• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 NF 11 TM 29 SM 18 324

2 MF 11 TM 30 SM 19 361

3 HO 12 TM 26 M 14 196

4 FM 11 TM 26 M 15 225

83

5 NC 11 TM 30 SM 19 361

6 AM 15 KM 32 SM 17 289

7 ASR 11 TM 24 SM 13 169

8 AV 11 TM 25 SM 14 196

9 RA 11 TM 27 SM 16 256

10 FAF 10 TM 28 M 18 324

11 R 12 TM 27 SM 15 225

12 N 11 TM 32 SM 21 441

13 K 11 TM 28 SM 17 289

Jumlah 148 364 216 3656

Rata-rata 11,38 28,00 16,62 281,23

Dari tabel.IV.19 di atas, dapat dilihat perbedaan skor antara pretest dan posttest setelah diberikan perlakuan maka masing-masing skor meningkat.

a. Mencari mean dari difference ( MD)

MD= , sehingga diperoleh: = b. Mencari deviasi standar dari difference

= ( )2 = ( )2

= 2

= = = 2.23

c. Mencari Standar error dari Mean of Difference

= = = 0,64 d. Merumuskan harga )

Langkah berikutnya adalah memberikan interpretasi terhadap t0, dengan terlebih dahulu memperhitungkan df dan dbnya, df = N-1 = 13-1= 12, membandingkan besarnya “t” yang diperoleh dengan perhitungan t0= 25,96 dan besar “t” yang tercantum pada taraf signifikan 1% yaitu tt 1% = 3,06 maka dapat diketahui bahwa t0 adalah lebih besar dari tt yaitu 25,96 >3,06. Maka hipotesis nihil yang diajukan ditolak, ini berarti bahwa ada perbedaan skor keterampilan proses bahasa anak antara sebelum dan sesudah menggunakan metode eksperimen.

Dengan demikian dapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok sampel. Maka hipotesis alternatif (ha) dierima dan hipotes nihil (h0) ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh dengan kecerdasan linguistik anak, dan metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran anak usia dini.

E. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hipotesis alternatif (Ha) diterima karena t0lebih besar dari tt. Dengan taraf signifikansi 1% membandingkan besarnya “t”

yang peneliti peroleh (t0= 25,96) dan besarnya “t” yang tercantum pada tt yaitu 3,06 (25,96>3,06). Ini berarti bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh dengan kecerdasan linguistik anak pada taraf signifikansi 1%. Hasil antara pretest dan post-test menunjukkan bahwa skor kecerdasan linguistik anak di tk cempaka sungayang nagari sungayang kabupaten tanah datar meningkat setelah

85

dilakukan treatment dengan menggunakan metode karyawisata .Hal ini bisa dilihat dari hasil post-test yang peneliti lakukan yaitu nilai post-test dengan rata-rata 28,00, serta membandingkan besarnya “t” yang peneliti peroleh (t0= 3,70) dan besarnya “t” yang tercantum pada tt yaitu 3,06 (25,96>3,06). Ini berarti bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh terhadap kecerdasan linguistik anak pada taraf signifikansi 1%. Peningkatan yang terjadi membuktikan bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh terhadap kecerdasan linguistik anak.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa metode karyawisata dengan penjelasan, sesuai tema dapat meningkatkan kecerdasan linguistik anak.

Hal ini terlihat bahwa pada saat melakukan pretest kecerdasan linguistik anak berada pada kategori belum berkembang sebanyak 12 orang anak dan pada kategori mulai berkembang terdapat 1 orang anak, saat melakukan posttest kecerdasan linguistik anak meningkat yang berada pada kategori berkembang sangat baik terdapat 11 orang anak dan pada kategori berkembang sesuai harapan terdapat 2 orang anak.

Berdasarkan pendapat di atas, terlihat bahwa metode karyawisata sangatlah penting dalam pendidikan terutama pendidikan anak usia dini.

Metode karyawisata dapat dijadikan sebagai metode dalam pembelajaran oleh guru atau pendidik. Dengan menggunakan metode karyawisata ini memudahkan anak untuk memahami/mengenal pembelajaran dan guru/pendidik juga langsung bisa menggali potensi kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu seperti kecerdasan linguistik anak. Metode karyawisata merupakan salah satu metode dalam pembelajaran anak usia dini yang dapat memberikan dampak positif kepada anak salah satunya untuk kemampuan mengerjakan sesuatu. Menurut Moeslichatoen (2004 : 68) memiliki pengertian tentang karyawisata yaitu:

karyawisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya, dengan mengamati secara langsung anak memperoleh kesan yang sesuai dengan pengamatannya. Pengamatan ini diperoleh melalui panca indra yakni mata, telinga, lidah, hidung atau penglihatan, pendengaran, pengecapan, pembauan dan perabaan.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa karyawisata dapat dilaksanakan di Taman Kanak Kanak yaitu dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kanyataan yang ada terlihat secaa langsung berupa manusia, hewan dan tumbuhan serta benda-benda lain yang ada di sekitar. Pengamatan ini dapat diperoleh melalui panca indra pendengaran, penglihatan, pengecapan, pembauan dan perabaan. Sementara itu, Djamarah dalam Aisyah (2014:3) mengatakan bahwa: “Metode karyawisata adalah salah suatu cara pengesuaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat diluar kelas atau dilingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung”.

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa metode karyawisata merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk proses pembelajaran anak didik yang dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung objek yang terdapat didalam dan diluar kelas atau dilingkungan sekitar.

Adapun manfaat karyawisata Menurut Moeslichaton (2004: 71) mengatakan melalui karyawisata anak TK mendapat kesempatan untuk menumbuhkan minat tentang sesuatu hal, misalnya, untuk mengembangkan minat tentang dunia hewan, anak dibawa ke kebun binatang. Karyawisata dapat pula menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan yang lain. informasi-informasi yang diperoleh anak didunia nyata merupakan masukan dalam

87

kegiatan belajar selanjutnya yang akan memperkaya isi kegiatan belajar di kelas.

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa manfaat metode karyawista adalah anak dapat mengenal benda dilingkungan sekitarnya dengan nyata, melatih anak agar lebih aktif, anak akan lebih memusatkan perhatiannya anak pada objek yang dituju dan merangsang kemampuan berbahasa secara tidak spontan serta akan merangsang rasa ingin tahu anak dan mau bertanya kepada guru.

Sedangkan untuk kecerdasan linguistik Midyawati (2017:126) menjelaskan bahwa:

Kecerdasan linguistik yaitu kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme, dan intonasi dari kata yang diucapkan, termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan penyampaian infromasi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan linguistik adalah kemampuan seseorang atau individu dalam mengungkapkan perasaan dan pikiran melalui lisan maupun tuilsan serta kemampuan seseorang dalam merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan kalimat tersebut mempunyai arti dan makna dan untuk berkomunikasi dengan individu lainya.

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa hipotesis nihil ) yang menyatakan bahwa penggunaan metode karyawisata tidak berpengaruh dengan kecerdasan linguistik anak ditolak. Sementara itu, hipotesis alternative ) yang menyatakan bahwa penggunaan metode karyawisata tidak berpengaruh dengan kecerdasan linguistik anak diterima.

Artinya metode karyawisata berpengaruh terhadap kecerdasan linguistik anak di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar pada signifikan 1 %. Selama treatment pertama sampai keempat dilakukan terdapat beberapa anak yang mampu melakukan kegiatan dengan baik dalam melakukan pengamatan di lingkungan sekitar dengan penggunaan metode karyawisata.

89 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan tentang pengaruh metode karyawisata terhadap kecerdasan linguistik anak di tk cempaka sungayang nagari sungayang kabupaten tanah datar dapat disimpulkan bahwa, dengan metode karyawisata dapat mempengaruhi kecerdasan linguistik anak, secara inferensial terdapat peningkatan kecerdasan linguistik anak yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkan besarnya “t” yang peneliti peroleh (t0 = 25,96) dan besarnya

“t” yang tercantum pada tt yaitu 3,06 (25,96>3,06). Ini berarti bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh dengan kecerdasan linguistik anak pada taraf signifikansi 1%, maka dapat dianalisa bahwa t0 besar dari tt (t0 > tt), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, ini berarti bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh dengan kecerdasan linguistik anak di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh terhadap kecerdasan linguistik anak dan metode ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

B. Implikasi

Penelitian ini berimplikasi terhadap kecerdasan linguistik pada anak, khususnya dalam pengaruh metode karyawisata terhadap kecerdasan linguistik anak di tk cempaka sungayang nagari sungayang kabupaten tanah datar. Diharapkan untuk disekolah metode ini dapat digunakan untuk proses pembelajaran anak didik di TK Cempaka Sungayang Nagari sungayang Kabupaten Tanah Datar.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di TK cempaka sungayang nagari sungayang kabupaten tanah datar, dapat diajukan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi peningkatan kecerdasan linguistik anak melalui metode karyawisata, sebagai berikut:

1. Kepala sekolah menerapkan dalam proses pembelajaran menggunakan metode karyawisata ini terutama dalam kecerdasan linguistik anak.

2. Bagi guru di TK guru bisa menggunakan metode karyawisata terhadap kecerdasan linguistik anak dan media yang sangat menarik dan efektif bagi anak.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan variabel kecerdasan linguistik anak dengan menggunakan subjek penelitian yang berbeda untuk menuntaskan setiap permasalahan dalam peningkatan kecerdasan linguistik anak yang ada pada anak. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan optimal bagi anak terutama dalam permasalahan kecerdasan linguistik anak.

91

Dokumen terkait