• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN SIKAP DAN MENTAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 ENREKANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN SIKAP DAN MENTAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 ENREKANG SKRIPSI"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

ROSDIANA 10531 202113

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2017

(2)

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : ROSDIANA

Stambuk : 10531 2021 13

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Pembimbing : 1. Dra. Hj. Syahribulan K. M. Pd.

2. Drs. H. Muhammad Amier, M. Pd.

Judul Proposal : Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Menumbuh Kembangkan Sikap Dan Mental Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Enrekang

Catatan:

Mahasiswa hanya dapat mengikuti ujian meja jika sudah konsultasi ke Dosen Pembimbing minimal 3 kali.

Makassar, September 2017 Ketua Prodi

Teknologi Pendidikan

Andi Adam, S. Pd., M. Pd.

NBM. 972614

No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan

(3)

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : ROSDIANA

Stambuk : 10531 202113

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Pembimbing : 1 Dra. Hj. Syahribulan K. M. Pd.

2. Drs. H. Muhammad Amier, M. Pd.

Judul Proposal : Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Menumbuh Kembangkan Sikap Dan Mental Siswa Kelas VII Di Smp Negeri 2 Enrekang

Catatan:

Mahasiswa hanya dapat mengikuti ujian meja jika sudah konsultasi ke Dosen Pembimbing minimal 3 kali.

Makassar, September 2017 Ketua Prodi

Teknologi Pendidikan

Andi Adam, S. Pd., M. Pd.

NBM. 972614

No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan

(4)
(5)
(6)
(7)

iv Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rosdiana

Nim : 10531 2021 13

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Judul Skripsi : Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Menumbuh Kembangkan Sikap Dan Mental Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Enrekang

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan didepan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Juni 2017 Yang Membuat Pernyataan

Rosdiana

(8)

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ROSDIANA

Nim : 10531 202113

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah dittapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Juni 2017 Yang Membuat Perjanjian

Rosdiana

Mengetahui Ketua Prodi Teknologi Pendidikan

Andi Adam, S. Pd., M. Pd.

NBM. 972 614

(9)

telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

” (QS. Al-Insyirah,6-8)

Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri

(Ibu R.A. Kartini)

jadilah orang bijak yang dapat mengambil keputusan yang baik Yang seharusnya selalu kamu sadari, bahwa caraNya mendewasakanmu begitu sempurna, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada

komitmen bersama untuk menyelesaikannya.

"Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk merubah dunia"

(Nelson Mandela)

(10)

menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.

Kepada kakak tercintaku Muhajirdan juga adik-adikku tersayang Muh.Firman dan Nur Zaenab, terimakasih untuk semangat dan bantuan dari kalian semua, sehingga aku berada pada titik ini semoga ini menjadi awal dari kesuksesan ku

yang akan membahgiakan dan membanggakan kalian semua.

Untuk Almamater tercinta

Untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

dan untuk Program Studi Teknologi Pendidikan yang kubanggakan

(11)

bimbing oleh Hj. Syahribulan K. dan H. Muhammad Amier

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Enrekang. (2) cara mengatasi kendala yang terjadi pada penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Enrekang.

Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan tujuan mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan memusatkan perhatian pada masalah aktual pada penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Enrekang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) proses penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Enrekang, di sambut dengan baik oleh guru-guru khususnya guru IPS. Karena pada kegiatan pembelajaran siswa tidak lagi menjadi objek melainkan sebagai subjek dan kegiatan pembelajaran tidak berpusat pada guru (teacher centered) melainkan pada siswa (student centered) (2) cara mengatasi kendala yang terjadi pada penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Enrekang, yaitu menggunakan berbagai teknik dan instrument penilaiaan yang dapat dilaksanakan secara keseluruhan maupun sebagian saja yang terpenting kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dapat teridentifikasi dengan baik.

Kata Kunci : Kurikulum 2013, Sikap dan Mental Siswa

(12)

ix

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu Wataala pencipta alam semesta penulis panjatkan ke hadirat-Nya, semoga selawat dan salam senantiasa tercurah pada Rasulullah Muhammad saw. beserta keluarga.

Sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqomah untuk mencari ridah-Nya hingga di akhir zaman.

Skripsi dengan judul “Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Menumbuh Kembangkan Sikap dan Mental Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Enrekang”

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berbekal dari kekuatan dan ridah dari Allah swt. semata maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan meski dalam bentuk yang sangat sederhana. Tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan. Oleh sebab itu hanya dari pertolongan Allah swt. yang hadir lewat uluran tangan serta dukungan dari berbagai pihak. Karenanya, penulis menghaturkan terima kasih yang tiada terhingga atas segala bantuan modal dan spritual yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Rasa terima kasih dan penghargaan yang teristimewa dengan segenap cinta dan hormat kepada Ayahanda Majid dengan Ibunda Ny. Warni yang telah

(13)

bersedia menjadi madrasah pertama bagiku untuk hidup dan bertahan pada poros dunia yang semakin keras. Dia yang kusebut dengan Papa dan Mama begitu senantiasanya memberikan dukungan moril dan material, kasih dan cintanya, serta kepercayaan yang tak terhingga. Sampai hari ini masih setia mendidik anak- anaknya menuju gerbang kesuksesan. Semogah segala yang diberikan kepada penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat kelak Amin. Tak lupa hanturan kasih kepada kakak tersayang Muhajir dan adik- adik saya Muh. Firman dan Nur zaenab yang dengan sabarnya dan kasih sayangnnya yang telah memberikan saya do’a dan dukungan disetiap perjalan saya dalam menyelesaikan skripsi ini sampai selesai. Termasuk keluarga yang telah memberikan dukungan, perhatian dan bantuannya yang diberikan pada penulis dalam menempuh pendidikan hingga tersusunya skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj. Syahribulan K. M. Pd. dan Bapak, Drs. H. Muhammad Amier, M.

Pd.selaku pembimbing I dam pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktunya dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan semangat kepada penulis, sejak pengusulan judul, penyusunan proposal dan sampai pada penyelesaian dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari pula bahwa selama menjadi mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun akademik 2012-2016 hingga sekarang ini, telah banyak memperoleh bantuan maupun bimbingan dan dorongan moril dari semua pihak hingga studi penulis dapat terselesaikan.

(14)

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim,SE.,M.M selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph. D. selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar, Ketua Prodi Andi Adam, S. Pd., M.Pd dan sekretaris Jurusan Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd serta Nasir, S. Pd., M. Pd dan Akram, S. Pd., M. Pd selaku staf jurusun Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak dan Ibu dosen jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mengajar dan mendidik mulai dari semester awal hingga penulis menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sahabat seperjuangan angkatan 2013 terutama kelas A terspesial khususnya Ria, Misda, Yusriati, Merry, Nurkaya, Sucy, Aris, Ratna, Erna wati, Ayhu, Athun, Isra, Hasanah, Asrul, Qomaria, Tati, Amri, Sulhayana, Juriati, Ma’rifa, Alam, Chipa, dan Chacha yang selalu hadir mewarnai perjalanan hidup penulis, menawarkan begitu banyak jasa sejak penulis berstatus maba hingga detik-detik terakhir perjalanan akademik.

(15)

. Akhirnya kepada Allah swt penulis memohon, semoga pihak yang telah ikut membantu dalam upaya penyusunan Skripsi ini diberikan pahala yang setimpal Amin.

Billahi Fii Sabilililhaq Fastabikul haerat Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Makassar, September 2017

Rosdiana

(16)

xii

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. LatarBelakang ... 1

B. RumusanMasalah ... 7

C. TujuanPenelitian ... 8

D. ManfaatPenelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 10

A. KajianPustaka... 10

1. Impelmentasi Kurikulum 2013 ...10

a. Pengertian Kurikulum ...12

b. Fungsi kurikulum ...12

(17)

2. Kurikulum 2013 ...13

a. Pengertian Kurikulum 2013 ...13

b. Landasan Kurikulum...13

c. Karakteristik Kurikulum 2013 ...15

d. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013 ...16

e. Perangkat Kurikulum 2013 ...18

f. Cara Menumbuh Kembangkan Sikap dan Mental Melalui Kurikulum 2013 ...20

3. Kendala Kurikulum 2013 dan Cara Mengatasinya...23

a. Kendala Kurikulum 2013...23

b. Cara Mengatasi Kurikulum 2013...23

A. KerangkaPikir...24

BAB III METODE PENELITIAN ...26

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ...26

B. Lokasi Penelitian ...27

C. Devenisi Operasional Variabel ... 27

D. Subjek Penelitian ...28

1. Populasi dan Sampel ...28

E. Sumber dan Jenis Data ...32

F. Teknik Pengumpulan Data ...33

G. Analisis Data...34

H. Tahap-TahapPenelitian ...36

I. Proses Pencatatan dan Analisis Data……….39

(18)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 41

B. Hasil Penelitian ... 45

C. Pembahasan... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA ...65 LAMPIRAN

(19)

xv

3.2 Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Enrekang... 30

3.3 Sampel Guru SMP Negeri 2 Enrekang... 31

3.4 Sampel Siswa SMP Negeri 2 Enrekang ... 32

4.1 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Enrekang... 43

4.2 Data Tenaga Kependidikan ... 44

4.3 Data Siswa/SiswiKelas VII SMP Negeri 2 Enrekang ... 44

(20)

xvi

2.1 SkemaKerangkaPikir ... 25

(21)

1 A. Latar Belakang

Perkembangan pendidikan di Indonesia semakin pesat. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan Kurikulum 2013. Menurut Mendikbud Muhammad Nuh (2013), alasan perubahan kurikulum, bahwa jaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata (dalam Hidayat 2013, www.untirta.ac.id). Perubahan kurikulum ini sontak membuat kaget sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, terutama bagi para pelaksana pendidikan, yaitu guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan peserta didik.

Inti dari Kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan tematikintegratif. Dalam Kurikulum 2013 terdapat perubahan untuk semua mata pelajaran, diantaranya mata pelajaran IPS, IPA, Matematika, Bahasa Indonesia/Inggris, dan PKn. Tujuan dari perubahan Kurikulum 2013 untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Kemendikbud, 2013). Perubahan Kurikulum 2013 harusdisikapi, diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak, karena kurikulum merupakan jembatan dan jantungnya pendidikan yang akan menentukan kualiatas pendidikan di Indonesia. Interaksi yang baik dan dinamis antar anggota sekolahmenjadi penting guna tercapainya tujuan pendidikan.

(22)

Kurikulum 2013 telah dicanangkan oleh pemerintah terutama oleh Mendikbud tahun 2013 untuk diterapkan di sekolah baik SD, SMP, dan SMA/SMK. Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan pada tahun ajaran 2013 (Juli 2013). Pada jenjang SMP/MTs baru dilaksanakan untuk kelas VII, sedangkan kelas VIII dan kelas IX masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP Implementasi Kurikulum 2013 inipun masih belum merata baru beberapa sekolah saja yang menerapkan Kurikulum 2013

Undang-undang sisdiknas mengemukakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar proses pembelajaranagar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan sangat penting dalam penentu kemajuan suatu negara dan kesejahteraan rakyat.

Tidak ada suatu negara maju memiliki mutu pendidikan yang rendah. Seperti halnya di jepang dan Amerika serikat adalah negara yang mempusarkan sistem politiknya dalam bidang pendidikan yaitu dengan cara menekankan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan negaranya.

Perkembangan kurikulum berpijak dari sejarah perkembangan pendidikan di indonesia itu sendiri. Secara formal, sejak zaman Belanda sudah terdapat sekolah, artinya kurikulum juga sudah ada. Berdasarkan penjelasan, kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung pada kurikulum yang digunakan.

Kurikulum adalah ujung tombak dari terlaksananya kegiatan pendidikan. Tanpa

(23)

adanya kurikulum mustahil pendidikan akan berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai dengan yang di harapkan. Karena itu, kurikulum sangat perlu untuk di perhatikan di setiap satuan pendidikan. Sebab, kurikulum merupakan salah satu penentu keberhasilan pendidikan. Dalam konteks ini, kurikulum dimaknai sebagai serangkaian upaya untuk menggapai tujuan pendidikan.

Kurikulum adalah peran mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam suatu periode jenjang pendidikan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) atau biasa disebut dengan KTSP yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.

Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum 2013 diimpelementasikan secara terbatas pada sekolah perintis, yakni pada kelas I dan IV untuk tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK, sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia

Mentri pendidikan dan kebudayaan memaparkan bahwa kurikulum 2013 lebih ditekankan pada kompotensi dengan pemikiran kompotensi berbasis sikap,

(24)

keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri kurikulum 2013 yaitu menuntut kemampuan guru untuk berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan disebabkan siswa zaman sekrang sudah banyak mengenal teknologi yang canggih asalah satunya smartphone. Selain guru yang di tuntut untuk berpengetahuan, siswa pun juga lebih di dorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berfikir kritis. Tujuan dari semua itu makaa terbentuklah generasi produktif, kreatif, inovatif, dan efektif.

Penguatan Kurikulum 2013 dilakukan melalui tata kelola sebagai berikut;

(1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif; (2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); (3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut; (1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat; (2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; (3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar mata pelajaran; (5) Mengembangkan Kompetensi Inti

(25)

kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kom petensi Dasar.

Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran; (6) Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Beranjak dari keunggulan kurikulum 2013 yaitu penerapan sikap dan mental khususnya siswa SMP Negeri 2 Enrekang di tuntut untuk di terapkan pada lingkaran pergaulannya dimana pun ia berada. Adapun kompotensi dasar khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan Sosial (IPS) dan berkaitan dengan menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa yaitu pada KD 3.1 memahami aspek keruangan dan konektivitas antarruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan berkelanjutan kehidupan manusia (ekonomi, budaya, pedidikan, dan politik). KD 3.2 memahami perubahan masyarakat indonesia pada masa praaksara, masa hindu budha, dan masa islam aspek geografi, ekonomi, budaya, pendidikan, dan politik. KD 3.3 memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat. KD 3.4 memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

Berdasarkan kompotensi dasar di atas dapat di pahami dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental seorang siswa khususnya dalam peoses menerima pembelajaran dapat di ketahui ketika seorang siswa mampu mengamati, menanya, menalar, mengumpulkan data, menganalisis, mengambil kesimpulan, dan

(26)

mengomunikasikan dari ketiga kompotensi dasar tersebut. Dan siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran yang di berikan oleh guru.

Perbedaan mendasar KTSP dan Kurikulum 2013, Perbedaan pokok antara KTSP atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini diterapkan dengan Kurikulum 2013 yang akan dijalankan sebagai bentuk sosialisasi mulai Juli 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran.

Pada KTSP, proses pengembangan silabus adalah kewenangan satuan pendidikan tingkat sekolah, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.

Namun di balik perbedaan yang ada, sebenarnya juga terdapat kesamaan esensi antara Kurikulum 2013 dengan KTSP. Misalnya tentang pendekatan ilmiah (Scientific Approach) yang pada hakikatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP).

Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan- pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang

(27)

bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013.

SMP NEGERI 2 ENREKANG merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013. Disekolah tersebut dalam melaksanakan proses belajar mengajar masih mengalami kendala pada siswa dalam menerima materi yang terlalu banyak dan harus dikuasai sehingga setiap materi tidak mampu tersampaikan dengan baik.Sehingga siswa tersebut kurang semangat dalam menerima suatu meteri yang diberikan oleh guru. Akibatnya siswa lebih banyak diam dan kurang memperhatikan setiap proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa dalam penerapan kurikulum 2013 masih mendapat kendala dalam proses penerapannya.sehinggah di butuhkan kemampuan seorang guru dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa agar menjadi lebih baik lagi. Hal ini yang menjadi faktor utam peneliti ingin mengkaji secara ilmiah mengenai

“ PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM MENUMBUH

KEMBANGKAN SIKAP DAN MENTAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 ENREKANG”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang judul yang telah di uraikan di atas, maka dapat di rumuskan masalah pokok dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimnakah proses penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuhkembangkan sikap dan mental Siswa Kelas VIISMP Negeri 2 Enrekang?

(28)

2. Bagaimanakah cara mengatasi kendala yang terjadi pada penerapankurikulum 2013 dalam menumbuhkembangkan sikap dan mental SiswaKelas VII SMP Negeri 2 Enrekang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan tujuan penelitiandi atas maka dapat di rumuskan tujuan penelitian yaitu:

1. Mengetahui proses penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental Siswa Kelas VIISMP Negeri 2 Enrekang.

2. Mengetahui cara mengetasi kendala yang terjadi pada penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Enrekang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran kepada berbagai pihak, anatara lain:

a. Bagi Dunia Pendidikan

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai bahan literatur untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental.

b. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan sekolah dalam upaya menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa dalam pengajaran.

(29)

c. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti tentang proses penerapan kurikulum 2013 dan dapat menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya.

(30)

10 1. Implementasi Kurikulum 2013

Berdasarkan penjelasan Mendikbud pada tanggal Jakarta 26-28 Juni 2013, Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar amanah RPJMN 2010- 2014mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional,melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikandasar dan menengah serta pembelajaran. Dimana sasaran Penyempurnaankurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25%sekolah pada tahun 2012 dan 100% pada tahun 2014.

Implementasi kurikulum 2013 diyakini dapat mengatasi permasalahan sumber daya manusia dinegara kita.pendidikan yang dilakukan seharusnya membentuk siswa yang memiliki karakter agar mereka tidak menyalahgunakan pengetahuan keterampilannya untuk merugikan orang lain. Maka dari itu implementasi kurikulum 2013 yang memiliki sasaran untuk menghasilkan insan berkarakter yang kreatif dan inovatif dalam dilaksanakan dan didukung oleh semua pihak.

Kurikulum 2013 difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa perpaduan antara pengetahuan, ketrampilan,dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajari. Dalam implementasi kurikulum 2013 dilakukan penambahan beban belajar pada semua jenjang pendidikan.

(31)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum lanjutan dari pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mengalami penyempurnaan standar kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Kurikulum 2013 lebih menekankan pada penataan pola pikir dan tata kelola, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses, dan penyesuaiaan beban. Inti dari Kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan tematik – integratif.

Kurikulum 2013 diterapkan dengan menelaah standar kompotensi lulusan (SKL), kompotensi inti(KI), dan kompotensi dasar(KD) secara benar. Kegiatan belajar harus diarahkan untuk membentuk siswa menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakep, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab sesuai tujuan pendidikan nasional pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Pendekatan siantifik berkaitan erat dengan metode siantifik(ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Metode ilmiah pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh melalui atau percobaan. Oleh sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber.

Berdasarkan teori Dyer dalam, Ridwan(2014: 53) pendekatan siantifik (scientific approach) dalam pembelajranmemiliki komponenproses pembelajaran yaitu: 1.) mengamati, 2.) menanyanya, 3)

(32)

mencoba/mengumpulkan informasi, 4) menalar/asosiasi, membentuk jejaring(melakukan komunikasi).

a. Pengertian Kurikulum

Berdasarkan uraian di atas, pengertian kurikulumterdapat pada pasal1 butir 10 UU nomor 20 tahun 2003 tentang: “sistem pendidikan nasional yaitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi, dan bahanpembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu” Martiyono, (2013:195).

Kurikulum secara etimologis adalah tempat berlari dengan kata yang berasal dari bahasa latin curir yaitu pelari, dan currier yang artinya tempat berlari. Dalam sejarahnya, kurikulum merupakan suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal atau start sampai dengan finish, kemudian pengertian kurikulum juga mendapat tempat didunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus di pelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan, kurniasih (2014: 3).

b. Fungsi Kurikulum

Haling (2007:55) menjelaskan fungsi utama kerikulum adalah “a) sebagai pedoman pelaksanaan pembelajara, b) sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan secara menyeluruh, c) sebagai tolak ukur penentuan kebijakan pada setiap jenjang pendidikan, dan d) sebagai tolak ukur penentuan kadar kelulusan”

.

(33)

2. Kurikulum 2013

a. Pengertian kurikulum 2013

Nuh dalam kurniasih (2014:22) mengatakan bahwa “kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Sanjaya dalam fadillah (2014: 14) kurikulum diartikan sebagai srangkaian pengalaman belajar peserta didik, sebagaimana yang telah disebutkan oleh beberapa tokoh pendidikan bahwa kurikulum bukan hanya menyangkut mata pelajaran yang telah dipelajari, melainkan menyangkut seluruh usaha sekolah untuk mempengaruhi siswa belajar, baik dalam maupun luar kelas atau bahkan diluar sekolah.

b. Landasan kurikulum

1. Landasan filosofi kurikulum 2013

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 butir 1 menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyaraakat, bangsa, dan negara”.

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan No. 70 tahun 2013 menyatakan bahwa kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

(34)

a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang.

b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.

c) Pendidik ditunjukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecermerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.

d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual.

2. Landasan teoritis kurikulum 2013

Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 70 tahun 2013 menyatakan bahwa, kurikulum 2013 menganut:

1) Pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran disekolah, kelas dan masyarakat.

2) Pengalaman belajar langsung peserta didik sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.

Pengalaman langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan yuridis dan empris kurikulum 2013

Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 70 tahun 2013 menyatakan bahwa, landasan yuridis kurikulum 2013 yaitu:

(35)

a) Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

b) Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

c) Undang-undang nomor 17 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan rencana pembangunan jangka menengah nasional.

d) Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.

c. Karakteristik kurikulum 2013

Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 70 tahun 2013 menyatakan bahwa, kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari disekolah kemasyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat.

(36)

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

7. Kompotensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.

d. Tujuan dan fungsi kurikulum 2013 1) Tujuan kurikulum 2013

Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 70 tahun 2013 menyatakan bahwa, tujuan kurikulum 2013 yaitu “ mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inofatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”.

Dalam fadillah (2014:25) kurikulum 2013 memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbnagkan hard skills dan soft skill melalui kemampuan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

(37)

b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif sebabai model pembangunan bangsa dan Negara Indonesia.

c. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku tes yang digunakan dalam pembelajaran.

d. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan kurikulum ditingkat satuan pendidikan.

e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan pendidikan serta kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan keleluasan untuk mengembangkan kurikulum 2013 sesuai dengan satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah.

2) Fungsi kurikulum 2013

Ruhimat (2013:9) menjelaskan mengenai enam fungsi kurikulum, yaitu:

a. Fungsi penyesuaiaan fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan yang mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat yang mampu menyesuaikan diriya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social.

(38)

b. Fungsi integrasi fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan yang harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.

c. Fungsi diferensiasi, fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.

d. Fungsi persiapan, fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.

e. Fungsi pemilihan dimana fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan yang harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program- program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

f. Fungsi Diagnostik fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan yang harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.

e

. Perangakat Kurikulum 2013 1) Silabus

Dalam bukunya fadillah (2014:135) mengatakan “silabus adalah rencana pembelajran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

(39)

penilaiaan, alokasi waktu, dan sumber belajar”. Ruang lingkup silabus menuru Fadillah (2014:136) yaitu:

1. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program.

2. Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran.

3. Materi pembelajaran adalah setiap materi ajar yang disampaikan kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

4. Kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, dengan pendidik dan sumber belajar.

5. Penilaiaan ialah proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk mengukur pencapaiaan hasil belajar peserta didik.

6. Alokasi waktu adalah beban waktu yang diberikan untuk setiap kompetensi yang akan dicapai.

7. Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk kegitan pembelajaran.

2) RPP

Menurut permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disbutkan bahwa “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih”. Mulyasa dalam fadillah (2014:144) mengemukakan pendapatnya mengenai RPP yaitu “suatu rencana yang mengambarkan prosedur

(40)

dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan jabarkan dalam silabus”.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sangat penting dalam memanajemen waktu pembelajaran sehingga lebih terarah yang berisi tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, media, alat, sumber pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penilaiaan serta dapat membantu guru memaksimalkan pemberian materi sesuai yang telah direncanakan.

3) Penilaiaan dalam Kurikulum 2013

Penilaiaan kurikulum 2013 mengacu pada permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaiaan pendidikan. Standar penilaiaan bertujuan untuk menjamin: 1) perencanaan penilaiaan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaiaan, 2) pelaksanaan penilaiaan peserta didik secara professional, terbuka, edukatif, efektif, efsien, dan sesuai dengan konteks social budaya, dan 3) pelaporan hasil penilaiaan peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informative.

f. Cara menumbuh kembangkan sikap dan mental melalui kurikulum 2013 Dalam kurikulum 2013 pembelajaran ditekankan pada pembelajaran siantifik yangterlembaga kedalam lima proses yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menganalisis, serta mengkomunikasikan. Dalam lima proses tersebut, setiap siswa dituntut agar mampu menerapkan sikap ilmiah seperti jujur, objektif, dan akuntabel selama proses pembelajaran. Disamping itu, pada

(41)

mata pelajaran IPS dalam kurikulum 2013 menuntut peserta didik agar mampu mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).

Siswa atau peserta didik adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Seseorang siswa adalah peserta didik yang memiliki potensi dasar, yang penting dikembangkan melalui proses belajar mengajar, yang baik dilakukan secara fisik maupun secara mental.

1) Pengertian sikap

Sikap menurut kurikulum 2013 yaitu aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang yang diwujudkan dalam perilaku.

Sikap menyatakan pernyataan evalutif terhadap objek, orang atau peristiwa dalam hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Sikap mempunyai tiga komponen yaitu kesadaran, perasaan dan perilaku.

Sikap merupakan salah satu aspek psikologi individu yang sangat penting karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku sehingga akan banyak mewarnai perilaku seseorang.

2) Struktur dan komponen sikap

Dalam bukunya Surya (2013:13) mengemukakan struktur dan komponen sikap yang saling menunjang yaitu:

a. Perilaku kognitif merupakan perilaku yang berhubungan dengan bagaimana individu mengenali alam lingngkungan sekitarnya.

(42)

Perilaku kognitif juga terjadi dalam bentuk pendirian, pengamatan, mengingat, imajinasi, dan berfikir.

b. Perilaku konatif adalah perilaku yang berkenaan dengan dorongan dari dalam untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan atau kehidupan individu.

c. Perilaku efektif merupakan perilaku yang mengandung atau manifestasi atau perasaan atau emosi yang bersumber dari keadaan atau getaran didalam diri sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu.

3) Mental

Menurut Witherington dalam Surya (2013:154) “kesehatan mental merupakan suatu kondisi sebagai hasil dari mental yang terorganisasikan dan berfungsi secara normal”. Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang dengan `kuat menjadi dasar keyakinan dalam bertindak atau berbuat.

4) Siswa

Pada dasrnya siswa adalah komponen paling utama dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa maka belajar mengajar tidak akan tercipta, dimana dalam satu ruangan kelas apabila hanya guru saja yang ada tidak dapat dikatakan belajar mengajar. Karena tidak ada subjek didik yang diberikan pengajaran.

Siswa atau peserta didik adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Seorang siswa adalah peserta didik yang

(43)

memiliki potensi dasar, yang penting dikembangkan melalui proses belajar mengajar, yang baik dilakukan secara fisik maupun secara mental.

Pada pasal 1 ayat 4 UUD RI No. 20 tahun 2013. Mengenai system pendidikan nasional dimana “ peserta didik atau siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri mereka melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.

3. Kendala Kurikulum 2013 dan Cara Mengatasinya

a. Kendala kurikulum 2013

1) Kompetensi guru yang belum siap karena belum mengikuti pelatihan sosialisasi kurikulum 2013

2) Kesiapan belajar siswa yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk penyusuaiaan dari kebiasaan mencatat dan menghafal kepada kebiasaan berfikir ilmiah yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan membuat kesimpulan.

3) Adanya materi yang tidak runtut dalam buku pengangan siswa b. Cara mengatasi kurikulum 2013

1) Sebaliknya guru yang telah mengikuti sosialisasi kurikulum 2013 mengajarkan kepada guru-guru yang belum mengikuti pelatihan.

2) Sebaliknya siswa agar terbiasa mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejarinagan semua mata pelajaran, kesenjangan mendasar antara kesiapan siswa dengan pendekatan ilmiah kurikulum 2013.

(44)

3) Sebaliknya materi buku pengangan guru dan siswa sebelum diterima terlebih dahulu dilakukan revisi agar materi tidak membingunngkan siswa maupun guru.

B. Kerangka Pikir

Kurikulum 2013 merupakan serentetan penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu di implementasikan ke kurikulum 2006 (KTSP). Mentri Pendidikan dan Kebudayaan memaparkan bahwa kurikulum 2013 lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun cirri kurikulum 2013 yaitu menuntut kemampuan guru untuk berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan dikarenakan siswa zaman sekarang sudah banyak mengenal teknologi yang canggih salah satunya adalalah smartphone. Selain guru yang dituntut untuk berpengetahuan, siswa pun juga lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari semua itu maka terbentuklah generasi produktif, kreatif, inovasi, dan afektif.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdispliner dari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang ilmu sosial.

Masalah penerapan kurikulum 2013 yang khususnya dalam menumbuhkn sikap dan mental siswa berdasarkan materi pembelajaran IPS yaitu adanya

(45)

kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami materi pembelajaran yang terlaalu banyak yang harus dikuasai oleh siswa. Untuk lebih rinci tetang bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa, maka disajikan kerangka konsep sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema kerangka pikir

SMP NEGERI 2 ENREKANG

PENERAPAN KURIKULUM 2013

PROSES KENDALA

GURU

MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP DAN MENTAL SISWA

TEMUAN

(46)

26 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang mana pendekatan deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi seperti sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Menurut Sugiyono dalam Gunawan (2013:107) mengemukakan bahwa “masalah dalam penelitian kualitatif bersifat semntara, tentative dan berkembang atau berganti setelah penelitian berada dalam lapangan”.

Sugiyono dalam Gunawan (2013:107) melakukan penelitian kualitatif tentu melalui beberapa tahap, terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif yaitu:

a) Tahap deskriptif atau tahap orientasi

Ditahap ini penelitian mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian penelti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.

b) Tahap reduksi

Ditahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.

(47)

c) Tahap seleksi

Pada tahap ini peneliti menguraikan focus penelitian yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang focus masalah.

B. Lokasi Penelitian

Wilayah yang menjadi lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 2 Enrekang.

Hal ini sesuai dengan judul yang peneliti terapkan yaitu “ Penerapan Kurikulum 2013 dalam Menumbuh Kembangkan Sikap dan Mental Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Enrekang”.

Oleh karena itu adapun alasan peneiliti memilih tempat penelitian di SMPN 2 Enrekang, dengan alasan sebagai berikut.

SMPN 2 Enrekang adalah daerah yang peneliti anggap mudah dari jalur transfortasi, sehingga memudahkan peneliti menjangkau daerah tersebut.

SMPN 2 Enrekang adalah salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan kurikulum dalam meningkatkan proses pembelajaran siswa yang ada di SMPN 2 Enrekang.

C. Defenisi Operasional Variabel

Menurut (Sugiyono, 2015 : 60) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Untuk lebih memahami secara komperhensif judul penelitian ini, maka penulis memberikan pengertian dan pemaknaan secara operasional yaitu:

(48)

1. Penerapan Kurikulum (X)

Pada penerapan kurikulum 2013 yang ada di SMP Negeri 2 Enrekang dimana pembelajaran lebih ditekankan pada pembelajaran saintifik yang terlembaga kedalam lima proses yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menganalisis, serta mengkomunikasikan. Dalam lima proses tersebut setiap siswa dituntut agar mampu menerapkan sikap ilmiah seperti jujur, objektif dan akuntabel selama proses pembelajaran.

2. Menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa (Y)

Menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa, dimana setiap siswa yang ada di SMP Negeri 2 Enrekang lebih termotivasi belajar yang dapat menumbuhkan semangat belajarnya dimana siswa khususnya kelas VII lebih terdorong untuk lebih maju lagi.

Saat ini, banyak siswa yang kurang termotivasi untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang acuh terhadap proses pembelajaran karena kurangnya dorongan dan motivasi dari guru.

D. Subjek Penelitian 1. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan

(49)

sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang ditelit.

Sugiyono (2012: 90) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakter yang tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan guna pengolahan data dalam upaya menujawab permasalahan yang dikaji dalam penelitian, dibutuhkan adanya populasi sebagai sasaran penelitian.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII dan guru SMP Negeri 2 Enrekang. Perincian populasi sebagai berikut:

Adapun jumlah guru dan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Enrekang:

Tabel 3.1 Data Guru SMP Negeri 2 Enrekang

NO. Jenjang Pendidikan S1

Guru tetap Honor Jumlah

1. 39 38 1 38

Jumlah

1 39

(50)

Tabel 3.2 Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Enrekang

No Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah

P L

1. VII A 10 15 25 Orang

2. VII B 8 15 23 Orang

3. VII C 10 14 24 Orang

4. VII D 10 14 24 Orang

5. VII E 9 16 25 Orang

Jumlah 47 74 121

b. Sampel

Menurut Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian menggunakan populasi, karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih menghemat biaya, waktu dan tenaga. Dalam menentukan sampel langkah awal yang harus ditempuh adalah membatasi jenis populasi atau menentukan populasi target.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara umum terbagi dua yaitu probability sampling dan Simple random sampling(Sampel diambil secara acak).

(51)

1. Untuk guru

Proporsi Populasi = Jumlah keseluruhan guru x proporsional

= 39 x 20% = 8 Orang guru Contoh sampel tabel untuk guru:

Tabel 3.3 sampel guru SMP Negeri 2 Enrekang

No. Jenjang

pendidikan S1

Guru tetap

Honor Jumlah Perhitungan sampel Pembulatan

1. 39 38 1 38 38

39 8 = 7,79

8

Jumlah

1 1

39 8 = 0,20

0%

39 8

2. Untuk Siswa

Proporsi populasi = jumlah keseluruhan siswa x proporsional

= 121 x 15% = 19 Orang siswa

Sampel siswa proporsi populasi

Jadi jumlah keseluruhan sampel adalah 19 orang siswa SMP Negeri 2 Enrekang.

(52)

Contoh sampel tabel untuk siswa:

Tabel 3.4 sampel siswa SMP Negeri 2 Enrekang

No Kelas Jumlah Perhitungan sampel Pembulatan

1. VII A 25 Orang 25

121 19 = 3,92

4

2. VII B 23 Orang 23

121 19 = 3,61

3

3. VII C 24 Orang 24

121 19 = 3,76

4

4. VII D 24 Orang

19 = 3,76

1 4

5. VII E 25 Orang 25

121 19 = 3,92

4

Jumlah 19

E. Sumber dan Jenis Data

Sebagaimana yang diketahui sumber data utama (primer) meliputi kata- kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai. Sumber utama dicatat melalui catatan tertulis dan melalui perekaman video tau audio tape, pengambilan foto atau film, pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta sehingga merupakan hasil utama gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Data primer adalah yang diperoleh secara langsung dari responden, yaitu guru mata pelajaran IPS sebanyak 4 orang di SMP Negeri 2 Enrekang.

(53)

Sedangkan sumber data tambahan sekunder, yaitu yang biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen yang telah dikelolah oleh pihak yang bersangkutan. Dalam penelitian ini data diambil dari sumber-sumber data wawacara dari Guru di SMP Negeri 2 Enrekang.

Sumber data yang digali dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer (utama) yang berupa kata-kata dan tindakan seperti sumber data tertulis, sedangkan sumber data sekunder (tambahan) yang berupa dokumentasi seperti dokumen-dokumen dan foto.

Sumber data atau primer, yaitu sumber data yang diambil peneliti melalui wawancara. Apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber data tersebut adalah responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan penelit. Sumber data dari penelitian ini yaitu guru IPS kelas VII dan VIII (melalui wawancara) sebanyak 4 orang.

F. Teknik Pengumpulan Data

metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi literature atau kepustakaan (libray research) maupun data yang dihasilkan dari lapangan (field research).

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

a. Observasi

Arikunto dalam Gunawan (2014:143) “Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis”. Sedangkan menurut Narbuko dalam Fahmi, (2013:19) “Observasi adalah cara atau alat pengumpulan data yang

(54)

dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidki”.

Dengan melakukan observasi, penulis dapat memperoleh data yang diperlukan. Cara ini dilakukan dengan turun langsung pada objek penelitian yaitu di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Enrekang.

b. Wawancara

Setyadin dalam Gunawan (2014:160) “wawancara merupakan suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses Tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik”. Dengan melakukan wawancara pada penelitian kualitatif untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenan dengan topic yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksploitasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.

c. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan untuk mengambil gambar pada saat dilakukan penelitian untuk memastikan keaslian penelitian tanpa rekayasa yang dibuat-buat.

Dokumentasi yang digunakan adalah proses penyajian buku yang relevan dan tulisan atau penulisan yang relevan dengan penyajian masalah yang ada pada sekolah.

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data dalam pola, kategori, dan satuan uraiaan dasar sehingga dapat ditemukan dan

(55)

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif yaitu analisis data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Metode ini bertujuan untuk menyajikan deskripsi (gambaran) secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. Dengan demikian analisis ini dilakukan saat penelitian berada di lapangan dengan cara mendeskripsikan segala data yang telah didapat, lalu dianalisis sedemkian rupa secara sistematis, cermat dan akurat.

Dalam hal ini data yang digunakan berasal dari wawancara dan dokumen- dokomen yang ada serta hasil observasi yang dilakukan.

Agar data yang diperoleh sesuai dengan kerangka kerja maupun focus masalah, akan ditempuh dua langkah utama dalam penelitian ini, yaitu:

1) Menganalisis data dilapangan, yaitu analisis yang dikerjakan selama pengumpulan data berlangsung dan dikerjakan terus-menerus hingga penyusunan laporan penelitian selesai. Sebagai langkah awal, data yang merupakan hasil wawancara terpimpin dengan kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, dan guru mata pelajaran IPS dan difokuskan sesuai dengan focus penelitian dan masalah yang terkandung didalamnya.

2) Menganalisis data yang terkumpul atau data yang baru diperoleh. Data ini dianalisis dengan membandingkan denga data-data terdahulu.

Adapun tujuan dari metode deskriptif ini adalah sebagai berikut:

a) Mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan gejala-gejala yang ada

(56)

b) Mengidentifikasi masalah dengan memeriksa data-data yang memperlihatkan kondisi dan praktik-praktik yang berlaku.

H. Tahap-tahap Penelitian

Pengumpulan data merupakan tahap awal dalam proses penulisan proposal ini. Kegiatan diarahkan pada pencarian dan pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah atau objek yang ingin ditulis. Penelusuran dalam pencarian data penulis menggunakan teknik peninjauan kepustakaan dan lapangan.s

1. Kepustakaan

Pada tahap ini penulis berusaha mengumpulkan sumber-sumber pustaka berupa buku-buku dan Undang-Undang yang erat kaitannya dengan objek yang diteliti oleh penulis. Sumber-sumber tersebut dapat diperoleh melalui peninjauan kepustakaan pada referensi-referensi yang mendukung seperti dalam buku, sumber internet, dan penelitian terdahulu oleh peneliti lain yang berkaitan dengan pengkajian proposal ini.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mendatangi lokasi yang akan menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data yang lebih akurat terutama dalam bukti-bukti fisik seperti data-data siswa. Pada tahap ini peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Pada tahap ini peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Wawancara dengan kepala sekolah 2) Wawancara denag waka kurikulum

(57)

3) Wawancara dengan guru IPS

4) Observasi langsung dengan pengambilan data dari lapangan.

b. Mengidentifikasi data

Data yang sudah terkumpul dari hasil wawancara dan observasi diidentifikasi agar mempermudahkan peneliti yang menganalisa sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Adapun focus penelitian ini yaitu gambaran proses dan kendala dalam penerapan kurikulum 2013 oleh guru dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa SMP Negeri 2 Enrekang.

3. Keabsahan Data

Analisis data kualitatif pada dasarnya ingin memahami situasi sosial (objek penelitian dalam penelitian kualitatif) menjadi bagian-bagian, hubungan bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Denzim dalam Gunawan (2014:217) mengemukakan bahwa “triangulasi merupakan penggabungan berbagai metode dalam suatu kajian tentang satu gejala tertentu.

Selanjutnya Denzim dalam Gunawan (2014:219) membedakan empat macam triangulasi, yaitu:

a. Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber memperoleh data.

b. Triangulasi metode adalah usaha mengecek temuan penelitian

c. Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan observasi atau wawancara.

(58)

d. Triangulasi teoritik berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.

Menurut Sugiyono (2012:370) langkah-langkah yang dilakukan dalam menguji keabsahan data adalah dengan cara triangulasi dan audit trail.

a. Triangulasi, langkah pertama dalam analisis data yakni dengan cara triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik. 1) Triangulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. 2) Triangulasi tehnik untuk menguji redibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda. Misalnya data yang telah diperoleh dengan wawancara kemudian di cek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.

b. Audit Trail, setelah melakukan triangulasi, selanjutnya dilakukan audit trail untuk memeriksa keakuratan data yang berupa catatan lapangan, memeriksa hasil sintesis data (penggabungan data yang telah diperoleh dari wawancara dan observasi) memeriksa hasil analisis data yang telah berupa rangkuman,konsep, dan memeriksa proses penelitian yang telah dilakukan dari awal hingga akhir. Audit trail dilakukan pada saat penulisan hasil laporan penelitian dilangsungkan melalui auditor yang telah berpengalaman misalnya oleh pembimbingan atau promotor penelitian.

(59)

4. Proses Pencatatan dan Analisis Data

Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisa data yang sudah diperoleh adalah dengan cara deskriptif (nonstatistik). Spradley dalam Gunawan (2014:210) mengemukakan “analisis data adalah pencarian atau pelacakan pola- pola. Analisa data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan bagian-bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungan terhadap keseluruhannya”.

Mantja dalam Gunawan (2014:210) mengemukakan semua “analisis data kualitatif akan mencakup penelususran data, melalui catatan-catatan (pengamatan lapangan) untuk menemukan pola-pola budaya yang dikaji oleh peneliti.

Sementara itu Bogdan dalam Gunawan (2014:210) menyatakan bahwa : Analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.

Menurut Miles dalam Gunawan (2014:201-212), mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu:

a. Reduksi Data (data reduksi)

Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk mengumpulkan data.

(60)

b. Paparan Data (data display)

Pemaparan data sebagai sekumpulan dan pengaambilan tindakan.

Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusion drawing / verifying.

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab focus penelitian berdasarkan hasil analisa data. Kesimpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan pedoman pada kajian penelitian.

Analisa data merupakan upaya penataan secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan lainnyauntuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang proses penerapan kurikulum 2013 dalam menumbuh kembangkan sikap dan mental siswa SMP Negeri 2 Enrekang. Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif.

(61)

41 1. Penyajian Hasil Penelitian

SMP Negeri 2 Enrekang adalah salah satu lembaga pendidikan formal tingkat menengah petama yang berada di lingkungan KabupatenEnrekang. Karena termasuk sekolah negeri, SMP Negeri 2 Enrekang merupakan salah satu sekolah yang berada di bawah naungan Dinas pendidikan enrekang.Penyajian hasil penelitian ini dimaksudkan untuk menyajikan data yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Selain observasi, penulis juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah, beberapa staff dan guru setiap mata pelajaran serta siswa yang merupakan perwakilan dari setiap kelas. Peneliti berfokus pada objek penelitian peningkatan mutu yang dipengaruhi oleh otonomi pendidikan dengan memandang berbagai subjek. Penulis melakukan penelitian dimulai pada tanggal 22 juli sampai pada 25 september 2017.

2. Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Enrekang

SMP Negeri 2 Enrekang berada di Jln. Emmy Saelan No. 11 Enrekang Tepatnya di dalam wilayah Kecamatan Enrekang kabupaten / kota Enrekang Melihat lokasinya yang berada di tengah kota, maka sangatlah mudah bagi siswa menjangkau sekolah tersebut.

(62)

3. Profil Sekolah

Visi sekolah : beriman dan bertaqwa, unggul dalam prestasi, berperilaku hidup sehat dan cinta lingkungan.

Misi sekolah : a. Terciptanya warga sekolah yang memiliki budi pekerti dan karakter baik berlandasan iman dan taqwa.

b. Menjunjung tinggi budaya prestasi

c. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bernuansa religious, bersih, rapai, indah dan tertib

d. Terciptanya peserta didik yang memiliki pengetahuan, terampil, kreatif, inofatif, kompetitif dan kematangan emosional

e. Terciptanya semangat kewirausahaan bagi warga sekolah

f. Terlaksananya keselarasan dan keseimbangan pelestarian lingkungan demi terciptanya sekolah yang berwawasan lingkungan, mencegah pencemaran dan melestarikan fungsi lingkungan g. Menumbuhkan budaya mutu sekolah

3. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah secara umum adalah dimana sekolah memiliki kurikulum satuan pendidikan yang bermutu, efisien, relefan dan berdaya saing serta meningkatkan penghayatan dan pengalaman nilai-nilai agama warga sekolah secara berkesinambungan yang menerapkan budaya cinta lingkungan, juga

Referensi

Dokumen terkait

maka seharusnya terkait dengan pilihan energi primer untuk dibangkitkan ini dapat mengacu kepada target bauran energi yang secara indikatif telah ditetapkan dalam Rencana Umum

“Program inovasi yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan Kota Makassar adalah layanan Kusuka (Khusus Pemustaka) yang merupakan penyatuan berbagai program inovasi

Data pengamatan di lapangan ditemukan, keterlambatan ( delay) sering terjadi pada perusahaan penerbangan PT LAI. Sebagai salah satu contoh terjadinya keterlambatan

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Kepulauan Talaud mengalami penurunan sebanyak 531

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Sekolah Menengah Kejuruan

2 Beasiswa diberikan paling lama 4 (empat) tahun dengan evaluasi perkembangan akademik setiap semester, dengan ketentr-nn Indeks Prestasi Kurnulatif ( ipKj

Penelitian ini dilakukan pada PB Berkat Tani yang merupakan perusahaan pemanufakturan beras yang belum memiliki prosedur operasional standar pada sistem-sistem

Output device bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam