• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Ditulis Sebagai Syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Oleh : SITI AFIFAH NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Ditulis Sebagai Syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Oleh : SITI AFIFAH NIM"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI DI TK CEMPAKA SUNGAYANG

NAGARI SUNGAYANG KECAMATAN SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR

SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Oleh : SITI AFIFAH NIM 15300900053

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) BATUSANGKAR

2020

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap

Tempat/Tanggal Lahir Alamat

No.Hp/WA Email

Riwayat Pendidikan SD

SMP SMA S1

Nama Orang Tua Ayah

Ibu

Jumlah Saudara Anak yang ke-

Motto

: : :

: :

: : : :

: : : :

:

Siti Afifah

Batusangkar/31 Januari 1996

Jorong Balai Gadang Sungayang, Nagari Sungayang, Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar

+6274892569

Afifahsiti649@gmail.com

SDN 03 Sungayang SMPN 1 Sungayang SMAN 1 Sungayang IAIN Batusangkar

Jasman Zulmarni 4 bersaudara 4 dari 4 bersaudara

Usaha Tidak akan Menghianati Hasil

(6)

vi

ia telah mendapatkan kebajikan yang banyak dan tiadalah yang menerima peringatan melainkan orang-orang yang berakal”

(Q.S. Al-Baqarah:269) Ya Allah....

Terimakasih atas segala rahmad dan karunia-Mu, hari ini saya sangat berbahagia. Sebuah perjalanan hidup yang panjang, yang telah hamba-Mu jalani hingga engkau memberikan petunjuk sehingga hamba dapat menjalani

hidup sebagaimana telah Engkau takdirkan. Aku akan terus berusaha dan berdo’a agar tetap dijalan yang benar.

Syukur Alhamdulillah....

Dengan izin Allah SWT aku persembahkan karya kecil ku ini untuk kedua orang tua yang tercinta, Ayahanda Jasman dan Ibunda Zulmarni.

Kupersembahkan hasil karya tulisku ini sebagai ucapan terimakasih ku karena telah jerih payah mengorbankan jiwa dan raga sehingga dapat membimbingku

dan mengajariku sampai saat ini. Terimakasih setulusnya ananda ucapkan kepada kedua orang tua, karena tanpa pengorbanan beliau aku tidak akan bisa

jadi seperti ini, karena perjuangannya ananda telah berhasil dan ini merupakan sebuah pencapaian terbesar dalam hidup selama ananda dilahirkan

di dunia. Tak lupa permohonan maaf ananda ucapkan yang sebesar-besarnya, atas segala tingkah laku, dan perbuatan yang tak selayaknya ananda perbuat

hingga membuat hati dan perasan bapak dan ibuk terluka atas kelakuanku.

Aku bermohon kepada-Mu ya Allah, ampunilah segala dosa kedua orang tua ku, bukakanlah pintu rahmat, dan rezeki mereka ya Allah, maafkan atas segala

kekhilafan mereka ya Allah, dan jadikanlah hambamu ini menjadi anak yang

sholeh, taat, dan berbakti kepada orangtua, sehingga hambamu ini dapat

(7)

vii

membalas jasa-jasa dan pengorbanan beliau ya Allah. Kabulkanlah do’a ku ya Allah. Amin... Teruntuk saudara-saudaraku kakak ku tercinta Tresia Amelia, Siti azizah abangku tercinta Iwan Jiazefo terimaksih telah menjadi pendorong

agar aku dapat menyelesaikan studi yang aku telah jalani selama ini.

Terimakasih Buat Dosen Pembimbing Tugas Akhirku….

Ibuk Sisrazeni. S. Psi. I, M. Pd selaku dosen pembimbimbing tugas akhirku, terima kasih banyak ibuk karena sudah mau meluangkan waktu untuk

membimbingku, menasehatiku, aku tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran ibuk.

Buat Dosen Penguji Skripsiku…

Terimakasih untuk dosen pengujiku buk Elis komalasari M.Pd dan ibuk Dr Hj.

Nurlaila. MA yang telah meluangkan waktu dan telah bersedia untuk menguji skripsiku..

My Best Friend’s

Untuk sahabat terbaikku, rezza puspita irwan, nia ifrila, rezi lestya, sintya melan sari, nurhafizah, terimakasih sahabat-sahabatku sudah menjadi yang

terbaik dalam hidupku, menemaniku dalam senang atau pun sedih, selalu memberikan waktu luang untuk mendengarkan keluh kesahku selama ini, walaupun banyak sekali masalah yang kita hadapi, pertengkaran, salah paham

dan semua yang sudah terjadi diantara kita, terimakasih sudah bertahan sampai saat ini

Missyou All Teman-Temanku

Untuk teman-teman yang sudah ada selama ini, baik untuk teman cerita, teman curhat, teman untuk kemana-mana, teman satu tongkrongan yang sudah

menemani selama proses membuat skripsi selama ini, terimakasih untuk

PIAUD B, Dj Squad, family ftocopy ( bg apin, mak dai, da kuden, bg randy,

Randa dwi saputra S.E, bg alfi, godok, try handoko, yelki, jefri, jefri saputra,

(8)

viii

(putri, nanda inaya, dafia) terimakasih teman sahabatku walaupun kita jauh kalian masih memberikan motivasi dan semangat selama ini (nora arsita, lia aristina, corry rahmi, waidya putri marina) dan tidak lupa juga terimakasih buat seseorang yang telah memberikan perhatian dan waktu dan mengisi hari-

hariku untuk menemaniku dalam menyelesaikan skripsi ini yang selama ini sudah menemani, pokoknya terima kasih untuk semua pihak yang telah

membantu dalam proses pembuatan skripsi.

Untuk Teman-Teman KKN

Teman-teman KKN E24 Defrinaldi, Fiona rahmadani, rini deswita, gita yuiani, multi firiani yang memeberikan motivasi dan cerita-cerita tengtang kita selama

kita KKN

Untuk Teman-Teman PPL

Teman-teman PPL TK Al- faizin, anisa hidayati, mutia Stefani, indri puspitas sari terimaksih atas semngat yang diberikan.

Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat kupersembahkan kepada semuanya,,,,terimakasih semua…

Siti afifah S.Pd

(9)

IX ABSTRAK

SITI AFIFAH, 15300900053: Pengaruh Metode Karyawisata terhadap Kecerdasan Linguistik Anak Di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeru (IAIN) Batusangkar.

Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah tentang kecerdasan linguistik anak. Hal ini terlihat bahwa anak belum bisa menggunakan bahasa dengan tepat, serta ada beberapa orang anak yang belum mampu dalam menyampaikan ide yang ia miliki dapat dilihat dengan adanya anak tersebut yang masih merasa malu saat ditanya dan disuruh kedepan sehingga proses pembelajaran kurang efektif. Salah satu metode yang dapat mengembangkan kecerdasan linguistik anak yaitu menggunakan metode karyawisata. Penelitian bertujuan untuk menerapka metode karyawisata untuk kecerdasan linguistik anak di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif dengan metode eksperimen, desain penelitian menggunakan pre-eksperimental yaitu dengan tipe one group pretest-postest design karena design ini diberikan pretest terlebih dahulu sebelum diberikan treatment, sehingga dapat melihat apakah ada peningkatan kecerdasan linguistik anak sebelum dan sesudah treatment. Sampel dalam penelitian berjumlah 13 orang anak di kelas B2 di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Untuk menguji signifikan t 0 dengan cara membandingkan besarnya “t” yang peneliti peroleh (t 0 = 25,96 ) dan besarnya “t”

yang tercantum pada t t yaitu 3,06 ( 25,96 >3,06). Ini berarti bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh dengan kecerdasan linguistik anak pada taraf signifikansi 1 %, maka dapat dianalisa bahwa t 0 besar dari t t (t 0 > t t ), sehingga H 0 ditolak dan H a diterima, ini berarti bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh terhadap kecerdasan linguistik anak di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata dapat berpengaruh terhadap kecerdasan linguistik anak dan metode ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: metode karyawisata , kecerdasan linguistik, anak usia dini

(10)

x

Segala puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kecerdasan Linguistik Anak Usia Dini DI TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar”. Selanjutnya shalawat beserta salam dimohonkan kepada Allah Swt semoga selalu tercurah pada junjungan umat yaitu baginda Nabi Muhammad Saw, Allahumma Shali ‘Ala Muhammad Wa’ala Ali Muhammad.

Skripsi ini ditulis untuk melengkapi syarat-syarat dan tugas untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.

Dalam membahas dan menyelesaikan skripsi ini penulis menemui berbagai bentuk kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun materil, sehingga semua kendala dan kesulitan yang penulis temui dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Teristimewa kepada kepada orang tua, Ayahanda Jasman dan Ibunda Zulmarni yang menjadi motivasi tersendiri bagi penulis serta kakak Tresia Amelia, Siti Azizah dan abang Iwan Jiazefo serta keluarga yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis, moril maupun materil, serta do’a beliau yang membuat penulis bisa seperti sekarang ini, dan bisa menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan baik.

2. Terima kasih peneliti ucapkan kepada Rektor IAIN Batusangkar Bapak Dr. Kasmuri, MA yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

Selanjutnya terima kasih penulis ucapkan kepada Dekan Fakultas Tarbiyah

(11)

xi

dan Ilmu Keguruan Bapak Dr. Sirajul Munir, M.Pd yang selalu memberikan kemudahan dalam hal menyelesaikan skripsi ini.

3. Terima kasih peneliti ucapkan kepada Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Ibunda Elis Komalasari, M.Pd yang selalu memudahkan segala urusan dalam penyelesaian skripsi ini, tidak terlupakan kepada Bapak/ Ibu dosen yang telah mendidik penulis tanpa pernah merasa bosan.

4. Terimakasih peneliti ucapkan kepada Ibunda Sisraazeni. S. Psi. I. M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan banyak bantuan, bimbingan dan saran kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

5. Terimakasih kepada Ibunda Amelia, S.Ag. MA selaku Penasehat Akademik peneliti yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

6. Terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Ibunda Dr. Hj. Nurlaila.

M.Pd. I. MA selaku Penguji sekaligus validator yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam hal validasi instrumen.

7. Terimkasih kepada guru TK Cempaka Sungayang yang telah mengizinkan penulis untuk penelitian dan membantu kelancaran dalam skripsi peneliti ini.

8. Terimakasih sahabat tebaik Nurhafizah, Nia Ifrila, Rezi Lestya, Sintya Melan Sari dan Reza Puspita Irwan yang sudah bersedia menemani peneliti dan selalu memotivasi serta berbagi cerita suka dan duka sampai akhir penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Terimakasih teman-teman angkatan 2015 Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah memberikan berbagai bantuan, terkhususnya untuk keluarga besar PIAUD B.

10. Terimakasih teman-teman bimbingan yang sudah saling membantu dan

memotivasi peneliti hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(12)

xii

Batusangkar, Januari 2020 Peneliti,

SITI AFIFAH

NIM. 15300900053

(13)

xiii DAFTAR ISI

COVER ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

BIODATA PENULIS ... v

KATA PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR GRAFIK ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat dan Luaran Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 9

1. Metode Karyawisata ... 9

2. Kecerdasan Linguistik ... 18

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 29

D. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

C. Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

(14)

xiv

G. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskprisi Data ... 44

1. Hasil Data Pretes ... 46

2. Perlakuan/ Treatment ... 49

a. Pelaksanaan Treatment 1 ... 50

b. Pelaksanaan Treatment 2 ... 54

c. Pelaksanaan Treatment 3 ... 58

d. Pelaksanaan Treatment 4 ... 63

3. Deskripsi Data Hasil Postest ... 66

B. Analisis Data ... 72

C. Uji Persyaratan Analisis Data... 80

D. Pengujian Hipotesis ... 82

E. Pembahasan ... 84

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 89

B. Implikasi ... 89

C. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

Lampiran ... 92

(15)

xv

DAFTAR TABEL Tabel

III.1 Rancangan Penelitian ... 31

III.2 Populasi Penelitian ... 32

III.3 Sampel Penelitian ... 33

III.5 Norma Pengkategorian ... 34

III.6 Kisi-Kisi Instrument Peneletian Kecerdasan Linguistik ... 35

III.8 Rubrik Penilaian... 36

III.7 Klasifikasi Skor Kecerdasan Linguistik... 40

III.8 Alternatif Kategori Instrumen dan Bobot ... 41

III.9 Instrument Penilaian Kecerdasan Linguistik Anak Usia Dini Usia ... 44

IV.1 Item Indikator ... 46

IV.2 Hasil data Pretest ... 47

IV.3 Klasifikasi Skor kecerdasan Linguistik Anak (Pretest) ... 48

IV.4 Klasifikasi Jadwal Kegiatan dan Materi Pembelajaran dengan metode karyawisata ... 50

IV.5 Hasil data Treatment 1 ... 53

IV.6 Klasifikasi Skor kecerdasan Linguistik Anak (Treatment 1) ... 54

IV.7 Hasil data Treatment 2 Hasil data Treatment 2 ... 57

IV.8 Klasifikasi Skor kecerdasan Linguistik Anak (Treatment 2) ... 58

IV.9 Hasil data Treatment 3 ... 61

IV.10 Klasifikasi Skor kecerdasan Linguistik Anak (Treatment 3) ... 62

IV.11 Hasil data Treatment 4 ... 65

IV.12 Klasifikasi Skor kecerdasan Linguistik Anak (Treatment 4) ... 66

IV.13 Hasil Posttest ... 67

IV.14 Klasifikasi Skor Kecerdasan Linguistik Anak (Postest )... 68

IV.15 Hasil Perolehan Nilai Pretest dan Posttest ... 71

IV.16 Hasil Indikator Nilai Pre-test dan Posttest ... 72

IV.17 Hasil Perolehan Nilai Pretest Dan Posstest Indikator Senang Berkomunikasi Dengan Orang Lain Baik Dengan Teman Sebaya Dan Orang Dewasa Lainnya ... 75

IV.18 Hasil Perolehan Nilai Pretest Dan Posstest Indikator Senang Bercerita Panjang Lebar Tentang Pengalaman Sehari-Hari, Apa Yang Dilihat Dan Diketahuinya ... 77

IV.19 Hasil Perolehan Nilai Pretest Dan Posstest Indikator Mudah Mengingat Nama Teman Dan Keluarga, Tempat Atau Hal Kecil Lainnya Yang Pernah Didengar Atau Diketahui Termasuk Iklan ... 79

IV.20 Uji Normalitas ... 81

IV.21 Uji Homogenitas ... 81

(16)

xvi

(17)

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan II.1 Kerangka Berfikir ... 28

(18)

xviii

Gravik IV.3 Perbandingan Data Pretest, dan Posttesti ... 73

Gravik IV.4 Perbandingan pretest dan posttest Indikator 1 (Senang

Berkomunikasi Dengan Orang Lain Baik Dengan Teman

Sebaya Dan Orang Dewasa Lainnya) ... 76

Grafik IV.5 Perbandingan pretest dan posttest Indikator 2 (Senang

Bercerita Panjang Lebar Tentang Pengalaman Sehari-hari,

Apa Yang Dilihat Dan Diketahuinya) ... 78

Grafiik IV.6 Perbandingan pretest dan posttest Indikator 3 (Mudah

Mengingat Nama-nama hewan dan Tempat Atau Hal Kecil

Lainnya Yang Pernah Didengar Atau Diketahuinya) ... 80

(19)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Menurut fadlillah & khorida (2013:8) Anak usia dini merupakan pribadi yang memiliki karakter yang sangat unik. Sebagai orang tua atau pendidik yang baik, sudah tentu harus mengerti berbagai karakter dasar anak usia dini. Disebabkan karakter-karakter itulah yang akan menjadi pusat perhatian untuk dikembangkan dan diarahkan menjadi karakter yang positif. Ada beberapa karakter dasar yang dimiliki oleh anak usia dini yaitu; bekal kebaikan, suka meniru, suka, suka bermain, rasa ingin tahu tinggi. Semua karakter dasar yang ada pada diri anak usia tersebut merupakan gambaran umum sejak kecil anak mempunyai potensi karakter yang baik.

Anak usia dini merupakan anak-anak yang berada dibawah usia 6 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, pendidikan pada anak perlu diterapkan sejak dini karena anak memerlukan pelayanan yang sesuai dan memenuhi kebutuhanya.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang berbagai potensi yang dimiliki anak supaya dapat berkembang secara optimal disertai dengan pemahaman mengenal karakter yang dimiliki anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh anak usia dini diantaranya yaitu memiliki bekal yang baik, suka meniru, suka bermain, rasa ingin tahu tinggi, apabila karakertistik anak dikembangkan secara optimal maka karaketer anak usia dini akan mempunyai karakter yang baik nantinya.

Sebagaimana disebutkan dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003

yang menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu

upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

(20)

Setiap anak dilahirkan dengan potensi dimilikinya sejak lahir, dalam rentang usia dini mempunyai potensi besar untuk mengembangkan segala potensi dan kecerdasan yang dimiliki anak oleh karena itu setiap orang tua perlu memberikan stimulus yang tepat kepada anak sehingga potensi dan kecerdasan yang dimiliki anak dapat dikembangakan secara optimal dan sesuai dengan perkembangan yang dimilikinya.

Menurut Howard Gardner dalam Musfiroh (2008:35) kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau pondok yang dibuat dalam satu atau beberapa budaya. Setiap kecerdasan didasarkan pada potensi biologis, yang kemudian diekspresikan sebagai hasil dari faktor-faktor genetik dan lingkungan yang saling mempengaruhi. Multiple intelligences merupakan istilah yang diciptakan oleh Howard Gardner.

Sebagai mana orang menterjemahkan Multiple intelligences (MI) sebagai kecerdasan ganda, kecerdasan jamak dan kecerdasan majemuk, multiple intelligences merujuk pada teori kecerdasan yang dicetuskan oleh Howard Gardner. Kecerdasan manusia yang tak terbatas dapat dikelempokan menjadi: kecerdasan linguistik (bahasa), logika-matematika, visual-spasial, gerak tubuh, musikal, interpersonal, dan naturalis.

Pada dasarnya terlihat bahwa kecerdasan adalah suatu kemampuan seorang yang berkaitan dengan daya pikir dan cara seorang dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada di lingukungannya dan kemampuan untuk memahami memberi solusi terhadap berbagai situasi, ada delapan jenis-jenis kecerdasan diantarannya kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan interpersonal, naturalis, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinistetik, dan kecerdasan spiritual.

Menurut Gadner dalam Arsyad (2017:22) menyebutkan bahwa

kecerdasan linguistik, merupakan kemampuan mengenali kata secara

efektif, baik secara lisan maupun tulisan termasuk di dalamnya

kemampuan mengingat informasi dan membicarakan tentang bahasa itu

sendiri. Orang-orang yang mempunyai inteligensi ini juga sangat maju

(21)

3

keterampilan pendengarannya, dan mereka belajar dengan mendengar.

Mereka senang membaca dan menulis serta berbicara, dan senang bermain dengan kata-kata. Hal ini sejalan dengan Musfiroh (2008:46) Kecerdasan bahasa atau verbal-linguistik berkaitan erat dengan kata-kata, baik lisan maupun tertulis berserta dengan aturan-aturannya. Seorang anak yang cerdas dalam verbal-linguistik memiliki kemampuan berbicara yang baik dan efektif, iajuga cenderung dapat mempengaruhi orang lain melalui kata-katanya..

Dari pemaparan di atas terlihat bahwa kecerdasan linguistik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam meggunakan bahasa merangkai sebuah kata menjadi sebuah kalimat untuk menyampaikan perasaan, keinginan, pendapat dan perasaan kepada orang lain baik dengan lisan ataupun tulisan sehingga menciptakan komunikasi yang baik dengan orang lain.

Adapun Indikator dan komponen kecerdasan verbal-linguistik menurut Midyawati (2017:133) menguraikan bahwa anak 1) senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman sebaya dan orang dewasa lainnya. 2) Senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari, apa yang dilihat dan diketahuinya. 3) Mudah mengingat nama teman dan keluarga, tempat, atau hal kecil lainnya yang pernah didengar atau diketahui, termasuk iklan. 4) Pada anak- anak suka membawa buku dan pura-pura membaca, menyukai buku dan lebih cepat mengenal huruf-huruf dibanding anak seusianya. 5) Mudah mengucapkan kata-kata, menyukai permainan kata dan suka melucu. 6) Suka akan cerita dan pembaca cerita. Pada usia 4-6 tahun dapat meceritakan kembali sebuah cerita dengan baik. 7) Memiliki jumlah kosa kata yang lebih banyak. 8) Suka meniru tulisan di sekitarnya. 9) Menulis kalimat dengan dua kata. 10) Suka mencoba membaca tulisan pada label makanan, elektronik, papan nama, toko, rumah dll.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Taman Kanak-

kanak Cempaka Sungayang menunujukan bahwa kecerdasan linguistik

anak belum berkembang sesuai harapan, selain itu masih ada anak yang

belum bisa menjawab pertanyaan guru, belum mampu berkomunikasi,

bercerita dengan teman sabaya, tidak mau bertanya, ada sebagian anak

(22)

yang tidak konsentrasi dan marespon perintah-perintah yang diberikan guru. Hal ini disebabkan oleh kurangnya stimulus dari guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu anak serta pada saat metode karyawisata belum ada evaluasi yang diberikan oleh guru kepada anak serta media yang kurang menarik bagi anak, selain itu proses pembelajaran masih berpusat pada guru.

Berdasarkan pemaparan dari 10 indikator diatas terdapat 3 indikator yang akan peneliti ambil karena lebih dominan dengan masalah yang akan diteliti dan akan di jadikan acuan dalam penelitian ini. Jadi 3 Indikator yang akan diteliti yaitu 1) Senang berkomunikasi dengan teman sebaya dan orang dewasa. 2) Senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahuinya. 3) Mudah mengingat nama teman, keluarga dan tempat yang diketahui.

Selain itu agar kecerdasan linguistik anak usia 4-6 tahun dapat berkembang sesuai dengan harapan pembelajaran dapat tercapai secara optimal maka dari itu perlu diterapkan media dan motode yang tepat untuk perkembangan anak usia dini.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisyah, dkk (2014:2) yang terkait dengan upaya peningkatan kecerdasan linguistik melalui penggunaan metode karyawisata pada anak kelompok A TKIT Nur hidayah Surakarta mengungkapkan bahwa:

Setelah tindakan dilakukan terlihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan kecerdasan linguistik pada anak kelompok A TKIT Nur Hidayah Surakarta. Gambaran tersebut menunjukan bahwa adanya dan pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong peningkatan kecerdasan linguistik dengan menggunakan metode karyawisata.

Dari hasil penelitian di atas yang telah dilakukan oleh Siti Aisyah,

Hadi Mulyono, Tri Budiharto ditarik kesimpulan bahwa terdapat

peningkatan kecerdasan linguistik melalui metode karyawisata pada anak

usia dini.

(23)

5

Menurut Moeslichatoen (2004:68) metode karyawisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di taman kanak- kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan tumbuh- tumbuhan, dan benda-benda lainnya, dengan mengamati secara langsung anak memperoleh kesan yang sesuai dengan pengamatannya. Dan pengamatan ini diperoleh melalui panca indra yakni mata, telinga, lidah, hidung atau penglihatan, pendengaran, pengecapan, pembauan dan perabaan.

Melalui karyawisata dapat ditumbuhkan minat anak terhadap sesuatu hal. Hal ini sejalan dengan pendapat Richard dkk dalam Anita Yus (2011:156) yang mengemukakan bahwa karyawisata mendorong anak menumbuhkan rasa ingin tahunya. Minat terhadap berbagai hal yang dilihatnya dapat tumbuh.

Metode karyawisata merupakan salah satu cara pemberian pembelajaran dengan memberikan pengalaman langsung kepada anak dengan cara mengajak anak keluar kelas dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengamati lingkungan secara langsung yang berhubungan dengan pembelajaran. menggunakan metode karyawisata dapat membuat anak pengalaman baru dan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap suatu dan membuat anak mau bertanya dan bercerita tentang kegiatan yang telah dilakukanya pada saat diluar kelas.

Pelakasanaan pengajaran dengan metode karyawisata di TK Cempaka masih jarang dilakukan karena proses pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru, pembelajaran yang diberikan lebih sering menggunakan LKS saja sehingaa kurang menarik bagi anak dan metode yang diberikan lebih banyak menggunakan metode demonstrasi dan tanya jawab sehingga kurang menarik bagi anak.

Menurut Fahrudin dalam Aisyah (2014: 3) berpendapat bahwa metode

karyawisata bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak

taman kanak-kanak yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya

pengembangan aspek kognitif, bahasa, kreativitas, emosi kehidupan

bermasyarakat dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain. Tujuan

(24)

karyawisata ini perlu dihubungkan dengan tema-tema yang sesuai dengan pengembangan aspek anak.

Dari pemaparan di atas terlihat bahwa dengan metode karyawisata dapat mengembangkan lima aspek perkembangan anak usia dini salah satunya dapat mempengaruhi kecerdasan linguistik anak, metode karyawisata merupakan pembelajaran yang dilakukan diluar kelas yang mana pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata ini dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata dan menyenangkan bagi anak.

Bedasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti memberi judul penelitian ini dengan “Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kecerdasan Linguistik Anak Di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan, masalah yang teridentifikasi yaitu:

1. Anak belum mampu menjawab pertanyaan guru saat pembelajaran 2. Anak kurang merespon kata-kata dan perintahdari guru

3. Anak kurang konsentrasi mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Belum digunakan metode karyawisata untuk meningkatkan kecerdasan linguistik anak di Tk Cempaka sungayang.

5. Proses pembelajaran yang digunakan lebih berpusat pada guru dan anak lebih sering menggunakan LKS pada saat pembelajaran.

C. Batasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi

masalah pada penelitian pengaruh metode karyawista terhadap kecerdasan

linguistik anak usia dini di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang

Kabupaten Tanah Datar.

(25)

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “apakah metode karyawisata berpengaruh terhadap kecerdasan linguistik anak usia dini di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh metode karyawista terhadap kecerdasan linguistik anak usia dini di TK Cempaka Sungayang Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

F. Manfaat dan Luaran Penelitian 1. Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait seperti :

a. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan baru tentang pengaruh metode karyawisata terhadap kecerdasan linguistik anak dan seberapa besar pengaruh metode karyawisata tersebut terhadap kecerdasan linguistik.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi anak

a) Anak lebih termotivasi dan menambah pengalaman anak dalam belajar.

b) Memberikan pembelajaran yang nyata, lebih menyenangkan untuk mengembangkan kecerdasan pada diri anak.

2) Bagi Guru

a) Meningkatkan profesionalisme kinerja guru.

(26)

b) Membantu guru untuk lebih memahami pembelajaran agar berguna bagi perkembangan peserta didiknya.

3) Bagi Sekolah

a) Hasil penelitian diharapkan mampu membantu sekolah dalam rangka mengembangkan kecerdasan linguistik anak.

b) Memotivasi kepada guru-guru untuk menerapkan metode- metode lain yang dapat membantu mengemabangkan kecerdasannya.

2. Luaran penelitian

Luaran penelitian merupakan target yang ingin dicapai dari sebuah

penelitian. Adapun target yang ingin dicapai dari temuan penelitian ini

yaitu menjadi artikel yang dapat diterbitkan pada jurnal ilmiah.

(27)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Metode Karyawisata

a. Pengertian Metode Karyawisata

Metode karyawisata merupakan salah satu cara atau metode yang dilakukan seorang pendidik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif.

Menurut Moeslichatoen (2004:68) mengatakan karyawisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya, dengan mengamati secara langsung anak memperoleh kesan yang sesuai dengan pengamatannya. Pengamatan ini diperoleh melalui panca indra yakni mata, telinga, lidah, hidung atau penglihatan, pendengaran, pengecapan, pembauan dan perabaan.

Sementara itu, Djamarah dalam Aisyah (2014:3) mengatakan metode karyawisata adalah salah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat diluar kelas atau dilingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung.

Sedangkan menurut Fadlillah & Khorida (2013:184) metode karyawisata yang juga disebut field trip yaitu suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara mengajak anak- anak ke luar kelas untuk dapat memperhatikan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pengembangan yang sedang dibahas dikelas. Metode ini akan mendorong anak untuk mengenal lingkungan dengan baik dan membangkitkan kecintaanya terhadap Tanah Air maupun kepada Allah Swt.

Melalui karyawista dapat muncul kegiatan lain yang lebih mendorong aktivitas belajar dan kreativitas anak. Misalnya, anak dapat bercerita, bernyanyi, menggambar atau mewarnai.

Kegiatan ini memantapkan dan memperluas informasi yang

diperoleh dari karyawisata.

(28)

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa metode karyawisata adalah suatu cara atau metode yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran yang dilakukan diluar ruangan yang mana proses pelaksanaannya dapat menggunakan lingkungan yang berhubungan dengan tema atau materi pembelajaran secara langsung dan nyata yang dapat dlihat, diraba dan di rasakan oleh anak. Melalui metode karyawisata anak melihat dan mengalami sesuatu yang baru atau berbeda, serta menyenagkan bagi anak dan anak mendapat mengenal hal yang belum mereka ketahui dengan nyata, menambah pengalaman baru dan wawasan baru bagi anak.

Kegiatan karyawisata yang dilakukan dalam dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan rasa ingin tahu akan sesuatu yang baru sehingga akan membuat anak mau untuk bertanya atau menceritakan pengalamanya kepada temannya.

b. Manfaat karyawisata bagi anak usia TK

Salah satu manfaat karyawisata memberikan kemudahan untuk guru dalam mengenalkan atau memberikan pembelejaran kepada anak agar anak tidak bosan dan jenuh hanya mengikuti pembelajaran di dalam kelas saja.

Menurut Moeslichaton (2004: 71) mengatakan melalui karyawisata anak TK mendapat kesempatan untuk menumbuhkan minat tentang sesuatu hal, misalnya, untuk mengembangkan minat tentang dunia hewan, anak dibawa ke kebun binatang. Karyawisata dapat pula menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan yang lain. informasi-informasi yang diperoleh anak didunia nyata merupakan masukan dalam kegiatan belajar selanjutnya yang akan memperkaya isi kegiatan belajar di kelas.

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa manfaat metode

karyawisata adalah anak dapat mengenal benda dilingkungan

sekitarnya dengan nyata, melatih anak agar lebih aktif, anak akan

lebih memusatkan perhatiannya anak pada objek yang dituju dan

(29)

11

merangsang kemampuan berbahasa secara tidak spontan serta akan merangsang rasa ingin tahu anak dan mau bertanya kepada guru.

Sementara itu, menurut Fadlillah & Khorida (2013:184-185) mengemukakan bahwa field trip atau karyawisata yang dilakukan pada lembaga pendidikan, mempunyai nilai-nilai sebagai berikut:

1) Memberi pengalaman-pengalaman langsung, anak belajar dengan menggunakan segala macam alat, satu karyawisata lebih berharga dari pada seratus gambar.

2) Membangkitkan minat baru atau memperkuat minat yang telah ada.

3) Memberi motivasi kepada anak untuk menyelidiki sebab musabab sesuatu.

4) Menanamkan kesadaran akan masalah-masalah yang terdapat di dalam masyarakat.

5) Memberikan pengertian yang lebih luas tentang kehidupan dalam masyarakat.

6) Mengembangkan hubungan sosial sengan masyarakat.

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa karyawisata memiliki nilai-nilai atau manfaat bagi anak TK untuk memberikan pengalaman langsung, membagnkitkan minat anak untuk belajar, menanamkan kesadaran akan masalah-masalah dan memberikan pengertian untuk mengembangkan hubungan dengan kehidupan masyarakat.

c. Tujuan Karywisata

Selain manfaat akan metode karyawisata dalam proses pembelajaran di TK tentu metode karyawisata juga memiliki tujuan yang ingin dicapai agar tujuan pembelajaran tercapai dengan efektif.

Menurut Fadlillah & Khorida (2013: 185) mengatakan bahwa

setiap karyawisata harus direncanakan dengan cermat, tanpa sebuah

persiapan yang matang, bisa gagal. Karyawisata dilakukan dengan

tujuan sebagai berikut:

(30)

1) Membangkitkan minat untuk suatu unit yang akan dilakukan.

2) Mengumpulkan bahan mengenai suatu masalah.

3) Sebagai kegiatan kulminasi suatu unit.

Sementara itu, Moeslichaton (2004:74-75) sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh anak TK dari kegiatan karyawisata, yakni menumbuhkan minat, meningkatkan perbendaharaan, pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup masyarakat, penghargaan karya terhadap karya dan jasa, maka tujuan karyawisata dapat diarahkan pada pengembangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai. Tujuan karwisata juga perlu dikaitkan dengan tema- tema yang sudah ditetapkan pada program kegiatan belajar anak TK.

Sedangkan menurut Fahrudin dalam Aisyah (2014: 3) berpendapat bahwa metode karyawisata bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak taman kanak-kanak yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pengembangan aspek kognitif, bahasa, kreativitas, emosi kehidupan bermasyarakat dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain. Tujuan karyawisata ini perlu dihubungkan dengan tema-tema yang sesuai dengan pengembangan aspek anak.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan metede karyawisata yaitu dapat mengembangkan aspek kognitif, bahasa, sosial dan menumbuhkan minat dan motivasi anak dalam mengenal benda atau lingkungan sekitarnya.

d. Rancangan Karyawisata

1) Rancangan persiapan karyawisata oleh guru

Menurut Moeslichaton (2004:79-80) secara umum persiapan guru untuk melaksanakan karyawisata adalah :

a) Menetapkan sasaran yang dipriotaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang dipilih.

b) Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran karyawisata.

c) Merumuskan program kegiatan melalui karyawisata.

(31)

13

d) Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.

e) Menetapkan tata tertib.

f) Permintaan izin dan partisiapasi orang tua siswa.

g) Perisapan guru dikelas

Sementara itu, Fadlillah & Khoridah (2013: 185- 186) dalam persiapan sebelum melaksanakan field trip, perlu dilakukan beberapa hal berikut:

a) Merumuskan dan menjelaskan tujuan karyawisata.

b) Memberikan informasi kepada anak tentang objek karyawisata yang akan dikunjungi sehingga anak mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan pada waktu kunjungan berlangsung.

c) Menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan karyasiwata.

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa dalam melaksanakan kegiatan karyawisata dalam sebuah pembelajaran, perlu dipersiapkan secara matang. Dimana hal ini dilkukan agar tujuan dalam kegiatan karyawisata dapat dicapai dengan efektif.

2) Rancangan pelaksanaan kegiatan karyawisata

Dalam pelaksanaan kegiatan karyawisata tentu setelah dipersiapkan tentu ada rancangan dalam pelaksanaan dalam kegiatan karyawisata.

Menurut Moeslichaton (2004:85-86) ada beberapa urutan langkah karyawisata yang harus diikuti secara tertib oleh guru, yaitu:

a) Pertama adalah kegiatan penyiapan akhir bahan dan perlatan yang harus di bawa dalam melaksanakan karyawisata sesuai dengan yang sudah dirancang.

b) Kedua adalah membagi anak dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing dibimbing guru atau orang tua anak yang bersedia turut serta berpartisipasi dalam kegiatan karyawisata ini.

c) Ketiga adalah pada saat berangkat menuju sasaran

karyawista. Langkah ini didahului dengan membaca doa

sesuai dengan keyakin masing-masing.

(32)

d) Langkah keempat, adalah setelah sampai tempat sasaran karyawisata. Guru mengatur kelompok-kelompok yang sudah disusun.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan rancangan pelakasanaan kegiatan karyawisata adalah pertama menyiapkan bahan dan perlatan yang harus dibawa dalam melaksanakan karyawisata sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, kedua membagi anak menjadi kelompok- kelompok kecil dan masing-masing kelompok dibimbing dan orang tua yang berpartisipasi dalam kegiatan serta menjelaskan peraturan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak pada saat perjalana atau pada saat kegiatan berlangsung, ketiga berangkat menuju sasaran karyawisata dan yang paling penting adalah menuntun anak untuk selalu membaca doa sebelum melakukan kegiatan, keempat setelah sampai ditempat tujuan guru mengatur kelompok-kelompok yang sudah disusun dan memberi kesempatan kepada anak untuk mengamati sepuas hatinya sehingga dapat memenuhi rasa ingin tahunya banyak lebih banyak tentang lingkungan sekitarnya dan menumbuhkan minat anak terhadap suatu yang ingin di ketahui anak.

3) Rancangan penilaian karyawisata

Dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan karyawisata tentu ada rancangan untuk penialain setelah kegiatan karyawisata. Hal ini tentu bertujuan untuk menilai dari suatu aspek kegiatan karyawisata yang dilakukan.

Menurut Moeslichaton (2004: 89) pelaksanaan penilaian

karyawisata merupakan perwujudan rancangan penilaian

karyawisata sesudah berahir.Penilaian melalui kegiatan

tindak lanjut yakni penerapan hasil belajar berkaryawisata

ke dalam kegiatan dikelas dalam kaitan pengembangan

kreativitas. Penilaian karyawisata sebagai kegiatan puncak

agar anak memperoleh pemahaman yang utuh tentang

bunga.

(33)

15

Sementara itu, Fadlillah & Khoridah (2013: 186) mengatakan follow-up karyawisata yang telah dilaksanakn, setiap karyawisata harus dicibarakan kemudian dinilai dan ditafsirkan diantaranya yang perlu diperhatikan adalah hal berikut:

a) Beri kesempatan kepada anak untuk menceritakan pengalaman masing-masing.

b) Tanyakan apakah mereka menemukan fakta-fakta baru.

c) Selidiki apakah karyawisata itu mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu, apakah karyawisata itu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka sediakan.

d) Apakah kekurangan-kekurangan, kesalahan-kesalahan, kesulitan-kesulitan yang dialami selama karyawisata itu, bicarakn juga sikap anak-anak selama karyawisata.

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa dalam rancangan penilaian karyawisata tentu perlu memperhatikan hal-hal mengenai kagiatan karyawisata, misalnya mendengarkan anak untuk menceritakan hal yang mereka lihat, tanya-jawab terkait fakta yang ditemukan serta menilai sikap anak di saat kegiatan karyawisata.

e. Kelebihan dan Kekurangan Karyawisata

Dalam menerapkan metode karyawisata dalam pembelajaran, harus memperhatikan beberapa kelebihan dan kelemahannya. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi. Berikut ini kelebihan dan kelemahan dari metode karyawista:

1) Kelebihan karyawisata

Menurut Fadlilah & Khorida (2013 : 187) menjabarkan kelebihan karyawisata dalam pembelajaran yaitu:

a) Anak dapat menyaksikan secara langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan ditempat kunjungan tersebut.

b) Anak memperoleh pemantapan teori-teori yang pernah

mereka pelajari disekolah dengan kenyataan aplikasi yang

diterapkan pada objek yang mereka kunjungi.

(34)

c) Siswa dapat menghayati pengalaman praktik suatu ilmu yang telah diperolehnya disekolah.

d) Anak dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dengan jalan mengadakan wawancara.

2) Kelemahan Karyawisata

Menurut Fadlilah & Khorida (2013 : 188) menjabarkan kelemahan karyawisata dalam pembelajaran yaitu:

a) Waktu yang dibutuhkan cukup panjang.

b) Pembiayaan dala msebuah karyawisata merupakan beban tambahan yang akan memberatkan bagi anak-anak yang orang tuanya kurang mampu.

c) Karyawisata akan berubah menjadi piknik, karena persiapan yang tidak matang.

d) Beberapa acara inti sering terabaikan karena pelaksanaa acara tidak tepat pada waktunya.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan, untuk mengatasi kekurangan metode karyawisata dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kelemahan dan kekurangan seorang pendidik harus dapat mengatasi dengan memberikan fasilitas yang dapat menyelesaikan kekurangan yang terjadi, misalnya menyediakan alat-alat yang sederhana dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai objek wisata dengan menyesuaikan tema, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.

2. Kecerdasan Linguistik

a. Pengertian kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik merupakan salah satu diantara 8 kecerdasan yang ada

Menurut Armstrong (2013:6) kecerdasan linguistik adalah

kemampuan untuk menggunakan kata-kata efektif, baik lisan

(misalnya, sebagai seorang orator, pendongeng, atau politisi)

maupun tulisan (misalnya sebagai, penyair, penulis naksah

drama, editor, atau jurnalis). Kecerdasan ini mencakup

kemampuan untuk memanipulasi sintaks atau strukturs bahasa,

fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa dan

(35)

17

dimensi pragmatis atau keuangan praktis dari bahasa. Beberapa manfaatnya termasuk retorika (menggunakan bahasa untuk menyakinkan orang lain melakukan aksi tertutup), nemomik (menggunakan bahasa atau mengingat informasi), penjelasan (menggunakan bahasa untuk menginformasikan), dan metabahasa (menggunakan bahasa untuk membicarakan tentang bahasa itu sendiri).

Menurut Susanto (2015:288) kecerdasan linguistik yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kecerdasan bahasa, yakni kemampuan untuk berpikir dalam kalimat dan menggunakan bahasa.

Sedangkan menurut Lwin dalam Suyadi & Dahlia (2015: 84) kecerdasan linguistik merupakan kemampuan menggunakan bahasa termasuk bahasa ibu dan bahasa asing untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran dan memahami orang lain

Menurut Chatib dalam Fadlillah (2017:142) kecerdasan linguistik merupakan bentuk kecerdasan yang berhubungan dengan kepekaan pada bunyi, struktur, makna fungsi kata dan bahasa. Kecerdasan ini sangat berhubungan dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, beragumentasi, dan berdebat.

Pendapat lain menambahkan kecerdasan linguistik memiliki empat keterampilan utama, yaitu menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.

Midyawati (2017:126) kecerdasan linguistik yaitu kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme, dan intonasi dari kata yang diucapkan, termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan penyampaian infromasi.

Yaumi dan Ibrahim (2013:45) kecerdasan linguistik-verbal atau

dikenal dengan istilah pintar kata adalah kemampuan untuk

menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan secara tepat dan

akurat. Menggunakan kata merupakan cara utama untuk berfikir

dan menyelesaikan masalah bagi orang yang memiliki kecerdasan

ini. Mereka menggunakan kata untuk membujuk, mengajak,

(36)

membatantah, menghibur, atau membelajarkan orang lain.

Pekerjaan yang sangat disukai oleh mereka yang memiliki kecerdasan linguistik verbal adalah: guru, pendongeng, pembawa acara, wartawan, penulis/pengarang, penyair dll.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan linguistik adalah kemampuan seseorang atau individu dalam mengungkapkan perasaan dan pikiran melalui lisan maupun tuilsan serta kemampuan seseorang dalam merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan kalimat tersebut mempunyai arti dan makna dan untuk berkomunikasi dengan individu lainya.

b. Ciri-ciri kecerdasan linguistik

Menurut Kurniasih (2009:91) kecerdasan bahasa adalah kecerdasan untuk menguasai hal-hal yang berkaitan dengan bahasa. Kemampuanini termasuk kemampuan memanipulasi bahasa untuk mengekspresikan diri mereka secara retoris. Ciri- cirinya adalah :

1) Pada usia 4 tahun, anak mampu membuat kalimat lengkap dengan penempatan subjek, predikat dan objek yang sempurna 2) Pada usia 5 tahun, anak mampu merangkai cerita sederhana,

bahkan beberapa anak mampu menuliskannya.

3) Pada usia 6 tahun biasanya anak menyenangi kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa seperti membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara dan sebagainya. Anak-anak seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat dan mempunyai argumentasi yang menonjol.

4) Anak dengan kecerdasan linguistik, sangat andal dalam mengelola kata-kata.

5) Menyenangi cerita-cerita.

6) Senang membaca dan menulis.

(37)

19

7) Mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, baik lisan maupun tulisan.

8) Punya ingatan tajam tentang hal-hal sepele.

Untuk melihat lebih jelas tentang ciri yang melekat pada orang yang memiliki kecerdasan linguistik verbal dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Senag membaca semua bentuk bacaan.

2) Senang mencoret-coret dan menulis ketika mendengar atau berbicara.

3) Sering mengontak teman-teman melalui surat, email. Atau mailing list.

4) Sering menulis jurnal (catatan pengalaman).

5) Mampu menulis lebih baik dari teman seusianya (jka masih anak-anak)

6) Menyukai permainan dengan kata.

7) Suka pelajaran bahasa termasuk bahasa daerah dan bahasa asing.

8) Senang berbagung pada acara-acara debat, dialong, atau berbicara hadapan publik.

Dalam bidang bahasa, anak yang memiliki kecerdasan linguistik verbal lebih menonjol dari anak lain. mereka senang bekerja dengan menggunakan majalah komik, buku teks, dan buku-buku umum lainnya, kertas, pulpen, pensil, pensil berwarna dan printer.

Sedangkan menurut Prasetyo & Andriani (2009:43) orang yang mempunya kecerdasan linguistik akan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Menghafal dan mengingat nama, kata, dan istilah baru sepanjang waktu

2) Mempelajari bahasa asing dengan sangat mudah.

(38)

3) Memahami informasi dan petunjuk/instruksi baru yang didengarnya.

4) Memiliki kepekaan terhadap arti kata dam urutannya yang baru didengarnya..

5) Menyampaikan suatu pesan lisan dengan jelas dan runtut.

6) Menulis suatu karya tulis, seperti esai, cerita, puisi, jurnal, dan sebuah buku.

7) Melakukan persuasi dan negosiasi dengan orang lain.

8) Belajar melalui kata yang didengarnya dan tulisan yang dibacanya.

9) Menggunakan kata dan bahasa secara efektif untuk berbicara dalam kehidupan sehari-hari.

10) Menyukai dan mahir dalam berdiskusi, berpidato, dan berdebat.

c. Indikator dan Komponen Kecerdasan Verbal-Linguistik

Menurut Midyawati (2017:133) Kecerdasan verbal-linguistik memiliki beberapa indikator atau ciri khusus yang ditunjukan dalam kepekaan bunyi, struktur, makna, fungsi kata, dan bahasa.

Individu yang memiliki kecerdasan ini cenderung menunjukan hal- hal sebagi berikut :

1) Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman sebaya dan orang dewasa lainnya.

2) Senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari- hari, apa yang dilihat dan diketahuinya.

3) Mudah mengingat nama teman dan keluarga, tempat, atau hal kecil lainnya yang pernah didengar atau diketahui, termasuk iklan.

4) Pada anak-anak suka membawa buku dan pura-pura membaca, menyukai buku dan lebih cepat mengenal huruf-huruf dibanding anak seusianya.

5) Mudah mengucapkan kata-kata, menyukai permainan katadan

suka melucu.

(39)

21

6) Suka akan cerita dan pembaca cerita. Pada usia 4-6 tahun dapat meceritakan kembali sebuah cerita dengan baik.

7) Memiliki jumlah kosa kata yang lebih banyak.

8) Suka meniru tulisan di sekitarnya.

9) Menulis kalimat dengan dua kata

10) Suka mencoba membaca tulisan pada label makanan, elektronik, papan nama, toko, rumah dll.

Adapun komponen kecerdasan linguistik, meliputi kemampuan

memanipulasi (utak-atik), sistem bunyi bahasa, sistem makna

bahasa, penggunaan bahasa, dan aturan pemakaiannya. Komponen

kecerdasan verbal linguistik ini juga mencakup kemampuan

membaca secara efektif, kemampuan berbicara, dan kemampuan

menulis. Anak-anak (2-4 tahun) yang cepat menangkap informasi

lisan walaupun belum pandai membaca banyak huruf dapat

dikatakan memiliki kecerdasan verbal-linguistik.

(40)

d. Mengembangkan Kecerdasan Linguistik

Menurut Shoimatul Ula (2013 :102) beberapa hal atau aktivitas yang dapat melatih dan mengembagkan intelegensi linguistik anatara lain membaca. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat penting, bukan hanya untuk pengembangan intelegensi linguistik, melainkan juga menambahkan pengetahuan, dengan membaca, bukan hanya kecerdasan bahasa kita saja yang akan berkembang, melainkan juga pengetahuan dan wawasan kita bertambah. Membaca juga mampu membuat jalan pikir kita terbuka dan tidak picik.

Selain membaca, kegiatan lain yang dapat mengembangkan intelegensi linguistik adalah menulis. Kegiatan menulis dapat berupa menulis puisi, cerita, atau pengalaman sehari-sehari.

Berbicara juga pada kenyataannya merupakan kegiatan yang dapat mengembangkan kecerdasan linguistik, dengan melatih dan membiasakan diri berbicara didepan forum.

Menurut Kurniasih (2009 : 92) Cara membangkitkan kecerdasan ini yaitu :

1) Minta ia menceritkan hal-hal yang diketahui.

2) Melakukan permainan kosa kata.

3) Libatkan ia dalam menempel, memasang dan melipat kertas.

4) Ajak ia berdiskusi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

kecerdasan linguistik pertama saat usia 4 tahun anak mampu

membuat kalimat lengkap, kedua usia 5 tahun anak mampu

merangkai cerita sederhana, ketiga menyenangi kegiatan yang

berkaitan dengan penggunaan bahasa seperti membaca, keempat

sangat andal dalam mengelola kata-kata, kelima menyenangi cerita-

cerita, keenam senang membaca dan menulis, ketuju mudah

mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, baik lisan maupun

tulisan, kedelapan mempunyai ingatan yang tajam.

(41)

23

Menurut Widyawati (2017:138) ada beberapa kiat yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan bahasa pada anak, antara lain:

1) Orang tua harus memberikan stimulus untuk mempengaruhi kemampuan otak si anak yang pada akhirnya akan bermuara pada keterampilan anak dalam mengelola kata-kata dan berbicara. Anak yang jarang diajak berbicara akan mengurangi kemampuan berbahasanya.

2) Biasanya kelemahan berbahasa anak baru ketahuan ketika si anak menginjak usia 5 atau 6 tahun saat memasuki bangku sekolah. Sebab, saat itu anak dituntut untuk bersosialisasidan berkomunikasi dengan kawan-kawan lainnya.

3) Mengajari anak mencitai buku. Caranya, mengajak anak ke perpustakaan toko buku, pemeran, dan sebagainya. Kemudian mendorong anak utuk membeli buku sendiri yang disukainya.

4) Meminta anak menceritakan pengalamannya disekolah. Selain bercerita secara langsung, juga mengemukakannya dalam catatan harianya.

5) Mintak anak membuat puisi, cerita pendek, dan lain-lain.

Selain itu menurut Supardi & Smart (2014:18) cara merangsang kecerdasan verbal linguistik yaitu :

1) Ajak anak jalan-jalan ke toko buku untuk menambah rasa katertarikannya.

2) Ajarkan pada dia bahasa lain atau anda dapat mengikutkannya untuk les bahasa.

3) Lengkapi perlatan yang dibutuhkan, misalnya alat tulis, alat perekam, dan komputer.

4) Beri anak catatan khusus untuk mencatat semua yang ia

lakukan agar menjadi sebuah cerita.

(42)

5) Untuk melatih kemampuan bahasanya, gunakan bahasa yang ia pelajari sehari-hari atau dua hari seminggu (berapa waktu yang disepakati).

6) Mengajak anak bercakap-bercakap, membacakan cerita berulang-ulang, merangsang untuk berbicara, dan bercerita serta menyanyikan lagu anak-anak.

Berdasarkan penjelasan dari dua teori diatas dapat disimpulkan bahwa banyak berbagai cara yang bisa lakukan dalam mengembangkan atau merangsang kecerdasan linguistik anak salah satu diantaranya , orang tua harus memberikan stimus yang bepengaruh pada keterampilan anak dalam mengelola kata-kata dan berbicara, membiasakan anak berkomunikasi dengan teman-temanya, mengajari anak mencintai buku, mengajak anak jalan-jalan ke toko buku dan selalu mengajak anak bercakap-cakap, membacakan cerita dengan berulang-ulang.

Menurut Yaumi & Ibrahim (2013:47) secara umum cara efektif mengembangkan kecerdasan linguistik verbal dengan menggunakan strategi-strategi sebagai berikut:

1) Memberi sumbang pendapat

Sumbang pendapat atau saran adalah suatu strategi

penyelesaian masalah yang melibatkan kelompok atau individu

untuk mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapi dengan

mengumpulkan sejumlah paparan pendapat secara spontan dari

masing-masing anggota. Pemaparan ide yang disampaikan oleh

anggota dalam suatu kelompok dapat dikumpulkan dan ditulis

langsung di papan tulis. Keunggulan sumbang saran adalah dapat

menciptakan pendangan-pandangan baru, menyelesaikan masalah,

memberi motivasi dan mengembangkan kelompok. Dikatakan

memberi motivasi karena melibatkan setiap anggota dalam

(43)

25

kelompok dan memberikan kesempatan kepada kelompok untuk bekerja sama.

2) Storytelling

Bercerita atau mendongeng (storytelling) adalah menyampaikan peristiwa melalui kata-kata, gambar atau suara yang dilakukan dengan indah jalannya cerita. Selama ini, bercerita dianggap sebagai salah satu bentuk hiburan bagi anak-anak ketika berkunjung kesebuah perpustakaan atau mungkin hanya sekedar untuk mengisi wakti senggang diruang kelas. Namun bercerita merupakan aktivitas pembelajaran yang dapat berkontribusi pada kemampuan menyajikan informasi, konsep dan ide-ide, serta dapat mengintegrasikannya kedalam tujuan pembeljaran.

3) Menulis jurnal

Secara sederhana, menulis jurnal adalah suatu bentuk aktivitas menulis secara teratur tentang pengalaman dan pikiran dalam prose pembelajaran. dengan kata lain, bahwa menulis jurnal adalah aktivitas menulis secara berseri yang dilakukan secara terus menerus untuk merespon pengalaman dan peristiwa pembelajaran.

suatu jurnal mrupakan alat untuk menemukan diri, alat bantu konsentrasi, jendela jiwa, suatu wadah untuk menangkap ide- ide,katup pengaman emosi, wadah untuk menempa bakat menulis dan merupakan sarana untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri.

Menurut Prasetyo & Andriani (2009: 44) jika kecerdasan linguistik belum berkembang dengan baik, berikut langkahnya :

1) Belajar mendengarkan secara efektif

Banyak orang cenderung lebih suka didengarkan alias berbicara dari pada mendengarkan. Apabila ada, mungkin hanya

“mendengar” dan Cuma sebagian saja yang didengarkan. Ada perbedaan arti anatara “mendengar” dan “mendengarkan”.

Mendengar adalah aktivitas yang bersifat pasif dan tidak sengaja

(44)

sehingga masukan atau informasi yang diterima sangat tidak normal, sedangkan mendengarkan adalah aktivitas aktif dan sengaja sehingga arus informasi yang masuk dapat optimal.

2) Belajar berbicara dengan jelas

Jika dalam hal mendengarkan setiap orang belum tentu mau maka dalam hal berbicara banyak orang merasa mampu. Padahal tidak semua orang mampu berbicara dengan jelas. “Jelas” dalam hal berarti bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dengan sangat meyakinkan oleh orang yang diajak berbicara.

3) Perbanyak membaca buku-buku baru

Untuk meningkatkan kapasitas anda dalam bidang kata dan bahasa, kecerdasan linguistik, harus lebih banyak membaca buku-buku baru, buku-buku baru bukan berarti buku terbitan terbaru, tetapi buku dengan tema yang belum pernah dibaca atau diketahui sebelumnya. Misalanya selama ini banyak membaca komik, maka cobala membaca buku-buku sains, membaca buku bertema pengembangan diri atau manajemen keuangan dll.

4) Berlatih menulis kreatif

Menulis adalah aktivitas yang tidak mudah bagi sebagian besar

orang. Namun demikian, menulis merupakan salah satu aktivitas

yang sangat produktif. Saat menulis, membutuhkan pencurahan

perhatian, pikiran, dan perasaan yang mendalam untuk mengelola

kata menjadi rangkaian kalimat yang berarti. Cobalah menulis

topik apa saja yang di sukai, baik itu cerita pendek, novel, esai,

jurnal dll. Kecerdasan linguistik juga dapat dimanfaatkan untuk

mengelolah informasi baru. Ketika menemui informasi baru yang

membutuhkan kecerdasan linguistik.

(45)

27

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan tinjauan karyawista penelitian yang relevan, dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis skripsi sebelumnya yang telah menyelasaikan skripsinya yaitu :

1. Siti Aisyah tentang “Upaya peningkatan kecerdasan linguistik melalui penggunaan metode karyawisata pada anak kelompok A TKIT Nur Hidayah Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014” penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari prencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok A TKIT Nur Hiidayah yang berjumlah 12 anak yang terdiri dari 6 laki-laki dan 6 perempuan. Di dalam melakukan penelitian ini teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah pengamatan atau observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil menunjukkan dari pratindakan persentase ketuntasan kecerdasan linguistik sebanyak 4 anak atau 33,3%, siklus I meningkat sebanyak 7 anak atau 58,3%, dan pada siklus II meningkat sebanyak 10 anak atau 83,3%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan kecerdasan linguistik pada anak kelompok A TKIT Nur Hidayah Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 .

2. Heny Febrianti tentang “ Hubungan antara metode karyawisata dengan

perkembangan kognitif anak usia dini di PAUD Sabilillah Situbondo

Tahun 2015” Penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian iniyaitu

kolerasi dengan dengan metode kuantitatif. Adapun teknik

pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan observasi. Analisis

adata yaitu dengan kolerasi tata jenjang. waktu yang dibutuhkan dalam

penelitian ini dimulai dari bulan Januari Tahun 2015 hingga bulan Mei

tahun 2015. Teknik penentuan subyek yang menggunakan teknki

populasi dimana subyek yang berjumlah 12 orang. Pengumpulan data

dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik

Referensi

Dokumen terkait

Pada industri penggergajian kayu Akasia Kecamatan landasan ulin kotamadya Banjarbaru Kalimantan Selatan ini, bahan baku yang digunakan sangat baik dan bagus (cacat yang ada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman orang tua berada pada kategori paham dengan jumlah 48 orang tua (98.0%), yang terlihat dari hasil masing-masing

Berdasarkan rancangan penelitian, langkah-langkah dan pertimbangan guru PAI maka dalam penetapan sampel yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol

Sejalan dengan pendapat di atas menurut Shoimin dalam Nasruddin (2015:18) menyatakan bahwa reward sebagai alat pendidikan diberikan ketika seorang anak melakukan

Salah satu hikmat utama Rasul diutus, untuk menyempurnakan akhlak tentulah tidak mungkin ditinggalkan oleh setiap pendidik maupun peserta didik, terutamanya kepada

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh pemberian madu dengan berbagai konsentrasi terhadap gambaran histopatologi lambung tikus putih jantan galur wistar yang

Berdasarkan hasil Analisis Regresi Linier Berganda pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 didapatkan hasil bahwa variabel

Dengan dibuatnya laporan biaya kualitas secara khusus dan berkala diharapkan pihak manajemen perusahaan dapat melakukan pengendalian atas kualitas produk serta