• Tidak ada hasil yang ditemukan

dengan Teknik Membaca Ekstensif

Dalam dokumen Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 (Halaman 96-98)

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas dengan banyak teks bacaan. Dengan membaca ekstensif kamu diharapkan dapat memahami ide pokok beberapa teks bacaan sekaligus dalam waktu yang singkat. Kamu diharapkan mampu menghubungkan ide pokok teks bacaan yang satu dengan ide pokok teks bacaan yang lainnya. Selain itu, tujuan seseorang membaca dengan teknik membaca ekstensif adalah untuk mencari informasi tertentu yang dibutuhkan dari beberapa teks bacaan secara cepat. Oleh sebab itu, paling tidak dengan membaca ekstensif kamu dapat menangkap kesan umum teks bacaan yang kamu baca, sehingga kamu dapat memperkirakan isi dari suatu teks bacaan. Bacalah teks bacaan berikut ini dengan teknik membaca ekstensif!

Teks 1

HIV/AIDS dan Perilaku Remaja

Kasus HIV/AIDS bukan permasalahan baru di Indonesia. Sejak 1987, kasus ini mulai ditemukan di Bali. Kemudian pada tahun 1994, kasus serupa juga dijumpai di Batam. Setelah itu, kasus ini menjamur di beberapa daerah, seperti Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, dan Riau. Kini ditemukan kasus HIV/AIDS di 100 kabupaten/kota.

Dari tahun ke tahun, peningkatan jumlah pengidap HIV/AIDS kian mengkhawatirkan. Data Dinas Kesehatan RI menyebutkan, pada Desember 2003 terdapat 4091 kasus HIV/AIDS, terdiri atas 2720 kasus HIV dan 1371 kasus AIDS. Kemudian Desember 2004 meningkat hingga 6025 kasus. Dari jumlah itu, 3389 kasus HIV dan 2636 kasus AIDS.

Pada Desember 2005, jumlah kian bertambah menjadi 9569 kasus, 4244 kasus HIV dan 5321 kasus AIDS. Tahun 2006 ini, Depkes RI bahkan memperkirakan ada sekitar 169 ribu-218 ribu orang terinfeksi HIV.

Ironisnya, hingga kini kasus HIV/AIDS tetap menjadi fenomena gunung es. Artinya, jumlah yang tercatat hanya muncul di ‘permukaan’, sementara yang lainnya masih banyak yang tidak terdeteksi. Pasalnya, stigma di masyarakat tertanam bahwa HIV/AIDS hanya penyakit untuk kalangan tertentu”, membuat mereka lebih memilih menutup diri dan enggan berobat.

Padahal, penularan HIV/AIDS di Indonesia, 49,9 % melalui IDU (injection druguser) dan 44,20% melalui hubungan seksual. Dari persentase tersebut menunjukkan, kalangan remaja sangat potensial terjangkit HIV/AIDS karena mereka rentan terhadap penggunaan narkoba dan seks bebas. Memang, kebanyakan pengidap HIV/AIDS masih berusia 20-29 tahun dan mayoritas laki-laki.

Mudahnya sarana, seperti media pornografi, media pornoaksi, narkoba, dan dampak globalisasi, serta kurangnya pengawasan orang tua terhadap perilaku remaja, memudahkan mereka terseret ke dalam

97

97

97

97

97

u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X u

pergaulan bebas. Tak heran jika epidemi AIDS di Indonesia sangat cepat, yaitu setiap dua jam jumlah pengidap HIV/AIDS bertambah.

Untuk menekan peningkatan kasus HIV/AIDS di kalangan remaja, pertama, menggalakkan kampanye perilaku seks yang sehat di kalangan remaja sehingga remaja mengerti arti pentingnya menjaga kesehatan reproduksinya. Kedua, peran keluarga sebagai pendidik sekaligus pengontrol perilaku remaja perlu ditingkatkan agar mereka bisa terdeteksi sejak dini seandainya terjerumus dalam pergaulan bebas. Terakhir, meningkatkan kesadaran remaja untuk tidak terpengaruh menggunakan narkoba ataupun melakukan hubungan seks yang tidak sehat. Dengan begitu, remaja terproteksi dari ancaman HIV/AIDS.

Sumber: Sindo, Desember 2006

Teks 2

HIV/AIDS Mengintai Anak dan Remaja

AIDS atau acquired immune deficiency syndrome merupakan kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat hilangnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi dari human immunodeficiency virus (HIV). Walaupun sudah ada penanganan untuk AIDS atau HIV, sampai saat ini obat yang bisa menyembuhkan belum diketemukan. Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap berlangsungnya hidup para penderita AIDS atau biasa disebut ODHA adalah kesehatan, fungsi kekebalan tubuh, layanan kesehatan, dan infeksi lain.

AIDS merupakan salah satu masalah bukan hanya di negara berkembang, tapi juga di negara maju. Bahkan, pemerintah Jerman kewalahan menangani masalah ini.

“Pertumbuhan kesehatan masyarakat akan mempengaruhi sistem kesehatan masyarakat, dan itu salah satu hal yang terpenting untuk mencegah dan menangani masalah AIDS,” ungkap Direktur Jenderal WHO Dr. Anarfi Asamoa-Baah, kepada AFP.

Penularan AIDS melalui banyak cara. Namun, masyarakat masih mengabaikan penularan virus tersebut. Penularan yang paling mudah melalui jalur hubungan seksual. Hal itu menjadi penyebab utama infeksi HIV. Orang yang beresiko tinggi tertular penyakit HIV adalah mereka yang melakoni gaya hidup berganti-ganti pasangan.

Virus HIV menular melalui jalur darah atau produk darah, terutama mengancam pemakai narkoba, orang dengan hemofilia, dan penerima transfusi darah.

Ketua Komite Program Yayasan AIDS Indonesia Dr. Sarsanto Wirawan Sarwono mengatakan, bukan hanya individu yang beresiko tinggi terkena virus HIV, tapi para ibu rumah tangga juga berpotensi tertular. Bahkan, sebuah survai menyebutkan, virus HIV mulai menyerang anak-anak dan remaja.

Adapun jalur yang kedua, melalui jalur ibu-anak, dengan penularan pada minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat kelahiran. Awalnya tingkat penularan jalur ini adalah 20 %. Setelah ada penanganan, menurun hingga tinggal 1 %.

98

9898

98

98

u

Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X Bahasa Indonesia 1 u HIV juga ditemukan dalam air liur, air mata, dan air seni orang yang terinfeksi dengan konsentrasi virus yang sangat kecil. Sejumlah penelitian menemukan virus HIV pada air ludah yang terinfeksi HIV. Namun, belum terdapat penelitian virus akan menyebar melalui saliva. Penelitian mencatat bahwa saliva mempunyai bahan natural yang dapat menghambat infeksi virus.

Penelitian lain mengungkapkan tidak ada bukti bahwa virus HIV dapat menyebar melalui saliva lewat ciuman. Namun, virus HIV dapat menyebar melalui ciuman mulut. Jika mulut dalam keadaan luka akan menyebabkan virus cepat menular. Namun, masih banyak penelitian untuk membuktikan virus HIV tertular melalui keringat, air mata, urine, dan feces.

Dari tahun ke tahun, jumlah penderita baru AIDS di Indonesia semakin bertambah. Sebuah penelitian terbaru pada Juli hingga September 2006 menyebutkan, bahwa 90 orang menderita infeksi HIV dan 655 kasus AIDS baru. “Jumlah penderita baru semakin banyak, kondisi ini membahayakan,” tegas Dr. Sarsanto. Angka yang sampai saat ini terakumulasi masih sebatas puncak gunung es.

Sumber: Sindo, Desember 2006

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Apa inti informasi yang disampaikan pada teks bacaan pertama dan kedua tersebut ? Jelaskan masing-masing secara terpisah! 2. Tentukan gagasan atau hal-hal penting yang memiliki kesamaan

informasi dari kedua teks bacaan tersebut!

3. Informasi penting apa saja yang dijelaskan pada teks bacaan kesatu, tetapi tidak dijelaskan pada teks bacaan kedua?

4. Informasi penting apa saja yang dijelaskan pada teks bacaan kedua, tetapi tidak dijelaskan pada teks bacaan kesatu?

5. Buatlah kesimpulan mengenai isi teks kedua bacaan tersebut berdasarkan hasil kerja atau jawaban nomor 1 s.d. 4 yang telah kamu kerjakan!

Menyampaikan Ringkasan Isi Informasi

Dalam dokumen Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 (Halaman 96-98)