• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengatasi Kendala Yang Terjadi Pada Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Menumbuh Kembangkan Sikap Dan Mental Siswa Kelas VII Di

Kondisi saat ini

B. Hasil Penelitian

2. Mengatasi Kendala Yang Terjadi Pada Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Menumbuh Kembangkan Sikap Dan Mental Siswa Kelas VII Di

2. Mengatasi Kendala Yang Terjadi Pada Penerapan Kurikulum 2013

Selanjutnya hal yang sama dikemukakan oleh bapak SD “dalam melakukan penilaiaan kepada siswa disaat proses belajar mengajar saya merasa kesulitan (wawancara senin 7 agustus 2017 pukul 10:35)

Berdasarkan hasil wawancara guru IPS di atas dapat di ketahui bahwa dalam penerapan kurikulum 2013 kendala yang dirasakan oleh guru dalam system pengajaran disekolah yaitu terkendala di penilaiaan siswa secara autentik yang terdiri dari tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dari ketiga ranah penilaiaan inilah guru mengalami kewalahan dalam memberikan penialaiaan yang berupa:

a. Penilaiaan Sikap

Penilaiaan sikap siswa terbagi dalam dua bagian yaitu penilaiaan sikap spiritual dan sikap sosial. Penilaiaan spiritual termasuk menghayati karunia Tuhan Yang Maha Esa, sedangakan penilaiaan sikap sosial terdiri atas toleransi dan kerja sama. Dalam setiap pertemuan guru diminta untuk member penilaiaan kepada siswa sesuai dengan criteria penilaiaan sikap tersebut. Maka dari itu guru mengalami kesulitan dalam memberikan penilaiaan ke siswa secara autentik.

Adapun cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh guru tersebut yaitu guru sebaiknya lebih memperhatikan segala gerak gerik siswa dalam membawakan pelajaran, guru sebaiknya melakukan komunikasi secara interpersonal dan intrapersonal kesiswa agar lebih akrab.

b. Penilaiaan Pengetahuan

Penilaiaan pengetahuan dilakukan oleh guru ketika dalam proses belajar mengajar sedang berlangsung guru mengajukan pertanyaan kesiswa akan tetapi

tidak semua siswa mampu menjawab secara lisan dari petanyaan tersebut. Maka dari itu dalam sekalipertemuan guru tidak bisa memberikan nilai kesiswa secara menyeluruh. Adapun cara mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam memberikan penilaiaan pengetahuan yaitu dengan cara guru sebaiknya mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab dengan menulis di buku tugas masing-masing agar setiap pertemuan nilai pengetahuan siswa dapat terisi dengan lengkap.

c. Penilaiaan Keterampilan

Penilaiaan ketermpilan terdiri dari dua yaitu keterampilan prestasi dan keterampilan diskusi. Keterampilan prestasi terbagi lagi menjadi tiga bagian penilaiaan yaitu kemampuan presentasi, kemampuan bertanya dan kemampuan menjawab. Sedangkan keterampilan diskusi terbagi menjadi empat bagian penilaiaan yaitu mengkomunikasikan, mendengarkan, berargumentasi dan berkontribusi. Sama halnya dengan penilaiaan sikap dan pengetahuan, penilaiaan keterampilan ini juga dilaksanakan oleh guru setiap pertemuan agar nilai siswa dapat memenuhi nilai standar kelulusan. Hal inilah yang menjadi kendala bagi guru dalam memberikan penilaiaan keterampilan karena banyaknya poin-poin yang harus di isi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Adapun cara untuk mengatasi kendala-kendala dalam memberikan penilaiaan keterampilan yaitu dengan cara lebih memperhatikan situasi dan keadaan kelas pada saat berjalannya proses belajar mengajar lebih kepada penguasaan pengelolaan kelas.

Dari ketiga penilaiaan diatas walaupun terdapat kendala dari segi penilaiaan kepada siswa akan tetapi semenjak penerapan kurikulum 2013 di SMP

Negeri 2 Enrekang terdapat perubahan yang mengarah ke perkembagan sikap dan mental siswa sebagai berikut :

a. Perkembagan Sikap Siswa Semenjak Penerapan Kurikulum 2013

Penerapan kurikulum 2013 memiliki corak pembelajaran yang melakukan pendekatan secara ilmiah (saintifik). Dalam proses pembelajarannya pun memiliki tiga ranah penilaiaan yang terdiri dari ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dimana penilaiaan ketiga ranah tersebut dilakukan secara autentik oleh guru yang sedang melakukan proses belajar mengajar. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada penilaiaan sikap siswa terhadap pembelajaran yang berbasis kurikulum 2013.

Seperti yang diungkapkan oleh guru IPS di SMP Negeri 2 Enrekang mengenai sikap siswa dalam penerapan kurikulum 2013. Ibu SD menyatakan bahwa “perkembangan sikap siswa dalam proses belajar mengajar semenjak penerapan kurikulum 2013 mengalami perkembangan walaupun masih banyak yang perlu diperbaiki agar mencapai hasil yang maksimal” (wawancara senin 31 juli 2017)

Lain halnya dengan bapak RN menyatakan bahwa “perkembangan sikap siswa dalam proses belajar mengajar tidak mengalami pekembangan” (wawancara senin 7 agustus 2017)

Selanjutnya ibu HE mengatakan bahwa “sejauh ini saya melihat siswa mengalami perkembangan sikap dalam proses belajar mengajar, yang dulunya acuh tak acuh terhadap pelajaran sekarang lebih memperhatikan pelajaran yang saya berikan. (wawancara 2 agustus 2017)

Hal yang sama dikemukakan oleh MH bahwa semnjak penerapan kurikulum 2013 sikap siswa menjadi lebih baik karena mereka lebih aktif dalam belajar. (wawancara 2 agustus 2017)

Berdasarkan hasil wawancara guru IPS di atas dapat diketahui bahwa perkembangan sikap siswa dalam proses belajar mengajar semenjak penerapan kurikulum 2013 tiga diantara empat guru mengatakan sikap siswa mengalami perkembangan. Dimana sikap siswa yang dulunya acuh tak acuh dalam menerima pembelajaran seiring berjalannya waktu mengalami perubahan.

b. Perkembangan Mental Siswa Semenjak Penerapan Kurikulum 2013

Pada penerapan kurikulum 2013 ini proses belajar mengajar di kelas membutuhkan waktu yang cukup banyak khususnya pada mata pelajaran IPS yang mencakup materi yang terpadu. Yang dulunya pelajaran IPS terbagi atas Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah akan tetapi semenjak penerapan kurikulum 2013 ketiga mata pelajaran ini digabungkan menjadi satu dan harus dikuasai siswa setiap pertemuan, akan tetapi dalam setiap pertemuan tidak setiap materi yang dibawakan bisa tersampaikan bisa tersampaikan kesiswa dengan baik.

Berikut ini hasil wawancara guru IPS di SMP Negeri 2 Enrekang mengenai mental siswa dalam penerapan kurikulum 2013. Menurut bapak SD bahwa “perkembangan mental siswa dalam menghadapi pelajaran di kelas hanya sebagian besar siswa yang mengalami perubahan”.(wawancara senin 7 agustus 2017)

Menurut ibu HE “kondisi mental siswa dalam menerima pelajaran menurun apabila sudah terlalu lama belajar di kelas”. (wawancara rabu 9 agustus 2017)

Senada dengan ungkapan ibu Hj. NHyang mengatakan adanya prkembangan mental terhadap siswa dalam proses belajar mengajar . Bapak RN juga mengatakan bahwa “semenjak penerapan kurikulum 2013 perkembangan mental siswa dalam menerima pelajaran di kelas menjadi lebih baik di bandingkan system pembelajaran sebelumnya”. (wawancara rabu 9 agustus 2017)

Menurut bapak KM “perkembangan mental siswa dalam proses belajar mengajar mengalami peningkatan selama diterapkannya system pembelajaran kurikulum 2013 di sekolah ini” .(wawancara 2 agustus 2017)

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPS diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tiga dari empat guru menyatakan selama penerapan kurikulum 2013 maka perkembangan mental siswa dalam menerima pembelajaran mengalami perubahan seiring dengan berjalannya system pengajaran yang menggunakan pendekatan saitifik.