• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

9) Menulis kalimat dengan dua kata

10) Suka mencoba membaca tulisan pada label makanan, elektronik, papan nama, toko, rumah dll.

Adapun komponen kecerdasan linguistik, meliputi kemampuan memanipulasi (utak-atik), sistem bunyi bahasa, sistem makna bahasa, penggunaan bahasa, dan aturan pemakaiannya. Komponen kecerdasan verbal linguistik ini juga mencakup kemampuan membaca secara efektif, kemampuan berbicara, dan kemampuan menulis. Anak-anak (2-4 tahun) yang cepat menangkap informasi lisan walaupun belum pandai membaca banyak huruf dapat dikatakan memiliki kecerdasan verbal-linguistik.

d. Mengembangkan Kecerdasan Linguistik

Menurut Shoimatul Ula (2013 :102) beberapa hal atau aktivitas yang dapat melatih dan mengembagkan intelegensi linguistik anatara lain membaca. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat penting, bukan hanya untuk pengembangan intelegensi linguistik, melainkan juga menambahkan pengetahuan, dengan membaca, bukan hanya kecerdasan bahasa kita saja yang akan berkembang, melainkan juga pengetahuan dan wawasan kita bertambah. Membaca juga mampu membuat jalan pikir kita terbuka dan tidak picik.

Selain membaca, kegiatan lain yang dapat mengembangkan intelegensi linguistik adalah menulis. Kegiatan menulis dapat berupa menulis puisi, cerita, atau pengalaman sehari-sehari.

Berbicara juga pada kenyataannya merupakan kegiatan yang dapat mengembangkan kecerdasan linguistik, dengan melatih dan membiasakan diri berbicara didepan forum.

Menurut Kurniasih (2009 : 92) Cara membangkitkan kecerdasan ini yaitu :

1) Minta ia menceritkan hal-hal yang diketahui.

2) Melakukan permainan kosa kata.

3) Libatkan ia dalam menempel, memasang dan melipat kertas.

4) Ajak ia berdiskusi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kecerdasan linguistik pertama saat usia 4 tahun anak mampu membuat kalimat lengkap, kedua usia 5 tahun anak mampu merangkai cerita sederhana, ketiga menyenangi kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa seperti membaca, keempat sangat andal dalam mengelola kata-kata, kelima menyenangi cerita-cerita, keenam senang membaca dan menulis, ketuju mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, baik lisan maupun tulisan, kedelapan mempunyai ingatan yang tajam.

23

Menurut Widyawati (2017:138) ada beberapa kiat yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan bahasa pada anak, antara lain:

1) Orang tua harus memberikan stimulus untuk mempengaruhi kemampuan otak si anak yang pada akhirnya akan bermuara pada keterampilan anak dalam mengelola kata-kata dan berbicara. Anak yang jarang diajak berbicara akan mengurangi kemampuan berbahasanya.

2) Biasanya kelemahan berbahasa anak baru ketahuan ketika si anak menginjak usia 5 atau 6 tahun saat memasuki bangku sekolah. Sebab, saat itu anak dituntut untuk bersosialisasidan berkomunikasi dengan kawan-kawan lainnya.

3) Mengajari anak mencitai buku. Caranya, mengajak anak ke perpustakaan toko buku, pemeran, dan sebagainya. Kemudian mendorong anak utuk membeli buku sendiri yang disukainya.

4) Meminta anak menceritakan pengalamannya disekolah. Selain bercerita secara langsung, juga mengemukakannya dalam catatan harianya.

5) Mintak anak membuat puisi, cerita pendek, dan lain-lain.

Selain itu menurut Supardi & Smart (2014:18) cara merangsang kecerdasan verbal linguistik yaitu :

1) Ajak anak jalan-jalan ke toko buku untuk menambah rasa katertarikannya.

2) Ajarkan pada dia bahasa lain atau anda dapat mengikutkannya untuk les bahasa.

3) Lengkapi perlatan yang dibutuhkan, misalnya alat tulis, alat perekam, dan komputer.

4) Beri anak catatan khusus untuk mencatat semua yang ia lakukan agar menjadi sebuah cerita.

5) Untuk melatih kemampuan bahasanya, gunakan bahasa yang ia pelajari sehari-hari atau dua hari seminggu (berapa waktu yang disepakati).

6) Mengajak anak bercakap-bercakap, membacakan cerita berulang-ulang, merangsang untuk berbicara, dan bercerita serta menyanyikan lagu anak-anak.

Berdasarkan penjelasan dari dua teori diatas dapat disimpulkan bahwa banyak berbagai cara yang bisa lakukan dalam mengembangkan atau merangsang kecerdasan linguistik anak salah satu diantaranya , orang tua harus memberikan stimus yang bepengaruh pada keterampilan anak dalam mengelola kata-kata dan berbicara, membiasakan anak berkomunikasi dengan teman-temanya, mengajari anak mencintai buku, mengajak anak jalan-jalan ke toko buku dan selalu mengajak anak bercakap-cakap, membacakan cerita dengan berulang-ulang.

Menurut Yaumi & Ibrahim (2013:47) secara umum cara efektif mengembangkan kecerdasan linguistik verbal dengan menggunakan strategi-strategi sebagai berikut:

1) Memberi sumbang pendapat

Sumbang pendapat atau saran adalah suatu strategi penyelesaian masalah yang melibatkan kelompok atau individu untuk mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapi dengan mengumpulkan sejumlah paparan pendapat secara spontan dari masing-masing anggota. Pemaparan ide yang disampaikan oleh anggota dalam suatu kelompok dapat dikumpulkan dan ditulis langsung di papan tulis. Keunggulan sumbang saran adalah dapat menciptakan pendangan-pandangan baru, menyelesaikan masalah, memberi motivasi dan mengembangkan kelompok. Dikatakan memberi motivasi karena melibatkan setiap anggota dalam

25

kelompok dan memberikan kesempatan kepada kelompok untuk bekerja sama.

2) Storytelling

Bercerita atau mendongeng (storytelling) adalah menyampaikan peristiwa melalui kata-kata, gambar atau suara yang dilakukan dengan indah jalannya cerita. Selama ini, bercerita dianggap sebagai salah satu bentuk hiburan bagi anak-anak ketika berkunjung kesebuah perpustakaan atau mungkin hanya sekedar untuk mengisi wakti senggang diruang kelas. Namun bercerita merupakan aktivitas pembelajaran yang dapat berkontribusi pada kemampuan menyajikan informasi, konsep dan ide-ide, serta dapat mengintegrasikannya kedalam tujuan pembeljaran.

3) Menulis jurnal

Secara sederhana, menulis jurnal adalah suatu bentuk aktivitas menulis secara teratur tentang pengalaman dan pikiran dalam prose pembelajaran. dengan kata lain, bahwa menulis jurnal adalah aktivitas menulis secara berseri yang dilakukan secara terus menerus untuk merespon pengalaman dan peristiwa pembelajaran.

suatu jurnal mrupakan alat untuk menemukan diri, alat bantu konsentrasi, jendela jiwa, suatu wadah untuk menangkap ide-ide,katup pengaman emosi, wadah untuk menempa bakat menulis dan merupakan sarana untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri.

Menurut Prasetyo & Andriani (2009: 44) jika kecerdasan linguistik belum berkembang dengan baik, berikut langkahnya :

1) Belajar mendengarkan secara efektif

Banyak orang cenderung lebih suka didengarkan alias berbicara dari pada mendengarkan. Apabila ada, mungkin hanya

“mendengar” dan Cuma sebagian saja yang didengarkan. Ada perbedaan arti anatara “mendengar” dan “mendengarkan”.

Mendengar adalah aktivitas yang bersifat pasif dan tidak sengaja

sehingga masukan atau informasi yang diterima sangat tidak normal, sedangkan mendengarkan adalah aktivitas aktif dan sengaja sehingga arus informasi yang masuk dapat optimal.

2) Belajar berbicara dengan jelas

Jika dalam hal mendengarkan setiap orang belum tentu mau maka dalam hal berbicara banyak orang merasa mampu. Padahal tidak semua orang mampu berbicara dengan jelas. “Jelas” dalam hal berarti bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dengan sangat meyakinkan oleh orang yang diajak berbicara.

3) Perbanyak membaca buku-buku baru

Untuk meningkatkan kapasitas anda dalam bidang kata dan bahasa, kecerdasan linguistik, harus lebih banyak membaca buku-buku baru, buku-buku baru bukan berarti buku terbitan terbaru, tetapi buku dengan tema yang belum pernah dibaca atau diketahui sebelumnya. Misalanya selama ini banyak membaca komik, maka cobala membaca buku-buku sains, membaca buku bertema pengembangan diri atau manajemen keuangan dll.

4) Berlatih menulis kreatif

Menulis adalah aktivitas yang tidak mudah bagi sebagian besar orang. Namun demikian, menulis merupakan salah satu aktivitas yang sangat produktif. Saat menulis, membutuhkan pencurahan perhatian, pikiran, dan perasaan yang mendalam untuk mengelola kata menjadi rangkaian kalimat yang berarti. Cobalah menulis topik apa saja yang di sukai, baik itu cerita pendek, novel, esai, jurnal dll. Kecerdasan linguistik juga dapat dimanfaatkan untuk mengelolah informasi baru. Ketika menemui informasi baru yang membutuhkan kecerdasan linguistik.

27

Dokumen terkait