankan dari satu outlet ke outlet lainnya.

SDM yang terlatih Lokasi pemasaran yang strategis

Menjual produk fresh food. WEAKNESS (W) Tidak semua kalangan mampu menikmati produk BKCM. Harga mahal dibandingkan dengan usaha sejenis.

Kurang agresif dalam beriklan.

Terbatasnya tenaga penilai dan tenaga pengontrol outlet franchisee.

Naik-turunnya harga baku yang dapat mempengaruhi harga penjualan. OPPORTUNITIES (O) Tumbuhnya daya beli masyarakat. Adanya undang-undang yang melindungi usaha waralaba, SITU dan keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Banyak dibangun STRATEGI SO Mempertahankan kualitas rasa serta bahan yang dipakai. Memperbanyak outlet yang dekat dengan lokasi strategis yakni dekat dengan pemukiman serta jalan raya. Mempertahankan

STRATEGI WO Diupayakan produk bisa dinikmati semua kalangan dengan efisiensi biaya. Menambah atau membuat tim penilai dan pengontrol khusus untuk outlet franchisee

68 pemukiman penduduk serta ruko-ruko. Lokasi penjualan yang strategis. Tumbuhnya tingkat perekonomian masyarakat sehingga mempengaruhi gaya hidup.

produk fresh food Meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia. beriklan mampu memperkuat brand name BKCM. Mengadakan pelatihan dan pengarahan ke pihak franchisee. THREATHS (T) Kenaikan BBM, elpiji, bahan baku bakso serta bahan variannya. Banyak bermunculan pengusaha baru yang sejenis. Isu negatif penggunaan daging tikus, formalin dan borax.

Keluarnya pegawai bagian produksi yang bisa menjadi ancaman.

Strategi bisnis yang mudah ditiru.

Strategi ST

Meningkatkan atau mempertahankan kualitas mutu usaha baik mutu produk maupun pelayanan. Menetapkan strategi harga yakni selain menggunakan efisiensi biaya bisa juga dengan menggunakan diferensiasi harga.

STRATEGI WT

Memperbaiki strategi bisnis ke arah yang lebih baik.

Memperhatikan kualitas mutu pelayanan terhadap konsumen serta lebih mengontrol kinerja serta mutu outlet franchisee

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya antara lain:

1) Mempertahankan kualitas rasa serta bahan yang dipakai.

2) Memperbanyak outlet yang dekat dengan lokasi strategis yakni dekat dengan pemukiman serta jalan raya.

3) Mempertahankan produk fresh food

4) Meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia. b. Strategi ST

Adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman antara lain:

1) Meningkatkan atau mempertahankan kualitas mutu usaha baik mutu produk maupun pelayanan.

2) Menetapkan strategi harga.

3) Mempunyai surat izin dari badan gizi dan pangan. c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada antara lain:

1) Diupayakan produk bisa dinikmati semua kalangan dengan efisiensi biaya.

2) Menambah atau membuat tim penilai dan pengontrol khusus untuk outlet franchisee.

70

3) Gencar dalam beriklan mampu memperkuat brand name BKCM. 4) Mengadakan pelatihan dan pengarahan ke pihak franchisee. d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman antara lain:

1) Memperbaiki strategi bisnis ke arah yang lebih baik.

2) Memperhatikan kualitas mutu pelayanan terhadap konsumen serta lebih mengontrol kinerja serta mutu outlet franchisee

Dalam dokumen ANALISIS SWOT PADA USAHA WARALABA Studi (Halaman 79-86)

Dokumen terkait