• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghargai Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia

Di Indonesia (2) Ibu dan

C. Menghargai Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia

Menghargai upaya perlindungan HAM bukan sekedar hanya sebuah perasaan belaka yang penting dan berharga, tetapi lebih pada sikap positif terhadap perlindungan HAM. Di sini tersirat kesadaran bahwa perlindungan HAM itu berguna sehingga perlu terus-menerus diperbaiki dan ditingkatkan mutunya. Selain itu ada kesediaan semua pihak untuk ikut serta berpartisipasi memperbaiki kondisi perlindungan HAM agar semakin lebih baik.

Sebetulnya banyak contoh sikap menghargai upaya per- lindungan HAM yang dapat dilakukan oleh semua komponen masyarakat, bukan hanya dilakukan oleh pejuang-pejuang HAM seperti Kontras, BEM, atau LSM. Dalam hal ini semua warga negara mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menegakkan HAM.

Perlindungan HAM perlu ditingkatkan sebab sangat berman- faat tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi orang lain juga. Upaya penegakan HAM tidak hanya menjadi tugas lembaga-lembaga perlindungan HAM saja. Namun setiap warga negara termasuk para siswa mempunyai tanggung jawab untuk ikut serta menegakkan dan melindungi HAM.

Upaya perlindungan HAM yang dapat dilakukan para siswa antara lain mendukung upaya lembaga-lembaga perlindungan HAM dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.

Konsep hak asasi manusia merupakan konsep yang dinamis, sehingga perlindungan terhadap hak asasi manusiapun berkem- bang dan terus mengalami perubahan. Perubahan perlindungan hak asasi manusia itu disebabkan adanya pengaruh globalisasi dunia yang kian tak terbatas.

Contoh, setelah banyak kasus kekerasan terhadap anak di masa lalu seperti penganiayaan terhadap anak, pelecehan seksualitas terhadap anak atau pemaksaan anak terhadap kemauan

Komnas HAM bertugas untuk m e l a k u k a n pengkajian, pe- nelitian, penyu- luhan, peman- tauan, dan me- diasi tentang HAM.

orang tua dan sebagainya, agar anak tidak menjadi objek kekerasan terus maka keluarlah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak meliputi pertama kekerasan fisik yaitu: dipukul atau ditempeleng; ditendang; dijewer; dicubit; dilempar dengan benda keras; dijemur di bawah terik matahari. Kedua kekerasan seksual seperti perbuatan cabul yang dilakukan oleh orang lain; tindakan mendorong atau memaksa anak terlibat dalam kegiatan seksualitas. Ketiga tindakan pengabaian dan penelantaran meliputi: pengabaian terhadap kesehatan anak; pengabaian terhadap pendidikan anak; pengabaian pengembangan emosi; penelantaran pada pemenuhan gizi; pengabaian pada kondisi keamanan dan kenyamanan. Keempat kekerasan emosional yang meliputi kata-kata yang mengancam; menakut-nakuti; perlakuan diskriminatif; membatasi kegiatan sosial anak dan kreasi anak. Kelima kekerasan ekonomi seperti: menyuruh bekerja secara berlebihan; mejerumuskan ke dunia prostitusi; menyuruh mencari nafkah dan memperkerjakan anak di bawah umur.

Anak perlu dilindungi agar anak dapat mengembangkan kepribadiannya dan akhirnya dapat menemukan dirinya yang sesungguhnya: sebab anak juga memiliki kebebasan untuk mengembangkan diri yang harus dilindungi. Tujuan perlindungan anak untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh berkembang dan berpartisipasi optimal sesuai harkat martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera. Langkah-langkah perlindungan anak terutama anak-anak yang berada dalam keadaan darurat seperti pengungsi; anak yang berada dalam konflik bersenjata, dan anak- anak yang mengalami konflik hukum seperti administrasi pengadilan anak; perengutan kebebasan anak; penjatuhan hukum terhadap anak; atau pemulihan kondisi fisik, dan sikap sosial anak. Perlin- dungan anak dapat dilakukan dengan menghargai pandangan anak, pengasuhan, kesehatan, kesejahteraan dasar dan pendidikan

Gambar 3.4: Perlindungan terha- dap hak asasi pe- rempuan dan anak- anak

Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Masih banyak contoh salah satunya kekerasan dalam keluarga, untuk melindungi adanya kekerasan keluarlah UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Keluarga. Kekerasan dalam keluarga adalah setiap adanya perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Di sini anak juga termasuk objek karena anak berada di dalam keluarga.

Perkembangan global inilah yang mendorong meningkatkan peran lembaga-lembaga perlindungan hak asasi manusia di Indonesia maupun internasional.

Hak asasi manusia di Indonesia mendapat perhatian cukup positif sebab Indonesia merupakan negara yang sangat peduli terhadap perlindungan hak asasi manusia.

Anak-anak yang Memprihatinkan

Pada tahun 2000 Unicef (United Nations Children’s Fund) memberi- kan laporan berikut (seperti dimuat dalam “Konvensi Hak Anak”, Lembaga Studi dan Pembangunan, 2000, halaman 6).

Kegiatan Siswa

Anak di negara berkembang

Tidak memiliki akses terhadap pendidikan dasar Bekerja di lingkungan yang berbahaya dan tereksploitasi

Hidup dalam situasi genting dan berbahaya

No 1 2 3 Jumlah 130 juta 250 juta 250 juta

Secara lebih rinci Vivit Muntarbhorn mengidentifikasi kelompok- kelompok anak yang memprihatinkan sebagai berikut:

1. Anak-anak pedesaan sebanyak 70% penduduk dunia. 2. Anak-anak jalanan dan daerah kumuh perkotaan. 3. Anak perempuan.

4. Pekerja anak. 5. Pelacuran anak. 6. Anak-anak cacat.

7. Anak-anak pengungsi dan tidak berkewarganegaraan. 8. Anak-anak dalam penjara.

9. Anak-anak korban kekerasan dan terlantar.

Setelah kalian memperhatikan data di atas, coba diskusikan dengan kelompok belajar kalian tentang hal-hal berikut ini!

1. Sebutkan kelompok anak yang tidak termasuk di atas! 2. Apakah akibat yang timbul terhadap anak-anak tersebut? 3. Coba klasifikasi apakah ada kelompok anak seperti di atas di

sekitar kalian!

4. Bagaiamana untuk menanganinya?

Setelah kalian membaca materi di atas untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian tentang upaya perlindungan HAM dalam kehidupan bersama, maka jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Jelaskan yang dimaksud perlindungan HAM? 2. Sebutkan bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak!

3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk perlindungan anak?

4. Siapa yang bertanggung jawab terhadap perlindungan anak itu?

5. Coba beri contoh kekerasan yang terjadi di sekolah!

Pertanyaan Pemahaman dan

D. Sikap Positif Terhadap Upaya