• Tidak ada hasil yang ditemukan

MenuMBuhkan Bisnis non-pertaMBangan BatuBara

Dalam dokumen ADARO ENERGY Tbk 2015 (Halaman 33-35)

Model bisnis terintegrasi Adaro secara strategis melibatkan kami di setiap segmen rantai pasokan batubara. Strategi yang telah lama dijalankan ini tidak hanya berkontribusi dalam pengendalian biaya tapi juga dalam potensi pertumbuhan perusahaan.

PT Saptaindra Sejati, anak usaha Adaro di bidang jasa pertambangan; serta anak usaha di bidang pengangkutan dengan tongkang, PT Maritim Barito Perkasa, memiliki kinerja yang baik. Saat ini mayoritas volume anak- anak usaha tersebut berasal dari PT Adaro Indonesia dan Balangan, namun anak-anak usaha tersbut juga melayani dan mendapatkan penghasilan dari pelanggan pihak ketiga.

Kontribusi EBITDA dari bisnis non- pertambangan batubara mencapai 42% di tahun 2015. Terus tumbuh dari 16% pada tahun 2009. Seiring dengan pemulihan industri, Adaro mengharapkan kontribusi dari bisnis non- pertambangan batubara untuk meningkat.

Satu hal yang menjadi sorotan dari bisnis logistik pada tahun 2015 adalah pembentukan aliansi strategis untuk keamanan energi nasional dengan Pertamina, perusahaan minyak dan gas negara. Perjanjian dengan Pertamina ini meliputi pasokan bahan bakar dan optimalisasi infrastruktur bahan bakar milik Adaro. Fasilitas penyimpanan bahan bakar Adaro yang luas di Pulau Laut adalah bagian penting dari operasi kami yang

lETTER FROM ThE DiREcTORs

surat Dari Direksi

years and the discipline and focus of our owners and management, we believe we are well placed to take advantage of favorable conditions in the Indonesian power sector.

We reached a milestone in 2015 with our Central Java Power Project when President Joko Widodo in August inaugurated construction of this 2x1,000MW coal-ired power plant, owned by PT Bhimasena Power Indonesia, in which we are a partner. This was a concrete demonstration of the government’s support for the plant and other infrastructure development projects. The project will deliver signiicant beneits to the local community, providing employment opportunities and helping prevent power shortages in Java and Bali.

Our 2x100 power plant project in South Kalimantan under PT Tanjung Power Indonesia is also in the pipeline. With this project, we will contribute to the generation of afordable electricity in the province.

We expect to have inancial closures for these projects soon, and we remain on track to be a leading Indonesian mining and energy group, as well as continuing our contribution to national development.

REsiliENT FiNANciAl PERFORMANcE

We delivered on our 2015 inancial performance targets despite the coal market challenges and volatility in the global economy. We continue to deliver operational excellence with strong performance from our core business.

Solid Operational EBITDA: In

2015, we booked 19% lower revenue at US$2,684 million due to a 7% lower sales volume and 14% lower average selling price (ASP) for our coal. We lowered our coal cash cost (excluding royalty) by 16% to US$27.98 per tonne, mainly due to a lower strip ratio and lower-than-budgeted fuel costs, and beat

terintegrasi. Adaro yakin bahwa infrastruktur logistik kami lebih dari siap untuk mendukung inisiatif keamanan energi nasional, dan di saat yang sama mengamankan pasokan bahan bakar untuk kegiatan operasional Adaro. Kami bangga dapat menciptakan sinergi antara Pertamina dan sektor swasta dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Bergerak ke hilir Menuju ketenagalistrikan

Kami gembira dengan partisipasi Adaro di bisnis ketenagalistrikan. Dengan pengalaman kami, tahap belajar kami dalam beberapa tahun terakhir dan disiplin dan fokus pemilik dan manajemen kami, kami percaya kami juga ditempatkan untuk mengambil keuntungan dari kondisi yang menguntungkan di sektor ketenagalistrikan di Indonesia.

Kami mencapai tonggak sejarah pada tahun 2015 dengan Proyek Pembangkit Listrik Jawa Tengah ketika Presiden Joko Widodo pada bulan Agustus meresmikan proyek pembangkit listrik berbahan bakar batubara 2x1,000MW milik PT Bhimasena Power Indonesia, yang kami merupakan rekanan di dalamnya. Ini adalah bukti nyata dukungan pemerintah untuk proyek ini dan proyek- proyek infrastruktur lainnya. Proyek ini akan memberikan manfaat yang signiikan bagi masyarakat setempat, menyediakan lapangan kerja dan mencegah kekurangan listrik di Jawa dan Bali.

Dalam rencana Adaro, juga ada proyek pembangkit listrik 2x100MW di Kalimantan Selatan milik PT Tanjung Power Indonesia. Kami berharap penyelesaian keuangan (inancial closure) untuk proyek-proyek ini segera tercapai, dan kami tetap di jalur yang tepat untuk menjadi grup pertambangan dan energi Indonesia yang terkemuka, serta terus berkontribusi terhadap pembangunan nasional.

Adaro berharap mendapatkan penyelesaian keuangan untuk kedua proyek ini segera. Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk menjadi grup pertambangan dan energy terkemuka di Indonesia, seiring dengan kontribusi kami terhadap pembangunan nasional.

our guidance of US$31 to US$33 per tonne. Our Operational EBITDA, which excludes non-operational accounting items, decreased by 18% to US$730 million. We delivered on our guidance of US$550 million to US$800 million, demonstrating the high quality of our earnings and the sustainability of our business model.

Robust Core Business: Our net

income declined by 17% to US$151 million due to lower revenue from a softer ASP and a one-time, non-cash, non-operational impairment charge, but we recorded resilient core earnings of US$293 million, a measure that we feel better relects the Company’s core earning power and the sustainability of our business model.

Healthy Financial Position: Cash

preservation is one of our strategies to ride out the downturn. In 2015, we maintained strong liquidity with a cash balance of US$702 million. We continued to lower our net debt position, reduced it by 25% to US$865 million, resulting in ratios of net debt to last 12 months

Dalam dokumen ADARO ENERGY Tbk 2015 (Halaman 33-35)