• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori

2.4 Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk memudahkan penelitian, perlu dibuat variabel operasional sebagai berikut:

Tabel. 2.1 Variabel Operasional

Variabel X:

Motif menonton tayangan 86

a. Motif Informasi: 1. Mencari berita

2. Memuaskan rasa ingin tahu 3. Belajar, pendidikan

4. Penambah pengetahuan b. Motif Identitas Pribadi:

1. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

c. Motif Integrasi dan Identitas Sosial:

1. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain

d. Motif hiburan Variabel Y:

Opini penonton terhadap tayangan 86

1. Belief (kepercayaan tentang sesuatu)

2. Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang) 3. Perception (persepsi) Karakteristik responden 1. Usia 2. Agama 3. Suku 4. Kota asal Variabel X Motif Menonton Tayangan 86 Variabel Y Opini Penonton Terhadap Tayangan 86

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel – variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamia yang amat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2006:46). Definisi operasional dari varibel – variabel penelitian ini adalah:

Variabel X:

Motif menonton tayangan 86 terdiri dari: a. Motif Informasi:

1. Mencari berita, yaitu mencari informasi yang diinginkan melalui tayangan 86.

2. Memuaskan rasa ingin tahu, adalah apa yang membuat responden terdorong untuk menonton tayangan 86.

3. Belajar, pendidikan diri sendiri, yaitu menjadikan tayangan 86 salah satu cara responden belajar dan menjadikan tayangan 86 sebagai evaluasi reponden dalam kegiatan sehari – hari.

4. Penambahan pengetahuan, melalui tayangan 86 responden menambah pengetahuannya terhadap kegiatan kepolisian lainnya.

b. Motif Identitas Pribadi:

1. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. Pengaruh yang dirasakan bagi responden setelah menonton tayangan 86.

c. Motif Integrasi dan Identitas Sosial:

1. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain. bertugas untuk mengayomi masyarakat tentu saja membuat responden harus bisa mengetahui kondisi masyarakat.

d. Motif Hiburan: tayangan 86 menjadi pilihan responden untuk mendapatkan hiburan dan melepas beban pekerjaan.

Variabel Y:

Opini Penonton Terhadap Tayangan 86 terdiri dari

1. Belief (kepercayaan terhadap sesuatu): yaitu kepercayaan responden terhadap tayangan 86.

2. Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang): yaitu sikap responden setelah menonton tayangan 86.

3. Perception (persepsi): yaitu tanggapan responden terhadap tayangan 86 dari segi media penyiaran tayangan, durasi tayangan, isi tayangan, dan jam tayang tayangan 86. Sehingga mempengaruhi responden untuk menonton. Karakteristik Responden terdiri dari:

1. Usia: usia masing – masing responden.

2. Agama: agama atau keyakinan yang dianut masing – masing responden. 3. Suku: suku atau kelompok etnik masing – masing responden.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan dan merupakan kodrat seorang mahkluk sosial. Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media). Komunikasi merupakan aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia (Morrisan,2009:1). Secara toritis, kita mengenal beragam tindak komunikasi berdasarkan pada konteks dimana komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.

Pada awalnya proses komunikasi terbagi dua kategori, yakni komunikasi antarpersonal (antarpribadi) dan komunikasi massa (Blake & Harroldsen dikutip Komala dalam Karlinah, dkk 1999). Menurut Devito (1989), komunikasi antarpribadi iyalah penyampaian pesan oleh satu orang sertapenerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya serta dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30). Komunikasi massa muncul karena berkembangnya komunikasi antarpribadi. Untuk memudahkan penyebaran pesan kepada khalayak ramai

Komunikasi massa dalam perkembangannya, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Aneka pesan melalui media massa (koran, majalah, radio, televisi, film, dan media online /internet), dengan sajian berbagai peristiwa yang memiliki nilai berita ringan sampai berat, mencerminkan proses komunikasi massa yang selalu menerpa kehidupan manusia. Teknologi komunikasi dapat memudahkan proses komunikasi, kemunculan media massa yang menggunakan teknologi seperti internet, radio dan televisi adalah sebuah perkembangan teknologi komunikasi. media massa elektronik ini dari awal

kemunculannya hingga sekarang menjadi bagian penting dalam proses komunikasi di masyarakat.

Salah satu teknologi komunikasi massa yang mempunyai peranan penting adalah televisi. Televisi merupakan teknologi komunikasi yang masih eksis hingga sekarang ditengah – tengah perkembangan teknologi komunikasi online. Pemanfaatan televisi yang sekarang ini cenderung untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan. Televisi merupakan media yang mudah di akses. Penggunanya hanya tinggal memilih tayangan apa yang ingin ditonton. Menurut Adi Badjuri (2010:39) Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut. Oleh sebab itu televisi sangat berpengaruh dalam membentuk karakter maupun sifat dari penggunanya, karena televisi dapat merangsang penglihatan dan pendengaran, yang selanjutnya dapat mempengaruhi fikiran kita.

Televisi sebagai salah satu media elektronik, memiliki kelebihan dalam menyampaikan pesan dibanding dengan media massa lainnya, yaitu bersifat audio visual sehingga membuat informasi yang disampaikan lebih menarik, menyenangkan dan komunikan lebih mudah dalam menerima suatu pesan. Televisi menyajikan pesan yang beraneka ragam dan mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai pengawasan situasi masyarakat dan dunia, menghubungkan satu dengan yang lain, menyalurkan kebudayaan, hiburan atau entertainment, pengerahan masyarakat untuk bertindak secara darurat (Hofmann, 1999:54).

Menurut Prof. Dr. R. Mar‟at dari Unpad, acara televisi pada umumnya

mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan para penonton. Jadi, jika hal-hal yang mengakibatkan penonton terpengaruh psikologis dari televisi ialah sekan-akan menghipnotis penonton sehingga penonton dihanyutkan dalam suasana pertunjukkan televisi.

Di Indonesia pengguna televisi bisa dibilang cukup banyak, hampir di setiap rumah memiliki televisi, sebagai sarana hiburan maupun sarana informasi dan pengetahuan. Televisi menjadi pilihan banyak masyarakat Indonesia karena tayangan - tayangan yang ada dapat di nikmati secara gratis. Indonesia memiliki banyak stasiun televisi, total per 2014 ada 15 stasiun televisi nasional yang dapat

di akses secara gratis, jumlah ini belum ditambah dengan stasiun – stasiun yang salurannya hanya ada di daerah – daerah tertentu di Indonesia.

NET tv (News and Entertainment Television) adalah salah satu stasiun televisi nasional dari 15 stasiun lainnya yang dapat di akses secara gratis oleh masyarakat Indonesia. Stasiun televisi ini masih tergolong baru karena baru pada tanggal 18 Mei 2013 stasiun ini menayangkan tayangan perdananya. Hampir 2 tahun berjalan NET tv tergolong sukses, per Oktober 2014 NET tv berada di peringkat ke 10 rating televisi favorit masyarakat Indonesia (lensza.co.id).

Net tv membawa suasana baru di dunia pertelevisian Indonesia, stasiun ini memiliki banyak tayangan favorit yang dikemas secara lebih independen dibandingkan tayangan stasiun televisi lain. Beberapa tayangan favorit yang ada di NET tv antara lain “ini talkshow, sarah sechan, the coment, entertaiment news, epsn Indonesia, Indonesia bagus, 86” dan masih banyak lagi. Selain itu NET tv merupakan satu – satunya stasiun televisi nasional yang sudah memiliki kualitas gambar HD (High Definition). Secara konten, tayangan NET tv berbeda dengan tayangan televisi yang sudah ada. Sesuai semangatnya, tayangan berita NET tv wajib menghibur, dan sebaliknya, tayangan hiburan NET tv harus mengandung fakta, bukan rumor atau gosip. Secara tampilan, NET tv muncul dengan gambar yang lebih tajam dan warna yang lebih cerah, karena NET tv telah menggunakan sistem full high definition (Full-HD) dari hulu hingga ke hilir. Kini, NET dapat disaksikan melalui siaran terrestrial tidak berbayar, atau free to air. NET tv juga dapat disaksikan dengan berlangganan televisi berbayar, di antaranya: First Media (channel 371), BIG TV (channel 232), dan Orange TV.

Tayangan – tayangan di Net tv banyak dinikmati kalangan masyarakat Indonesia, tayangan NET tv yang tergolong baru, unik dan belum pernah ada di

stasiun tv lain yaitu tayangan “86”. 86 (Delapan Enam) adalah program reality show yang diproduksi secara kerjasama antara NET tv dan Kepolisian Negara Republik Indonesia mengenai keseharian beberapa anggota polisi. Nama program ini sendiri berasal dari kode sandi POLRI yang berarti dimengerti atau roger that dalam bahasa Inggris. Program reality show adalah suatu acara yang menampilkan realitas kehidupan seseorang yang bukan selebriti (orang awam), lalu disiarkan melalui jaringan TV, sehingga bisa dilihat masyarakat. Reality show tak sekedar

mengekspose kehidupan orang, tetapi juga ajang kompetisi, bahkan menjahili orang (Widyaningrum dan Christiastuti,Agustus, 2004). Reality show secara istilah berarti pertunjukan yang asli (real), tidak direkayasa, dan tidak dibuat-buat. Kejadiannya diambil dari keseharian, kehidupan masyarakat apa adanya, yaitu realita dari masyarakat.

Dalam program reality show 86 milik NET tv yang ditayangankan sejak 2 Agustus 2014 dan tayang setiap hari ini, pemirsa akan diajak melihat keseharian beberapa anggota polisi yang memacu adrenalin, mulai dari menertibkan pelanggar lalu lintas, penggerebekan, hingga pengungkapan sindikat narkoba. Namun selain soal tugas mereka, akan dibahas juga sisi humanis dari seorang polisi yang tentunya merupakan seorang manusia biasa juga, terutama pengaturan prioritas tugas yang menuntut kesiagaan setiap saat dengan keluarga yang menunggu di rumah.

Tayangan 86 ini dapat menjadi salah satu bentuk gambaran kepada masyarakat umum untuk mengetahui aktifitas yang dilakukan polisi sehari - hari. Selain masyarakat umum tayangan program 86 ini juga menyita perhatian anggota satuan brigade mobil (BRIMOB) leting Arya Bratha Yudha Medan yang merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia. Brigade Mobil atau sering disingkat Brimob adalah unit (Korps) tertua di dalam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) karena mengawali pembentukan kepolisian Indonesia pada tahun 1945. Korps ini dikenal sebagai korps baret biru.

Brimob termasuk satuan elit dalam jajaran kesatuan Polri, Brimob juga tergolong ke dalam sebuah unit paramiliter ditinjau dari tanggung jawab dan lingkup tugas kepolisian. leting Arya Bratha Yudha Medan sendiri bertugas sejak 14 November 2013 leting ini berjumlah kurang lebih 3000 anggota yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, dan 107 diantaranya bertugas di Medan Sumatera Utara.

Seperti anggota kepolisian lainnya, anggota Brimob leting Arya Bratha Yudha Medan juga memiliki aktifitas sendiri dalam melayani dan mengayomi masyarakat sesuai porsi mereka. bertugas untuk megayomi dan melayani

menanggulangi gangguan kamtibmas ( keamanan ketertiban masyarakat) berkadar tinggi seperti pembrantasan teroris, penjinakan bom, dan SAR (search and rescue). Sebagai tayangan yang mendeskripsikan aktifitas polisi, tentu anggota Brimob leting Arya Bratha Yudha Medan memiliki pandangan sendiri terhadap tayangan 86.

Atas dasar itulah, maka penulis tertarik untuk meneliti opini anggota brimob leting Arya Bratha Yudha Medan sebagai objek penelitian terhadap tayangan 86 (delapan enam) yang di tayangankan di NET tv. Karena leting Arya Bratha Yudha merupakan leting baru yang awal masa tugasnya hampir sama dengan tayang perdananya program 86 di NET tv. Hal inilah yang menjadi daya tarik untuk di teliti lebih lanjut.

Dokumen terkait