• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEHATAN TANAH

11 Menghilangkan racun Mucana

Biji mucuna sangat bergizi dan bisa diberikan langsung sebagai pakan ternak sapi, domba atau kambing. Tetapi, mucuna mengandung bagian yang beracun bagi manusia, ayam atau babi. Racun tersebut dapat dihilangkan menggunakan beberapa cara:

% Rendam biji mucuna selama kurang lebih 48 jam, ganti air rendaman setiap 12 jam % Pecahkan cangkang biji mucuna dan rendam dalam air mengalir selama 36 jam % Letakkan biji mucuna dalam sebuah kantong dan biarkan di sungai yang mengalir

selama 3 hari

% Pecahkan biji mucuna, rebus selama 90 menit, keluarkan cangkangnya, hancurkan dan siap untuk dimakan.

5.2. Mulsa

Mulsa adalah penutup tanah yang bukan tanaman hidup tetapi berupa sisa tanaman seperti daun, cabang, ranting, dan batang.

Mulsa berasal dari tanaman penutup tanah

Beberapa jenis tanaman penutup tanah menghasilkan lapisan tebal di atas tanah berupa tanaman hidup dan tanaman yang sudah mati. Sebelum menanam tanaman utama, tanaman penutup tanah ini harus diratakan dan dimatikan sebagai mulsa sehingga tidak bersaing dengan tanaman utama. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

% Mencacah tanaman penutup dengan parang atau golok

% Menghancurkan batang atau ranting dengan alat pencacah ditarik ternak atau traktor

% Menggunakan herbisida, jika sangat terpaksa

Mulsa dari pangkasan pohon lain

Pohon dan semak belukar menghasilkan banyak daun dan ranting yang bisa digunakan sebagai penutup tanah. Pemangkasan pohon dan memanfaatkan daun serta rantingnya sebagai penutup tanah sudah merupakan hal yang umum, tetapi hal itu mungkin membutuhkan waktu kerja yang banyak. Untuk memudahkan ketersediaan bahan mulsa, tanam pohon di lahan sebagai pagar hidup lahan pertanian konservasi.

Mulsa sisa tanaman utama (Jagung)

Berbagai tanaman tahunan dapat menjadi sumber mulsa yang baik. Potong batang jagung dan letakan diatas tanah sebagai penutup. Jika belum menanam tanaman penutup, sisa tanaman tersebut mungkin hanya satu-satunya sumber mulsa penutup tanah.

Mulsa berasal dari bahan tanaman lainnya (semak)

Jika mulsa sisa tanaman dan dari tanaman penutup tanah tidak cukup, pertimbangkan membawa material lain dari luar lahan. Tanaman liar yang tumbuh di sekitar lahan dapat dijadikan mulsa di lahan. Membawa bahan mulsa dari luar areal lahan membutuhkan tenaga kerja yang banyak tetapi hal itu mungkin hanya dilakukan pada saat memulai pertanian konservasi untuk melindungi tanah sebelum mampu melakukukan penanaman tanaman penutup tanah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

% Jangan menggunakan rumput teki (Cynodon dactylon) sebagai mulsa, karena akan tumbuh jadi gulma.

% Jangan memanfaatkan gulma yang sudah berbunga dan berbuah sebagai mulsa, karena biji gulma akan berkecambah di lahan dan menjadi gulma.

% Jangan gunakan mulsa yang dapat menyebarkan penyakit pada tanaman.

% Serbuk gergaji atau kulit padi dapat dijadikan mulsa, tetapi harus berhati-hati karena bisa menyebabkan masalah pada kesuburan tanah.

Berikut beberapa permasalahan yang mungkin dihadapi dan cara mengatasinya.

Wilayah semi kering.

Didaerah yang memiliki iklim semi kering yang hujannya hanya sedikit dan hanya terjadi satu musim, menyediakan tanaman penutup mungkin sulit. Tanaman, semak, dan pohon menghasilkan sisa tanaman yang tidak begitu banyak. Petani seringkali membutuhkannya untuk pakan ternak atau material bangunan.

Mungkin akan sangat sulit mempertahankan penutup tanah sepanjang tahun. Dalam keadaan seperti ini ketersediaan penutup tanah sangat tergantung pada sisa tanaman utama dan tanaman penutup tanah ditambah dengan pangkasan belukar sekitar area.

Hama dan penyakit

Lakukan rotasi tanaman penutup tanah untuk menghindari masalah hama dan penyakit. Penggunaan pestisida hanya dilakukan dalam keadaan sangat darurat.

Hama tikus

Tanaman penutup tanah yang padat dapat menjadi tempat persembunyian hama tikus yang akan menyerang tanaman. Oleh karena itu, cacah tanaman penutup yang masih hidup hingga ke pangkalnya sebelum melakukan kegiatan penanaman. Selain itu pergiliran tanaman membantu mengendalikan hama tikus karena dengan cara ini akan menganggu ketersediaan makanan bagi tikus.

Rayap

Tanaman penutup tanah dapat merangsang datangnya rayap. Rayap sangat penting karena dapat berperan menghancurkan berbagai jenis material dipermukaan dan membawanya kedalam tanah. Rayap juga membantu ketersediaan udara dalam tanah dan memperbaiki daya serap air kedalam tanah.

Banyak jenis rayap yang bermanfaat; hanya beberapa jenis yang menyerang tanaman. Rayap mungkin memakan batang atau menghancurkan bulir. Hal ini normal terjadi ketika memasuki musim panen. Biarkan material tanaman, seperti tanaman penutup diatas permukaan sehingga rayap menyerang sisa tanaman dan tidak menyerang tanaman utama.

Api

Api yang tidak terkontrol berasal dari ladang sekitar bisa menyebar dengan cepat hingga ke wilayah pertanian konservasi dan menghancurkan tanaman penutup. Untuk mencegah hal ini, dapat dibuat lapisan penyangga/sekat bakar di sekitar lahan. Perlu kesepakatan untuk tidak menggunakan api pada saat persiapan lahan.

Ternak

Petani seringkali menggembala di lahan-lahan yang dipenuhi tanaman penutup. Hal ini akan menjadi masalah terutama pda musim kering ketika tidak banyak alternatif mendapatkan pakan ternak. Untuk mencegah ternak masuk bisa dengan mengembangkan pagar hidup, menyemprot pembatas tanah dengan urine sapi, atau membuat pagar atau tanaman penutup yang tidak disukai ternak. Perlu membangun kesepakatan dengan anggota masyarakat lainnya untuk mencari ladang pengembalaan atau kesepakatan memelihara ternak agar tidak masuk lahan usahatani.

Informasi tentang tanaman penutup tanah

Cobalah mendapatkan informasi dan pelatihan dari petugas penyuluh, LSM atau lembaga penelitian terdekat. Kunjungi petani lain untuk bertanya bagaimana cara merawat penutup tanah mereka.

6.1. Sistem Budidaya

Dokumen terkait