• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menulis Puisi dengan Memperhatikan Diksi dan Gaya Bahasa

Dalam dokumen Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 (Halaman 102-105)

1. Proses Pemusatan dan Pemadatan dalam Penulisan Puisi

Karya sastra puisi berbeda dengan karya sastra prosa. Karya sastra puisi bersifat pemusatan (konsentrif) dan pemadatan (intensif). Pengarang tidak menjelaskan secara terperinci apa yang ingin diungkapkannya. Pengarang hanya mengutarakan apa yang menurut perasaannya atau pendapatnya merupakan bagian yang pokok atau penting saja. Pengarang mengadakan konsentrasi dan intensifikasi atau pemusatan dan pemadatan, baik pada masalah yang akan disampaikannya maupun juga pada cara penyampaiannya. Dalam karya sastra puisi akan terasa penghematan unsur-unsur bahasa. Kata- kata yang tidak berfungsi benar mendukung makna akan dihilangkan, demikian pula halnya dengan tanda-tanda baca hampir dihilangkan.

Akibat dari usaha intensifikasi tersebut, yang menjadi perhatian pengarang dalam menulis puisi adalah bunyi bahasa dan bentuk. Dalam memilih kata-kata pengarang tidak hanya mendasarkan pada artinya saja tetapi juga memperhatikan nilai ”rasa”; yaitu pengaruh yang mungkin dapat ditimbulkan oleh unsur-unsur bunyi bahasa tersebut. Penyusunan kata-kata atau baris-baris kalimat bukan hanya terbatas pada indahnya bentuk, melainkan juga pada pengaruh pada makna puisinya.

Perhatikan proses penulisan puisi berikut!

Perasaan yang ingin diungkapkan dalam bentuk prosa sebagai berikut.

Tuhanku!

Sekarang ini aku dalam keadaan termangu resah dan gundah Tetapi aku tetap berusaha menyebut nama-Mu

Biarpun sekarang ini aku merasa sungguh-sungguh susah, aku tetap berusaha untuk mengingat-Mu dengan segenap kekuatan hatiku.

Dari uraian perasaan di atas, pengarang melakukan pemadatan dan pemusatan. Kata-kata yang tidak mendukung makna dibuang, bunyi kata yang tidak memiliki nilai ”rasa” diganti atau diubah tata letaknya, sehingga seperti berikut.

Tuhanku Dalam termangu

Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh

Mengingat Kau penuh seluruh

Melihat contoh proses penulisan puisi seperti di atas, bisakah kamu melukiskan perasaan kamu dalam bentuk puisi?

103

103

103

103

103

u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X u

Apakah kita bangga terhadap bangsa ini, yang begitu ngetop dengan berita TKW-nya yang diperkosa, disiksa, dan digantung di negara tetangga tanpa bisa berbuat apa-apa.

Apakah suatu kemajuan jika ribuan generasi penerus bangsa ini berbondong-bondong mencari kerja ke negeri orang.

Katanya bangsa kita ini bangsa yang besar! Apakah harus besar pula penganggurannya?

Harus besar pula uang yang dikorupsi para pemimpinnya?

Harus orang besar saja yang dapat perlindungan, ketenangan, kesejahteraan di negeri ini?

Satu lagi pertanyaanku, apakah kita harus berbesar hati dan bangga pada bangsa ini?

Sedangkan para pemimpinnya tidak punya hati yang dapat dibanggakan dan dibesarkan.

1. Coba lakukan pemadatan dan pemusatan berdasarkan ungkapan perasaan berikut sehingga menjadi bentuk baris-baris puisi!

2. Kata-kata yang tidak mendukung makna dihilangkan atau dibuang.

3. Dalam proses pemadatan dan pemusatan ini, boleh sedikit merubah susunan kata atau mengganti kata lain yang mengandung arti yang sama.

4

Uraian Ungkapan Perasaan Proses Pemadatan dan Pemusatan

104

104104

104104

u

Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X Bahasa Indonesia 1 u

2. Langkah-langkah Menulis Puisi

Selain proses pemadatan dan pemusatan, dalam menulis puisi juga kita perlu menyusun kerangka karangan. Perhatikan langkah-langkahnya berikut ini.

a. Menentukan tema puisi

Tema puisi merupakan pokok permasalahan yang ingin diungkapkan oleh pengarang dalam suatu puisi secara keseluruhan. Dengan kata lain, tema puisi merupakan dasar cerita atau titik tolak pengarang dalam menyusun suatu puisi.

b. Menentukan bentuk dan struktur puisi

Bentuk dan struktur puisi dapat mengintensifkan makna puisi yang ingin diungkapkan pengarang.

c. Pilihan kata/diksi

Bagi penyair kata bukan hanya sekedar mengandung arti, tetapi mengandung nilai. Oleh karena itu, dalam menulis puisi diperlukan pilihan kata yang tepat. Gunakanlah kata kongkret, tidak sekedar nyata atau jelas, tetapi juga padat.

d. Gunakan daya imajinasi dalam penyajian

Gunakan daya imajinasi kamu atau daya bayang kamu dalam penyajian puisi. Segala sesuatu yang pernah menyentuh perasaan kamu, singgah dan tersimpan dalam pikiran kamu, ungkapkan dalam bentuk pilihan kata, atau susunan kata yang tepat dengan mempertimbangkan nilai rasa atau estetik kata. Kata yang kamu pilih harus dapat mewakili perasaan: senang, sedih, kecewa, marah,

dan lain-lain yang terlintas dalam imajinasimu.

e. Gunakan gaya bahasa atau majas

Untuk menciptakan daya imajinasi yang baik, sehingga pembaca puisi dapat merasakan apa yang dirasakan pengarang, dapat dilakukan dengan cara menggunakan gaya bahasa atau majas, seperti:

1) Hiperbola, menyatakan sesuatu dengan gaya bahasa berlebihan. Contoh: Suaranya menggelegar membelah angkasa.

2) Metafora, menggambarkan sesuatu dengan membandingkan dengan sesuatu lain.

Contoh: Kita adalah tiang negeri ini.

3) Personifikasi, menggambarkan benda mati seperti halnya manusia.

Contoh: Batu-batu karang itu melihat dan menyaksikan cinta kita.

4) Paralelisme, mengulang isi kalimat dengan kalimat lain yang sama.

105

105

105

105

105

u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X u

Sasaran Kompetensi

Contoh: Segenap daratan telah kujalani, segenap lautan telah kuarungi.

5) Enumerasi, memberikan intensitas dengan memerinci masalah. Contoh: Dalam suka, dalam duka bahkan aku kecewa padamu aku tetap setia.

f. Gunakan unsur bunyi atau irama secara tepat

1. Pada pelatihan 4 kamu telah melakukan proses pemadatan dan pemusatan dari suatu uraian perasaan, hingga menjadi baris- baris puisi.

2. Susunlah kembali baris-baris puisi tersebut hingga menjadi puisi yang utuh dengan cara menentukan judulnya, menambah atau merubah bentuk dan beberapa pilihan katanya. Gunakan beberapa gaya bahasa hingga menjadi puisi yang baik.

Pada usia remaja seperti kamu, tentu kamu telah merasakan berbagai problema hidup, baik itu permasalahan pergaulan, permasalahan dalam keluarga, permasalahan dalam mewujudkan cita-cita, dan lain- lain. Coba ungkapkan permasalahan yang kamu hadapi dan rasakan dalam bentuk puisi!

Dalam dokumen Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 (Halaman 102-105)