• Tidak ada hasil yang ditemukan

tayangan 86 dapat memenuhi kebutuhan hiburan Total sangat tidak setuju tidak setuju setuju sangat setuju tayangan 86 dapat menghibur dalam mengisi waktu luang sangat tidak menghibur 0 1 0 1 2 tidak menghibur 1 4 2 0 7 menghibur 2 18 13 10 43 sangat menghibur 2 4 13 16 35 Total 5 27 28 27 87

Bedasarkan hasil output spss 20.0 tabel 4.33 dapat diketahui sebanyak 16 responden merasa bahwa tayangan 86 sangat menghibur dalam mengisi waktu luang mereka dan sebanyak 16 responden juga sangat setuju tayangan 86 dapat memnuhi kebutuhan hiburan. Dengan kata lain kedua variabel yang disilangkan memiliki hubungan sehingga dapat diketahui bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang positif.

4.4 Pembahasan

Televisi sebagai sumber informasi yang masih eksis hingga sekarang, ditengah – tengah pesatnya pengkembangan teknologi digital saat ini. kita dapat menikmati informasi yang ingin diketahui melalui tayangan televisi. Munculnya berbagai teknologi seperti internet tidak membuat televisi ditinggalkan oleh masyarakat. Buktinya masih banyak masyarakat yang memiliki televisi setidaknya dirumah mereka masing – masing. Televisi dalam perkembangannya tidak lagi hanya sekedar sebagai sarana untuk menyampaikan berita ke khalayak ramai namun fungsinya berkembang sebagai sarana hiburan.

tidak lagi kesulitan mencari informasi atau mencari hiburan. Stasiun – stasiun televisi yang bermunculan sekarang ini pun cukup banyak tinggal penggunanya yang menentukan ingin menikmati tayangan apa dan dari stasiun televisi mana.

Pada dasarnya teori Uses and Gratification memiliki asumsi dasar bahwa khalayak dianggap aktif serta penggunaan media berorientasi pada tujuan yang jelas dan penilaian terhadap isi media tersebut ditentukan pula oleh khalayak itu sendiri, selain itu terdapat pula motif yang ada dalam diri khalayak sebagai dasar memilih mengkonsumsi sebuah media, motif-motif tersebut dapat dikelompokan sebagai motif kognitif, personal diversi dan personal identity.

Dari asumsi dasar tersebut maka responden dalam penelitian ini yang merupakan anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT leting Aya Bratha Yudha Medan yang menonton tayangan 86 di Net tv. Pada dasarnya tayangan ini adalah tayangan reality show dengan bentuk fly on the wall yaitu program yang memperlihatkan kehidupan sehari - hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. Dalam tayangan 86 menceritakan tentang kegiatan kepolisian baik saat bertugas sebagai polisi mau pun sebagai masyarakat pada umumnya yang hidup di tengah – tengah keluarga. Pastinya para anggota satuan BRIMOB POLDA SUMUT leting Arya Bratha Yudha Medan memiliki opini masing masing terhadap tayangan ini.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa responden memiliki opini yang sangat beragam. Opini merupakan tanggapan aktif terhadap rangsangan disusul melalui interpretasi personal yang diturunkan dan akan menimbulkan perasaan, pikiran dan kesediaannya terhadap sesuatu yang terjadi. Dalam hal mencari informasi tentang kegiatan kepolisian responden menilai bahwa tayangan 86 sangat memberikan informasi, sangat memenuhi kebutan informasi dan sangat puas dengan informasi yang tayangan 86 berikan.

Responden juga sangat banyak mengetahui hal baru tentang kegiatan kepolisian melalui tayangan 86. Salah satu faktor yang mendorong responden untuk menonton tayangan 86 adalah rasa ingin tahu mereka terhadap kegiatan kepolisian lainnya.

Dari jawaban yang responden berikan tayangan 86 juga dijadikan sebagai sarana belajar mereka untuk meningkatkan produktivitas mereka dalam bekerja dan juga menjadi sarana evaluasi kesalahan – kesalahan yang mereka lalukan dalam berkegiatan sebagai polisi sehari – hari. Dari tayangan 86 responden merasa lebih banyak tahu tentang aturan hukum yang berlaku dan juga responden banyak mendapat pengetahuan tentang kegiatan kepolisian lainnya dari berbagai satuan POLRI yang ada. Melalui tayangan 86 responden juga banyak mengetahui pelanggaran – pelanggaran hukum yang dilakukan oleh masyarakat yang responden sendiri baru mengetahui pelanggaran – pelanggaran tersebut dari tayangan 86.

Motif adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu sedangkan motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Terdapat beberapa motif dan motivasi responden yang mendorong mereka dapat lebih percaya diri dalam berkegiatan yang merupakan dampak positif dari tayangan 86 yang ditonton oleh responden. Selain itu dampak positif lainnya responden merasa lebih taat terhadap hukum yang berlaku setelah menonton tayangan 86. Ini adalah wujud kesinambungan antara tayangan 86 dijadikan sarana evaluasi dan belajar responden dalam berkegiatan sehari – hari.

Tayangan 86 ternyata sangat membantu responden untuk memahami kondisi masyarakat, karena dalam tayangan, polisi secara langsung di rekam dalam melakukan aktifitasnya yang tak jarang bersentuhan langsung kepada masyarakat umum. Terlihat jelas dari jawaban mayoritas responden dalm hal memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain.

Di sisi lain responden mengangap tayangan 86 tidak terlalu menghibur, ini dapat terlihat dari jawaban sebagian responden yang lebih banyak memilih jawaban tayangan 86 menghibur daripada tayangan 86 sangat menghibur. Namun tayangan 86 mampu melepaskan beban pekerjaan responden, karena mayoritas responden memilih jawaban setuju bahkan sangat setuju jika tayangan 86 dapat melepaskan beban pekerjaan mereka sehari – hari dengan presentase berimbang dari jawaban setuju dan sangat setuju.

real tanpa rekayasa skenario dapat dilihat dari jawaban mayoritas responden walaupun ada beberapa responden kurang setuju dengan hal ini, mereka menganggap tayangan 86 adalah tayangan dengan settingan atau dilakukan dengan sebuah skenario yang telah disusun. Citra positif polisi yang tumbuh di masyarakat adalah tujuan dari tayangan 86 dan itu juga terlihat dari jawaban responden yang banyak menjawab tayangan 86 sangat bertujuan untuk meningkatkan citra polisi di masyarakat. Dalam tayangan 86 biasanya yang menjadi objek tayangan adalah polisi yang berpenampilan menarik saja, namun hal ini sangat tidak di setujui oleh kebanyakan responden, mereka mengangap tayangan ini seharusnya harus mendeskripsikan seluruh anggota polisi baik secara penampilan maupun dalam hal lain.

Kegiatan responden sebagai polisi ternyata juga tergambarkan dalam tayangan 86, mayoritas responden setuju dengan hal ini, terlihat dari jawaban yang mereka berikan bahwa tayangan 86 sangat mengambarkan kegiatan responden sehari – hari sebagai polisi. Selain itu tayangan 86 membuat responden lebih percaya diri terhadap kinerja kepolisian. Dari pertanyaan yang diajukan hampir seluruh responden menjawab bahwa tayangan 86 sangat memotivasi mereka dalam bertugas, responden lebih semangat dalam melakukan aktifitas setelah menonton tayangan 86. Kemudian jawaban responden berimbang dalam masalah tayangan 86 hanya sebagai hiburan. Sebagain menjawab tidak setuju jika tayangan 86 hanya sebagai hiburan dan sebagian lagi setuju bahkan sangat setuju jika tayangan 86 hanya sebagai hiburan.

Net tv sebagai stasiun penanyang tayangan 86 merupakan stasiun televisi yang bekerjasama dengan polisi Republik Indonesia. Dalam hal ini responden memiliki pandangan tersendiri, mayoritas responden menganggap baik dan sangat baik net tv sebagai stasiun penayang tayangan 86 namun begitu ada juga yang menganggap tidak baik bahkan sangat tidak baik net tv sebagai stasiun penayang tayangan 86, alasan - alasannya pun cukup beragam mulai dari yang mengangap sangat baik maupun sangat tidak baik, contohnya antara lain dari pernyataan seorang responden yang menilai Net tv sangat baik sebagai stasiun penanyang yaitu dari segi tampilan gambar atau editing gambar dan suara. Pernyataan

sebaliknya dikatakan melalui kuesioner oleh seorang responden bahwa responden tidak menyukai tampilan gambar yang kurang jelas, karena terkadang episode tayangan 86 menayangkan tayangan yang real langsung dari lapangan tempat para polisi yang menjadi objek bertugas, yang mengakibatkan gambar yang diambil juga tidak maksimal. Dengan durasi 30 menit tayangan 86 dinilai mayoritas responden sangat cukup dan sebagian kecil responden merasa sangat tidak cukup, karena responden yang merasa sangat tidak cukup mengangap tayangan ini sangat menarik dan perlu ditambah durasi tayangnya. Pesan – pesan yang disampaikan melalui tayangan 86 juga dinilai jelas dan sangat jelas oleh responden, responden merasa mengerti nilai – nilai yang ada pada pesan yang disampaikan melalui tayangan 86. Ternyata jam tayang tayangan 86 menurut responden berpengaruh bahkan sangat berpengaruh terhadap minat mereka untuk menonton tayangan 86, namun dengan presentase jumlah jawaban yang sama sebagian responden menganggap jam tayang tayangan 86 tidak berpengaruh terhadap minat responden untuk menonton tayangan 86 bahkan sebagian kecil merasa sangat tidak berpengaruh. Tayangan 86 dikemas dengan format reality show sebagian responden merasa hal ini kurang menarik bahkan sebagian lainnya merasa tidak menarik, karena responden lebih suka dengan format lain, responden merasa kegiatan mereka sebagai polisi seharusnya disajikan dengan format yang lebih elegan menurut responden seperti talk show.

Dari hasil – hasil jawaban yang telah di dapat oleh peneliti, maka sekanjutnya peneliti akan membuat beberapa kesimpulan.

SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan

Setelah melalui proses analisis data mengenai “opini anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan terhadap tayangan 86 di Net tv” maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Anggota BRIMOB Leting Arya Bratha Yudha Medan menjadikan tayangan 86 untuk menambah informasi seputar kegiatan kepolisian mereka. Tayangan 86 juga dinilai sangat efektif oleh anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan sebagai sarana belajar mereka. Selain itu tayangan 86 tidak lepas dari fungsi utamanya sebagai sarana hiburan oleh anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan karena anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan menilai tayangan 86 dapat menghibur mereka dan dapat melepaskan beban pekerjaan sehari – hari.

2. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa tayangan 86 di Net tv dapat meningkatkan wawasan pekerjaan anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan. Selain itu tayangan 86 dapat meningkatkan citra positif kepolisian kepada masyarakat. Namun anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan menilai tayangan 86 hanya sebagai cara untuk meningkatkan citra kepolisian kepada masyarakat yang dilakukan pihak Net tv sebagai stasiun penayang dan POLRI. Anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan setuju jika tayangan 86 merupakan tayangan yang benar – benar real tanpa rekayasa skenario, karena mereka merasa apa yang ditayangkan tayanga 86 dapat menggambarkan kegiatan mereka sehari – hari. Anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan juga menilai tayangan yang menayangkan tayangan kepolisian seharusnya tidak dengan format reality show tetapi lebih layak dengan format tayangan lain seperti reality show. Tayangan 86 biasanya hanya menjadikan polisi yang berpenampilan menarik saja yang menjadi objek tayangan,

hal ini tidak disetujui oleh anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan mereka menilai semua polisi berhak menjadi objek tayangan 86 sebab mereka menganggap polisi semuanya sama tidak bisa dinilai hanya dari penampilannya. Durasi tayangan 86 selama 30 menit yang dinilai cukup oleh anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan dan jam tayang tayangan 86 yakni pukul 21.00 WIB berpengaruh terhadap minat menonton karena dinilai terlalu malam, anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan lebih suka jika tayangan 86 ditayangkan pukul 20.00 WIB. anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan juga menganggap Net tv sangat baik sebagai stasiun penayang tayangan 86, dinilai dari segi penataan gambar, penataan suara dan lain sebagainya.

3. Tayangan 86 ternyata tidak hanya menjadi sarana hiburan anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan, namun tayangan 86 juga menjadi sarana belajar dan dapat juga menjadi sarana evaluasi kesalahan – kesalahan anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan dalam melakukan kegiatan sehari – hari. Selain dapat menambah pengetahuan dan informasi seputar kegiatan kepolisian, tayangan 86 juga membantu anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan untuk lebih taat akan aturan hukum yang berlaku. Melalui tayangan ini juga anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan baru mengetahui ternyata banyak pelanggaran – pelanggaran hukum yang dilakukan masyarakat hampir disetiap harinya dan juga melalui tayangan 86 dapat membantu anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan untuk lebih memahami kondisi masyarakat. Tayangan 86 dinilai oleh anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan dapat memotivasi mereka unutk lebih baik lagi dalam berkegiatan.

Bedasarkan tanggapan responden tentang tayangan 86 di Net tv, dari format tayangan 86 yang dikemas secara reality show setidaknya banyak dari responden yang kurang setuju karena menurut mereka tayangan - tayangan yang menceritakan kegiatan kepolisian harus dikemas secara lebih elegan yaitu seperti talk show. Dari segi durasi tayangan ada sebagian responden yang merasa durasi tayang tayangan 86 masih kurang mereka lebih setuju jika durasi tayangan ditambah sedikitnya 15 menit menjadi 45 menit. Responden juga menyoroti dari segi objek tayangan yang hanya polisi berpenampilan menarik yang menjadi objek tayangan. Mayoritas responden menilai semua polisi seharusnya dapat menjadi objek tayangan tidak hanya dilihat dari segi penampilan.

Tayangan 86 juga dinilai mayoritas responden sangat bertujuan untuk meningkatkan citra positif kepolisian kepada masyarakat. Sebagian responden berpendapat seharusnya tayangan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan citra positif kepolisian saja namun seharusnya tayangan 86 menayangkan sisi – sisi negatif polisi “nakal” sehingga menimbulkan rasa malu dan takut bagi polisi agar dapat untuk betul – betul patuh pada hukum yang berlaku.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini anggota BRIMOB leting Arya Bratha Yudha Medan terhadap tayangan 86 di Net tv. Dengan hasil penelitian yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan mahasiswa khusunya mahasiswa bidang ilmu komunikasi dapat meneruskan penelitian yang sejenis dengan menggunakan teori-teori yang berbeda, atau memberikan variabel penelitian yang lebih banyak lagi sehingga memberikan hasil penelitian yang akan memperkaya khasanah ilmu penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya penelitian mengenai tayangan televisi.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang berusaha menggambarkan dari hasil jawaban responden melalui kuesioner. Jika dikemudian hari dilakukan penelitian ulang atau masih mengangkat kajian judul seperti ini, peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif agar dapat menggambarkan secara luas mengenai media sosial dan pemanfaatannya, sehingga peneliti dapat mewawancarai responden secara mendalam.

BAB II

URAIAN TEORITIS

Dokumen terkait