• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengelola pemotretan dua atau lebih benda yang berbeda jenis dan karakter A. Foto Makanan (Food Photography)

Dalam dokumen MODUL 6 PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI (Halaman 36-44)

Mengerjakan Pemotretan Benda

B. Jenis-jenis Tekstur

2.3 Mengelola pemotretan dua atau lebih benda yang berbeda jenis dan karakter A. Foto Makanan (Food Photography)

Saat ini bukan lagi menjadi sorotan yang aneh, ketika hidangan yang dipesan atau dibeli di sebuah restoran, diabadikan terlebih dahulu sebelum disantap. Bagi sebagian orang, foto makanan yang sudah disajikan mempunyai nilai estetika dan makna tersediri. Ada yang digunakan sebagai sarana untuk promosi lalu diposting ke media sosial untuk mendapatkan pengakuan atau mungkin karena terlalu menyukai makanan tersebut. Banyak juga foto-foto yang betemakan hidanganang di posting ke social media seperti instagram yang secara tidak langsung memberikan penafsiran tersendiri bagi foto tersebut. bisa saja ada yang tertarik,ada yang tidak suka bahkan ada yang langsung ingin mencicip hidangan tersebut.Dari sebuah foto, setiap orang pasti memiliki penafsiran yang berbeda. Seorang fotografer makanan yang professional dapat menghasilkan foto yang tidak hanya enak dilihat, tetapi juga foto yang membangkitkan selera, serta menyeragamkan persepsi.

Yang perlu diperhatikan saat memotret makanan yaitu:

1. Jenis makanan yang akan difoto

Makanan yang akan kita poto tergantung pada tema yang akan dipilih. Misalnya tema kebudayaan daerah Indonesia, maka makanan yang kita pilih yaitu makanan khas dari beberapa suku di Indonesia yang tentunya menarik perhatian pembacanya.

2. Bagian yang akan ditonjolkan

Misalkan pada pemotretan objek es krim yang enak, maka harus menonjolkan kesegaran dari es krim tersebut dengan memotret dari bagian samping atau atasnya.

3. Cara penyajian dari makanan tersebut

Melalui foto yang diambil, fotografer harus membuat orang lain tertarik untuk mencobanya makanan tersebut. Maka dari itu harus memperhatikan penyajian dari makanan itu.

4. Mencoba bereksperimen

Mulai mengiris atau membedah sedikit makanan tersebut. Pintar-pintar dalam mengenali objek. Terkadang walaupun “simple” namun indah, artinya jangan ada saling tindih antar misalnya, akan menambah keindahan dari makanan tersebut. Kita hanya perlu mengatur posisi makanan agar cahaya yang menghampirinya menjadi indah.

3) Background. Cari background atau latar yang bagus dan menarik dan yang pasti kontras dengan foto makanan tersebut.

4) White Balance. Mengatur white balance yang sesuai dengan foto makanan yang kita potret.

Kalau foto makanan kita lebih berwarna terang, sebaiknya menggunakan tone warm.

5) Tripod. Tripod juga diperlukan dalam mengambil gambar makanan yang akan kita potret, tetapi harus menyesuaikan situasi tempat dan kondisi. Misal kita ingin memotret makanan jalanan yang pengunjungnya ramai dan berdesakan, maka kita sebaiknya tidak perlu menggunakan tripod agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain.

6) Detail. Memperhatikan detail makanan tersebut, satu komponen pun dari makanan tersebut sebaiknya jangan terlewatkan agar tidak mengurangi keindahan maupun bagian dari makanan tersebut.

7) Motret Macro. Motret macro adalah mengambil foto dengan jarak yang sangat dekat untuk mendapatkan detail yang sangat tinggi pada sebuah objek berukuran kecil dan tekstur dari foto makanan tersebut.

8) Be creative. Membuat makanan tersebut lebih menarik dengan kreativitas sang pemotret, misalnya membubuhkan minyak zaitun ke makanan agar makanan tersebut tampak lebih berkilau.

Cara membuat foto makanan yang menarik : 1. Perhatikan teknik pencahayaan

Memotret makanan biasanya dilakukan dalam ruangan atau studio. Karenanya lampu flash amat diperlukan, pastikan arah lampu flash bukan dari depan objek namun dari samping atau belakang. Teknik fotografi ini mudah dilakukan terlebih lagi bila latarbelakangnya putih karena warna putih mampu menetralisir cahaya. Dan lebih bagus lagi bila Anda menggunakan cahaya matahari. Teknik sederhananya adalah dengan menggunakan cermin kecil untuk memfokuskan cahaya pada bagian-bagian tertentu dari piring untuk membantu mengurangi bayangan yang keras atau untuk menarik perhatian pada area yang diinginkan.

2. Teknik pengambilan angle

Gambar terbaik akan dihasilkan baik dengan mengambil gambar serendah mungkin.

Maksudnya ambil sudut terendah dari objek namun bukan dari bawah objek.

3. Memotret sesegera mungkin

Makanan yang baru saja selesai dimasak akan terlihat begitu segar, jadi segera ambil gambar saat komposisi warna makanan masih terlihat fresh di mata kamera. Gunakan minyak untuk membantu menciptakan efek mengkilat pada makanan dengan cara mengoleskannya.

4. Gunakan warna netral untuk latar belakang objek

Warna putih juga bisa mengimbangi komposisi warna jika objek foto adalah makanan dengan bahan-bahan yang colourful. Efek mewah juga akan terpancar jika kamu menggunakan piring putih saat penyajiannya.

5. Fokuskan pada detail objek

Misalnya kamu akan memotret sepiring steak, pastikan bekas tanda panggangan yang berselang-seling pada daging terlihat jelas dan berada pada posisi yang sempurna di atas piring.

Atau jika kamu akan memotret sushi, maka pastikan setiap potongan ditempatkan secara menarik. Usahakan tidak terlalu membuat isi piring terlalu penuh yang justru akan mengurangi keindahannya.

6. Crop in tightly

Usahakan untuk mengedit hasil foto dengan komposisi objek benar-benar mendominasi frame.

Step terakhir ini akan lebih mudah dilakukan jika saat memotret kamu sudah mengambil objek foto dengan fokus yang baik. Dengan demikian akan lebih mudah terlihat hal-hal detail pada objek foto.

B. Foto Iklan (Advertising Photography)

Iklan selalu menjadi hiasan berbagai media cetak dan elektronik. Iklan yang setiap harinya kita lihat baik di televisi, internet, maupun iklan yang dipasang dipinggir jalan tidak terlepas dari adanya peran fotografi didalamnya. Sebagai hiasan, iklan hadir membawa manfaat misalnya untuk memberitahukan berita, mengucapkan rasa sukacita dan belasungkawa, mempromosikan suatu produk, bahkan iklan saat ini digunakan sebagai sarana untuk berpolitik. Foto-foto yang dibuat sesuai dengan teknik-teknik fotografi yang benar dan aturan yang baik akan menghasilkan gambar yang baik pula, serta dapat memunculkan keinginan untuk membeli bagi orang yang melihatnya, bilaman iklan tersebut bertujuan untuk mempromosikan suatu produk.

Media iklan yang baik akan memuat foto-foto yang representatif, yaitu foto-foto yang menggunakan teknik-teknik pengambilan gambar yang benar serta konsep yang sudah dirancang dengan matang sesuai dengan karakter produk tersebut. Daya tarik sebuah foto iklan yang bersifat komersial maupun non komersial harus mampu memikat public yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dari produk atau jasa yang disajikan, karena pada sebuah foto iklan terdapat konsep desain

yang bertujuan persuasif atau mengajak masyarakat untuk mengikuti pembuat iklan tersebut. Fotografi iklan memiliki fungsi untuk menyampaikan ide atau ilusi.Fotografi iklan mempunyai cakupan yang sangat luas. Objek apapun dapat dijadikan karya foto yang memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga tiap fotografer yang menggeluti bidang ini perlu memiliki bekal atau dasar pengetahuan fotografi yang luas terhadap hal yang berkaitan dengan aktivitasnya, diantaranya sebagai berikut:

1. Perangkat pemotretan 2. Aksesoris pendukung 3. Perangkat lighting

4. Manajemen dan wawasan untuk mendukung kreatifitas dan kelancaran kerja

Fotografi iklan harus memiliki konsep dan desain yang matang karena foto merupakan bagian terpenting dalam sebuah pemotretan. Konsep tersebut harus mengandung 5w + 1 H (what, who, when, why, where + how). Fotografi iklan dapat bersifat:

1. Hard selling: Menjual produk secara langsung

2. Soft selling: Menjual produk tetapi kita tidak dapat melihatnya secara langsung, biasanya yang dijual adalah sebuah pencitraan di dunia fotografi komersial, mulai dari still life, table top, background table, product shot dan pack shot semuanya mempunyai satu kesamaan. Fotografi iklan ditujukan untuk memvisualisasikan komoditas (bisa berupa produk secara nyata maupun tidak) guna memenuhi tuntutan klien dalam mengiklankan bentuk usahanya

Peran seorang fotografer dalam hal pembuatan foto iklan adalah membuat foto iklan tersebut dengan aspek teknis dan estetika yang dimiliki sehingga foto tersebut menjadi foto yang memiliki nilai jual dan membuat khalayak tertarik dan berminat. Terdapat beberapa hukum yang mencangkup foto komersial dalam kebutuhan periklanan, yaitu semakin besar ukuran sensor (ukuran film pada fotografi analog), maka foto yang dihasilkan akan semakin baik pula. Sifat dari foto produk mempunyai jam kerja yang lama dan cukup "slow", dalam pengertian ini foto harus dilayout dan di-style oleh fotografer dan stylist sampai menjadi foto"matang".

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan foto ini adalah:

a) Jenis kamera b) Ukuran lensa

c) Luas studio d) Lighting system

e) Pemahaman teknis fotografi dan lighting

f) Fidelity (detail-detail yang tercipta dari hight light dan shadows)

Seorang fotografer biasanya mendapat sebuah arahan dari seorang pengarah kreatif (Creative Director) atau pengarah seni (Art Director) dan Stylist. Fotografer bertugas memberikan sebuah respon kepada Art Director atau Creative Director agar dapat diketahui sejauh manakah konsep tersebut dipahami guna meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan.

Menurut kegunaannya, foto iklan di bagi dalam beberapa jenis:

1) Editorial Fotografi; adalah foto yang dibuat untuk mengilustrasikan suatu cerita atau ide dalam kontek sebuah penerbitan atau majalah.

2) Coorporate Fotografi; biasanya foto yang dibuat digunakan sebagai alat publik relation dari korporasi-korporasi besar, biasanya berbentuk company profile.

3) Stock Fotografi; adalah pembuatan stok foto untuk dijual ke agensi-agensi stok foto.

Rangkuman

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengelola dan merancang pemotretan benda. Pekerjaan yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi karakter benda yang akan dipotret, mengelola pemotretan benda tunggal, dan mengelola pemotretan dua atau lebih benda yang berbeda jenis dan karakter.

Latihan Soal

1. Berdasarkan struturnya tekstur diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu a. Tekstur kasar dan tekstur halus

b. Tekstur rill da tekstur visual c. Makrostruktur dan mikrostruktur * d. Testur primer dan tekstur sekunder

2. Salah satu dari arah cahaya yang membuat tekstur objek benda lebih menonjol adalah

a. Front light b. Top light c. Side Light * d. Bottom Light

3. Apabila memotret objek benda dengan menggunakan arah cahaya dari depan, maka efek yang ditimbulkan terhadap tekstur objek benda tersebut adalah

a. Tekstur objek benda terlihat datar atau flat * b. Tekstur objek benda terlihat tidak simetris c. Tekstur objek benda semakin nampak

d. Tekstur objek benda terlihat mempunyai dimensi

4. Peralatan pencahayaan yang digunakan untuk memfokuskan titik cahaya pada tepat tertentu pada objek benda adalah

a. Softbox b. Drybox c. Snoot * d. Beauty dish

5. Jenis tekstur yang terdapat pada bahan yang hanya terdapat dilihat dari jarak dekat disebut tekstur

a. Tekstur kasar dan tekstur halus b. Tekstur rill da tekstur visual c. Makrostruktur dan mikrostruktur d. Testur primer dan tekstur sekunder *

Soal Esaay

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam arah cahaya dan efek yang dihasilkan terhadap testur objek?

2. Jelaskan jenis tekstur berdasarkan jenis teksturnya ? 3. Jelaskan perbedaan tekstur halus dan tektur kasar?

4. Jelaskan 2 cara pengambilan objek benda dalam fotografi still life?

5. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dari sisi teknik foto atau kamera dalam pengambilan foto still life ?

Studi Kasus

Anda terlibat dalam tim fotografi “Food Fotografi” yang diberikan tugas memotret buah-buahan.

Langkah-langkah apa yang harus anda lakukan dalam mengerjakan tugas tersebut?

Praktikum

Perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan : 1. Kamera

2. Baterai

3. Media Penyimpanan 4. Reflektor

5. Tripod

6. Lampu studio dan aksesories 7. Flash meter

8. Perlengkapan pendukung yang digunakan

Kegiatan Praktikum

Potretlah 3 objek buah yang berbeda tekturnya dengan arah cahaya dari depan, belakang, atas, bawah dan samping dan bedakan hasilnya

Potretlah objek dengan teknik pencahayaan butterfly, loop, split, Rembrandt, short dan board lighting

Dalam dokumen MODUL 6 PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI (Halaman 36-44)

Dokumen terkait